Bab //9

Pagi ini dikediaman lama Antera banyak pelayan yang berlalu lalang mempersiapkan sesuatu.

" Dad sepertinya aku dan Liona akan menyusul ke Negara I " ucap Ryan.

" memang nya ada apa Ryan " tanya Fanya.

" tidak ada apa apa mom, hanya saja aku akan pergi ke negara G untuk mengecek kondisi disana " ucap Ryan

" baiklah, ingat lah untuk tetap berhati-hati " ucap Alex. Dan dibalas anggukan kepala oleh Ryan.

" Lio karena 2 hari lagi kita ke negara I, ayo kita berbelanja!! kita harus bawa oleh oleh untuk zy zy" ucap Fanya dengan semangat.

" iya mom, lebih baik kita belikan dia pakaian, bukankah saat berangkat Queenzy tidak bawa pakaian apapun." ucap Liona mengingatkan keponakan kesayangan nya itu berangkat ke negara orang tanpa membawa pakaian.

" okey, mommy mau bersiap dulu, jam 9 kita langsung berangkat." ucap Fanya dan langsung melenggang pergi menuju kamar begitu pun dengan Liona. Mereka berdua pergi meninggalkan 2 pria yang saat ini menatap datar kepergian mereka.

" kalo udah bahas belanja, suami nya mesti dilupain." nyinyir Ryan.

" Memang kenapa??! Asalkan mereka suka nggak masalah kan, lagian seingat ku kau tak semiskin itu Ryan" ketus Alex.

" ck.. Daddy ini bukan masalah uang " ketus Ryan.

" aku tau, maksud ku, kau kan bisa beli mall nya terus pantau mereka lewat cctv " ucap Alex sambil memutar bola matanya malas.

Ryan yang mendengar itu menatap Daddy nya itu dengan tatapan datar. " hampir semua Mall di NW ini milik mu dad, jadi untuk apa aku membelinya, lagi pula aku ingin menghabiskan waktu dengan istri ku bukan dengan komputer pengawas" ketus Ryan dan langsung pergi meninggalkan Daddy nya.

" loh aku kok ditinggal sendirian emang aku salah ngomong ta" batin Alex. Menggelengkan kepalanya, ia langsung berdiri dan pergi ke ruang kerjanya.

Sementara itu di masion keluarga Antera kini mereka semua (- Alasya) sedang menikmati sarapan pagi. Tapi mereka dikejutkan dengan Alasya yang pulang dengan luka sayat di lengan kanannya, bibirnya yang robek, dan luka di dahinya, apalagi saat ini Alasya bersimbah darah entah darah nya sendiri apa bukan, tapi setiap langkah nya meneteskan darah segar dari tangan kanan nya.

"Kak kamu kenapa, kok bisa kayak gini!?" ucap Alaya dengan khawatir.

" gak kenapa Napa" ucap alasya dengan santai. Mengangkat tangannya ingin mengelus kepala adik kembar nya, dia langsung berhenti melihat tangan kanan nya itu yang penuh dengan darah. Melihat ke sepanjang dia berjalan yang banyak tetesan darah.

Menghela nafas nya," maaf aku mau mandi dulu" ucapnya lalu melenggang pergi masuk ke kamar tamu. Alaya menatap kepergian kakak nya dengan khawatir.

Dikamar tamu Alasya langsung mandi tak memedulikan tubuh nya yang terluka. Setelah keluar dia pergi menuju nakas mengambil kotak P3K, membalut luka di tangan nya, dan mengoleskan salep dilukanya yang lain lalu menutup nya dengan hansaplast.

Memakai seragam sekolah nya lalu keluar dari kamar dan langsung pergi ke luar.

Saat akan ke parkiran mobil Alasya mendengar adiknya memanggilnya.

" ASYA BARENG YUK!! " teriak Alaya memanggil kembarannya. Menoleh kearah adiknya lalu mengangguk.

" halo Alasya "sapa Bella setibanya Alasya di sana.

" halo" jawab Alasya.

" ayo kita otw, udah mau telat ini" ucap Nava sambil melihat jam tangannya.

setelah semua nya masuk, Nava langsung melajukan mobilnya menuju Galaxy King School.

" Asya nanti ketemu di kantin ya" ucap Alaya dan dibalas anggukan oleh Alasya.

Mereka pun pergi ke kelasnya masing masing.

kring kring kring

Jam istirahat berbunyi semua murid banyak yang pergi ke kantin. Begitu pun dengan Alaya dkk, saat mereka keluar kelas mereka dikejutkan dengan Alasya yang sudah menunggu di depan kelas dengan ber sender di tembok.

" loh... Asya nunggu lama ta" tanya Alaya

"enggak " jawab Alasya. Mereka pun berjalan bersama.

Begitu sampai di kantin mereka menuju ke meja yang letaknya cukup strategis.

" nah siapa yang mesen " tanya Nava.

" gue sama Lia aja " ucap Alaya

" oke, gue bakso sama jus alpukat " ucap Bella.

" gue mie ayam sama es teh." ucap Nava.

" bakso sama jus jeruk " ujar Alasya.

" oke, mohon ditunggu yah nona nona " ucap Lia sambil menunduk kan kepalanya seperti pelayan. Lalu Alaya dan Lia pergi dengan tertawa kecil.

Tak lama kemudian Alaya dan Lia datang dengan membawa nampan berisi pesanan masing-masing.

" guys ini makanan nya" ucap Alaya dengan sedikit berteriak membuat mereka menjadi pusat perhatian.

"anjir Al, Lo malu malu in"ucap Lia.

" iya ni anak, Sya kembaran Lo malu malu in" ucap Bella dengan sedikit canggung. Dan dibalas dengan deheman oleh Alasya.

' anjir lah, ni kembaran bestie gue dingin amat, padahal bestie gue kek reog eh kembaran nya kok kek es batu, dingin banget bjir mana banyak luka gitu' batin Bella.

Mereka pun memakan bakso mereka masing masing. Berbeda dengan Alasya yang masih meracik bakso nya. Setelah kuah bakso nya berubah menjadi merah pekat Alasya baru memakan makanan nya itu.

Sedangkan Alaya dkk menatap bakso Alasya dengan ngeri karena Alasya menuang setengah mangkok sambel yang disiapkan.

" kak itu sambel emang gak pedes ta" tanya Alaya.

" enggak " jawab Alasya dengan santai. Alaya dkk melongo mendengar itu.

Tiba tiba ada suara yang merusak mood makan mereka. " kak Al, aku boleh ikut makan disini gak, soalnya meja yang lain udah penuh." ucap Grecia lembut.

Sedangkan disisi kiri Alasya seseorang sudah duduk tanpa izin sambil menatap tajam ke arah bakso Alasya. Alasya sendiri hanya melirik sekilas dan " jangan ganggu mood makan gue Varo " ucap alasya dengan nada datar.

Semua yang mendengar langsung menoleh ke arah Alasya.

" tapi itu terlalu pekat sya " ucap Alvaro dengan lembut. Mereka yang mendengarnya melongo seketika.

' sejak kapan ketua kita ini ngomong lembut ' batin inti black panther.

' gue mimpi apa dah, bukannya ketua black panther itu dingin nya kayak kulkas seribu pintu ya' batin Alaya dkk.

' kok kak Alva ngomong lembut sama dia sih, sedangkan kalo ngomong sama gue atau yang lainnya dingin banget, padahal gue juga udah nyoba deketin dia tapi gue kek gak keliatan dimatanya ' batin Grecia.

" suka suka gue, dan kalian kalo gak mau duduk pergi aja biar gak ganggu jalan." ucap Alasya dengan dingin.

Inti black panther+ Grecia pun langsung duduk di sebelah Alvaro dengan Reyhan di sebelah kiri adiknya ( Bella).

Sebenarnya Alaya dkk ingin protes saat Alasya mengizinkan mereka duduk, tapi apalah daya mereka tetap diam karena gak berani.

## selamat menikmati # maaf jika ada typo ya(⁠.⁠ ⁠❛⁠ ⁠ᴗ⁠ ⁠❛⁠.⁠)##

Terpopuler

Comments

Gritce Mariska Sanaka

Gritce Mariska Sanaka

lanjut up setiap hari yahhh

2024-03-23

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!