Episode 13

Seperti yang di katakan Ara kepada Abah, kalau dia sore itu akan mengunjungi rumah Afka. Sebenarnya rasa malu hinggap di hati Ara, tatkala ia harus mengunjungi rumah seorang lelaki. Namun mengingat ada kakak ipar Afka yang juga seorang perempuan, membuat ia menjadi memiliki rasa percaya diri.

Ara menghentikan sepeda mungilnya di sebelah pohon mangga yang berada di depan rumah Afka. Terlihat dari luar, Ratna, kakak ipar Afka sedang duduk di toko sambil menunggu pelanggan sambil menulis sesuatu.

Ara mendekati Ratna dan menyapanya dengan salam.

"Waalaikumsalam, Ara kau ke sini? " Ratna terkejut. Ratna segera keluar dari toko dan menyambut Ara.

"Iya mbak, maaf Ara mengganggu. "

"Tidak menggangu, masuklah Afka ada di dalam! "

Mereka berdua masuk ke dalam rumah dan Ratna mempersilahkan Ara untuk duduk di sofa ruang tamu.

"Mbak panggilkan Afka dulu, dia pasti senang kamu datang ke sini. "

Ara mengangguk dan melihat Ratna yang bergegas menuju ke kamar Afka.

Sembari menunggu Afka, mata Ara berkeliling melihat suasana rumah Afka. Beberapa foto dalam pigura, terpampang rapi di tembok. Ada juga yang berada di atas nakas yang berukuran tidak besar.

Vas bunga besar di pojokan ruangan, dengan tanaman hijau berupa daun saja mempercantik ruangan dengan lebar 3x3m tersebut.

"Ara " panggil Afka dengan pesona senyum manisnya menghiasi wajah sumringah Afka. Ia segera duduk di sofa yang berada di depan Ara.

"Serasa 3 tahun aku tidak bertemu denganmu Ara " gombalan Afka kembali keluar.

"Dimana Mbak Ratna tadi, kok tidak ada? " tanya Ara sambil matanya berkeliling mencari - cari keberadaan Ratna.

"Masih membuat teh untuk gadis manis. "

Ara menunduk malu sambil senyum - senyum.

"Ada apa ke sini Ara, apa kau merindukanku? " tanya Afka dengan begitu percaya diri.

Arapun menanyakan perihal keberadaan Afka tiga hari ini. Dia hanya ingin memastikan kalau Afka baik - baik saja, karena itu dia berkunjung ke rumah Afka.

"Alhamdulillah, tidak ada yang perlu di khawatirkan, aku baik - baik saja Ara. Hanya agak lelah saja dan perlu istirahat. Aku dengar Ibu Fatmawati juga sakit, apa sekarang beliau sudah sehat? "

"Sudah Afka. Keinginan ibu untuk segera sembuh sangat kuat. Jadi Ibuku sudah sehat seperti sedia kala.

Terlihat Ratna membawa nambah berisi dia gelas teh hangat.

" Silahkan di minum Ara, Mbak mau menunggu toko, kalian ngobrol saja ya! "

"Iya mbak, terimakasih. "

Setelah Ratna pergi dari hadapan mereka berdua, ada suasana canggung yang tiba-tiba menghampiri mereka berdua. Suasana yang seperti mereka tidak pernah bertemu saja.

Ara mengambil gelas berisi teh hangat itu dan meminumnya demi menghilangkan rasa canggung.

"Dimana keponakan kecilmu Afka, kenapa tidak terlihat? " Ara membuka pembicaraan kembali.

"Kalau sore begini, mereka mengaji di masjid. Hampir maghrib baru mereka pulang. "

Ara mengangguk, memahami apa yang di katakan Afka.

"Afka, sudah sore aku harus pulang. "

"Bukankah kau ke sini sudah sore Ara manis. " Afka terkekeh. Menggoda Ara adalah hal terindah bagi dirinya, walau dia tahu, yang digoda sudah salah tingkah sejak tadi.

"Ayo aku antar kau pulang. "

"Aku akan pulang sendiri Afka. Kau istirahat saja, biar segera pulih. "

Penolakan Ara tidak membuat Afka mundur. Ia tetap bersikeras menemani Ara untuk pulang. Akhirnya Ara tidak bisa menolak tawaran yang di berikan Afka.

Afka mengambil sepeda gunungnya yang berada di garasi. Sedikit ia mengelapnya dengan menggunakan kanebo yang sudah tersedia di sepedanya. Kini sepeda gunung kesukaan Afka sudah siap untuk meluncur menemani Ara di jalan.

"Apa mbak Ratna tidak marah melihat kau pergi, dia pasti khawatir karena kau baru saja tidak enak badan? " Ucap Ara sambil mengayuh sepeda di sebelah Afka.

"Namanya kakak pasti khawatir, tapi aku yang merasakan, tubuhku sudah fit sekarang karena seseorang yang spesial menjengukku "

Ara menghela napas pelan. Mereka mengayuh sepeda beriringan. Memang sengaja mereka tidak mengambil jalan raya untuk pulang ke rumah Ara, walaupun sedikit jauh dari pada melewati jalan raya.

Terlihat mereka berdua mengobrol santai sambil sesekali mereka tertawa. Entah apa yang mereka obrolkan.

Risky menaiki motornya untuk pulang kerumah setelah seharian bekerja. Secara tidak sengaja ia melihat Ara bersama Afka di jalan. Namun Risky tidak mengenal Afka, karena Risky dan Ara juga tidak terlalu dekat. Hanya hubungan tetangga saja.

"Hai Ara, duluan ya. " Seru Risky sambil melambaikan tangan ke arah Ara.

"Iya Mas Risky. " Saut Ara sambil tersenyum memandang tetangganya itu.

"Sepertinya David mendapat saingan berat. " Gumam Risky sambil melirik Ara dan Afka dari kaca spionnya.

"Siapa Ara? " tanya Afka.

"Tetanggaku, mas Risky namanya. "

Mulut Afka membulat dan kepalanya mengangguk.

Tak lama kemudian, kedua pemuda pemudi itu sampai di rumah. Ara mempersilahkan Afka duduk di kursi teras dan Ara masuk ke dalam rumah untuk mengambil minum.

"Maaf cuma air putih. " Ara menyodorkan segelas air putih.

"Air yang sangat bagus untuk kesehatan. Kau banyaklah minum air putih Ara. Ini bagus untuk ginjalmu! " gaya dokter Afka mulai muncul.

"Delapan gelas setiap hari. Aku sudah melakukannya Afka. "

Afka mengacungkan jempol kanannya dan menaruh gelas yang sudah kosong itu di atas meja kembali.

"Bagus, jangan sampai kau sakit, biar aku saja " kata Afka sambil tersenyum.

Sifa yang rumahnya bersebelahan dengan Ara, sedang berjalan mendekati Ara dan Afka.

"Hai kak Afka. Sore - sore sudah Apel pacar saja " celetuk Sifa tanpa peduli wajah Ara yang terkejut.

"Pacar khayalan " ucap Afka.

Sifa duduk di sebelah Ara yang bermuka masam.

"Taaruf saja kak Afka. Segera lamar saja neng satu ini. Tidak mungkin dia menolaknya! " ocehan Sifa yang langsung mendapat pukulan keras di pundaknya dari tangan lembut Ara.

"Sudah pulang sana urusi pekerjaanmu. Ibumu memanggil suruh cuci piring! " seru Ara dengan kesal.

"Pekerjaan rumahku sudah selesai mbak Ara, sedari tadi aku menunggu Mas Risky, tapi dia tidak muncul - muncul. " Sifa memanyunkan bibirnya.

"Kalau kau ingin menunggu, seharusnya kau berada di ujung jalan sana, bukannya di depan rumah. Risky tidak pernah pulang kerja melewati depan rumah kita "

"Mbak kalau lagi kesal cerewet juga ya " Sifa tertawa bahagia di susul oleh Afka yang memahami maksud Sifa.

"Kau sungguh menyebalkan. " Ara melipat kedua tangannya di depan dada.

Afka mulai memikirkan apa yang di katakan Sifa.

"Andai saja gadis manis ini mau menerima pinanganku, mungkin dari kemarin aku sudah membawa keluargaku ke sini Sifa. "

Sifa menoleh ke arah Ara, meminta jawaban atas kalimat yang diucapkan Afka.

Namun tidak ada kata yang keluar dari mulut Ara, sama seperti hari - hari sebelumnya. Entah apa yang diinginkan gadis itu untuk masa depannya.

"Kak Afka, mungkin mbak Ara masih meminta waktu kembali. Kak Afka sabar ya! "

Afka mengangguk. Dia selalu sabar menunggu Ara. Walau bisa di pastikan, kalau Ara akan menolaknya. Namun rasa suka dan sayangnya Afka kepada Ara, tidak pernah tergantikan oleh wanita manapun. Menurut Afka, Ara adalah yang terbaik. Belum pernah Afka menemui gadis seperti Ara. Lugunya, polosnya, sederhananya dan yang pasti sholehahnya, Afka tidak bisa membandingkan dengan wanita lain yang ia kenal.

Bukan Siti Khadijah, bukan Khumaira istri Nabi Muhammad, melainkan Arafa, gadis di jaman saat ini yang sifat dan kehidupannya, berusaha mengikuti ke dua wanita luar biasa istri Nabi itu.

Afka benar-benar jatuh hati kepada Ara, namun dia tidak ingin memaksakan kehendaknya. Keputusan masa depan Ara, ada di tangan Ara sendiri, bukan orang lain.

Terpopuler

Comments

Erin D'Fungky -PUCUK🌱SQUAD🐛-

Erin D'Fungky -PUCUK🌱SQUAD🐛-

jangan berhenti berharap afka💪

2020-08-25

0

🌟🌟↔️🅰️RℹN1👑↗️↗️

🌟🌟↔️🅰️RℹN1👑↗️↗️

tersentuh sama kisahmu ara

2020-08-24

0

Ita Yulfiana

Ita Yulfiana

next

2020-08-23

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Musim pertama usai
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 85
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Musim pertama usai
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 85

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!