Bab //18

Malam ini semua keluarga Antera dan keluarga ibu Naira berkumpul di ruang keluarga seperti biasanya.

Grecia yang seperti biasanya menjadi pusat perhatian. Alasya, Alaya dan Kelvin mereka duduk di karpet dan bersandar satu sama lain sambil memainkan ponsel mereka masing masing, Alasya yang sedang memeriksa berkas di email nya, Alaya yang melihat Instagram, Kelvin yang sedang bermain Mobile legends.

Namun tiba tiba Alasya berdiri dan

Duak

" Aaah sakit!!, asya kenapa langsung berdiri sih, gak kasih tau dulu" ucap Alaya dengan kesal karena kepala nya terbentur kepala Kelvin.

"Shssss sakit, gak kasih sinyal tu anak, kalo kepala ku benjol gimana " ucap Kelvin kesal.

Sayang nya Alasya yang menjadi sumber kekesalan mereka sudah berada di dapur tak mendengar kan mereka berdua berbicara.

" Noh liat kembaran mu, gak minta maaf kek, atau ngelus gitu, ngeliat atau ngelirik pun enggak" ucap Kelvin dengan kesal dan Alaya hanya memutar bola matanya malas dan lanjut bermain ponsel.

Kelvin yang melihat itu langsung membenturkan kepalanya ke kepala Alaya lagi.

Duak

" Aaaaaa sakit baaaang " pekik Alaya.

" Tadi otak nya ketuker sekarang udah kembali lagi " ucap Kelvin dengan cengiran. Alaya yang kesal langsung menjambak rambut Kelvin.

" Maksudnya apa otak ketuker hah!? Mana ada kek gitu dodol" ucap Alaya kesal.

"Aaaakh... Sakit Ala, kan siapa tau kek gitu, lapas! Aaaaaa sia tolooooong!!" Pekik Kelvin.

Ayah, ibu, Melvin, Grecia, nenek Zahra, kakek Danu, Keyra, Bian,dan Lisa, merasa heran, karena tumben mereka akrab seperti itu, walaupun belakangan ini Kelvin mulai menjauh dari mereka tapi mereka tidak merasakan nya dan saat melihat ini merasa Kelvin juga ikut menjauh.

Lisa adalah istri dari Bian. Lisa Puspita Sari.

" Lepas Aya, kasian bang Kevin nanti rambut nya banyak yang rontok loh " ucap Alasya lembut dan langsung dituruti oleh Alaya.

Kevin adalah panggilan kesayangan dari Alasya dan Alaya, cuma hilangin L nya doang sih.

" Aduduh sakit " rintih Kelvin sambil mengusap kepalanya.

" Kakak bikin apa itu " tanya Alaya.

" Puding karamel, mau?" Ucap Alasya.

" Mau!! " Ucap Alaya dengan semangat 45.

" Semangat banget Lo, kalo urusan makan" ejek Kelvin.

" Ya semangat dong, kan masakan Alasya enak banget " ucap Alaya dengan mata berbinar.

" Aku mau juga dong sia " ucap Kelvin.

" Iya aku tau, nih " ucap Alasya menyodorkan puding karamel ke Kelvin dan Alaya.

Dan ikut duduk dengan mereka, lalu mereka bertiga menyantap puding karamel dengan sangat nikmat.

" Emm enak banget asya " puji Alaya.

" Iya enak banget " ucap Kelvin dengan mata berbinar.

Alasya tertawa kecil, " ya sudah habis kan gih" ucap Alasya dengan lembut. Kelvin dan Alaya mengangguk semangat.

Entah kenapa Naira merasa seperti kehilangan satu putra nya, lebih tepatnya satu putra nya menjauh darinya.

Dan saat melihat mereka tertawa bahagia seperti itu Naira merasa ada sebuah dinding besar yang menjadi pembatas antara keluarga nya dengan putra dan twins girl nya.

___________________

 Pagi ini seorang pemuda tampan tengah selesai memakai seragam sekolah nya, dan menyiapkan isi tasnya.

Setelah dirasa sudah siap, dia keluar dari kamar dan menuju kamar Alaya. Tok tok tok

" Iyaaaa.. bentar..." Teriak Alaya dari dalam.

Alasya dan Kelvin memang membagi tugas, Alasya yang akan membangun kan Alaya dan Kelvin, sedangkan Kelvin menjemput Alaya agar tidak terlambat.

 Jika kalian bertanya kenapa Kelvin juga harus di bangun kan, tentu saja karena Kelvin belum bisa bangun sendiri, dia biasanya di bangunin oleh bibi Arum.

Cklek

" Sudah bang, ayo sarapan" ucap Alaya dan langsung pergi meninggalkan Kelvin, Kelvin hanya mengikuti dari belakang.

Saat sudah tiba di bawah semua orang sudah berkumpul di ruang makan begitu pun dengan Alasya.

Kelvin dan Alaya pun duduk di sebelah kiri Alasya dengan Alaya yang berada di tengah.

Setelah kepala keluarga memulai sarapan mereka memakan sarapan mereka masing masing. Sedangkan Alasya hanya memakan roti selai kacang.

Alasannya? Karena dia tidak terbiasa makan nasi seperti yang lain nya.

Setelah selesai sarapan semua keluarga Antera berangkat ke sekolah, kantor dan butik. Dan keluarga Naira tentu dimasion.

Keyra katanya akan membuka butik, tapi dia masih mencari investor, Bian sebelum nya memang bekerja sebagai pelayan cafe tapi 2 hari sebelum ke keluarga Antera dia resign dari pekerjaan nya.

Sedangkan ayah dan ibu dari Naira di biayai oleh keluarga Antera sejak Naira menikah dengan William.

__________________

Saat ini Alaya dkk dan Elgara dkk duduk di bangku yang sama karena bangku kantin yang lain sudah penuh.

Dan hubungan Alvaro dan Alasya cukup dekat, lebih tepatnya pengejaran Alvaro terhadap cinta Alasya cukup bagus.

Walau belum setengah dari hati Alasya dia dapat setidaknya Alasya tidak risih dengan kehadiran nya seperti saat pertama kali bertemu.

" Guys, ada tas limited edition Lo yang baru keluar, hanya ada 10 di dunia, kalian mau lihat nggak" tanya Lia .

" Mau!! liat dimana ?" Tanya Bella, Nava dan Alasya dengan semangat.

" Kenapa hanya lihat saja?, kenapa nggak beli " tanya Grecia dengan suara lembut.

" Ha?! serius lo nanya gitu " tanya Bella sedikit meninggi kan suaranya karena terkejut.

"Emm emang nya ke-kenapa " ucap Grecia takut.

" Ngomong nya biasa aja" ketus Elgara.

" Sejak awal gue emang ngomong nya biasa aja ya" ketus Bella.

" Lo bikin adek gue takut " ucap Melvin ngegas.

" Santai aja ngomong anjeng, " ucap Lia.

" Lo yang santai, ga usah ngumpat gak bisa ta" ucap Leo dengan nada tinggi.

" Kalian yang mulai duluan!!" Ucap Alaya dengan nada tinggi.

" Kami??! Kalian kan yang mulai, Grecia hanya nanya gitu aja, tinggal di jawab kenapa!!? " ucap Elgara ikut meninggikan nada bicaranya.

" hiks, hiks, jangan bertengkar, maaf hiks hiks" ucap Grecia sesunggukan.

" Kan!! gara gara kalian adek gue sampai nangis!" Marah Melvin.

"Kok jadi ka-" ucap Nava tapi terpotong Karena perkataan Alasya.

" Shut up!!, jangan meninggikan nada bicaranya kalian" ucap Alasya dengan dingin dan tatapan tajam.

Mereka langsung terdiam, dan gemetar ketakutan bahkan kesulitan bernafas. Kenapa?? Karena....

Orang di sebelah Alasya juga menatap tajam ke arah mereka. Ya, Alasya dan Alvaro menatap tajam dan datar kearah mereka, tapi yang merasakan tatapan nya seisi kantin.

Tak ada yang berani bergerak, berbicara, bahkan orang yang lagi berjalan ke bangku nya pun langsung berhenti dan menunduk.

Aura 1 orang saja bisa membuat mereka gemetar ketakutan, apa lagi 2 orang, seisi kantin tanpa terkecuali penjaga kantin, gemetar dan merasa sesak nafas karena Aura yang mencekam dari tatapan mata mereka.

" Haaaah..." Menghela nafas panjang, lalu mengusap wajah Alvaro.

" Sudahlah kalian jelaskan saja" ucap Alasya dan melanjutkan makannya.

## maaf jika ada typo ya (⁠◠⁠‿⁠◕⁠)## selamat menikmati ##

Terpopuler

Comments

Enah Siti

Enah Siti

minal aiďiñ mohonmaap lahirbatin thor mksih😘😘😘😘😘

2024-04-09

0

Sofi Sofiah

Sofi Sofiah

see Mangat ...mohon maaf lahir batin kaka

2024-04-09

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!