Bab //19

★

" Emmm... Itu.... tentu saja karena tas itu limited edition yang ada 10 di dunia, satu tas harganya setara dengan membeli 1 masion besar, Mahal banget tau" ujar Lia sedikit mendramatisir.

" Benar, apalagi itu produk yang dirancang oleh diamond jewel sendiri" ucap Nava dengan binar kagum dimatanya.

" Diamond jewel? " Ujar Grecia bingung.

" Kok Lo bisa gak tau sih? Nama nya sering di sebut sebut di kalangan kelas atas loh, walaupun Lo bukan asli kalangan atas tapi setidaknya Lo tau lah " ucap Bella.

" Diamond jewel itu, desainer yang karyanya terkenal karena kerumitan dalam menggambar, membuat, dan rancangan nya itu terbuat dari bahan bahan berkualitas tinggi lebih tepatnya premium " ujar Farel menjelaskan.

" Diamond jewel, bukan hanya mendesain tas, tapi juga baju, perhiasan, aksesoris, dan sepatu/sandal " ucap Bella.

" Be-begitu ya " ucap Grecia pelan. ' ck, dasar sialan, kalau bukan karena para pria tua sialan itu memberikan uang lebih banyak pasti aku bisa beli karya limited edition itu' batin nya.

" Diamond jewel itu, laki laki atau perempuan?" Tanya Grecia.

" Tidak ada yang tau diamond jewel laki laki atau perempuan karena dia nggak pernah muncul di pertemuan apapun" ucap Kelvin.

Kring kring kring

Bel pelajaran berbunyi semua murid kembali ke kelasnya masing-masing begitu pun dengan mereka.

________________

Saat pulang sekolah Elgara dkk dan Alaya dkk sudah ada di parkiran, begitu pun dengan Alasya dan Alvaro yang duduk di bawah pohon, dengan Alasya yang membaca buku dan Alvaro yang mendengarkan musik dengan headphone sambil memainkan rambut Alasya.

Saat ini mereka sedang menunggu Grecia, meskipun Alaya dkk malas menunggu Grecia tapi karena mereka ingin mengajak inti black panther jadi dengan terpaksa mereka menunggu Grecia.

" Ck, lama benget sih Grecia" ucap Bella dengan kesal.

" Sabar dikit Napa" ketus Elgara.

" Aku cuma ngomong aja ya" ucap Bella

" Sudah lah gak usah ribut " ucap Reyhan.

" Eh, Alaya kembaran Lo itu beneran gak pacaran kan sama ketua black panther" tanya Lia sambil menatap dua orang yang dia bicarakan.

" Aku pernah nanya, asya bilang enggak" ucap Alaya ikut menatap Alasya dan Alvaro.

" Tapi mereka kek pacaran deh, atau enggak mereka tunangan??" Tanya Lia.

" Enggak tuh, di keluarga Antera nggak pernah ada yang namanya perjodohan, jadi nggak mungkin" ucap Alaya.

" Hmm.. apa jangan jangan ketua black panther suka sama kembaran Lo " celetuk Nava tiba tiba.

" Gak kebalek kan " ucap Lia.

" Gak lah, liat tuh, udah jelas kan siapa yang suka sama siapa, jelas jelas Alvaro yang suka, kalo kembaran gue suka sama dia pasti ngomong nya gak datar " ucap Alaya.

" Iya sih, dilihat lihat mereka berdua cocok juga sih, sama sama suhu, dingin, datar" ucap Bella dengan nada serius dan di setujui oleh yang lain.

" Abang! Gara! Maaf lama ya, tadi aku dipanggil ke ruang kepala sekolah karena diminta ikut olimpiade " ucap Grecia dengan menundukkan kepala.

" Iya gak papa kok " ucap Elgara.

" Lama banget sih, 1 jam kita tunggu " ucap Lia ngegas.

" Liat!! Kembaran gue sampe ketiduran karena Lo lama banget " ucap Alaya sambil menunjuk Alasya yang memang ketiduran.

Alasya ketiduran karena Alvaro yang mengelus kepalanya dan memang sejak dua hari yang lalu dia belum tidur karena insomnia nya.

Insomnia??? Ya, Alasya memang mengalami insomnia sejak penculikan yang berujung kelinci percobaan. Biasanya dia akan meminum obat tidur, dan lama kelamaan dia mulai kecanduan.

Tapi sayangnya dia harus menghentikan penggunaan obat itu 1 tahun yang lalu karena terkena leukimia stadium 2.

Untungnya tidak ada yang tau selain dokter Clara yang menemukan gejalanya, dan memaksa Alasya untuk periksa total.

Setelah mengetahui itu Alasya di minta untuk berhenti menggunakan obat tidur nya, dan menjalani kemoterapi, sayang seribu sayang Alasya hanya menjalani kemoterapi selama 1 bulan saja.

Memang tidak sembuh, tapi Alasya memang tak ada niatan untuk melanjutkan kemoterapi nya, dan sebagai pencegahan dia berhenti meminum obat tidur itu. Tapi apalah daya dia sudah kecanduan dan akhirnya minum obat itu saat dia merasa sudah mencapai batas.

Lebih tepatnya, Alasya tidak tidur sama sekali dan akan tidur jika dia merasa sudah mencapai batas nya.

Tapi anehnya sekarang dia tertidur tanpa meminum obat tidur nya!? Entahlah?!, kita biarkan saja Alasya tidur di sebelah orang yang mampu melindungi nya. ~back to topik ~

" Ma-maaf " ucap Grecia menunduk takut.

" Ma-!?" Ucapan Alaya terpotong karena suara Alvaro.

" Shut up " desis Alvaro dengan dingin.

Mereka terdiam, dan tak lama kemudian Alasya terbangun karena hpnya berdering menandakan ada panggilan masuk.

Dengan mata yang masih tertutup dan posisi yang masih bersandar ke Alvaro, Alasya mengambil ponselnya dan mengangkat panggilan itu tanpa melihat siapa yang menelepon.

[ :............]

" Hmm... "

[ ;............................]

" Ngantuk"

[ ;..............]

" 2 hari"

[ ;........!]

" Ck, kan memang biasanya begini"

[ ;....................]

" Iya Oma, Opa"

[ ;............]

" Ck, Daddy jangan ikutan bawel deh"

[ ;..........................-] tuuut

Alasya langsung mengakhiri panggilan dari Omanya itu. Karena ia tak ingin mendengar Omelan panjang dari Daddy tercinta nya.

Yang menelepon tadi memang Oma Fanya, awalnya dia menelpon karena ada keperluan, tapi mendengar suara Alasya yang lesu dan tak bersemangat akhir ia mengurungkan niatnya.

Sedangkan Daddy nya menyahut karena ada di sebelah Oma nya mungkin?.

Mengucek matanya pelan, namun ada yang menahan tangan nya itu. Membuka matanya dan menoleh ke arah orang yang memegang tangan nya.

Menelengkan kepala nya dan menaikkan sebelah alisnya seakan bertanya.

" Jangan ngucek mata Alasya" ucap Alvaro dengan lembut sambil menghentikan tangan Alasya yang sedang mengucek mata.

" Emm... .... Nyam nyam" gumam Alasya setengah sadar.

" Ayo pulang, lihat tasnya besok saja" ucap Alvaro dan dianggukkin yang lain tanpa terkecuali.

Mereka mengendarai kendaraan mereka masing masing. Alasya?? Dia mengendarai motor sport nya. Bukannya ngantuk? Sebelum dia naik ke motor nya dia mengambil botol minum di tas Alaya dan membasuh wajah nya agar sadar sepenuhnya.

_____________________

Begitu sampai di rumah Alasya langsung berjalan menuju kamar tamu yang dia tempati. Menutup pintu kamar dan menguncinya lalu mengganti pakaiannya dan langsung merebahkan tubuhnya ke kasur.

1 menit

2 menit

3 menit kemudian

Alasya membuka matanya lagi, dia tak bisa tidur sama sekali. Berpikir sejenak lalu menghembuskan nafas panjang dan lelah nya.

' kayaknya gue bisa tadi bisa tidur karena di deket Alvaro deh, tapi ... Masa' sih.... Kemampuan nya sih bagus banget. Hah, tak apa lah, lagipula dia belum tentu musuh " batin Alasya.

Alasya berjalan ke arah meja rias dan membuka salah satu laci yang dikunci dan digembok. Dia mengambil sebotol pil obat dan mengambil 5 lalu meminum nya.

Setelah menguci laci nya kembali ke kasur tak lama Alasya tertidur.

_______________________

Disisi lain ruang keluarga, kediaman keluarga Antera.

Mereka semua sudah berkumpul bersama di sana kecuali Alasya.

" Ck, kakak ipar, kenapa putri mu yang satu itu tidak turun dan berkumpul, semua disini tapi dia tidak" ucap Bian tak suka.

Melihat sekeliling. " Panggil Alasya, suruh dia turun " perintah William ke seorang pelayan.

" Jangan yah, Alasya lagi tidur " ucap Kelvin.

" Bisa bisa nya dia tidur saat semua keluarga berkumpul " sinis Keyra.

" Panggil Alasya " ucap William kembali memerintah pelayan.

" Tidak perlu! Biarkan cucu ku tidur" ucap seseorang dengan lantang.

Dan tiba tiba Zoya yang sedang menyiapkan minuman langsung berdiri dan membungkuk ke arah pintu masuk.

" Selamat datang di kediaman keluarga Antera" ucap Zoya penuh hormat.

Zoya memang ditugaskan untuk melayani keluarga Antera seperti biasanya oleh Alasya, namun dia dibolehkan menolak jika tidak ingin.

Seluruh orang disana langsung terkejut saat melihat opa Alex, Oma Fanya, Daddy Ryan, mommy Liona bersama 5 orang lain dengan pakaian modis dan jam dengan lambang Antera.

Diikuti oleh 9 orang dengan pakaian yang sama persis seperti yang digunakan Zoya. Kemeja putih dan celana hitam dengan pita hitam yang ditengah nya terdapat Bros dengan inisial 'A', untuk wanita.

Dan kemeja putih, celana hitam, jas hitam dan pin inisial 'A' di kerah kanan mereka.

William terkejut dengan kedatangan mereka. " Daddy, Mommy, kenapa kalian bisa disini" ucap William terkejut dan langsung berdiri.

Sama halnya dengan Kelvin, Melvin, Alaya, Grecia, Naira dan keluarga nya, mereka juga ikut berdiri.

" Kenapa?? aku hanya ingin berkunjung memang nya tidak boleh? " Tanya Opa Alex dengan dingin.

" B- boleh, hanya saja kenapa tidak mengabariku lebih dulu, bahkan Ryan juga ada disini, dan... siapa mereka" ucap William.

" Kau tenang saja kak, aku cuma ingin menjenguk princess~, Zoya! " ucap Ryan dengan santai dan smirik kecil dan memerintah di bagian akhir.

" Baik tuan Ryan, mereka adalah Tuan Franz Antera dari keluarga campuran, lalu istri nya Nyonya Diana Lyzz Antera, dan putrinya Nona Celly Antera. Dan mereka tuan muda Gavin Deon Antera dari keluarga campuran, tuan muda Bryan Arga Antera dari keluarga cabang. Mereka semua adalah klan Antera saat ini, begitu juga dengan Nona Alasya. Yang dibelakang mereka, begitu pula dengan saya, kami adalah asisten pribadi masing-masing anggota klan Antera " jelas Zoya memperkenalkan mereka semua.

# selamat menikmati ## maaf jika ada typo ya## (⁠.⁠ ⁠❛⁠ ⁠ᴗ⁠ ⁠❛⁠.⁠)

Gavin Deon Antera

Sepupu jauh Alasya, ahli hacking. ( 23)

Celly Antera

Sepupu jauh Alasya, ahli racun ( 20)

Bryan Arga Antera

sepupu dekat Alasya, ahli mata-mata (21)

Franz Antera

Ayah dari celly, ahli senjata.

Dania Lyzz Antera

Istri dari Franz, dokter Antera.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***