Pagi hari memang hari yang sibuk, padat aktifitas siapapun dan dimanapun.
Sama halnya dengan yang dilakukan David saat ini. Bengkelnya pagi itu benar-benar padat pengunjung. Ada sekitar sepuluh orang yang masih mengantri untuk memperbaiki motor mereka.
David dan Evan masing-masing meng-handle satu motor.Mereka menggunakan keahlian mereka dengan begitu lihai, rapi dan mereka juga ramah terhadap pelanggan, tak salah kalau banyak orang yang memilih bengkel David untuk membenahi atau sekedar untuk ganti oli motor mereka.
Matahari sudah menggelincir dengan begitu cepatnya. Tak di sangka hari sudah memasuki waktu dhuhur. Karena pelanggan masih saja berdatangan, David dan Evan bergantian untuk menunaikan Ibadah mereka.
"Evan, apa David itu sudah punya istri? " tanya seorang pelanggan bapak - bapak.
"Belum pak. Ada apa?
Evan masih mengotak atik motor pelanggan bapak - bapak tersebut. Bapak - bapak itu perlahan berjalan mendekati Evan dan membisikkan sesuatu.
" Kalau belum, aku ingin mengenalkan anakku pada David. Kamu bisa bantu bapak? " Evan menaruh peralatan yang di pegangnya. Dia melihat ke sekeliling. Sudah tidak ada pelanggan, dan bapak itu adalah pelanggan terakhir.
"Aku tidak tahu menahu kehidupan pribadi David pak, coba bapak tanya ke David langsung, mungkin saja dia sudah punya calon. "
Bapak itu mengangguk lalu kembali ke tempat duduknya.
Tak lama kemudian, Vivi datang ke bengkel David bersama seorang wanita yang berhijab rapi sambil membawa tas selempang di bahu kirinya. Pakaian dan penampilannya sama dengan Vivi, bisa di pastikan dia juga seorang guru sama seperti Vivi.
"Permisi, apa David ada? " tanya Vivi kepada Evan.
"Masih Sholat Mbak, silahkan tunggu dulu! "
Vivi bersama temannya duduk di kursi yang telah di sediakan untuk pelanggan. Bapak pelanggan tadi melihat ke arah Vivi dan temannya.
"Apa salah satu dari mereka itu pacar David? " gumam bapak itu dalam hati.
David yang sudah selesai Sholat, kini kembali ke depan bengkel untuk membantu Evan, namun langkahnya terhenti tatkala melihat Bibinya ada di bengkelnya.
" Bibi, kenapa kau di sini? " tanya David kepada Vivi. Bapak pelanggan dan juga Evan menoleh ke arah David, kemudian menoleh ke arah Vivi.
"Oh ternyata wanita itu Bibinya " batin bapak pelanggan.
Vivi menggandeng tangan wanita itu dan mengajaknya masuk ke dalam bengkel. Sebelumnya Vivi membisikkan kepada David agar ia mengikutinya ke dalam bengkel.
"Aku tinggal masuk dulu Van. "
"Iya Vid. "
Kini mereka bertiga sudah berada di dalam bengkel. Berdiri dan saling berhadapan. David mengerutkan dahi saat mendengar pernyataan Vivi kalau wanita di sebelahnya adalah temannya dan dia ingin mereka berdua dekat.
"To the point sekali Bibi ini. " Batin David dalam hati.
"Bagaimana, apa kalian mau? " ucap Vivi dengan begitu mudah, tidak memikirkan keponakan dan temannya kini menjadi canggung.
"Bisa kita bicara di rumah Bi, aku akan menyelesaikan pekerjaanku dulu! " David berlalu meninggalkan Bibi nya untuk menemui Evan yang berada di luar.
"Kamu ini malu - maluin sekali Vi. Kamu bawa aku ke sini ternyata hanya untuk ini? " teman Vivi cembetut sambil melipat ke dua tangannya di depan dada.
"Karena aku ingin kalian segera mengenal dan tidak jomblo lagi " Vivi terkekeh.
"Kamu sendiri juga jomblo, kenapa sibuk mencarikan jodoh untuk orang lain sih. " Teman Vivi segera keluar bengkel diikuti oleh Vivi yang berjalan dengan cepat mengikuti langkah temannya.
"Bang David, saya pulang dulu ya, maafkan saya, karena saya juga baru tahu maksud Vivi bawa saya ke sini. Assalamu'alaikum. " Tanpa mendengar jawaban salam David, wanita temannya Vivi itu segera pergi meninggalkan bengkel David.
"Sep, Septi " teriak Vivi yang tidak di hiraukan oleh Septi, temannya Vivi.
David hanya bisa tertawa melihat bibinya yang ke kanak - kanakan itu.
"Hmmm aku juga mau pulang dulu. Assalamu'alaikum"
"Waalaikumsalam " jawab David dan Evan bersama.
"Itu Bibimu? masih muda sekali ya? " tanya Evan setelah melihat Vivi meninggalkan bengkel David.
"Iya " jawab David singkat sambil membersihkan peralatan setelah selesai memperbaiki motor bapak pelanggan.
"Sudah selesai pak " kata David kepada Bapak pelanggan itu.
"Iya, terimakasih David " sambil memberikan uang untuk biaya perbaikan motornya.
"Pas ya pak, terimakasih "
"Sama - sama. "
Pelanggan itu meninggalkan bengkel David dengan menaiki motornya.
David dan Evan mendudukkan dirinya di sebuah kursi kayu panjang sebagai tempat menunggu pelanggan. Tangannya yang masih berwarna hitam dan begitu kotor, masih mereka biarkan. Mungkin saat ini mereka masih ingin melepas lelah mereka.
"Aku mungkin akan meninggalkan bengkel beberapa hari lagi. Rekomendasikan temanmu yang juga montir untuk membantumu di sini. " Ucap David.
"Memang kau mau kemana? "
"Mengejar seseorang. "
Evan seperti tersentak kaget, dalam pikiran dia hanya ada dua pertanyaan, mengejar seorang penjahat atau mengejar seorang wanita.Namun dia masih belum menanyakannya sampai akhirnya David sendiri yang mengatakannya.
"Mengejar seorang wanita yang begitu menarik hatiku. " David tersenyum lebar menatap Evan.
"Baru kali ini aku melihat temanku jatuh cinta, aku yakin wanita itu begitu spesial bagimu sampai kau mau mengejarnya. "
"Aku belum terlalu mengenalnya, yang spesial dari dirinya apa, aku juga belum tahu. Mata sendunya yang menarik perhatianku untuk ingin mengenalnya lebih dekat. "
"Kejar dia bro, sebelum ada yang meminang dia terlebih dahulu! " ucap Evan dengan penuh semangat.
"Thanks bro. "
Semangat David untuk kembali menemui Ara kini semakin bulat. Apalagi dukungan dari sang Ibu dan juga sahabatnya itu, membuat tekat David semakin membara. Kini David tinggal memikirkan, alasan apa yang harus dia buat untuk bisa menemui Ara, tidak mungkin juga dia menginap di rumah Risky kembali. Tidak mungkin juga dia mengikuti cara gila Vivi seperti tadi. To the point.
🌴🌴🌴🌴🌴
Jadilah seperti pohon kelapa
1.Bermanfaat dari ujung daun hingga akarnya. Sama halnya kita harus bisa memberi manfaat untuk diri sendiri dan juga orang lain.
2.Mudah beradaptasi seiring berkembangnya jaman.
3.Dll😊😊😊
INTERMEZZO SAJA
Nantikan kelanjutan kisah David berjuang mencari cinta arafa, gadis manis yang masih belum di ketahui pilihan hatinya. Siapa pilihan kalian? David atau Afka.... hayoo🤗🤗🤗
Like
Rate 5
Komen sebanyaknya
Vote
dan rekomendasikan ke teman kalian
Terimakasih 🤗🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments
Yulianti Yanti
semangat David....💪💪💪💪💪
2020-09-18
0
FJA
kak, aku tinggalin jejak dulu, ya.
semangat buat nulisnya...😄
2020-09-16
0
🌠SUERNI🌠
Kalo aku jd Ara bingung mesti milih siapa, dua"nya baik hati bgt 🤭😂
2020-09-02
0