Bab //4

Pukul 06: 30 Alaya dan Alasya sudah berada di ruang makan dengan Alasya yang merapikan rambut Alaya.

Nyonya rumah yang baru saja turun terkejut melihat Alaya yang sudah bangun. Begitu pun tuan rumah yang berjalan berdampingan dengan nyonya rumah.

Mereka duduk dan hanya menatap twins girl yang satu sedang mencepol rambut adiknya yang satu lagi main hp. Setelah selesai mencepol rambut adiknya dengan karet Alasya mengambil tusuk konde perak dengan hiasan bulan dan gantungan bintang. Ia mencepol rambut nya dengan tusuk konde itu.

" Kakak tusuk konde nya bagus" ucap Alaya yang melihat tusuk konde perak itu.

" Kenapa?? Mau" dan dibalas anggukan oleh sang adik.

"Oke, lepas cepolannya." Ucap Alasya lalu merogoh tasnya. Alaya hanya menatap kakak nya. Alasya mengeluarkan tusuk konde perak dengan hiasan bulan dan gantungan bunga.

"Wah kembar ya" ucap Alaya dengan binar di matanya.

" Iya gimana bagus kan ini asya yang buat loh" ucap alasya dan dibalas anggukan kepala dengan semangat 45.

Alasya tersenyum tapi sedetik kemudian ia menatap datar ke rambut Alaya yang masih tercepol.(⁠ー⁠_⁠ー )

Menghela nafas panjang Alasya berdiri dan melepaskan cepolan di rambut Alaya. Tepat saat Alasya mencepol rambut Alaya, twins boy and Grecia baru datang ke ruang makan. Mereka melihat Alasya mencepol rambut Alaya sedangkan sang adik duduk manis sambil memainkan Hpnya.

" Selesai" ucap alasya setelah mencepol rambut adiknya.

" Makasih kak " ucap alasya dengan senyum mengembang.

" Makan" ucap Ayah.

Semua nya makan sambil melirik Alaya. Kenapa? Tentu saja karena dia sangat berbeda dari biasanya. Biasanya dia akan memakai pakaian ketat, menggunakan make up menor dan rambut yang diikat dengan ikat rambut bludru berwarna warni. Tapi lihat lah sekarang pakaiannya pas dan rapi, makeup natural dan rambut yang dicepol dengan tusuk konde perak menyisakan poni depan nya.

Sangat cantik dan imut. What imut?? Tentu saja karena Alaya memiliki wajah baby face dan pipi chubby. Berbeda dengan Alasya yang sangat cantik dan seksi karena memiliki body seperti gitar spanyol. Dan mereka saat ini sangatlah mirip, walaupun memiliki kesan berbeda dan Alasya yang poninya disamping.

Tanpa disadari mereka semua Grecia menatap Alaya dengan perasaan iri.

Seakan tersadar dari lamunan. Alasya menatap Ayahnya dan...

" Ayah, nanti setelah pulang sekolah aku akan memberikan oleh oleh dari ku dan Oma, kemarin aku lupa memberikannya." Ucap Alasya.

" Baiklah " ucap ayah.

" Emm kak Alasya, a-apa aku juga dapat oleh oleh?" Ucap Grecia dengan ragu ragu. Alaya menatap tajam Grecia. Sedangkan Alasya melirik sekilas.

" Ti-..... Ah ada, kau juga dapat. Punya Alaya untuk mu." Ucap Alasya dengan nada datar. Dan Alaya yang mendengar langsung melotot kan matanya ke arah kakak kembarnya itu.

" Benarkah? Terima kasih kak" ucap Grecia dengan senyum manisnya.

" Nggak bisa gitu dong, itukan punyaku kak" ucap Alaya

" Kau kakaknya jadi harus ngalah" ucap alasya. Alaya menatap Alasya dengan tatapan tak percaya. Sedangkan Grecia tersenyum senang.

" Kamu berangkat dengan apa Aya" tanya Alasya

" Aku bareng temen temen ku" ketus Alaya. Mengangguk kan kepalanya.

" Kalau kalian, bang?" Tanya alasya sekedar basa-basi.

" Kami dengan motor dan Grecia dibonceng Melvin." Ice Kelvin.

Setelah menyelesaikan sarapan mereka semua berangkat, ada yang ke sekolah, ke kantor dan ke butik.

_______________

Di depan gerbang masion keluarga Antera.

" Halo guys, nunggu lama gak nih" tanya Alaya. Setelah masuk ke mobil.

Sahabat Alaya

Lia Carli Mahendra

Anak orkay no 4 di Asia

Bella Danadyaksa

Adik dari Reyhan

Nava Nareswara

Anak orkay no 7 di Asia

" Enggak nih, baru juga nyampe" jawab Nava.

" Wih tumben Lo cantik banget gini" tanya Bella.

" Iya dong, kan kakak gue yang ngurus" jawab Alaya

" Hah maksudnya?" Tanya Lia. Penasaran?? Mari kita ~flashback.~

Beberapa saat setelah saat setelah Alasya keluar, ia kembali lagi. Menutup pintu kamar adiknya dan

"AAAAA.... Setan" pekik nya dan langsung terduduk sambil menutup mata nya. Untung nya kamar Alaya kedap suara jadi pekikan Alasya tidak terdengar sampai luar.

" eh asya kamu kenapa" ucap Alaya sambil berjalan kearah kembaran nya itu. Sedangkan Alasya membuka matanya pelan.

" Aya itu kau??"

" iya?? Memang kenapa??"

"aku memang pernah mendapat laporan kalau Aya menggunakan pakaian ketat dan makeup tebal. Tapi aku ya menyangka akan seburuk ini. Kenapa adik ku lebih mirip jalang dan badut, astaga ~" batin Alasya.

Alasya tak menjawab Alaya dan langsung melenggang pergi ke walk in closet. Alasya datang dengan membawa baju seragam.

" ganti seragam mu '' tegas Alasya tak ingin dibantah

" haaah.. Baik kak"

Setelah berganti pakaian Aya diminta untuk duduk di bangku rias. Alasya membersihkan makeup Alaya menggunakan Micellar water.

" kak~ kenapa dibersihkan, aku mau pake makeup" mendengar itu Alasya memutar bola matanya malas. Tapi tak atur dia me-makeup Alaya dengan riasan tipis.

" waaah bagus banget kak riasan nya. Kak asya yang terbaik deh makasih" ucapan Alaya riang kerena menyukai riasan yang dibuat kakaknya itu.

~~ flashback off ~~

" Iya kakak gue yang ngurus, dari ini baju, makeup sama cepolannya juga kakak gue yang ngurus." Jawab Alaya

" What?? Kakak Lo bukannya benci dengan Lo ya??" Tanya Bella.

Belum sempat Alaya menjawab tiba tiba dari belakang kedua Abang nya menyalip mobil yang dikendarainya oleh Alaya dkk.

" Anjir lah, ngebut nya gak ketolong, nabrak baru tau rasa." Baru selesai Nava berbicara. Tiba tiba ada yang menyalip mobilnya lagi tak hanya mobil nya motor sport yang dikendarai oleh kedua Abang Alaya juga di salip. Dan mengejutkan nya lagi mereka di salip oleh seorang gadis yang menggunakan skateboard.

" Gila' keren lah tu orang, nyalip mobil sama motor sport kakak Lo pake skateboard" ucap Lia dengan menggebu-gebu.

" Tapi kok orangnya gak asing ya" tanya Bella.

" Maksud Lo?" Tanya Alaya. Bella menatap Alaya.

" Iya ya, orang nya mirip banget dengan Lo deh Al" jawab Lia. Sedangkan Nava hanya mendengarkan mereka karena ia yang menyetir.

" Serius!" Ucap Alaya dengan mata berbinar.

" Iya gue gak bohong" jawab Lia.

" Eh, liat dia juga masuk ke sekolah loh. Apa dia murid baru ya" tanya Nava setelah memarkirkan mobilnya.

" Eh iya ya, tapi kok dia baru datang, harus nya kan dari tadi." Ucap Bella bingung setelah keluar dari mobil.

"Hem.. Coba kita tanya" kata Alaya.

" Heh nanti kita dibilang sok dekat lagi gak usah" kata Lia.

" Gak papa. KAKAK!!" ucap Alaya dan berteriak memanggil kakaknya dengan melambaikan tangan. Sedangkan semua sahabat nya menutup mata mereka. Dan semua orang termasuk inti black panther yang ada di parkiran melihat ke Alaya.

" Anjir lah ni Alaya malu gue tau" ucap Bella sambil menarik tangan Alaya pergi. Tapi baru dua langkah...

" Kenapa?" Tanya seorang gadis yang tadi menyalip mobil Nava dengan skateboard nya yang sudah dia titipkan ke pak satpam.

" Eh gak ada kak" jawab Lia dengan ragu ragu. Tapi tak ayal dia terkejut karena orang didepannya ini sangat mirip dengan sahabatnya Alaya bahkan tusuk konde nya juga sama.

" Eh apa dia plagiat Lo, ya Al" bisik Bella. Sedangkan Alaya memutar mata nya malas.

" Kak bukannya tadi duluan kenapa malah paling akhir datang nya" tanya Alaya.

" Tadi salah jalan " jawab Alasya, Alasya?? Tentu saja lah tak perlu ditanya lagi, mirip dengan Alaya dan menggunakan tusuk konde yang sama dengan Alaya tentu saja Alasya.

" Lah kok bisa ... Oh iya ya kan asya gak tau daerah sini " ucap Alaya sambil menepuk keningnya. Dan Alasya memutar bola matanya malas, lalu meninggalkan Alaya dkk.

" Eh... Lo kenal mubar itu??" Tanya Lia. Dan dibalas anggukan kepala oleh Alaya.

" Siapa dan dari kelas mana cantik banget woy, apalagi pas dia lewat tadi baunya kaya susu sama roti enak banget sampe laper aku" ucap Nava dengan mengelus perut ratanya.

" Itu kakak kembar ku yang ngurus aku tadi pagi, dia masuk ke kelas 11- IPA 1" ucap Alaya dengan bangga. Bahkan wajah nya seperti mengatakan 'kakak gue nih gimana keren kan'.

"What?? Kembar, pantas saja mirip banget sama Lo Al, dan dia masuk ke kelas anak anak yang otaknya encer" pekik Lia dengan wajah tak percaya.

" Iya, gimana kembaran gue keren kan" jawab Alaya.

" Keren banget apalagi pas nyalip mobil ku tadi mana wajah nya tenang dan cantik banget sumpah, anggun nya gak ketulung." Ucap Nava menggebu-gebu. Mereka telah sampai ke kelas dan langsung duduk di bangku masing-masing. Yang untung nya bangku mereka bersebelahan dengan posisi Alasya dengan Lia dan dibelakang mereka Nava dengan Bella.

" Tapi Al gue gak pernah dengar kalo keluarga Antera punya 4 anak, apalagi Lo punya kembaran gue bener bener gak pernah denger " tanya Bella.

" Ya karena kakak gue pernah diculik dan dijadikan kelinci percobaan, dan paman gue baru nemuin kakak gue setelah 3 bulan menghilang, yang gue denger kondisi kakak gue hampir tak bernyawa, dan katanya seluruh organ nya rusak dan entah bagaimana kakak gue bisa bertahan hidup. Dan paman membawa kakak gue ke masion nya yang ada di New York untuk di rawat dan di jaga." Jelas Alaya dengan perasaan sedih mengingat masa lalu yang tragis itu.

" Hebat ya kakak Lo bisa bertahan kayak gitu, gue sih belum 1 hari udah meninggoy pasti nya. Ngomong ngomong kejadian nya umur Lo berapa." Ucap Nava setengah meringis.

" Waktu itu umur gue 7 tahun " jawab Alaya.

" Berarti kakak Lo 7 tahun juga " tanya Bella dengan mata melotot tak percaya.

" Ya iyalah Jubaedah " jawab Alaya

" Heh nama gue Bella ya" ketus Bella tak terima. Baru saja akan membalas perkataan Bella, guru kelas sudah masuk dan langsung memulai pelajaran.

## maaf jika ada typo ## selamat menikmati ## untuk visual Alasya bisa lihat di cover ##

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!