Tuan Jangan Marahi Aku!

Melinda berjalan ke sana kemari, rasanya wanita itu tidak sabar menunggu dokter untuk keluar dari ruang rawat Laura, sayangnya ia lupa membawa ponsel hingga dia tidak bisa menelpon Sammy.

Tak lama dokter keluar dari ruang Rawat Laura, membuat  Melinda  menghentikan langkahnya kemudian dia langsung menghampiri Dokter.

"Bagiamana keadaan adikku, dok?' tanya Melinda dengan tidak sabar.

"Adik anda sudah tidak kejang lagi, suhu tubuhnya masih tinggi. Tapi, tidak terlalu tinggi seperti tadi. Silahkan jika masuk, nanti perawat akan mengecek keadaan pasien secara berkala," ucap dokter, setelah mengatakan itu, dokter pun pergi, dan setelah dokter pergi Melinda pun langsung masuk kedalam ruang rawat Laura.

Melinda mendudukan diri di samping berangkar, wanita itu menggerakkan tangannya untuk menggenggam tangan Laura.

''maafkan kaka, Laura, maafkan kaka," tiba-tiba  bahu Melinda bergetar, wanita itu menangis tergugu. Sepertinya ketulusan Melinda untuk Laura tidak bisa diragukan lagi, wanita Itu benar-benar tulus menyayangi Laura, hingga ketika melihat Laura seperti ini, dia terasa hancur.

Dua hari kemudian

Sammy masuk kedalam mobil, hari ini dia ingin menjemput Vania di sekolahnya. Saat dia  akan menyalakan mobilnya, Sammy teringat sesuatu, ia pun membuka dashboard kemudian mengambil ponsel satunya lagi.

2 hari ini Sammy tidak melihat ponselnya, karena dia begitu  malas ketika Melinda terus meneleponnya , hingga Sammy menyimpan ponsel di mobil dan membawa ponselnya yang satu lagi. Sayangnya Sammy tidak sempat baca pesan dari Melinda yang mengatakan bahwa Laura sakit.

Setelah mengambil ponselnya, Sammy langsung menyalakan ponsel tersebut, dan ketika ponselnya menyala banyak sekali pesan dan juga panggilan tidak terjawab dari Melinda. Awalnya Sammy begitu malas untuk membaca pesan dari Melinda. Tapi, pada akhirnya Sammy membaca pesan tersebut..

Mata Sammy terbelalak ketika melihat semua rentetan pesan dari Melinda  yang mengatakan bahwa Laura di rawat di rumah sakit. Dengan cepat, Sammy langsung menghubungi ponsel Melinda, tpi sayang ponsel Melinda  tidak bisa di hubungi, tentu saja Melinda tidak bisa di hubungi karena selama dua hari ini, Melinda diam di rumah sakit sedangkan ponsel wanta itu ada apartemen.

                                                                                                                                                                              

"Aishhh!'' Sammy berteriak dengan kencang ketika Melinda tidak  bisa di hubungi.

Dan pada akhirnya, Sammy berpikir dia tidak bisa terus berdiam diri, lelaki itu pun  bergegas untuk menyalakan dan menjalankan mobilnya.

***

Sammy turun dari mobil, akhirnya dia sampai di rumah sakit tempat putrinya di rawat, barusan Sammy bertanya pada pihak keamanan apartemen dan pihak keamanan apartemen menyarankan Sammy untuk pergi ke rumah sakit terdekat.

Setelah turun dari mobil , Sammy langsung bertanya pada bagian informasi tentang nama Laura dan ternyata Laura ada di rumah sakit tersebut, dengan cepat Sammy  pun langsung berbalik kemudian berjalan ke arah lift untuk naik ke ruangan atas.

****

Melinda meringis ketika bahunya mulai pegal dan mulai nyeri, tapi Melinda tidak menghentikan gerakannya yang sedang menimang -nimang Laura. Demam Laura memang sudah turun, kondisi Luara juga lebih baik. Tapi, seperti biasa jika sedang sakit dia akan selalu meminta Melinda untuk menimang-nimang tubuhnya.

Dan ini sudah 2 jam berlalu Melinda terus menggendong -gendong dan menimbang-nimbang tubuh Laura, walaupun sudah sangat kelelahan, dan tubuhnya sudah terasa lemas tapi Melinda tidak berhenti melakukan aktivitasnya.

Bisa dibilang Sekarang malah kondisi Melinda yang drop, bagiamana  tidak drop, 2 hari ini Melinda menjaga Laura seorang dir. Dan  sudah 2 hari ini pula Melinda jarang sekali tertidur malam, karena dia harus mengawasi Laura. Melinda juga tidak bisa pulang untuk sekedar mengambil pakaian karena Laura tidak ingin ditinggalkan, beruntung  ada salah satu perawat yang meminjamkan pakaiannya untuk Laura.

Tak lama terdengar suara pintu terbuka, hingga Melinda menoleh. Helaan Nafas lega terlihat dari wajah cantik  Melinda, ketika melihat siapa yang masuk, yang tak lain adalah Sammy karena dia berpikir, dia bisa beristirahat jika Luara dengan Sammy.

Tapi, sepertinya kebahagiaan Melinda tidak bertahan lama, karena sekarang Melinda merasakan bahwa Sammy menatapnya dengan tatapan yang sangat marah.

“Bagaimana mungkin kau  tidak mengangkat panggilanku, apa kau tau dari tadi aku Aku khawatir.” Setelah dekat dengan Melinda, Sammy langsung menghardik wanita itu. Dan tentu saja Melinda terkejut dengan suara Sammy yang cukup tinggi, hingga wanita itu mundur satu langkah yang dia pikirkan bukan dirinya tapi adalah Laura, Melinda takut Laura terbangun karena suara Sammy.

“Daddy!” Laura yang sedang tertidur langsung membuka mata ketika mendengar suara Sammy yang cukup kencang. Hingga dengan sigap Sammy langsung mengambil tubuh Laura. Walaupun sempat merasa nyeri karena suara Sammy yang meninggi barusan, tapi Melinda merasa lega akhirnya dia bisa beristirahat.

Rasanya Melinda ingin menangis ketika barusan Sammy menghardiknya, tapi karena tidak ingin menangis di hadapan Sammy, Melinda langsung berjalan dengan pelan untuk keluar dari ruang rawat Laura, dan memutuskan untuk beristirahat di luar.

Melinda mendudukkan dirinya di kursi tunggu, wanita itu memeluk tubuhnya yang terasa sangat dingin. Karena sepertinya sekarang Melinda mengalami demam, perut Melinda juga sangat terasa pedih karena sepertinya Magh   Melinda kambuh.

Karena sudah tidak sanggup untuk terus duduk, Melinda mengangkat kakinya kemudian membaringkan tubuhnya di kursi tunggu, lalu  setelah itu dia memejamkan matanya seraya meringis.

Sekarang perasaan Melinda campur aduk, rasanya dia ingin minta izin untuk pulang dan beristirahat sejenak di apartemen. Tapi dia tidak mau, membuat Sammy murka.

Entah kenapa, di mata Melinda sekarang Sammy sangat menakutkan. Padahal dia tidak bersalah, tapi tetap saja dia akan terkena hardikan lelaki itu.

Satu jam kemudian

Sammy keluar dari ruang rawat Laura berniat untuk mencari Melinda sebab Laura ingin disuapi oleh Melinda, dan tak lama Sammy menggeleng, ketika melihat Melinda sedang tertidur di kursi tunggu yang berada di depan ruang rawat Laura.

Sammy berjalan ke arah Melinda, kemudian dia langsung mencolek bahu wanita itu. “Bangun!” ucap  Sammy seperti biasa nadanya terdengar sangat dingin.

Hanya satu kalimat yang meluncur dari bibir Sammy, Melinda langsung terbangun dari tidurnya. Dengan refleks,  dia langsung bangkit dari berbaringnya, membuat kepalanya langsung terasa nyeri.

“Tuan, aku sedang sakit, jangan marahi aku sekarang.” Melinda langsung berbicara ketika melihat Sammy akan membuka mulut, karena kepalanya sedang nyeri, Melinda memberanikan diri untuk meminta Sammy agar tidak memarahinya. Bahkan Melinda berbicara dengan suara yang bergetar karena dia benar-benar takut pada Sammy.

Mendengar suara Melinda yang sangat pelan, dan juga melihat raut wajah Melinda, Sammy tertegun hingga ....

Gila sedih banget part Melinda .... Yuks bisa yuks 100 komen sama 600 like biar besok up 5 bab.

Terpopuler

Comments

Anie Jung

Anie Jung

Kasihan banget nasib nya Melinda.🥺🥺

2024-03-29

0

mommy neng

mommy neng

sammy nih ga belajar dari kasus yg dulu.. pe a deh

2024-03-25

1

marisa yohana

marisa yohana

perasaan dari dulu sifatnya sammy kok selalu menjengkelkan

2024-03-23

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!