Bawa Aku bersama mu, Tuan!

Aluna hamil di luar pernikahan, dan Aluna tidak memberitahukan kehamilannya pada mantan kekasihnya, awalnya Aluna bertekad untuk menghidupi anaknya seorag diri. Tapi, semenjak tinggal di penampungan Aluna menganggap bahwa anak itu pembawa sial, hingga sekarang tanpa perasaan Aluna meninggalkan putrinya sendiri tanpa perasaan.

"Ti-tidak mungkin," Melinda terjatuh ke lantai ketika mendengar dari seorang wanita yang melintas, di mana wanita yang melintas itu mengatakan bahwa Aluna sudah meninggal dan jasadnya sudah di kuburkan. Padahal Melinda pergi baru 3 jam, tapi sekarang wanita yang dia sayangi dinyatakan meninggal, tentu saja Melinda terpukul.

Melinda  masuk ke dalam kamar, wanita itu menatap bayi yang sedang terbaring di ranjang kecil dengan mata yang membasah. Sungguh saat ini hati Melinda benar-benar hancur, Bagaimana mungkin dia kehilangan Aluna dalam dalam sekejap.

Perlahan Melinda menggendong tubuh anak Aluna, kemudian dia menangis tergugu ketika melihat bayi kecil tak berdosa yang sudah harus kehilangan ibunya.

“Kaka berjanji, Kakak akan menjagamu apapun Yang terjadi.” Melinda berguna lirih, dia tidak akan pernah membiarkan anak itu terluka.

****

Setelah berada di luar penampungan, Aluna memegang perutnya karena dia merasakan rasa nyeri yang luar biasa. Apalagi dia baru saja melahirkan 2 jam lalu di mana kondisinya masih lemas tapi dia tidak bisa membuang waktu lagi.

Tak lama Aluna langsung berjalan ke arah mobil di mana mobil itu sudah menunggunya  dari tadi. “Maaf membuatmu nunggu lama,” ucap Aluna ketika masuk ke dalam mobil lelaki tersebut, dan tanpa menjawab lelaki itu langsung menyalakan dan menjalankan mobilnya lalu pergi dari area penampungan tersebut.

Rupanya dua bulan lalu Aluna mempunyai rencana yaitu mendekati Evan,  orang yang bertugas di penampungan dan juga kepercayaan bos besar, bahkan Aluna rela di tiduri lelaki itu walaupun dia sedang mengandung, hingga pada akhirnya Evan luluh,  dia tergoda oleh Aluna dan ketika Evan sudah  tergoda Aluna,  Aluna langsung meminta Evan untuk membebaskannya.

Dan Elvan setuju, tapi dengan satu syarat Aluna  tidak boleh membawa anaknya, hingga Aluna pun juga setuju dengan syarat Evan, dan ketika Melinda menyelamatkan ketika dia akan bunuh diri,  Aluna sengaja tetap diam di samping wanita itu, membiarkan wanita itu kasihan padanya agar Melinda mau merawat anaknya jika dia pergi.

Padahal sebenarnya selama ini Aluna  sangat tidak menyukai Melinda, karena menurut Aluna wanita itu Itu menyebalkan,  Sok perhatian dan sok manis tapi dia tetap berpura-pura agar Melinda mau merawat putrinya.

Awalnya dia ingin hidup sampai akhir dengan anaknya, tapi jika dipikir, semenjak dia mengandung. Kehidupannya berubah menjadi lebih sial. Walaupun dia menyayangi Putri yang dia kandung, tapi dia tidak mau menyia-nyiakan hidupnya, bahkan Aluna pernah berpikir biarlah anaknya tidak selamat, toh anaknya masih bayi yang penting dia keluar dari penampungan itu, apalagi hidupnya masih panjang.

Tanpa Aluna sadari mungkin suatu saat dia kan menyesali semuanya.

Dan karena Evan adalah pengendali dan pemberi perintah di penampungan itu, Dia menyuruh anak buahnya yang lain untuk  mengatakan pada semua yang ada di sana, bahwa Aluna sudah meninggal ketika melahirkan  dan tentu saja agar bos besar tidak mencari Aluna karena bos besar selalu mengingat siapapun nama yang berada di penampungan tersebut.

Pada akhirnya setelah berbulan-bulan berada di penampungan, Aluna bisa bebas menikmati hidupnya terlebih lagi walaupun Evan hanya berstatus sebagai orang kepercayaan, tetapi harta Elvan juga berlimpah dan  Dia juga akan berusaha melupakan masa lalu, termasuk melupakan anaknya dia akan menganggap bahwa anaknya sudah meninggal.

2 tahun kemudian

waktu berjalan begitu cepat tidak terasa Ini sudah 2 tahun berlalu semenjak Aluna pergi dan Sudah 2 tahun ini pula Melinda menjaga anak Aluna yang Melinda beri mama Laura.

Selama 2 tahun, Melinda hidup di pengungsian itu. harusnya Melinda di selundupkan 2 tahun ke belakang, tapi Melinda memohon pada bos besar agar tidak menyelundupkannya sekarang, karena dia harus menjaga Laura hingga pada akhirnya keinginan Melinda dikabulkan.

Tapi setelah 2 tahun berlalu, rasanya Melinda sudah tidak kuat berada di penampungan itu, terlebih lagi Laura sering demam sakit-sakitan, belum lagi mereka  tidak diberikan makanan yang layak hingga sekarang Melinda memutuskan untuk kabur dari penampungan tersebut. Walaupun dia tidak tahu harus pergi ke mana yang terpenting dia harus keluar dari tempat terkutuk itu.

****

Melinda memeluk Laura  begitu erat, sedari tadi dia terus melihat ke arah luar berharap sudah tidak ada orang suruhan bos besar yang mengejarnya. Setelah kabur dari penampungan, Melinda bersembunyi di  goa, beruntung sebelum pergi dia membawa persediaan makanan yang dia ambil dari penampungan secara diam-diam.

Dan ini sudah dua hari berlalu dia diam dia goa tersebut dia berharap orang-orang yang mencarinya sudah tidak ada. “Laura doakan kakak. Ayo kita pergi dari sini.” Melinda bergumam, dia semakin mengencangkan gendongannya pada Laura, karena dia takut jika harus berlari. Setelah bisa menenangkan dirinya, akhirnya Melinda pun keluar dari Goa.

“Ah akhirnya kau tertangkap juga!”

Melinda langsung menoleh ke arah belakang, ternyata kedua anak buah bos besar sedari tadi mengintainya karena mereka tahu ada Melinda di dalam goa, dan ketika melihat dua orang bertubuh besar itu, Melinda langsung berlari dia tidak memperdulikan kakinya yang terasa nyeri karena saat ini Melinda berlari tanpa memakai sandal.

Tapi sekuat apapun  Melinda berlari, langkahnya masih kalah jauh dengan dua lelaki yang tadi mengejarnya, hingga  akhirnya dia tertangkap. 

“ Tolong .... Tolong!” Melinda  berteriak, dia bukan mengkhawatirkan dirinya sendiri tapi dia mengkhawatirkan Laura yang berada di gendongannya karena kedua lelaki itu menarik tangannya dengan paksa, hingga dia tidak bisa memegang tubuh Laura.

Tenaga Melinda sepertinya sudah tidak tersisa, dia sudah tidak bisa meronta karena tenaganya sudah habis dan detik-detik ketika dia pasrah, tiba-tiba terdengar suara orang yang berbicara hingga Melinda dan kedua lelaki itu menoleh ke arah atas, terlihat lelaki berpenampilan gagah  dan memakai seragam tentara melihat ke arahnya.

“Lepaskan wanita itu!” ucap tentara tersebut dan tentu saja ketika melihat lelaki yang berseragam, kedua orang itu lebih memilih pergi karena tidak mungkin berurusan dengan hukum membuat Melinda menghela nafas.

“Kau tidak apa-apa?” ucap tentara tersebut pada Melinda. baru saja Melinda akan menjawab, tiba-tiba tubuh Melinda diam mematung ketika melihat tentara di depannya, dia mengingat siapa tentara ini, yaitu mantan kekasih Aluna, karena Aluna pernah menunjukkan foto Sammy padanya yang juga adalah Ayah Laura.

“Tuan, kau mengenal Bibi Aluna?” tanya Melinda hingga tubuh Sammy dia mematung Dia sedikit bingung kenapa wanita di depannya ini bisa mengenal Aluna.

Men temen 100 komen dulu ya bsok up 5 bab

Terpopuler

Comments

Cristella Tella

Cristella Tella

sammy jngan kembali sama melinda

2024-03-15

15

Anie Jung

Anie Jung

Wahh Melinda bertemu sama Mantannya Aluna.

2024-03-25

0

Fifid Dwi Ariyani

Fifid Dwi Ariyani

trussemangat

2024-03-22

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!