Episode 7

Mendengar pintu terbuka, Abbey segera mendorong tubuh Alvaro. Alvaro berbalik menjadi terlentang disamping Abbey.

Abbey segera bangun dan membenarkan pakaiannya yang sedikit berantakan. Dary tidak berani berkata apa-apa, apalagi bertanya.

Dia masih syok dan salah mengira kalau tuannya ada apa-apa dengan sekretaris barunya itu. Abbey dengan perasaan malu segera menjelaskan pada Dary agar tidak salah faham.

"Ini tidak seperti yang tuan kira, kami ...."

"Saya ngerti, tidak apa-apa saya keluar dulu," kata Dary memotong pembicaraan Abbey.

"Bos jangan diam saja, jelaskan ke salah pahaman ini," pinta Abbey.

"Benar yang dikatakan Abbey, kamu jangan salah faham. Dan jangan sampai ada gosip di perusahaan ini tentangku dan dia," kata Alvaro.

Setelah Alvaro menjelaskan itu, Abbey merasa lega. Iapun segera keluar untuk melanjutkan pekerjaan. Tapi saat ia hendak membuka pintu. Alvaro pun berkata padanya.

"Abbey, sekarang tidak ada lagi yang ingin kamu kerjakan, pulanglah. Dan besok kamu harus datang sebelum jam 8 pagi. Karena akan ada rapat pagi."

"Baik bos, saya akan datang lebih awal."

Abbey pun keluar dari ruangan itu, ia sudah diizinkan pulang oleh atasannya. Tidak peduli walau belum waktunya pulang kerja.

"Aku sampai lupa untuk makan siang," gumam Abbey. Kemudian iapun pergi setelah membereskan meja kerjanya yang memang tidak berantakan.

Namun Abbey tidak suka jika tempatnya berantakan meskipun sedikit. Maka ia akan membereskan nya secepatnya.

"Kenapa tidak ketuk pintu kalau masuk?" tanya Alvaro.

"Maaf tuan, saya pikir tuan ...."

"Apa? Kami tidak ada apa-apa? jangan berpikiran yang macam-macam!"

"Tidak tuan, tidak berani."

"Awas jika rumor ini sampai menyebar, siap-siap kau jadi pengemis dijalanan."

Dary mengangguk, mana berani dia menyebar rumor seperti itu, ucapan tuannya tidak main-main.

Alvaro duduk dikursi kebesarannya. Diam-diam Dary memperhatikan wajah tuannya yang terlihat memerah. Dary ingin bertanya, tapi tidak tidak berani. Takutnya tuannya tersinggung.

"Ada apa kamu kemari?" tanya Alvaro.

"Hanya ingin bertanya tentang meeting hari ini," jawab Dary.

"Apa kamu tidak dengar? meeting diundur besok pagi."

"Iya, saya dengar tuan."

"Oya, hari ini aku tidak banyak pekerjaan, aku ingin pulang cepat."

"Saya bagaimana?" tanya Dary.

"Kamu, apa pekerjaan mu sudah selesai?" Dary menggeleng.

Tanpa berkata apa-apa lagi, Alvaro langsung menyambar jasnya yang ada dikursi. Ia melangkah pergi meninggalkan Dary yang masih terduduk dikursi.

Sebelum keluar, Alvaro berpesan agar jangan lupa mengunci pintu ruangannya. Dary hanya mengiyakan saja.

"Untung banget jadi bos, tinggal perintah saja," gumam Dary.

Abbey ternyata sedang bertemu Mustika di bawah. Mustika yang berseragam cleaning service pun masih sempat sombong pada Abbey.

Abbey hanya mengabaikan saja, dan itu membuat Mustika menjadi geram. Ia mengangkat tangannya hendak menampar Abbey, tapi Abbey malah diam saja.

"Ada apa ini?" tanya suara bariton dari belakang Abbey.

Abbey menoleh, tangan Mustika yang tadinya menggantung cepat ia turunkan dan sembunyikan.

"Ada yang bisa menjelaskan?" tanya Alvaro lagi.

"Tidak perlu bos, ini hanya masalah kecil. Dan tidak usah diperpanjang," jawab Abbey.

"Hmmm."

Abbey kemudian pergi dari situ, kalau saja ia tidak bertemu Mustika, mungkin ia sudah dalam perjalanan pulang. Abbey sendiri tidak tahu apa salahnya dengan Mustika.

Mustika berubah manis saat berhadapan dengan Alvaro. Sebenarnya ia bukan orang susah. Hanya saja demi mendekati Alvaro, ia rela bekerja disini.

Dengan bantuan dari sang paman, ia bisa masuk. Tapi semua itu tidak kekal adanya, karena niat awalnya sudah tidak benar. Alvaro sendiri adalah pria dingin yang sangat sulit untuk didekati oleh wanita.

Saat Alvaro menyadari, Abbey ternyata sudah tidak ada disitu. Alvaro pun segera ke parkiran mobil dan melihat ternyata Abbey sudah keluar dari perusahaan.

Mustika menghentakkan kakinya karena kesal. Bahkan ia tidak dilirik oleh Alvaro sedikitpun. Bagaimana bisa ingin mendekatinya?.

"Abbey Cantika Putri, hanya kamu yang tidak melirikku sedikitpun. bahkan kamu cuek saat berhadapan denganku," gumam Alvaro saat sudah didalam mobil.

Alvaro melajukan mobilnya, dan mengejar motor Abbey. Ternyata Abbey sedang berhenti di Pertamina untuk mengisi bensin motornya, Alvaro tersenyum.

"Mengapa aku jadi mengikutinya?" batin Alvaro.

Meskipun begitu, Alvaro tetap mengikutinya. Merasa diikuti, Abbey pun menghentikan motornya dipinggir jalan. Abbey turun dari motor tanpa melepas helmnya.

Abbey mengetuk kaca mobil orang tersebut, kaca mobil pun terbuka dan menampakkan wajah tampan seorang pria.

"Bos, ternyata anda. Mengapa anda mengikuti saya?" tanya Abbey.

"Siapa juga yang mengikuti mu? Memangnya aku gak punya kerjaan?" tanya Alvaro balik.

"Oh, maaf bos, saya pikir bos ngikutin saya," jawab Abbey.

Abbey segera kembali ke motornya, dan menghidupkan mesinnya lalu segera pergi dari situ.

Alvaro yang sudah ketahuan, segera memutar setir kemudi kearah lain. Karena memang tujuan mereka berbeda arah.

Baru beberapa menit berkendara, Alvaro menghentikan mobilnya dipinggir jalan, ia meraih ponselnya dan menelepon Dary.

"Halo tuan, ada apa?"

Kirimkan alamat Abbey Cantika Putri sekarang!"

Dary mengerutkan keningnya, tidak biasanya bosnya itu meminta alamat sekretaris. Tapi Dary tetap saja mengirimkan alamat tersebut.

"Sudah saya kirim, tuan. Untuk ap ...." belum sempat Dary bertanya, sambungan telepon sudah terputus secara sepihak.

Alvaro membaca alamat tersebut, dan kembali memutar setir kearah alamat yang diberikan oleh Dary.

Tiba di alamat tersebut, Alvaro memperhatikan Abbey yang dengan telaten melayani pembeli. Alvaro yang berada dimobil memperhatikan senyum ceria gadis itu.

Berbeda terbalik saat berhadapan dengannya.

Alvaro tidak berani keluar, ia hanya memperhatikan saja dari dalam mobil. Abbey tidak menyadari ada mobil yang terparkir sedikit jauh dari warung milik Mamanya.

"Benar-benar gadis pekerja keras," gumam Alvaro. Kemudian ia pergi dari tempat itu.

Setelah mobil itu berbalik, Abbey baru melihat ada mobil mewah pergi dari situ.

 Abbey mengernyitkan keningnya, tapi setelah itu ia tidak peduli dan terus melayani pembeli yang kebetulan sedang ngantri.

Alvaro tiba di mansion, sang mama heran tidak biasanya putranya pulang awal dari biasanya.

"Tumben cepat pulang?" tanya sang Mama.

"Lagi gak banyak kerjaan, ma," jawab Alvaro.

"Ya sudah, mandi dulu sana. Mama ingin beli gado-gado dengan Papamu," kata Ardina.

"Sejak kapan Mama suka gado-gado? Bukannya itu makanan pinggir jalan?"

"Apa salah dengan makanan pinggir jalan? Tempatnya juga bersih kok, kamu ini jangan mentang-mentang hidup kaya, ingin meremehkan orang yang dibawah."

Ucapan Ardina cukup menusuk dihati Alvaro. Sebenarnya ia tidak bermaksud merendahkan, hanya saja ia belum pernah makan di pinggir jalan.

"Sudah, papa sama mama mau pergi, nanti keburu tutup."

Tanpa menghiraukan putranya, Billy dan Ardina pun pergi mencari jajanan pinggir jalan. kemarin Ardina membeli satu porsi dan dibawa pulang. Ternyata rasanya enak dan suaminya suka. Jadi kali ini ia ingin membeli lagi.

.

Semoga novel ini banyak yang suka, sama seperti novel keluarga Henderson.

Terpopuler

Comments

Puput

Puput

Bukan gak ada kerjaan, emang lagi males aja Asistennya menderita di kantor🤣

2024-06-07

2

Isabela Devi

Isabela Devi

pasti org tuanya beli gado gado di rumah Abbey

2024-05-26

1

Fifid Dwi Ariyani

Fifid Dwi Ariyani

trusceria

2024-04-26

2

lihat semua
Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 85
86 Episode 86
87 Episode 87
88 Episode 88
89 Episode 89
90 Episode 90
91 Episode 91
92 Episode 92
93 Episode 93
94 Episode 94
95 Episode 95
96 Episode 96
97 Episode 97
98 Part bonus 1
99 Part bonus 2
100 Promosi novel baru
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 85
86
Episode 86
87
Episode 87
88
Episode 88
89
Episode 89
90
Episode 90
91
Episode 91
92
Episode 92
93
Episode 93
94
Episode 94
95
Episode 95
96
Episode 96
97
Episode 97
98
Part bonus 1
99
Part bonus 2
100
Promosi novel baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!