19.Hana Takut

"Maaf, aku tidak sengaja." ucap Kinan yang buu-buru keluar dari mobil nya.

"Tidak apa-apa, ku pikir mobil ini tidak ada orang." ujar Pandu.

Kinan nampak terpesona dengan ketampanan yang di miliki oleh Pandu, entah kenapa hati wanita ini menjadi hangat ketika melihat ciptaan Tuhan yanag satu ini.

"Kau mau makan di resto ini?" tanya kinan.

"Iya, aku dan teman ku mau makan." jawab Pandu.

"Masuklah, sebagai permintaan maaf ku kalian bisa makan sepuas nya di tempat ini." ujar Kinan namun langsung di tolak oleh Pandu.

"Tidak usah, aku baru ingat jika aku harus buru-buru pergi." kata Pandu lalu menarik teman nya untuk pergi.

Kinan menatap aneh pada Pandu yang tiba-tiba ekspresi nya berubah menjadi bingung seperti itu. Tak mau ambil pusing, Kinan pada akhirnya masuk kedalam restoran milik nya.

"Aku sangat lapar, kenapa kau mengajak ku pergi?" tanya Rizal pada Pandu.

"Kita cari tempat makan yang lain saja." ujar Pandu yang masih fokus pada kemudi nya.

"Tapi Kan perempuan itu tadi menawarkan makan gratis untuk kita, lumayan mengirit!" ujar Rizal lalu Pandu menepikan mobilnya.

"Perempuan itu tidak baik-baik saja," ucap Pandu membuat Rizal bingung.

"Apa sih maksud mu?" tanya Rizal tidak mengerti.

"Aku melihat kedalam mata nya, perempuan itu sudah bersekutu dengan setan!" jawab Pandu membuat Rizal tidak percaya.

"Ah, jangan fitnah kau pandu!" ujar Rizal, "Perempuan cantik seperti dia mana mungkin melakukan hal keji seperti itu."

"Percayalah pada ku, di belakang perempuan itu ada sosok yang selalu mengikuti nya!" seru Pandu lalu melanjutkan kembali perjalanan mereka. Bahkan, Pandu tidak berniat lagi untuk berhenti mencari makan. Sepanjang perjalanan Pandu terus memikirkan Kinan, pria itu seperti merasa jika Kinan butuh seseorang untuk mengembalikan nya ke jalan lurus.

Satu am kemudian, Pandu dan Rizal sudah tiba di rumah, mereka bersalaman dengan ustadz Rahmat dan ibu Fifah yang tidak lain mereka adalah orang tua Pandu.

"Siapa yang kau temui di jalan tadi Pandu?" tanya ustadz Rahmat membuat Pandu dan Rizal saling pandang tidak mengerti.

"Tidak ada pak, Kami hanya ingin mampir makan tapi tidak jadi." jawab Pandu jujur.

"Hati-hati Pandu, kamu telah membawa nya pulang." ujar ustadz Rahmat membuat Pandu dan Rizal terkejut.

"Bapak ini kenapa sih?" tanya ibu Fifah, "Anak baru datang bukan nya di suruh istirahat malah di beri pertanyaan." ujar ibu Fifah.

"Bapak serius bu, siapa pun yang di temui Pandu dijalan tadi, dia sudah mengintai Pandu." ujar ustadz Rahmat kemudian masuk kedalam rumah.

Ibu Fifah hanya bisa bergeleng kepala lalu menyuruh anak nya untuk masuk sedangkan Rizal juga pulang ke rumah nya yang berada di belakang rumah Pandu.

Dari restoran, Kinan pergi menjemput ibu nya yang masih berada di rumah Hana. Kinan menyunggingkan bibir nya ketika melihat keadaan Hana. Rasa nya puas sekali melihat orang-orang yang sudah menyakiti diri nya dan keluarga nya menderita.

Ketika Hana melihat Kinan, wanita itu langsung menjerit histeris sambil menutup wajah nya. Arman dan Maryam langsung menenangkan Hana namun wanita itu terus mengatakan jika di belakang Kinan ada setan. Pak Darto yang sebagai tetangga paling dekat merasa heran dengan hal itu. Karena di belakang Kinan tidak ada apa pun. Saat itu hampir gelap, mungkin Hana ada melihat sesuatu.

Setelah Kinan keluar dari kamar Hana, barulah Hana diam dan kembali meringkuk seperti biasa nya. Maryam juga pamit pulang karena sudah lewat dari magrib.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!