Mama, Bantu Aku!!

Pagi yang cerah memayungi bumi Beijing dengan kehangatannya, membangunkan Shea dari tidurnya dengan lembut. Dengan gerakan lambat, dia membuka mata dan merasakan sinar matahari menyapu wajahnya, memberikan kesegaran yang menyenangkan. Sang mentari telah merangkak naik menuju singgasananya, memberi tanda bahwa hari baru telah dimulai.

Shea bangun dari tempat tidurnya dengan semangat yang menyala-nyala, siap menghadapi apa pun yang akan datang pada hari ini. Dengan langkah-langkah ringan, dia menuju ke dapur untuk menyiapkan sarapan pagi. Namun, ketika dia tiba di dapur, Shea terkejut melihat pemandangan yang tak terduga.

Di sana, Luis, paman tampannya, sedang sibuk menyiapkan sarapan dengan penuh konsentrasi. Dada Shea berdesir ringan melihat kejutan tersebut, tidak menyangka bahwa Luis sudah ada di dapur dan mengambil alih tugasnya untuk menyiapkan sarapan.

Tetapi, meskipun terkejut, dia merasa hangat melihat kehadiran Luis yang begitu peduli padanya. Dengan senyum di bibirnya, Shea menghampiri Luis dengan hati yang penuh rasa terima kasih dan kehangatan.

"Paman," panggil Shea, memecah keheningan di dapur dan mengalihkan perhatiannya pada Luis.

Luis menoleh sekilas dari kesibukannya memasak. "Duduklah, sarapan hampir siap. Setelah ini kita sarapan bersama," ucapnya dengan nada datar, tetapi terdengar hangat.

Shea tersenyum dan mengangguk, merasa senang dengan tawaran untuk sarapan bersama dengan pamannya. Dia segera menuruti perintah Luis dan duduk di kursi yang telah disediakan, menantikan momen berbagi waktu bersama dengan orang yang begitu dia hormati dan cintai.

Luis membawa masakan terakhirnya dari dapur, membawa aroma harum yang menggoda, dan bergabung dengan Shea di meja makan. Dengan penuh perhatian, dia meletakkan masakan tersebut di atas meja, memastikan semuanya tersedia dengan baik sebelum mereka memulai sarapan.

Shea merasa hangat melihat perhatian Luis. Mereka berdua duduk di seberang meja satu sama lain, siap untuk menikmati hidangan pagi yang menggoda ini. Sebuah momen sederhana namun berharga, yang memperkuat hubungan khusus antara mereka.

Tanpa kata-kata yang perlu diucapkan, Shea dan Luis mulai menikmati sarapan bersama, menikmati setiap gigitan makanan yang lezat sambil berbagi cerita dan tawa. Ini adalah momen kebersamaan yang berharga bagi keduanya, mengukuhkan ikatan emosional yang telah mereka bangun selama ini.

...🌺🌺🌺...

"Mama, kau harus membujuk Delon agar dia membatalkan kerjasamanya dengan model centil itu!" Vera menemui ibu mertuanya dengan rasa gusar, berharap mendapat dukungan dari wanita itu untuk membantunya berbicara dengan Delon.

Nyonya Lee memicingkan matanya, mencoba memahami maksud Vera. "Maksudmu siapa?" Tanya wanita itu dengan nada penasaran, ingin memastikan siapa yang dimaksud oleh Vera.

"Victoria Jessica," jawab Vera dengan tegas, mencoba menekankan urgensi masalah tersebut.

"Victoria Jessica? Jadi Delon benar-benar berhasil menggaet model cantik dan berbakat itu untuk bergabung dengan perusahaan?" Serunya dengan ekspresi yang campur aduk antara kagum dan tidak percaya.

Vera menatap ibu mertuanya, merasa tidak percaya dengan apa yang baru saja dia dengar. Dia menatap sang mertua dengan pandangan tak percaya, berharap mendapat dukungan dari wanita itu untuk menyelesaikan masalah yang sedang dihadapinya.

"Ya, Mama. Victoria Jessica. Dan aku benar-benar tidak setuju dengan keputusan Delon untuk menggandengnya sebagai model perusahaan," ujar Vera dengan nada tegas, mencoba menjelaskan kekhawatirannya.

Nyonya Lee mengangguk perlahan, meresapi informasi yang baru saja dia terima. "Mama mengerti, Vera. Tapi apakah kamu yakin ini adalah langkah yang tepat? Setahuku, Victoria Jessica adalah seorang profesional yang sangat dihormati di dunia hiburan," ujarnya dengan bijaksana, mencoba memberikan sudut pandang yang berbeda.

Vera menggelengkan kepala dengan mantap. "Aku tahu itu, Mama. Tapi aku tidak bisa mentolerir kehadirannya di perusahaan kami. Apalagi Delon..." ujarnya kemudian terdengar sedikit terdengar pahit.

Nyonya Lee memahami kekhawatiran Vera, tetapi dia juga berusaha melihat situasi dari berbagai sudut pandang. "Baiklah, Mama akan mencoba bicara dengan Delon tentang hal ini. Tapi ingat, Vera, kadang-kadang kita harus bersedia membuka pikiran kita untuk hal-hal baru," ucapnya dengan penuh kebijaksanaan.

Vera mengangguk, merasa sedikit lega mendengar dukungan dari ibu mertuanya. "Terima kasih, Mama. Aku hanya khawatir dengan masa depan perusahaan kita," ujarnya dengan suara yang penuh harap.

...🌺🌺🌺...

Shea tiba di Lee Corp dengan hati yang penuh dengan strategi tersembunyi. Hari ini adalah hari pemotretan dan pembuatan video untuk iklan produk terbaru di Lee Corp. Dia telah merencanakan segalanya dengan cermat, termasuk bagaimana cara memanfaatkan kesempatan ini untuk mendekati Delon, sang pemilik perusahaan.

Delon terlihat begitu antusias saat menyambut Shea, atau dalam identitas barunya, Nona Victoria Jessica. Senyumnya yang ramah membuat Shea semakin yakin bahwa rencananya akan berhasil. "Nona Victoria, Anda sudah tiba," ucap Delon dengan penuh semangat, matanya berbinar melihat kecantikan Shea.

Shea menjawab sapaan Delon dengan sikap yang ramah dan bersahabat. "Selamat pagi Tuan Lee," ucapnya dengan senyum manis, menyembunyikan niat gelap di balik keramahan itu. Hatinya berdebar-debar menanti momen untuk menjalankan rencananya, yaitu menghancurkan Delon dengan senyumnya yang memikat.

Mereka memasuki ruang pemotretan yang terang benderang, di mana sang fotografer sudah menunggu dengan antusias. Cahaya sorot lampu memantulkan kilauan yang menakjubkan di sekitar mereka, menciptakan atmosfer yang dramatis dan mengagumkan.

"Fokus padaku, Nona Victoria," ucap sang fotografer dengan penuh semangat, sambil menyiapkan kamera untuk memulai sesi pemotretan. "Cobalah berikan ekspresi yang elegan dan mempesona."

Shea mengangguk memahami, memasuki karakter Victoria Jessica dengan sempurna. Dia berdiri dengan sikap yang anggun, menatap kamera dengan sorot mata yang memikat. Setiap gerakannya dipantau dengan cermat oleh sang fotografer, yang dengan teliti memastikan setiap detail terabadikan dengan sempurna.

Delon menyaksikan proses pemotretan dengan penuh kagum, melihat bagaimana Shea begitu mahir dalam menghidupkan karakter Victoria Jessica. Hatinya berbunga-bunga, tidak sabar untuk melihat hasil akhir dari sesi pemotretan ini.

"Nona Victoria, itu sangat sempurna. Saya benar-benar puas dengan hasilnya. Dan bagaimana kalau setelah ini kita makan siang bersama?" Ucapnya. Delon mengusulkan untuk mengajak Shea makan siang bersama.

Shea tersenyum puas mendengar pujian dari Delon. "Terima kasih, Tuan Lee. Saya juga sangat senang bisa berkolaborasi dengan Anda untuk proyek ini," ucapnya dengan tulus.

Mendengar ajakan makan siang dari Delon, Shea tidak bisa menyembunyikan rasa gembiranya. "Tentu saja, saya sangat berterima kasih atas undangannya. Ayo kita makan siang bersama," ujarnya dengan senyum yang ramah. Dalam hatinya Shea bergumam. Bagus sekali, akhirnya kau masuk ke dalam jebakan

Mereka meninggalkan ruang pemotretan menuju restoran terdekat, di mana mereka bisa melanjutkan percakapan mereka dengan lebih santai. Delon merasa senang bisa menghabiskan waktu bersama Shea di luar konteks pekerjaan, sementara Shea semakin yakin bahwa rencananya akan berjalan lancar.

...🌺🌺🌺...

...BERSAMBUNG ...

Terpopuler

Comments

Lovely_88

Lovely_88

uda semakin deket aja masuk jebakan batman Shea 😁😁

2024-03-15

1

sella surya amanda

sella surya amanda

lanjut

2024-03-15

1

Ira Sulastri

Ira Sulastri

Di lanjut kak author

2024-03-15

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!