Keluar

Men temen aku update 3 bab ya, bsok update 5 bab kalau komennya di atas 100

”Aluna?" ulang Sammy.

"Bibi Aluna meninggal ketika melahirkan, dan aku pernah melihat foto Tuan di dompet bibi  Aluna dan mengatakan bahwa Tuan adalah ayah Laura," kata Melinda, gadis remaja itu berbicara sambil menangis sesegukan. Dia tidak percaya bisa bertemu dengan Sammy di sini, dan berharap  biasa keluar dari nerakaa yang setiap hari mengincarnya.

Sedangkan tubuh Sammy langsung diam mematung, tatapannya hanya menatap pada anak kecil yang sedang di gendong oleh Mauren, dan sedetik kemudian Sammy menyadari anak wanita ini begitu mirip dengan Vania, putri pertamanya.

“Ikut aku, kita bicara di tempat lain!” Sammy  harus mengajak Melinda berbicara terlebih dahulu, karena dia harus memastikan semuanya.

Dan pada akhirnya Sammy pun membawa Melinda dan Laura ke sebuah barak penampungan karena memang saat ini Sammy  sedang bertugas di perbatasan.

“Jelaskan padaku!” titah Sammy ketika mereka sudah duduk berhadapan.

Dan pada akhirnya, Melinda pun menjelaskan semuanya, mulai awal bertemu dengan Aluna sampai Aluna meninggal. Tapi entah kenapa Melinda yakin bahwa Aluna belum meninggal dan dia juga menyampaikan keyakinannya pada Sammy.

Mendengar Ucapan Melinda tentang Aluna, bulir bening langsung terjatuh dari pelupuk mata lelaki itu, sungguh saat ini dia merasa bersalah karena saat itu dia tidak mengetahui bahwa Aluna sedang mengandung, dan tak lama tatapan Sammy langsung teralih pada putrinya yang sedang berada di gendongan.

“Aluna!" Lirihnya, sungguh saat itu Sammy  tidak tahu bahwa Aluna sedang mengandung. Seandainya saat itu Sammy  tahu, pasti dia tidak akan membiarkan Aluna pergi.

“Tuan!" Panggil Melinda  ketika Sammy sudah sedikit tenang, hingga Sammy langsung menoleh.

“Tuan, bolehkah aku ikut denganmu keluar dari negara ini?” tanya  Melinda, wanita itu benar-benar berharap Sammy  bisa membantunya keluar dari negara ini.

“Tuan, tolong berikan  aku pekerjaan, aku tidak apa-apa jika harus mengasuh Laura dan tidak dibayar asalkan aku bisa hidup dengan layak.”  sambung Melinda lagi.

‘'Tuan!'' panggil Melinda lagi ketika Sammy belum menjawab ucapannya, tatapan Melinda menatap Sammy dengan tatapan memohon hanya Sammy  yang bisa menyelamatkannya dari tempat terkutuk ini.

Sammy tersadar,  lelaki itu menoleh kemudian mengangguk. ” aku akan membawamu pulang ke negaraku, Aku akan memberikanmu tempat yang layak dan sebagai gantinya kau harus mengasuh Laura," ucap Sammy.

“Terima kasih Tuan, terima kasih.” bahu Melinda bergetar, wanita itu menangis tersedu-sedu tak pernah terbayangkan akhirnya dia bisa lepas dari kungkungan sindikat penjualan manusia tersebut.

“Tunggu sebentar, jangan ke mana-mana aku akan membelikan makanan dan susu untuk Laura.” dengan cepat Sammy pun berbalik, kemudian lelaki itu langsung keluar dari barat dan berniat untuk mencari supermarket terdekat.

***

Satu minggu kemudian

Melinda turun dari mobil, tentu  saja saat ini dia sedang menggendong Laura.  Kemarin malam Melinda mendarat dengan selamat di negara Sammy, tentu saja Melinda ikut dengan Sammy Dan juga tim Sammy, dan setelah mendarat, Sammy langsung membawa Melinda untuk pergi  ke salah satu apartemennya.

“Wah!”

Melinda berdecak kagum ketika masuk ke dalam apartemen, tidak terlalu besar namun cukup terlihat mewah. Dan ketika mendengar decakan Melinda Sammy  langsung menoleh.

“Maaf, Tuan. Aku tidak bermaksud.” Melinda langsung menunduk karena dia begitu malu pada Sammy, hingga Sammy terkekeh.

“Its  Oke. Ayo masuk.”

Sammy langsung berbalik kemudian lelaki tampan itu berjalan ke arah dalam diikuti Melinda.

“Silakan duduk kita bicara terlebih dahulu.” Sammy langsung mempersilahkan Melinda untuk duduk.

“berapa gaji yang kau inginkan?” tanya Sammy, Melinda langsung menoleh ke arah lelaki itu. Jujur sebenarnya tidak digaji pun Melinda tidak apa-apa yang terpenting dia masih bisa mengasuh Laura.

“Tuan, maaf bukan aku menolak, tapi aku tidak apa-apa jika tidak digaji. Aku sudah dibawa ke sini saja dan tetap bersama Laura itu sudah cukup."

Sammy merasa terharu dengan apa yang Melinda ucapkan. Dia bisa melihat betapa tulus wanita di depannya ini , dia juga sangat berterima kasih, pada Melinda, mungkin jika tidak ada Melinda entah bagaimana nasib anaknya sekarang.

"Apa cita-citamu dari dulu?" Tanya Sammy.

"Aku hidup dalam keluarga yang miskin, kedua orang tuaku hanya memperdulikan kakakku saja, dari dulu Aku sangat ingin membuka toko kue," jawab Melinda Ada sedikit kegetiran ketika dia membahas keluarganya, kenangan dua tahun lalu di mana ayah dan ibunya mengantarkannya untuk  dijual langsung melintas di otak Melinda, walaupun kejadian itu sudah 2 tahun berlalu , tapi sakitnya masih terasa.

"Baiklah, sebagai rasa terimakasihku karena kau telah menjaga Laura selama ini dan kau sudah menyayangi Laura, aku akan membuatkan toko kue untukmu. Tapi kau harus tetap mengawasi Laura, aku rasa  tidak sulit jika membuka kue sambil mengasuh Laura.'"

Melinda Membulatkan matanya, wanita menatap Sammy  dengan  tatapan tak percaya , dia berpikir tadi Samy hanya iseng bertanya, tapi ternyata Sammy malah mengatakan akan membuatkan toko kue untuknya.

"Tu-tuan!!" Melinda masih merasa speechless, hingga  dia memanggil Sammy dengan mata yang berkaca-kaca.

"Sebagai gantinya, kau harus benar-benar menjaga Laura," jawab Sammy.

"Baik, Tuan. Baik." Sekuat apapun Melinda mencoba untuk tidak menangis, tapi pada akhirnya tangis wanita itu pecah, dia menangis sesegukan karena teramat bahagia..

***

Sammy masuk kedalam mobil, lelaki itu berniat untuk pergi ke batalion tempatnya bertugas. Sebelum menyalakan dan menjalankan mobilnya, Samy berdiam diri sejenak, tatapan lelaki itu menatap lurus kedepan.

"Aluna, aku yakin kau masih hidup." bulir bening langsung terjatuh dar pelupuk mata Sammy, penyesalan demi penyesalan menghantamnya. Seandainya saat itu dia tidak sibuk mengejar mantan istrinya, pasti dia tidak akan kehilangan Aluna dan anaknya tidak akan menderita.

Setelah cukup lama terdiam, Sammy langsung menegakkan tubuhnya kemudian menyalakan dan menjalankan mobilnya. hingga sekarang di sinilah Sammy berada, di batalyon tempatnya bertugas

Ketika turun dari mobil, Sammy tidak langsung masuk ke batalyon melainkan berjalan ke arah klinik militer tempat di mana Kakak sepupunya berdinas.

“Aku butuh bantuanmu," ucap Sammy pada Rega, yang tak lain Kakak sepupunya yang , juga sebagai seorang tentara dan sebagai dokter militer.

. Sebenarnya hubungan Sammy dan Rega tidak terlalu baik, terlebih  lagi Rega menikah dengan mantan istri Sammy, tapi sepertinya kali ini Sammy harus menekan egonya, karena dia harus meminta tolong pada Rega, mencari keberadaan Aluna karena hanya kakaknya yang bisa melakukan itu.

“Bantu aku!” Sammy sedikit malu-malu mengatakan itu, hingga Rega sedang minum langsung tersedak Karena untuk pertama kalinya Sammy  minta tolong padanya.

“Apa aku tidak salah dengar?” tanya Rega, membuat Sammy  terdiam, dia yakin sebenarnya kakak sepupunya mendengar ucapannya barusan, seperti biasa Regal seperti ingin membuatnya kesal.

Terpopuler

Comments

Ass Yfa

Ass Yfa

baru sempat mampir thor

2024-05-06

0

Anie Jung

Anie Jung

Oohh Duda si Sammy.😁

2024-03-26

1

Fifid Dwi Ariyani

Fifid Dwi Ariyani

yrus

2024-03-22

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!