Pisahkan Kepala Dari Tubuhnya!

“Pisahkan kepala dari tubuhnya!” tegas Athan yang kemudian menoleh, hingga kedua matanya bertatapan dengan kedua mata Syukur yang kembali dihiasi kobaran api.

Berbeda dari orang lain, di mata Athan, Syukur tetap terlihat sebagai Echa. Echa tampak tercengang dan menatapnya tak percaya.

“Jadi?” tanya Echa.

“Jangan melukainya dengan kedua tangan Syukur. Karena jika kamu sampai melakukannya, Syukur akan kembali mendapat masalah!” sergah Athan.

“Lantas, kenapa kamu mengejarnya?” heran Echa.

“Agar kamu tidak melukainya secara ugal-ugalan di depan warga karena itu akan berdampak fatal kepada Syukur dan kakeknya!” sergah Athan meyakinkan.

Mendengar itu, Echa jadi berhenti berlari. Padahal awalnya, melalui tubuh Syukur, Echa yang sempat tertinggal Athan, akhirnya bisa menyusul. Karena yang dijaga juga akhirnya berhenti lari, Athan sengaja berhenti berlari.

“Tolong pikirkan untuk jangka panjang,” ucap Athan.

Echa menatap heran Athan. Kenapa bocah berusia lima tahun di hadapannya bisa berpikir begitu dewasa. Bahkan, dari segi ucapan saja, Athan begitu bijak? Namun setelah ia awasi, memang ada sosok bercahaya berpakaian panjang serba putih dan sampai bersorban. Sosok itu sudah berumur dan memang kakek-kakek, tapi sangat berwibawa.

“Masa depan Syukur dan kakeknya masih sangat panjang. Karena jangankan yang nyata, yang fitnah saja membuat mereka dihak.imi paksa. Minimal, apa yang sudah terjadi bisa membungkam tuduhan warga yang selama ini bertindak anarki.s kepada Syukur dan kakeknya,” ucap Athan.

“Tidak apa-apa kali ini kita kalah demi kebaikan Syukur dan kakeknya. Kita masih punya kesempatan untuk memusnahkan Asnawi dan segala ilmu sesatnya!” yakin Athan dengan intonasi lebih dalam guna meyakinkan Echa yang memang telanjur dikuasai dendam.

Athan juga sengaja menggandeng sekaligus menuntun Syukur untuk minggir. Ia membiarkan warga yang mengejar Ibrahim, asal bukan Syukur yang melakukannya apalagi sampai melukai di hadapan warga.

“Ibraaaaaa!”

“Im, Baim berhenti, Im!”

Warga terus mengejar, tapi Rain dan kakek Handoyo yang awalnya ikut serta, memilih berhenti di dekat Syukur maupun Athan.

“Mas, gimana kok malah berhenti?” sergah Rain sampai jongkok hanya agar bisa menatap wajah khususnya kedua mata putranya dengan saksama.

Athan yang meski wujudnya memang masih bocah, berangsur menatap sang papa dengan polosnya. Bocah berkaus lengan pendek warna pink tersebut berkata, “Satu-satunya cara untuk memisahkan Asnawi dan Ibrahim hanyalah memisahkan kepala Ibrahim dari tubuhnya dan itu saja, tidak boleh menyentuh tanah. Jadi, kita memang tidak mungkin melakukannya sekarang, ... Papa.”

Detik itu juga Rain langsung berpikir keras. Begitu juga dengan pak Handoyo. Karena pada kenyataannya, mereka memang belum mengetahui kelemahan Asnawi. Namun tadi, mereka menyaksikan sendiri ketika kepala Ibrahim mendadak menyatu dengan leher sekaligus tubuhnya lagi.

“Tadi yang aku lihat, begitu!” ucap Athan yang kemudian mengaku bahwa dirinya juga batu tahu. “Aku beneran baru tahu dan enggak sangka kalau Asnawi, lebih licik dari ibli.s!” lanjut Athan.

Rain menghela napas sambil mengangguk-angguk dalam. Ia memeluk sang putra, tapi tatapannya berangsur fokus kepada Syukur. Betapa terkejutnya Rain karena akhirnya, ia melihat kedua mata Syukur yang dihiasi kobaran api.

“Ini anak kenapa?” batin Rain yang yakin, Syukur tengah dirasuki sosok tertentu.

“Ini aku,” ucap Echa yang benar-benar datar. Namun, seiring kedua mata Syukur yang kembali menjadi putih, air matanya jadi berlinang.

“Tolong jaga anakku. Jaga juga papaku. Tolong bawa mereka pergi dari sini,” ucap Syukur kali ini terisak pedih, tapi masih dengan suara Echa.

Rain yang langsung merasa sesak, refleks menelan cairan yang memenuhi tenggorokannya. Ia mengangguk-angguk dan memang merasa iba kepada apa yang menimpa Echa sekeluarga.

“Namun, Asnawi pasti akan berulah lagi jika kita tidak menyudahinya,” ucap pak Handoyo sambil menatap Rain.

Rain langsung menengadah hanya untuk menatap pak Handoyo. “Untuk saat ini, yang terpenting kita jaga-jaga Syukur dan Pak Handoyo dulu. Agar warga lebih belajar dari apa yang sudah terjadi. Serta, ... biarkan hukum berbicara. Karena Bapak dan Syukur juga berhak mendapatkan keadilan!” tegas Rain meyakinkan.

Sampai kapan pun memang tidak ada pilihan sekaligus keadaan yang tidak berisiko. Andai mereka mau mengha.bisi Ibrahim karena hanya itu syarat agar Asnawi keluar dari tubuh bocah itu, mereka memang bisa. Namun, jika mereka melakukannya sekarang sementara kini banyak warga dan polisi, yang ada mereka ibarat menggali kuburan sendiri.

Di lain sisi, Ibrahim yang sempat dikejar-kejar warga mendadak hilang tanpa jejak. Tepat di bawah air mancur yang begitu deras, mereka kehilangan jejak Ibrahim. Padahal, sebenarnya Ibrahim tengah melakukan tapa atau itu semedi di sana. Namun, warga yang tak bisa melihat tak kasatmata, tidak bisa melihatnya.

Warga menelusuri ke anak sungai bahkan sampai jauh. Sementara pak Yusna yang masih memakai seragam semak-semak, sengaja diborgol dan digiring keluar hutan.

Athan dan Syukur yang masih dikuasai Echa pun tidak bisa melihat Ibrahim. Entah kesaktian apa yang pak Asnawi kuasai, tapi kelemahan dukun tengik itu benar-benar seperti yang baru Athan ketahui. Kepala Ibrahim wajib dipisahkan dari tubuh tanpa boleh menyentuh tanah.

Selain itu Athan juga berdalih, bahwa Ibrahim tidak akan menua dan selamanya akan tetap diperbu.dak Asnawi berikut ibli.s yang disembah. Ibrahim akan menjadi penunggu hutan Tua, menjadi makhluk yang selama ini menjadi mitos di wilayah sana.

Warga benar-benar dibuat heboh atas penangkapan pak Yusna. Ibu Rokayah langsung pingsan apalagi setelah wanita itu tahu, sang putra kebanggaan sampai menghilang di hutan.

“Jadi, ... adegan sembah menyembah dan komat-kamit doa antara ayah Yusna dan Ibra, ... itu karena keduanya menganut aliran sesat?” Di bawah alam sadarnya, ibu Rokayah terus meraung-raung. “Suami saya bukan penjahat! Suami saya bukan penganut imu sesat! Kembalikan Ibra! Kembalikan keutuhan keluarga kami karena apa yang kalian tuduhkan kepada kami tidak beralasan! KEMBALIKAAAANNNN!”

“Kami juga memohon keadilan untuk Syukur dan kakeknya. Karena fitnah keji dari warga, rumah Syukur dan kakeknya sampai dibakar. Selain itu, warga juga kerap semena-mena ke Syukur dan kakeknya!” ucap Rain ketika pak Yusna baru dimasukkan ke dalam mobil polisi.

Beberapa wartawan khususnya media di bawah naungan Rain, sengaja meliput. Rain yang memiliki rumah produksi sekaligus stasiun televisi menang sengaja akan membuat berita Syukur dan Ibrahim viral. Untuk pembelajaran bersama. Bahwa seenak-enaknya sebuah pesugihan sekaligus perjanjian gaib, pasti akhirnya celaka.

Lega, pak Handoyo sungguh merasakannya ketika warga akhirnya juga diproses. Khususnya pak Hamim selaku ketua RT dan harusnya menjadi penengah. Andaipun pak Hamim tak mampu mengatasi permasalahan, harusnya bisa dimusyawarahkan ke pihak desa agar diselesaikan dengan semestinya.

“Bahkan Bapak Hamim sebagai ketua RT sampai melarang warga melaporkan aksi k.eji pemenggal.an masal kepada anak-anak kampung sini!” tegas salah seorang polisi kepada pak Hamim yang hanya menunduk dalam.

“Warga di sini masih percaya mitos dan mistis. Jadi susah kalau memang enggak ada yang benar-benar mengarahkan,” batin Rain.

Tak lama setelah pak Hamim dan warga yang terlibat dalam pembakaran rumah pak Handoyo diboyong polisi menggunakan mobil pick up, Syukur terjatuh pingsan.

“Kur ...?” tangis pak Handoyo langsung mengemban sang cucu.

Tanpa bertanya, Rain yang menatap Athan atas pingsannya Syukur langsung mendapat jawaban. Bahwa Echa telah meninggalkan tubuh Syukur.

Terpopuler

Comments

Firli Putrawan

Firli Putrawan

yah kan g dpt lg tuh iblis asnawi

2024-04-16

1

Dessy Sugiarti

Dessy Sugiarti

Alhamdulillah klo lanjut cerita Syukur ini...
Lanjut kak...
Semangat Update nya...

2024-04-04

0

🅘🅨🅐🅡

🅘🅨🅐🅡

Asnawi semakin sakti apalagi sekarang menggunakan jasad anak2 sehingga kekuatannya bertambah,,,lanjuuuuut

2024-04-04

0

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 45 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!