09.Jasad Susi

Malam kedua masih sama, jasad itu gentayangan ke setiap rumah yang dulu pernah ia sakiti hati. Jasad itu menangis memohon maaf namun tak satu orang pun yang berani keluar.

Malam yang pekat di kampung itu membuat semua orang berada di rumah mereka masing-masing. Bahkan untuk malam ke dua ini tak ada satu pun orang yang mau datang untuk tahlilan di rumah Arman. Hal itu membuat Arman dan Hana semakin frustasi.

"Hana......."

"Pak.....bapak......." panggil jasad itu, membuat Arman dan Hana yang tak bisa tidur langsung berpindah posisi. Wajah mereka pucat, tubuh mereka gemetaran, dengan memberanikan diri Arman membuka pintu untuk menemui jasad istri nya yang bangkin kembali.

Hana berpegangan erat ke lengan bapak nya, bahkan wanita itu jatuh pingsan saat melihat wajah ibu nya yang sudah hancur serta gosong. Arman merangkul tubuh anak nya, dengan menguatkan hati ia mulai mengajak bicara bungkusan putih yang ada di depan nya itu.

"Apa mau mu Susi?" tanya Arman dengan suara terbata-bata. "Pulanglah ke alam mu Susi." pinta nya.

"Aku hanya ingin minta maaf dengan orang yang telah aku sakiti pak." ucap Susi, mata nya mengeluarkan darah tanda ia sedang menangis.

"Lantas apa mau mu sekarang?" tanya Arman kembali.

"Minta kan maaf ku kepada mereka pak." pinta nya.

"Akan aku usahakan, tapi pulanglah kasiana warga kasian anak mu."

Tiba-tiba jasad itu hilang lenyap di telan malam, dengan cepat Arman langsung membopong tubuh anak nya masuk ke dalam rumah.

Pagi ini, Hana bangun dalam keadaan histeris, wanita itu menangisi kembali kematian ibu nya yang sangat tak wajar itu.

Hana hanya mengurung diri di kamar, membuat Arman semakin gelisah bukan main.

Di rumah Kinan, wanita itu seakan tak peduli dengan berita yang beredar di kampung yang ia tinggali dulu.

"Kinan..." panggil Maryam.

"Iya bu."

"Apa sebaik nya kita kerumah paman mu, kasihan Hana." ajak Maryam membuat Kinan sedikit marah.

"Tidak perlu bu, jika mereka salah seharus nya mereka yang ke sini, karena bi Susi bangun hanya ingin meminta maaf dari orang yang telah ia sakiti semasa hidup." tutur Kinan.

"Tapi kasian Hana."

"Apa ibu lupa, saat kematian bapak mereka pun tak menampakan batang hidung mereka, malah sebalik nya bu, mereka mengadakan pesta untuk kematian bapak."

Maryam terdiam, ulu hati nya sakit kembali saat mendengar ucapan Kinan. "Ya sudah kalau begitu tidak usah." ucap nya kemudian pergi dari kamar Kinan.

"Aku ingin jasad mu sendiri yang menghampiri ku untuk meminta maaf bi." batin Kinan "Kematian mu sangat menguntungkan untuk ku bi." sambung nya kemudian tertawa.

Siang ini, Arman dan Hana mendatangi satu persatu rumah yang pernah di sakiti hati oleh istri nya. Penolakan bahkan pengusiran juga umpatan langsung mereka lontar kan di hadapan Arman dan Hana. Hal itu membuat Hana semakin depresi apalagi sekarang semua warga menjahui mereka.

"Bagaimana ini pak?" tanya Hana dalam isak nya.

"Entahlah, hanya satu orang yang belum kita datangi."

"Jangan bilang itu bibi dan Kinan." ujar Hana.

"Ya, bapak sekarang merasa berdosa kepada bibi mu dan anak-anak nya juga bapak mereka, karena biar bagaimana pun bapak Kinan adalah saudara kandung bapak."

"Hana tidak mau ke sana pak."

"Bapak juga Hana, bapak sangat malu pada ipar bapak itu."

Mereka kemudian memutuskan untuk pulanh ke rumah, perasaan kacau dan juga ketakutan kembali menghantui mereka mana kala senja mulai datang menyapa.

Lagi-lagi, malam ini sepi tiga hari kematian Susi masih sama, tak ada yang datang untuk tahlilan. Entahlah, malam ini hujan deras petir menyambar bersahutan lampu padam membuat suasana semakin mencengkam.

Di balik hujan deras, jasad itu kembali datang ke rumah nya semasa hidup. Ia memanggil anak dan suami nya, kali ini jasad itu tambah parah kain kafan yang berantakan juga gosong seperti habis terbakar.

"Mau kau apa lagi Susi? tak ada habis nya mengganggu kami." ujar Arman.

"Mereka tidak memaafkan ku." ucap nya dengan suara menggema.

"Aku sudah berusaha Susi namun mereka menolak."

"Bantu aku, tolong aku."

"Pergilah ke rumah Maryam Susi, kau pernah menyakiti ipar ku dengan sangat kejam."

Jasad putih gosong itu menghilang di balik deras nya hujan, Arman bergegas masuk ke dalam rumah.

Kinan sengaja belum tidur, ia merasakan akan ada sesuatu yang datang ke rumah nya. Kinan dan ibu nya juga adik nya berada di sofa ruang tamu karena Kinan sengaja mengajak mereka untuk duduk di situ.

"Kak, Arka sangat mengantuk dan sebenarnya apa yang sedang kakak tunggu?" tanya Arka yang sangat penasaran.

"Kamu lihat saja nanti siapa tamu yang akan datang."

Maryam hanya diam, ia paham apa yang di ucapkan anak nya, wanita paruh baya itu sedang menguatkan hati untuk apa yang akan terjadi malam ini.

Dari arah pintu, terdengar seperti lempar batu yang menghantam pintu membuat mereka sangat kaget.

"Bunyi apa itu?" tanya Arka takut.

"Dia sudah datang." ucap Kinan kemudian membuka pintu. Kinan dan Maryam juga Arka menatap lekat jasad yang tak basah itu, padahal hujan sangat deras. Arka bersembunyi di belakang tubuh ibu nya.

"Mau apa bi?" tanya Kinan yang tidak takut.

"Maryam........" panggil Susi dengan suara menggema "Maafkan aku telah menyakiti kau dan keluarga mu."

"Enak sekali." ujar Kinan.

"Aku sudah memaafkan mu Susi, kembali lah ke alam mu jangan ganggu kami dan warga di kampung sana."

"Mereka tidak memaafkan ku Maryam."

"Anggap saja aku mewakili mereka sudah memaafkan mu Susi."

Asap tebal kemudian muncul, jasad Susi tiba-tiba hilang di telan asap tersebut membuat Maryam bisa bernafas lega. Tak di pungkiri, tubuh tua nya juga bergetar saat melihat penampakan mengerikan itu.

"Apa sudah pergi?" tanya Arka.

"Sudah, ayo kita tidur." ajak Kinan santai.

"Apa kakak tidak takut?"

"Kakak jauh lebih takut dengan ibu timbang dengan penampakan itu."

Hujan makin deras, Kinan kembali ke kamar nya sedangkan Arka memilih tidur bersama ibu nya. Kinan mengambil beberapa lembar foto yang ia simpan, aura dendam kembali menyelimuti hati gadis cantik itu. Jiwa kesetanan nya muncul kembali.

"Kau yang selanjut nya." ucap nya dengan penuh penekanan.

Hi.....para pembaca ku, terima kasih sudah mampir mohon maaf jika ada kata yang tidak berkenan atau Typo.

Mohon dukung Karya Ni R dengan cara Like Rate Coment dan Vote.

Karena Vote kalian adalah semangat otor😉

Terimakasih😘

Terpopuler

Comments

Nawan Damanik

Nawan Damanik

jago kali si dukun nya!!!
dimana bisa dapat ya?

2022-09-27

2

Gazelle

Gazelle

hadir

2020-12-23

1

Gazelle

Gazelle

hadir

2020-12-23

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!