Ragu

men temen seprti janjiku kemarin, aku update 5 bab ya. Jadi terus scroll

Kau sakit?" tanya Sammy yang malah membalikan  ucapan Melinda, lelaki itu menatap  dengan penuh selidik dan benar saja Melinda tampak pucat.

"Hmm, Tuan. Aku merasa sedikit demam, bolehkan aku istirahat sebentar saja di apartemen, aku berjanji tidak lama dan akan secepatnya kembali.” walaupun takut mengatakan hal seperti barusan pada Sammy, tapi Melinda tetap memberanikan dirinya karena dia merasa bahwa dia sudah tidak sanggup lagi untuk diam di rumah sakit, dia ingin berbaring dengan nyaman di apartemen.

” tunggu sebentar jangan kemana-mana," ucap Sammy, sepertinya saat ini lelaki itu menyingkirkan egonya, tentu saja ini berhubungan dengan kemanusiaan hingga Dia memutuskan untuk memanggil perawat agar perawat menyiapkan perawatan untuk Melinda dan meminta Melinda dirawat di ruangan yang sama dengan Laura.

Sebenarnya mungkin Sammy tidak untuk bermaksud untuk bersikap keterlaluan pada Melinda, dia hanya ingin membuat Melinda tidak terlalu berharap padanya.

Setelah Sammy pergi, Melinda membaringkan tubuhnya di kursi tunggu..karena dia merasa tubuhnya tak berdaya.

Tak lama terdengar suara brankar didorong,  hingga Melinda Langsung kembali membuka mata ketika berangkar tepat berada di depannya.

"Nona, silahkan naik," ucap salah satu perawat, dan sekarang Melinda mengerti kenapa barusan Sammy pergi meninggalkannya.

Ketika akan bangun, Melinda meringis. "Sebentar sus," ucap Melinda pada suster. Baru saja suster akan membantu Melinda untuk bangkit dari berbaringnya, suster menghentikan niatnya ketika melihat Sammy datang dari arah belakang dan mendekat ke arah Melinda lalu menggendong tubuh wanita itu untuk dinaikkan ke atas berangkar.

Ketika tubuhnya digendong oleh Sammy, Melinda  membulatkan matanya, apalagi dia melihat Sammy dari jarak yang dekat dan tentu saja itu membuat jantung Melinda berdebar sangat kencang, sedangkan Sammy sama sekali tidak melihat ke arah Melinda, karena  tahu Melinda sedang menatapnya.

***

"Jadi maksud dokter  dia menderita magh kronis," ucap Sammy ketika dokter sudah memeriksa Melinda. mungkin sebenarnya Melinda sudah merasakan maagnya terasa sebelum Laura sakit, dan  benar parah ketika Laura dirawat di rumah sakit karena dia banyak melewatkan jam makannya.

''Hmm, Tuan, pasien menderita magh kronis," jawab dokter, setelah mengatakan itu, dokter pun langsung pamit dan meninggalkan Sammy yang berada di depan ruang rawat putrinya.

Setelah dokter pergi, Sammy tidak langsung masuk. Lelaki  itu mendudukkan diri sejenak di kursi tunggu, sekarang kebingungan melanda Sammy, dia bingung siapa  yang akan menjaga Laura karena Melinda sedang sakit, sedangkan dia masih harus tetap bertugas.

”Haruskah Aku meminta bantuan Nadine.” Sammy bergumam  pelan, dia berpikir untuk memanggil adiknya untuk menjaga Laura dan Melinda. Tapi tak lama dia menggeleng, sepertinya bukan hal tepat untuk memanggil Nadine. Sebab ia takut Nadine membocorkan tentang Laura pada ibunya, karena ada alasan di mana Sammy tidak mau memberitahukan Laura pada ibunya.

Sammy mengutak-atik ponselnya, kemudian lelaki itu menelepon rekan setimnya dan meminta ijin untuk cuti, selama  beberapa hari ke depan.

Helaan anafas lega terlihat dari wajah tampan Sammy ketika dia berhasil mendapatkan cuti, karena jatah cutinya ditukar dengan jatah cuti temannya.

Setelah itu, Sammy  pun langsung bangkit dari duduknya kemudian dia kembali masuk ke dalam, dan ketika dia sudah masuk ke dalam ruang rawat Laura, dan juga Melinda..

Sammy menghentikan langkahnya ketika melihat Melinda yang baru saja diperiksa oleh dokter sudah duduk diberangkar  dan menyuapi Laura, karena rupanya Laura hanya mau disuapi oleh Melinda dan tentu pemandangan ini membuat Sammy tertegun.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***