Kau Membuatku Muak!!

Mereka berjalan dalam hening, tetapi keheningan itu tidak terasa canggung. Sebaliknya, ada kehangatan yang menyelimuti mereka, meskipun keduanya tidak berbicara. Setiap langkah yang mereka ambil terasa begitu alami, seolah-olah mereka saling mengerti tanpa harus berkata-kata.

Shea merasa jantungnya berdebar-debar ketika dia memikirkan adegan ciuman tadi. Sensasi bibir Luis yang lembut dan hangat masih terasa di bibirnya, membuatnya merinding. Setiap kali dia memejamkan mata, gambaran wajah Luis yang menatapnya begitu dalam terbayang-bayang di pikirannya, membuatnya terpaku dalam keadaan bimbang.

Luis juga merasakan gelisah yang sama. Tatapan Shea yang memikatnya masih terbayang-bayang di pikirannya, dan dia tidak bisa menahan keinginannya untuk terus memandang wajah cantik itu. Meskipun dia mencoba untuk tetap tenang dan terkendali, dalam hatinya, dia merasa getaran yang sama seperti yang dirasakan oleh Shea.

"Shea..." Panggil Luis lirih. Membuat perhatian Shea teralihkan padanya.

"Iya Paman," jawab Shea.

Luis menggeleng. "Tidak apa-apa,lupakan saja." Ucapnya.

Shea mengangguk, meskipun ada keraguan yang tersembunyi di matanya. Dia merasakan ada sesuatu yang tidak diungkapkan oleh Luis, sesuatu yang membuatnya penasaran. Namun, dia memilih untuk mengikuti arahan Luis dan tidak bertanya lebih lanjut.

Luis menarik napas dalam-dalam, mencoba menekan perasaannya yang bergejolak. Ada banyak hal yang ingin dia katakan pada Shea, tapi dia tahu bahwa saat ini bukanlah waktu yang tepat. Dia harus tetap menjaga jarak, setidaknya untuk saat ini. Meskipun tidak diucapkan. Sesuatu yang lebih dari sekadar kata-kata, sesuatu yang mengikat mereka bersama tanpa mereka sadari.

Mata Shea membulat saat merasakan tangan Luis menyentuhnya dengan lembut. Dia terdiam sejenak, merasakan denyut jantungnya yang semakin cepat. Tapi dia tidak menarik tangannya, malah dia merasa hangat dan tenang di sana.

Luis melirik Shea dengan lembut, tatapannya penuh dengan makna yang tak terungkapkan. Mereka saling bertukar pandang, seolah-olah ada pesan rahasia yang hanya mereka berdua yang tahu.

Tangan mereka tetap tergenggam erat, menjadi penghubung tak terucapkan di antara mereka. Meskipun keheningan masih menyelimuti mereka, tapi ada ikatan yang begitu dalam di antara keduanya, sesuatu yang sulit diungkapkan dengan kata-kata.

"Paman, lihatlah bulan dan bintang itu. Sangat indah bukan?" Shea mengakhiri keheningan

Luis mengangguk sambil tersenyum. "Ya. Benar sekali. Pemandangan malam ini begitu mempesona."

Shea menatap langit malam yang dipenuhi gemerlap bintang dengan tatapan penuh kagum. "Ketika melihat bintang-bintang seperti ini, aku merasa seperti semua masalah dan kekhawatiranku menjadi begitu kecil dan tak berarti."

Luis mengangguk setuju. "Ya, kadang-kadang alam semesta ini bisa mengingatkan kita akan keindahan yang ada di dunia ini, dan membuat kita merasa bahwa kita hanya bagian kecil dari kebesaran ciptaan-Nya."

Shea tersenyum. "Terima kasih, Paman, karena selalu ada untukku, menjagaku, melindungiku dan menyayangiku dengan segenap hatimu. Aku sangat beruntung memiliki paman sepertimu, kau adalah bagian penting dalam hidupku." Ujar Shea dengan suara sedikit berbisik.

Luis membalas senyuman Shea. "Sama-sama, Shea. Kau selalu bisa mengandalkanku."

Keduanya kemudian kembali terdiam, tetapi suasana yang hadir di antara mereka sekarang penuh dengan kehangatan yang tak terlukiskan. Kehadiran Luis begitu bermakna dalam hidup Shea, dan begitupun sebaliknya. Dan bagaimana hubungan mereka selanjutnya. Hanya waktu yang bisa menjawabnya.

...🌺🌺🌺...

Vera menatap Delon dengan tatapan tajam, bibirnya sedikit terkatup rapat menahan kekesalannya. Delon, terlihat tenggelam dalam lamunan, sepertinya memikirkan sesuatu dengan serius.

Tapi bagi Vera, itu jelas: dia tahu suaminya sedang terpesona oleh model cantik yang baru saja mereka kerjasamakan. Amarah mulai membara di dalam hatinya, namun dia mencoba menahannya agar tidak meledak di hadapan suaminya.

"Kau tahu, Delon, aku bisa melihat dari matamu jika kau sedang memikirkan model kegagalan itu," ucap Vera dengan suara bergetar, tatapannya menusuk tajam ke arah suaminya.

Delon mengangkat alisnya, pura-pura tidak tahu apa yang dimaksud Vera. "Apa maksudmu?" balasnya dengan nada polos.

"Jangan pura-pura bodoh! Aku melihatmu, Delon. Kamu terlalu terpesona olehnya," desak Vera dengan suara meninggi, kesal karena Delon tidak mengakui keberadaan masalah di depan mereka.

Delon mencoba mempertahankan diri, "Kita sudah membahas ini sebelumnya, Vera. Dia hanyalah seorang model untuk perusahaan kita. Tak perlu dibesar-besarkan."

"Tapi aku tahu lebih dari itu, Delon. Aku bisa melihat cara pandang mu pada wanita itu. Kau harus berhenti memikirkannya!" bentak Vera dengan penuh emosi.

"VERA CUKUP!!" bentak Delon emosi. "Jangan semakin keterlaluan. Kau membuatku muak!!"

Wajah Vera memucat mendengar kata-kata Delon yang kasar itu. "Apa yang kau katakan?" desaknya dengan suara gemetar.

Delon menatapnya dengan tajam. "Kau mendengar dengan jelas apa yang kukatakan. Aku lelah dengan semua ini, Vera. Jangan terus-terusan menyalahkanku atas kekacauan di pikiranmu!"

"Apa yang kau maksud?" Vera merasa hatinya terluka oleh kata-kata suaminya.

"Kau selalu membesar-besarkan segala sesuatu. Aku sudah muak dengan sikapmu yang selalu mencurigai dan menuduhku tanpa alasan!" Delon menegaskan dengan suara kerasnya.

Vera terdiam, tidak bisa berkata-kata. Hatinya terasa hancur karena pertengkaran mereka yang semakin memburuk. "Tapi yang aku katakan adalah fakta Delon, dan kau tidak bisa menyangkalnya!!"

Delon menggelengkan kepala dengan frustrasi. "Kau terus membuat anggapan tanpa bukti konkret, Vera! Aku lelah berurusan dengan kecurigaanmu yang tidak beralasan!"

Vera menatapnya dengan tajam. "Dan aku lelah berpura-pura tidak melihat kebenaran yang jelas di depan mataku!"

"Mungkin yang sebaiknya kau lakukan adalah mempercayai suamimu, Vera. Jangan terus menghakimi tanpa tahu kebenarannya!" Delon mengatakan dengan nada yang lebih tenang, mencoba meredakan ketegangan di antara mereka.

Namun Vera tetap bersikeras. "Aku tidak akan membiarkanmu membuatku bodoh, Delon. Aku akan mencari tahu kebenarannya, meskipun kau tidak mau berbagi!"

Delon menghela nafas panjang, merasa putus asa dengan situasi tersebut. "Baiklah, Vera. Lakukan apa yang kau anggap benar. Tapi ingatlah, kepercayaan adalah pondasi dari hubungan kita. Dan kau sedang merusaknya." Ucapnya dan pergi begitu saja. Meninggalkan Vera sendirian di dalam kamar mereka.

...🌺🌺🌺...

"Tuan, perwakilan dari Lee Corp mendesak untuk bertemu dengan Anda langsung. Saya sudah menyatakan jika Anda sedang diluar negeri, tetapi mereka tidak percaya," ujar Arya.

"Abaikan saja!" jawab Luis dengan tegas, suaranya terdengar dingin dan otoritatif.

Luis adalah pemimpin yang bisa dibilang misterius. Meskipun reputasinya di dunia perbisnisan sudah tidak diragukan lagi, belum ada seorangpun koleganya yang bertemu secara langsung dengannya. Luis selalu mengurus Arya.

Jangankan orang lain, bahkan para karyawan yang bekerja di kantornya sekalipun tidak pernah bertemu dengan Luis sama sekali. Luis memang selalu datang ke kantor, namun dia memiliki pintu khusus yang terhubung langsung dengan ruangannya. Dan hanya Arya satu-satunya orang yang bisa bebas keluar masuk ruangannya. Alasan Luis adalah untuk menjaga privasinya.

"Apa yang harus saya katakan kepada mereka, Tuan?" tanya Arya, mencoba memahami situasi yang rumit ini.

"Berikanlah mereka jawaban yang sama seperti sebelumnya. Saya tidak ingin terganggu oleh hal-hal sepele itu," ucap Luis dengan tenang, namun keputusannya tidak bisa ditawar.

Arya mengangguk patuh, meskipun dia merasa agak sulit menjelaskan situasi ini kepada pihak Lee Corp. Luis adalah bosnya, dan dia tahu betul betapa keras kepala dan kerasnya kepribadian Luis. Meskipun begitu, Arya tahu bahwa keputusan Luis tidak bisa dirubah, dan dia harus menaatinya.

...🌺🌺🌺...

...BERSAMBUNG...

Terpopuler

Comments

Ike Cahnnel

Ike Cahnnel

Yeyeye ada yang kasmaran nih berdua 😚😍🥰🫶

2024-03-17

1

Ira Sulastri

Ira Sulastri

Perusahaan Luis sangat bonafid sehingga banyak yg mengejar untuk bekerja sama, termasuk perusahaan mantan suami dr ponakan tercinta yg penasaran karena ajuan kerjasama selalu di tolak

2024-03-17

2

Sumawita

Sumawita

Hahaha rasanya puas liat rumah tangga Delon mulai cek cok

2024-03-17

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!