Episode 18

Afka mempertanyakan kepada diri sendiri, andai ia mengatakan kalau ia sakit, apakah itu akan baik dampaknya.

Kesedihan terkadang memang harus di bagi kepada orang lain demi ketenangan diri, namun juga harus di simpan untuk diri sendiri agar tidak membebani orang lain.

Sepertinya Afka akan mengurungkan niatnya untuk menceritakan penyakitnya kepada Ara. Ia tidak mau gadis yang ia sukai itu merasa berbelas kasihan atas sakit yang sekarang hinggap di tubuh Afka. Kecerian yang jarang terekspos di wajah Ara, tidak ingin Afka hilangkan hanya karena pemberitahuannya soal penyakit jantung.

"Kamu mau bicara apa Afka? "

Afka segera menggelengkan kepalanya sambil tersenyum.

"Bukan sesuatu yang penting untuk kamu ketahui Ara. " Afka melihat ke arah dapur di rumah makan itu.

"Pelayanan di sini lama sekali ya? perutku sudah mulai berbunyi. " Afka membuat tawa palsu di wajahnya.

Ara bukanlah gadis bodoh, ia bisa melihat kalau Afka menyembunyikan sesuatu yang penting darinya.

"Kau menyembunyikan sesuatu Afka? kalau memang aku diharuskan tahu katakan saja. "

Afka menghentikan tawa palsunya, dan sekilas melirik Ara, namun dia membuang wajahnya kembali.

"Aku mau makan dulu, sepertinya pelayan sudah membawakan makanan kita " Afka menatap seorang wanita berpakaian kemeja putih lengan panjang di pasangkan dengan rok span hitam selutut, berjalan ke arahnya dengan membawa nampan berisi makanan dan minuman.

Rumah makan itu merupakan rumah makan terbaik di kota mereka, walaupun tak sebesar rumah makan di kota besar lainnya.

"Silahkan menikmati Mas, Mbak. " Ucap wanita itu setelah meletakkan semua makanan dan minuman pesanan Afka dan Ara di meja makan.

"Terimakasih " ucap Ara dan Afka bersamaan.

Dua menu sup buntut sudah berada di hadapan mereka masing-masing, ditambah dengan satu jus mangga dan jus alpukat sebagai pelepas dahaga kedua pemuda pemudi itu.

Mereka menikmati menu mereka dengan tak lupa membaca doa terlebih dahulu. Afka yang sudah lapar sejak tadi, sudah menghabiskan supnya terlebih dahulu.

Slruuuup Slruuuuuppp

Beberapa sruputan dari sedotan Afka meninggalkan sisa di gelas bening Afka yang semula berisi jus mangga itu.

"Kau terlihat kelaparan sekali Afka " ucap Ara sambil tersenyum.

"Aku telat sarapan pagi ini, aku cuma minum ob... " Afka menghentikan kata - katanya dan menutup mulutnya dengan telapak tangan kanan.

Ara menautkan alisnya.

"Ob apa? Obat? " tanya Ara.

"Hahahaa iya Ara, maksudku vitamin, bukan obat. " Ara mengangguk tanpa berpikiran yang lain, ia kembali meneruskan makannya yang tinggal sedikit.

"Aku ke toilet sebentar " Afka berdiri dan melangkah pergi setelah mendapat jawaban iya dari Afka.

Sup dalam mangkuk Ara kini sudah habis. Ia menyambar gelas berisi jus alpukat itu dan meneguknya.

"Alhamdulillah."

Ara membersihkan mulutnya dengan tisue yang berada di atas meja. Sambil menunggu Afka yang belum kembali dari toilet, Ara berdiri menatap keluar jendela.

Siang itu jalanan begitu ramai pengendara motor maupun mobil. Namun ada satu pemandangan yang menarik perhatian Ara.

Motor sport berwarna merah yang Ara rasa dia mengenal pengendaranya.

"Itu seperti motornya mas David? " gumam Ara sambil terus memperhatikan motor itu.

"Ada apa Ara? " tanya Afka dengan tiba-tiba, membuat Ara segera tersadar dari perhatiannya ke jalanan.

"Eh Afka... bukan apa - apa. Apa kau sudah selesai? "

"Sudah Ara, apa kita pulang sekarang? "

"Apa tidak apa kalau kita pulang sekarang? " tanya Ara yang tidak enak kalau harus pulang cepat. Padahal dalam hati, Ara ingin pulang karena tidak ingin terlalu lama merepotkan Bu Widya.

"Ibumu pasti sudah menunggu. Ayo kita pulang! "

"Baiklah kalau begitu. "

Ara dan Afka berdiri, melangkah keluar dari rumah makan tersebut.

"Afka, apa kau sudah membayar tadi? " tanya Ara sambil berjalan menuju ke parkiran motor.

"Sudah aman, setelah dari toilet tadi aku langsung membayar "

"Oh, Baiklah, terima kasih traktirannya. "

"Sama - sama. "

Afka memutar motor maticnya dan mulai menyalakan mesin motornya.

"Bismillah hirrohman nirrohim. "

Mereka kembali melanjutkan perjalanan pulang ke rumah. Sambil berbincang, mereka tidak sadar kalau sudah sampai di depan rumah Ara.

"Cepat sekali perjalanan kita. " Kata Afka.

"Iya Afka, ayo mampir dulu! "

Mereka berjalan menuju ke teras rumah Ara. Teras yang selalu mereka gunakan untuk mengobrol. Ara memang tidak pernah mengajak tamunya untuk masuk ke dalam rumah. Apalagi seorang laki-laki, seperti sebuah pantangan bagi Ara.

"Assalamu'alaikum Bu Widya. "

"Waalaikumsalam Ara, tumben masih agak pagi pulangnya? "

"Abah tadi ada acara, jadi ruko tutup lebih awal Bu Wid. "

Seperti biasa, Ara mencium kening Ibunya yang sedang berbaring sambil tersenyum ke arahnya.

"Maaf, tadi Ara bersama Afka dulu Bu. "ucap Ara kepada Widya.

" Kalian semakin dekat. Ibu harap kalian berjodoh " Ara langsung menunduk malu mendengar perkataan Ibu kontrakannya itu.

"Biarlah Tuhan yang mengaturnya Bu Wid, kalau memang jodoh, semoga kita bisa terus bersama " senyum Ara mengambang menghiasi wajahnya.

"Amiin.Baiklah, Bu Wid pulang dulu. Fatmawati sudah makan, obat juga sudah Bu Wid berikan. Sebentar lagi Ibumu pasti tidur karena pengaruh obat. "

"Iya, terima kasih Bu Wid "

"Sama - sama. "

Widya kemudian keluar dari kamar Fatmawati.Saat menuju teras,Widya melihat Afka yang sedang duduk di kursi teras dan menyapanya.

"Mari Afka, Bu Wid pulang dulu. "

"Mari Bu Wid. "

Widya melangkah pulang menuju ke rumahnya sendiri.

Tak lama kemudian, sebuah motor sport merah, memasuki halaman rumah kontrakan Ara. Pengendaranya laki-laki yang tinggi yang mengenakan celana jeans dan jaket untuk menutupi kulitnya dari panas siang itu.

Afka masih menatap ke arah pria itu. Banyak pertanyaan di kepala Afka saat ini.

Pria itu melepaskan helm yang ia kenakan di kepala. Ia juga melepas jaketnya dan meletakkan di atas motor.

Sama halnya dengan Afka, laki - laki itu juga menatap Afka. Namun tidak ada pertanyaan di kepala laki - laki itu, karena pemandangan tentang Afka yang berada di rumah Ara bukanlah hal yang membuat ia terkejut.

"Assalamu'alaikum." Salam laki - laki itu kepada Afka dengan senyum yang begitu ramah.

"Waalaikumsalam." Afkar menjabat tangan David sambil tersenyum. Iya, laki - laki itu David. Penglihatan Ara saat di rumah makan tadi memanglah tidak salah.

"Silahkan duduk Mas. "

"Terimakasih." David menatap ke dalam rumah, lalu kembali ke Afka sambil mendudukkan dirinya ke kursi.

"Apa Ara ada Mas? "

"Ada.Dia masih di dalam menemui Ibunya. "

David mengangguk.

"Maaf dengan Mas siapa? "

"Oh.. kenalkan, aku David, temannya Risky dan baru kenal dengan Ara. " Mereka saling berjabat tangan, dan saling memperkenalkan diri.

Sekilas Afka ingat nama Risky, pria yang ia temui beberapa hari lalu di masjid. Mengingat Risky, membuat Afka juga mengingat pandangan Risky terhadapnya.

"Apa mungkin Risky itu mengenalkan si David ini kepada Ara? "

"Kenapa Ara tidak pernah bercerita tentang pria ini? " gumam Risky yang di penuhi dengan pertanyaan.

"Afka, maaf aku lama membuatkan minum " Ara yang baru saja keluar dari dalam rumah dengan membawa nampan berisi satu gelas teh, terkejut saat melihat David berada di rumahnya dan duduk bersama Afka.Karena terkejut, Ara hampir saja menumpahkan isi dalam gelas di atas nampan , namun dengan sigap David berdiri dan membantu memegang gelas yang isinya hampir tumpah.

Pemandangan rindu yang kini di ciptakan David di matanya, dan Ara yang juga menatap mata David, membuat Afka terbatuk pelan, dan menyadarkan mereka berdua.

🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴

Apa yang di pikirkan Afka? 😳

Nantikan episode selanjutnya😊😊 Terima kasih😘💕

Like

Komen

Rate 5

Vote ya

Kalian di kubu Afka apa kubu David hayoo😊😊 hehe Intermezzo saja

Terimakasih dukungannya. Ambil yang baik dan buang yang buruk ya... 🙏💕

Terpopuler

Comments

Vera

Vera

david aja

2020-10-05

0

OFF

OFF

pilihan hati...perasaan yg msh bimbang tuk memilih....

2020-09-24

1

Sept September

Sept September

like

2020-09-19

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Musim pertama usai
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 85
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Musim pertama usai
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 85

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!