"Apa yang membawa mu datang ke sini lagi?" tanya mbah Joyo yang masih setia di depan sesajen nya.
"Aku sedang ingin berendam di danau mbah."
"Ada apa dengan mu?"
"Entahlah mbah hanya ingin saja."
"Jiwa mu sudah terpanggil agar kau kelak awet muda."
"Apa maksud nya mbah?" tanya Kinan tidak mengerti.
"Lakukan saja ritual nya malam ini, kau akan merasakan sendiri nanti. Makanlah bunga melati ini, dan minumlah ini." perintah mbah Joyo.
"Minuman apa ini mbah?" tanya Kinan merasa jijik.
"Ini adalah darah ular yang aku tangkap langsung dari hutan, darah ini sudah ku rapalkan mantra-mantra agar kelak kau bisa awet muda juga semakin terkenal."
Kinan menegang, lagi-lagi hati dan jiwa nya sudah di rasuki yang tak terlihat. Kinan meneguk habis darah tersebut, dengan santai nya wanita itu melahap habis bunga melati yang ada di depan nya.
"Apa yang kau rasa kan Kinan?"
"Aku merasakan jika tubuh ku semakin ringan dan entahlah mbah semua nya serasa nyaman." jawab Kinan bingung.
Mbah Joyo tertawa nyaring, hati nya puas melihat Kinan yang semakin menurut dengan nya.
"Siapa tumbal mu selanjut nya?" tanya mbah Joyo.
"Beberapa warga yang telah menyebabkan kematian bapak ku mbah."
"Bagus, habisi mereka yang telah menyakiti mu."
Malam mulai menyapa, Kinan melaksanan perintah dari mbah Joyo yang akan berendam di danau. Kinan duduk semedi di dalam air pinggir danau. Kinan merasakan ada yang membekap tubuh nya dengan hangat, namun sesuai perintah, Kinan tidak boleh membuka mata meski apa pun yang akan terjadi.
Riuh gemercik tiba-tiba terdengar di telinga Kinan, bisikan demi bisikan terus saja ia dengarkan. Hati dan jiwa nya sudah menjadi kelabu gelap berbalut wajah cantik nya.
Bulan purnama dengan bulat sempurna, menerangi malam Kinan yang sakral. Dari jarak dekat, tiba-tiba muncul sosok yang menyerupai bapak Kinan, sosok tersebut menangis kesakitan. Kinan yang merasa kenal dengan suara tersebut kemudian membuka mata, deg....mata nya melotot saat mendapati bapak nya dengan wajah pucat pasi berbicara pada nya.
"Balas kan dendam bapak Kinan." ucap sosok tersebut.
"Bapak, Kinan Rindu." ujar wanita dengan balutan kain batik cokelat.
"Balaskan dendam bapak Kinan." ucap sosok itu sekali lagi, namun asap tebal menyelimuti sosok bapak Kinan. Sosok tersebut tiba-tiba hilang dengan seiring nya asap yang juga menghilang.
Kinan Histeris, wanita itu berteriak mencari bapak nya, ia memukul-mukul permukaan air yang sangat tenang itu.
"Bapak........."teriak nya dalam keheningan malam. "Kinan janji akan membalas semua yang telah mereka lakukan pada bapak." ucap wanita yang sudah dengan derai air mata nya.
Fajar menjelang, danau itu nampak indah dengan tetesan embun yang berjatuhan.Kinan mulai bangun, ia keluar dari air yang sangat dingin namun tak sedikit pun Kinan merasakan kedinginan. Kinan mengambil baju putih yang ia bawa tadi malam, ia berganti pakaian kemudian pulang menuju gubuk mbah Joyo.
Wanita itu seperti nya kaku, wajah nya pucat tapi ia terlihat kuat. Kinan kemudian meminum ramuan yang telah di sediakan oleh mbah Joyo.
"Minumlah, masih hangat dan kau akan segar kembali."
Tanpa bertanya, Kinan meminum ramuan tersebut. "Ini sangat enak." ucap nya.
"Bagaimana dengan tubuh mu?"
"Seketika rasa nya ringan nyaman dan aku seperti berada di atas awan."
"Pulanglah, ibu mu sedang khawatir pada mu." perintah mbah Joyo.
Kinan kemudian berpamitan, ia sudah terlihat seperti Kinan yang biasa nya. Wanita cantik anggun juga baik hati tapi sayang itu hanya kulit luar nya saja.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments
Sri Ningsih
kereen thoor
..aku sukaaa 🥰
2024-06-21
0
Gazelle
like
2020-12-23
1
ARSY ALFAZZA
next
2020-12-19
1