Bab //3

Di kamar tamu

mereka masuk dan Alasya meletakkan koper nya di dekat nakas. Memutar tubuh nya yang sebelumnya membelakangi Alaya menghadap ke Alaya.

" Alaya kangen aku nggak" tanya alasya dengan senyum manisnya. Alaya tertegun, menatap wajah cantik kakak kembarnya yang hampir mirip dengannya.

" Sangat, Aya sangat senang asya disini, jangan tinggalin aku lagi asya. Kalau mau pergi aku ikut. Disisi tidak ada yang sayang padaku." Ucap Alaya mengadu dengan tatapan sendu.

Alasya merentangkan kedua tangannya. "Mau peluk?"

Alaya mengangguk dan langsung masuk kedalam pelukan kakak nya itu.

" Of course baby girl, aku akan mengajakmu jika aku pergi ke tempat yang aman okey" jawab Alasya dengan lembut.

" Baiklah, tapi asya, kamu beneran anggota Antera?" Tanya Alaya.

" Benar, aku memang anggota Antera Aya. Kenapa? " Saat ini mereka sedang duduk disamping ranjang.

" Asya bukannya pelatihannya 2 tahun, lalu 1 tahun misi uji coba dan ujian pelantikan atau peresmian, semua itu kan memerlukan waktu 3 tahun lebih? " Alaya menatap Alasya dengan tatapan bingung.

Alasya terkekeh. " Begini Aya, aku datang ke kediaman lama saat aku berusia 13 tahun, dan aku menjalani pelatihan selama 1 tahun lalu 5 bulan misi uji coba dan untuk ujian peresmian aku membutuhkan waktu 1 hari saja, ya... Aku juga sempat koma sih 2 bulan karena membuat tato klan Antera di tubuhku. Tapi aku baik baik saja sekarang " jelas Alasya.

Untuk info tinta yang digunakan untuk membuat tato klan Antera itu berbeda, tinta ini adalah tinta khusus yang diciptakan klan Antera sendiri agar tidak ada yang menduplikat tato klan Antera.

Alaya sangat terkejut pasalnya kakak nya datang ke kediaman lama saat masih 13 tahun dan menjalani semua proses dengan waktu setengah dari yang ditetapkan. What!!! Are you kidding me !?!

" Bagaimana bisa kak bukan nya harus 2 tahun ya pelatihan nya. Dan, apa kakak dipaksa??" Tanya Alaya.

" No, baby girl aku datang ke kediaman lama karena keinginan ku sendiri, dan untuk pelatihan aku menguasai semua nya dengan cepat jadi aku lulus dengan cepat juga." Jawab Alasya

" Kakak kau jenius ya" ucap Alaya tak percaya.

Alasya terkekeh, lalu mengelus kepala adiknya.

"Alaya boleh pinjam sesuatu gak " tanya alasya

" Pinjam apa kak "

" Pinjam baju hehehe "

" What!! Kakak gak bawa baju "

" Emmm... Iya, boleh pinjam kan "

"Haah... Tapi ukuran ku dengan asya berbeda"

" Kalau pinjam sweater oversize pasti cukup "

" Eh iya ya oke aku ambilkan dulu ya " dan di balas anggukan oleh Alasya.

__________________

Di sisi lain 'Ruang tamu keluarga Antera'

Beberapa saat setelah kepergian Alasya dan Alaya. Semua diam tak ada yang bersuara sampai....

"Hiks.... Hiks ibu kakak Alasya tidak suka dengan ku ya hiks..." Ucap Grecia dengan sesenggukan. Dan itu menyadarkan mereka dari keterkejutan.

" Tidak mungkin Cia, tak ada yang membencimu sayang. Alasya hanya lelah dia baru saja sampai" ucap ibu menenangkan Grecia.

" Benar itu Cia, sudah abaikan saja dia" hibur Melvin.

Beberapa saat kemudian teman teman Kelvin dan Melvin pulang dengan membawa masing masing 1 paper bag dari Oma Fanya.

*************************

Saat ini semua orang kecuali Alasya sudah berkumpul di ruang makan untuk makan malam. Tapi mereka harus menunggu Alasya yang sudah 20 menit tidak turun.

" Kemana anak itu, bik panggilkan dia" ucap ayah dengan dingin.

" Baik tuan" ucap bibi Arum, pelayan setia kediaman Antera sekaligus pengasuh kedua tuan muda dan kedua nona muda.

Tok tok tok

" Non Alasya, waktu nya makan malam non," ucap Bi Arum setengah berteriak.

Cklek

" Iya bik, aku akan turun sebenarnya lagi " jawab Alasya.

" Baik non" kemudian bibi Arum pergi. Beberapa saat kemudian Alasya datang ke ruang makan.

" Ck, kau lama sekali sih " ketus Kelvin. Dan Alasya hanya meliriknya sekilas dan langsung duduk disamping Alaya.

"Makan " ucap Ayah. Semua langsung memakan makanan mereka masing masing. Dan diselingi dengan pembicaraan.

" ayah kemarin aku diminta untuk mengikuti olimpiade Bahasa inggris oleh pihak sekolah dan kepala sekolah memberikan formulir pendaftaran nya. Ayah aku boleh ikut olimpiade kan." Tanya Green disela acara makan mereka.

" Tentu boleh sayang, nanti ayah isi formulir mu" jawab ayah.

" Baik ayah terima kasih." Jawab Grecia dengan semangat. Dan ibu yang mengelus kepala Grecia dengan sayang.

" Oh iya Alasya, kamu akan sekolah dimana?" Tanya ibu. Alasya melirik sekilas.

" Galaxy King School" jawab Alasya datar. Dan sekedar info Grecia, Alaya, Kelvin dan Melvin juga sekolah disana.

Alaya yang mendengar itu langsung senang.

" Asya kapan kau akan masuk sekolah" tanya Alaya.

"Besok"

" Benarkah?"

" Hemm "

" Apa kamu sudah mendaftar?" Kali ini yang bertanya adalah ibu.

" Sudah "

" Kakak akan mengambil jurusan apa " tanya Grecia. Alaya berada di kelas 11- IPA 3, Grecia berada di kelas 11- IPA 2 dan Kelvin Melvin berada di kelas 12- IPA 2 begitu pun dengan inti black panther.

" 11- IPA 1 " jawab Alasya.

Jawaban dari Alasya sungguh membuat mereka terkejut, pasal nya kelas ruang 1 hanya berisi para Anak dengan kapasitas otak yang melebihi rata rata . Kerena itu kelas ruang 1 hanya berisi beberapa anak saja. Bahkan Grecia yang sering mengikuti olimpiade juga tidak bisa masuk ke kelas ruang 1.

Dan sebenarnya Ketua black panther harus nya memasuki kelas ruang 1. Tapi ia memilih masuk ke kelas ruang 2 bersama teman temannya yang lain.

"Ehem, lanjutkan di ruang keluarga." Suara ayah menyadarkan mereka dari keterkejutan.

Ruang keluarga dan ruang tamu jadi satu ya. Sebenarnya ada ruang keluarga yang lain itu berada di lantai 2 tapi ruang tamu lebih sering digunakan sebagai ruang keluarga. Katanya sih biar tau ada tamu apa enggak.

" Serius kakak masuk kelas 11- IPA 1 " tanya Alaya setelah duduk di sofa.

" Iya, dua rius juga boleh" ucap alasya sambil terkekeh kecil.

" Ishh kakak ini, artinya kelas kita jauh ya" ucap Alaya dengan lemas. Dan Alasya hanya mengelus-elus kepala Alaya.

Sekedar informasi mereka semua mengabaikan pernyataan Alasya tentang dirinya yang Anggota klan Antera. Tentu saja karena mereka tidak percaya dengan perkataannya.

************

Pagi hari pukul 05:30 seorang gadis yang sangat cantik tengah memoles wajah nya dan bedak bayi dan lip balm dan bibir ceri nya. Gadis itu sudah siap dengan mengenakan seragam sekolah. Rambutnya panjang nya di biarkan tergerai indah.

Ia berjalan keluar rumah untuk memeriksa apakah motor dan mobil sport yang ia pesan telah tiba.

" Pak Dadang ada motor dan mobil sport yang datang?" Tanya alasya kepada mang Dadang satpam masion keluarga Antera.

" Eh ada non, ini kunci nya" jawab mang Dadang dengan sopan.

" Terima kasih pak" ucap alasya lalu pergi meninggalkan pos satpam.

" Sama sama non"

Setelah mengambil kunci mobil dan motor sport nya Alasya pergi ke kamar Alaya.

Cklek

"Untung nya gak dikunci" gumamnya lalu masuk ke dalam. Dan ia disuguhkan dengan seorang gadis cantik yang mirip dengan nya tengah tertidur pulas dengan posisi yang... Emmm.... Tidak elite sama sekali.

Kaki kirinya terkulai kebawah, guling yang sudah jatuh kelantai, selimut yang menyelimuti kepalanya saja dan tangannya yang memeluk bantal yang entah sejak kapan telah lepas dari sarung nya. Wah sungguh tidak elite sama sekali...

" Bagaimana caranya tidur sampai seperti itu" batin Alasya. Memijit pelipisnya pelan. Lalu menghela nafas panjang.

" Aya, ayo bangun ini sudah jam 05:48 loh" ucap alasya sambil menepuk pelan lengan adik nya.

"Hmmmm" bergumam pelan lalu memutar tubuh nya ke kiri yang tentu saja akan langsung jatuh. Tapi untung nya Alasya langsung memegang nya agar tidak jatuh.

" Hey bangun dulu, lihat bagaimana kau tidur Aya, jika ingin berguling, berguling lah ke arah kanan" ucap alasya lembut. Dan langsung dituruti oleh sang adik. (⁠ ̄⁠ヘ⁠ ̄⁠;⁠) bukannya bangun malah masih molor aja.

"Haaah... Alaya bangun sayang ini sudah pagi lihat sekarang udah jam berapa " kali ini Alasya menggoyangkan lengan adik nya pelan.

Melirik kakak nya yang sudah siap dengan seragam lalu melirik jam. Alaya langsung melotot kan matanya dan langsung duduk.

"Kak kau sudah siap "

" Aku sudah siap dari tadi "

" Apa kau tidak melihat jam"

" Lihat dong "

" .... Okey sekarang jam berapa " ucap nya dengan memicingkan matanya. Bagaimana tidak kakak kembarnya ini sudah siap padahal sekarang masih jam 05:57 apa kakak ingin menjadi satpam sekolah dengan berangkat sepagi ini. Dia saja biasanya bangun jam 06: 30 tapi kakaknya. OMG yang benar saja.

" 05:57 kenapa "

" Kak kau mau jadi satpam sekolah "

" Tidak??"

" Lalu kenapa sekarang sudah siap "

" Aku memang selalu siap jam segini " mendengar itu Alaya menatap Alasya tak percaya

" Tunggu... Kamu bangun jam berapa asya."

"Jam 2 kenapa " mendengar itu Alaya menatap Alasya dengan cengong.

"Lalu apa saja yang kau lakukan ?" Ia bingung memang nya ada apa sampai kakak nya ini bangun sepagi itu atau bisa dikatakan malam.

" Pemanasan, lari keliling masion 20 kali , olahraga, mandi, ngurus berkas, siap siap, ngecek pesananku dan bangunin kamu " ucap alasya dengan polosnya.

"Hah?? 20 kali " cengong Alaya. "What 20 kali keliling masion, masion ini besar loh" batin Alaya.

" Kenapa??... Sudah sana mandi udah jam 6 loh" ucap alasya sambil menarik tangan Alaya.

Dengan wajah masam Alaya beranjak dari kasur dan masuk ke kamar mandi. Alasya terkekeh kecil dengan menggelengkan kepalanya, lalu pergi menuju kamar nya.

## yang penasaran visual nya Alaya##

## maaf jika ada typo ya## selamat menikmati (⁠≧⁠▽⁠≦⁠)##

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!