Malam Yang Panjang (2)

"My girl!" seru Carlos dengan nada yang sedikit cadel. Sepertinya alkohol sudah merusak caranya berbicara.

Pria itu menghampiri Ayana dengan langkah yang sempoyongan.

Ayana ingin menjauhinya karena bau alkohol yang menguar dari tubuhnya benar- benar sangat mengganggu. Bagaimana bisa pria ini tercium seperti habis terendam di kubangan alkohol dan asap rokok? Padahal hanya dua jam berselang sejak mereka bertemu di depan pintu tadi.

Namun, langkah mundur yang Ayana hendak ambil, tidak berjalan mulus. Lengannya di tahan oleh Cassandra, sehingga Ayana tidak bisa kemana- mana kecuali menerima pelukan memuakkan dari Carlos.

Melihat sekelilingnya, ke empat remaja yang tadi datang bersamanya telah duduk di samping masing- masing para tamu.

Pria- pria itu merupakan pria berumur yang lebih pantas menjadi ayah mereka, bahkan ada satu yang cukup tua hingga rambutnya memutih semua, tapi dia tidak berhenti mencoba untuk mengusap paha gadis bernama Cherry, Ayana baru mengetahui namanya tadi.

Pemandangan itu sungguh memuakkan. Terutama ketika Ayana harus menghadapi satu yang terus menerus mencoba untuk menyentuh setiap inci dari tubuhnya.

"Hentikan!" Ayana meronta dalam pelukan Carlos.

"Menarik..." gumam Carlos sambil menjilat bibirnya yang kering.

Setelah mengatakan itu, Carlos menjambak rambut Ayana dan ******* bibirnya dengan ganas.

Rasa sakit dari kulit kepala Ayana dan bibirnya sama sekali tidak sebanding dengan oerasaan terhina yang Ayana rasakan saat ini.

Bahkan dalam posisi ini, Ayana masih dapat melihat tatapan penuh rasa iba dari ke empat remaja yang memiliki nasib sama dengannya.

Mereka seolah mengatakan tidak ada gunanya melawan. Apalagi, mereka pun sedang tidak dalam posisi yang bisa untuk menolak, saat pria- pria itu mulai menuntaskan nafsu mereka seperti binatang di saat itu juga.

Tidak peduli pada sekitar.

Mungkin ada benarnya kalau perlawanaan macam apapun tidak akan ada gunanya, tapi tetap saja Ayana tidak ingin diperlakukan seperti ini, terutama oleh pria yang baru dia temui dan ini merupakan ciuman pertamanya.

"Carlos," suara yang dalam dan penuh otoeitas, memanggil Carlos dengan nada tidak sabar. "Selesaikan urusanmu itu nanti, masih ada hal yang harus kau persiapkan."

Juan muncul dari balik pintu kaca sambil membenarkan kerah bajunya yang sedikit berantakan dan tidak lama kemudian Cassandra muncul di belakangnya, dengan tatanan rambut yang sudah tidak keruan.

Tapi, bibirnya yang sedikit membengkak mengindikasikan kalau dia baru saja menerima sweet punishment dari Juan, karena tidak ada yang terlihat di balik sorot matanya selain kepuasan.

Mendengar perintah dari Juan, dengan menggerutu, Carlos akhirnya melepaskan Ayana yang sudah terisak.

Dia menggerutu sesuatu yang tidak Ayana pahami, tapi suara bisikannya di telinga Ayana terdengar begitu jelas saat dia mencondongkan tubuh untuk mengecup pipinya.

"Aku akan segera kembali, nanti kita lanjutkan lagi, oke?" Carlos berkata dengan nada suara yang ringan.

Setelah Carlos melepaskannya, Ayana hanya bisa terduduk di lantai, terisak. Dia menatap sekelilingnya, tapi tidak menemukan celah untuk melarikan diri karena seluruh jalan keluar telah dijaga.

Dress putih yang Ayana kenakan sudah tersingkap disana sini dan dirinya harus menutupi tubuhnya yang terekspos dengan rambutnya yang panjang atau tangannya.

Lipstick merah yang Cassandra berikan padanya sudah belepotan di sekeliling bibirnya akibat perbuatan Carlos.

Dengan tubuh gemetar, Ayana menundukkan kepalanya, berharap kalau dia bisa menghilang saja dari sana.

Tapi, tentu saja hal tersebut tidak akan pernah terjadi.

Entah berapa lama Ayana menundukkan kepalanya seperti itu, tapi kemudian dia mendengar obrolan para pria berlangsung panas.

Sepertinya, terjadi perdebatan sengit antara Juan, Carlos dan ke empat partner bisnisnya itu.

Mereka meributkan sesuatu yang pelik, bahkan Carlos terlihat sangat sadar dibandingkan dirinya yang mabuk beberapa saat lalu.

Kemudian, hal yang lebih menakutkan lagi terjadi...

Ayana melihatnya dengan sangat jelas saat Juan mengambil pistol yang terselip di pinggang Carlos dengan sangat natural tanpa menimbulkan kecurigaan, menarik pelatuknya dan mengarahkannya pada pria paruh baya dengan rambut yang telah memutih.

Pria itu tengah berdebat dengan Carlos, tapi kata- katanya tertahan saat melihat moncong pistol yang sudah terarah ke kepalanya.

Belum sempat keterkejutannya selesai, suara tembakan yang nyaring dan memekakkan telinga, menggema ke seluruh penjuru ruangan bersamaan dengan tumbangnya orang pertama.

Saat letusan tembakan kedua, ketiga dan ke empat terjadi, tidak ada suara senyaring tembakan dari pistol Carlos.

Hanya saja, kini ke empat tamu yang di undang Juan untuk datang telah terbujur kaku dengan luka menganga tepat di pelipis mereka dan darah segar yang membanjiri karpet mahal di bawahnya.

"Sudah kukatakan berkali- kali, bukan? Gunakan peredam." Juan berkata dengan kesal sambil mengembalikan pistol yang di ambil dari pinggang Carlos.

"Ah, tidak seru!" gerutu carlos. "Aku suka mendengar suaranya." Dia mengusap pistol di tangannya tersebut dengan sayang.

Juan hanya dapat melirik sahabatnya yang eksentrik ini dan mengambil satu botol wisky.

"Habisi mereka juga." Juan mengangguk pada ke empat gadis remaja yang tadi telah dilecehkan oleh partner bisnisnya yang kini telah mati.

"Tidak, jangan..." Mereka berempat segera memohon, meletakkan tangan mereka di depan dada sambil meratap.

Belum selesai rasa terkejut mereka atas pemandangan berdarah ini, tapi perintah Juan justru membuat mereka kembali menangis dan memohon, setidaknya mereka dibiarkan untuk hidup, walaupun kehidupan yang mereka jalani tidak lebih baik dari kematian.

"Tolonglah... tolonglah Tuan..." satu remaja merangkak mendekati Juan, ingin menyentuh kakinya, tapi sebelum dia dapat melakukan itu, Nick telah menembaknya.

Seolah itu adalah tanda, tiga orang bodyguard berbadan besar menembak mereka masing- masing satu tanpa ampun.

Kini, ada delapan mayat yang terserak seperti seonggok sampah di lantai dan tidak ada satu orangpun di dalam ruangan itu yang berjengit melihat pemandangan seperti ini.

Tidak juga dengan Cassandra, seolah dia telah terbiasa dengan apa yang dia saksikan.

"Lalu, bagaimana dengan dia?" Nick mengarahkan pistolnya ke Ayana.

"Tidak... tidak..." Ayana menggelengkan kepalanya dengan kuat. Berharap hal tersebut cukup membuat mereka menaruh sedikit iba padanya.

Tapi, Juan bahkan tidak menatapnya ketika dia memberi perintah; bunuh dia.

Entah apa yang merasuki Ayana, tapi dia bergerak hampir bersamaan ketika Nick menarik pelatuk pistolnya dan peluru tersebut hanya menggores paha Ayana.

Tanpa mempedulikan rasa sakit yang dia rasakan, Ayana berdiri dan berlari menuju Carlos, bersimpuh padanya.

"Tolong jangan bunuh aku..." Ayana memohon dengan suara tercekat.

Kehidupan ini memang menakutkan, tapi Ayana lebih takut lagi pada kematian.

Setidaknya dengan hidup, dia masih memiliki harapan.

Carlos terkejut karena Ayana berhasil menghindari peluru, tapi kemudian sebuah senyum merekah di bibirnya.

"Kita lihat, bagaimana performamu di atas ranjang, barulah nanti kuputuskan apakah harus membunuhmu atau tidak."

Terpopuler

Comments

Ayu Zahar

Ayu Zahar

padahal berharap Juan mau berbaik hati pada ayna

2020-11-20

1

Nurasiahnasution Asyiah

Nurasiahnasution Asyiah

jadi bukan Juan sama Ayana ya

2020-11-20

1

Happy Narulita

Happy Narulita

next.. bgus critanya

2020-08-03

1

lihat semua
Episodes
1 Prologue
2 Dijual (1)
3 Dijual (2)
4 Keributan (1)
5 Keributan (2)
6 Terperangkap (1)
7 Terperangkap (2)
8 Malam Yang Panjang (1)
9 Malam Yang Panjang (2)
10 Malam Yang Panjang (3)
11 Gadis Dengan Luka Bakar (1)
12 Wanita Simpanan (1)
13 Wanita Simpanan (2)
14 Wanita Simpanan (3)
15 Wanita Simpanan (4)
16 Wanita Simpanan (5)
17 Dalia
18 Peringatan Dalia
19 Peringatan Dalia (2)
20 Nightmare
21 Skandal
22 Aku Butuh Kau
23 Ceritakan Padaku
24 Kau Sama Sekali Tidak Menarik
25 Menunggu di Depan Pintu Kamar
26 Rencana Carlos
27 Ayana Akhirnya Setuju
28 Hickeys
29 Say My Name
30 Malam Pesta
31 Malam Pesta (2)
32 Malam Pesta (3)
33 Malam Pesta (4)
34 Konsekuensi
35 Konsekuensi (2)
36 Apa Kau Setuju?
37 Keputusan
38 As You Wish
39 Pengkhianatan
40 Bagian Tubuh Cassandra
41 Apa Yang Kau Inginkan?
42 Makian dan Keributan
43 Kenapa Kau Tidak Makan?
44 Rencana Ayana Untuk Bertahan
45 Menemani Makan Malam
46 Malam Yang Tenang
47 Carlos Sakit
48 Carlos Sakit (2)
49 Tamu Tidak Terduga
50 Perkelahian
51 Amarah Carlos
52 Tidak Jauh Berbeda
53 Hati yang Berganti
54 Perubahan
55 Ayana Yang Berbeda
56 Ayana Yang Berbeda (2)
57 Ayana Yang Berbeda (3)
58 Tidurlah Lagi
59 Sebuah Tamparan
60 Peringatan Ayana
61 Rayuan
62 Pribadi Yang Rumit
63 Rasa Takut
64 Juan
65 Manipulasi
66 Manipulasi (2)
67 Manipulasi (3)
68 Luka Bakar di Pinggang
Episodes

Updated 68 Episodes

1
Prologue
2
Dijual (1)
3
Dijual (2)
4
Keributan (1)
5
Keributan (2)
6
Terperangkap (1)
7
Terperangkap (2)
8
Malam Yang Panjang (1)
9
Malam Yang Panjang (2)
10
Malam Yang Panjang (3)
11
Gadis Dengan Luka Bakar (1)
12
Wanita Simpanan (1)
13
Wanita Simpanan (2)
14
Wanita Simpanan (3)
15
Wanita Simpanan (4)
16
Wanita Simpanan (5)
17
Dalia
18
Peringatan Dalia
19
Peringatan Dalia (2)
20
Nightmare
21
Skandal
22
Aku Butuh Kau
23
Ceritakan Padaku
24
Kau Sama Sekali Tidak Menarik
25
Menunggu di Depan Pintu Kamar
26
Rencana Carlos
27
Ayana Akhirnya Setuju
28
Hickeys
29
Say My Name
30
Malam Pesta
31
Malam Pesta (2)
32
Malam Pesta (3)
33
Malam Pesta (4)
34
Konsekuensi
35
Konsekuensi (2)
36
Apa Kau Setuju?
37
Keputusan
38
As You Wish
39
Pengkhianatan
40
Bagian Tubuh Cassandra
41
Apa Yang Kau Inginkan?
42
Makian dan Keributan
43
Kenapa Kau Tidak Makan?
44
Rencana Ayana Untuk Bertahan
45
Menemani Makan Malam
46
Malam Yang Tenang
47
Carlos Sakit
48
Carlos Sakit (2)
49
Tamu Tidak Terduga
50
Perkelahian
51
Amarah Carlos
52
Tidak Jauh Berbeda
53
Hati yang Berganti
54
Perubahan
55
Ayana Yang Berbeda
56
Ayana Yang Berbeda (2)
57
Ayana Yang Berbeda (3)
58
Tidurlah Lagi
59
Sebuah Tamparan
60
Peringatan Ayana
61
Rayuan
62
Pribadi Yang Rumit
63
Rasa Takut
64
Juan
65
Manipulasi
66
Manipulasi (2)
67
Manipulasi (3)
68
Luka Bakar di Pinggang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!