Bab //14

" maaf Queen kami terlambat" ucap Steven dengan menunduk hormat. Alasya hanya mengangguk kan kepalanya.

" bersihkan tempat ini " ucap Steven kepada para mofiso." Queen silahkan masuk, dokter Clara sudah menunggu" lanjutannya dengan membuka mobil.

Mengedarkan pandangannya, lalu dengan cepat mengambil pistol yang ada di saku Steven dan-

Dor

Alasya menembak kepala seorang mofiso yang sedang membersihkan tempat.

Semua nya terkejut, begitu pun dengan Steven dan Clara.

" Qu-Queen apa yang terjadi?" tanya Steven.

" tidak ada, hanya membersihkan tikus yang menggangu, cari semua data tentang tikus itu " ucap Alasya dengan dingin.

" B- baik Queen " ucap Steven.

Setelah mengatakan itu, tanpa mendengar jawaban Steven, Alasya masuk ke dalam mobil dan dokter Clara langsung mengobati semua luka Alasya.

Setelah semua urusan nya selesai Alasya langsung melajukan motornya dan pulang ke masion keluarga Antera.

Alasya sampai pada pukul 23:35, dan dia dikejutkan dengan seluruh keluarga yang berkumpul dengan beberapa orang lain.

" Kak Alasya, kakak dari mana ??" ucap Grecia yang pertama kali menyadari Alasya sudah pulang.

Dan dibalas deheman oleh Alasya.

" Kak asya, ayo duduk" ucap Alaya sambil menepuk sofa di sebelah nya

Alasya berjalan mendekat ke Alaya dan duduk di sebelah Alaya.

" Siapa dia Nai??" Tanya seorang wanita yang tidak Alasya kenali.

" Ah, kak Key dia kembaran nya Alaya, Alasya" ucap Naira.

" Aku baru tau kalau anak itu punya kembaran" jawab kakak dari Naira, Keyra Ayu Dewi.

" Emm, iya kak soal nya saat kakak berkunjung kemari Alasya sudah tidak tinggal disini, selama ini Alasya tinggal dengan adik nya mas William" ucap Naira.

" Kenapa? Bukannya kalian orang tuanya " ucap Keyra.

" Eh, itu karena Alasya pernah di culik, untuk pengobatan Alasya tinggal dengan pamannya di New York" ucap Naira

" Hah?! Kan cuma di culik aja kok sampai harus berobat di New York" ucap Keyra sinis.

" Lagian anak kamu ini perempuan kenapa keluar malam malam nanti salah pergaulan gimana, kamu tau Naira sekarang banyak anak muda kayak dia ini yang salah pergaulan loh, hati hati nanti malu malu in keluarga gimana" ucap Keyra dengan menunjuk ke Alasya.

" Iya Nai, liat pake baju aja pendek gitu, gak sopan kan" ucap seseorang wanita tua, yang merupakan ibu dari Naira, Zahra Anita Dwi.

Setelah Alasya di obati dia sempat mengganti pakaiannya yang terkena darah nya sendiri dengan crop dan Hoodie over size, lalu menyemprotkan banyak parfum agar aroma darahnya tidak tercium.

Meskipun sudah mengganti pakaian aroma darahnya masih tercium karena darah di luka perutnya yang sudah dijahit masih basah. Back to topik ~

Menatap mereka datar " baju ku terserah padaku, kalian tidak punya hak untuk ikut campur tentang ku, jadi tutup mulut kalian dan berpikir lah sebelum berbicara" ucap Alasya dengan dingin dan datar.

" Lihat lah Naira, dia bahkan berani berbicara seperti itu dengan ku dan ibu, tak ada sopan santun nya sama sekali " ucap Keyra

" Alasya!! Tante Keyra hanya menasihati mu jangan berlebihan " marah Naira.

" Aku tak berlebihan Bu " ucap Alasya dengan dingin.

" Alasya!!! " Bentak ayah.

Dan dibalas deheman oleh Alasya. Setelah itu Alasya memanggil asisten pribadi nya ( Zoya) yang dikirim oleh Opanya.

" Zoya!!" Panggil Alasya.

Tak lama seorang pelayan berjalan ke belakang Alasya dan menunduk hormat.

" Selamat malam Nona, senang bertemu denganmu kembali, ada yang bisa saya bantu" ucap Zoya dengan hormat.

" Siapa mereka" tanya Alasya sambil menatap tajam mereka dengan aura yang membuat mereka merinding ketakutan.

" Mereka adalah keluarga dari ibu anda Naira, Nona. Dia adalah kakak dari ibu anda, namanya Keyra Ayu Dewi, lalu ibunya, Zahra Anita Dwi, lalu ayah nya Danu cahyono, dan ada adik dari Naira, Bian Tara saat ini dia tidak ada disini. Menurut informasi dia akan tiba besok pagi." Ucap Zoya menjelaskan.

" Baiklah, panggil nyonya Naira " ucap Alasya

" Baik Nona," ucap Zoya.

Semua orang menatap Alasya dengan tatapan bersama tanya, namun sayang nya tak ada yang berani berbicara karena Aura yang dikeluarkan Alasya.

Alaya sendiri juga takut untuk berbicara, bahkan menatap kakak nya juga takut, karena itu ia lebih memilih menunduk menatap kakinya.

Hening, tak ada yang berbicara bahkan Alasya sendiri, ia menatap tajam ke arah keluarga nya dan keluarga dari ibunya itu tanpa terkecuali.

Menghela nafas panjang, Alasya langsung berdiri dan pergi meninggalkan mereka semua menuju kamar tamu bersama Zoya yang setia mengikuti Alasya di belakang.

Setelah kepergian Alasya semua orang akhirnya bisa bernafas lega karena Aura yang mencekam dari Alasya sudah hilang.

" Tak ada sopan santun nya sama orang tua, " ketus Keyra.

" Sudahlah kak" ucap Naira.

" Hmp.., Cia sayang lihat Tante bawa banyak oleh oleh loh buat kamu" ucap Keyra ke Grecia, sambil menunjukkan beberapa baju yang dia beli.

" Punyaku mana Tante" ucap Melvin.

" Ini punya mu, ini punya Kelvin, gimana bagus kan" ucap Keyra sambil memperlihatkan baju laki laki.

Tak, tak, tak,

Saat akan menjawab tiba tiba Alasya keluar dari kamar nya dan berlalu menuju dapur.

Melirik sinis " cih, kenapa kalian membiarkan dia bersikap seperti itu sih, nanti malah ngelunjak loh" ucap ibu Zahra.

" Benar itu, kamu sebagai kepala keluarga harus nya lebih tegas padanya Liam( William)" ucap Danu, ayah dari Naira.

" Iya ayah " ucap William.

" Tante bajunya bagus banget" ucap Grecia dengan gembira.

" Iya, cocok banget loh sama kamu sayang" ucap Zahra.

" Gimana punya kamu Kelvin, Melvin, suka nggak " tanya Zahra menatap twins boy.

" Suka Nek " ucap Kelvin dengan senyum.

" Bilang apa ke Tante sama kakek nenek" ucap Naira.

" Terima kasih Tante, kakek nenek" ucap twins boy bersama an.

" Terima kasih Tante, kakek, nenek, aku suka banget" ucap Grecia sambil memeluk oleh oleh baju yang dia sukai.

" Untung kamu suka, nenek mu itu memilih nya sangat lama loh" ucap Keyra.

Alaya yang melihat itu merasa jengah, tapi jika dia melawan ayah pasti akan memarahi nya begitu juga yang lain.

' ck, apa an sih, capek gue liatnya, mau pergi tapi nanti di marahin, kalo gak pergi gue sendiri yang jengkel, hais nasib lah gue gak kayak kembaran gue yang suhu. Eh tapi kan tadi asya ke dapur kan? Ngapain tu? Uuuuuh ayo lah kak kumohon kesini ya temenin gue denger suara cempreng mereka yang ketawa kek Kunti ini' batin Alaya berharap sambil melihat ke arah dapur.

Sedangkan yang lainnya asik berbincang dengan penuh canda tawa.

Tak lama kemudian aroma wangi tercium di indra penciuman mereka semua tanpa terkecuali. Dan terdengar suara nyanyian.

Jiwa Yang Bersedih

Lagu Ghea Indrawari

Kemarilah~

Singgah dulu sebentar

Perjalananmu jauh

Tak ada tempat berteduh

Menangislah, Kan kau juga manusia

Mana ada yang bisa

Berlarut-larut

Berpura-pura sempurna

Sampaikan pada jiwa yang bersedih

Begitu dingin dunia yang kau huni

Jika tak ada tempatmu kembali

Bawa lukamu biar aku obati

Tidakkah letih kakimu berlari

Ada hal yang tak mereka mengerti

Beri waktu tuk bersandar sebentar

Selama ini kau hebat, Hanya kau tak didengar

Lagu itu terdengar begitu indah di telinga mereka.

" Siapa yang nyanyi kok bagus banget ya suaranya" tanya Kelvin.

Menangislah, Kan kau juga manusia~

" Gak tau bang, tepi bagus banget loh," ucap Melvin.

" Kita liat yuk, kayaknya itu dari arah dapur deh bang" ucap Grecia.

Selama ini kau hebat~, Kau pasti kan didengar

Karena rasa penasaran yang tinggi mereka semua berjalan menuju dapur, begitu pun Alaya.

Saat mereka melihat, ternyata hanya Alasya yang berada di dapur dengan menggunakan celemek, headset bluetooth, dan mencepol rambut nya dengan sumpit.

Ya, yang bernyanyi adalah Alasya. Dia awalnya hanya mendengarkan musik, tapi lama kelamaan dia ikut bernyanyi.

Sedangkan yang lain terkejut melihat Alasya. Kenapa ya? Padahal mereka sendiri juga lihat saat Alasya masuk ke dapur, ngapain pake kaget.

Itu karena mereka melupakan tentang Alasya, lebih tepatnya tidak peduli.

Alaya yang melihat kembaran nya itu memasak sesuatu ke arah Alasya.

" Asya, Kamu bikin apa?" Tanya Alaya.

Melirik sekilas " donat, aku bikin karena lapar, kamu mau juga Aya?" Jawab Alasya dengan lembut.

Alaya menatap donat yang sedang diberi topping oleh Alasya. Terlihat sangat menggugah selera.

" Mau!! " Ucap Alaya dengan semangat.

" Okay, kamu mau topping apa biar di banyakin yang kamu mau" ucap Alasya dengan lembut sambil tersenyum manis ke arah Alaya.

" Aku mau yang vanilla! topping nya campur aja ya kak" ucap Alaya dengan senyum mengembang.

" Iya Aya " ucap Alasya sambil mencolek pipi Alaya dengan Glaze vanilla.

"Ish asya, pipi ku kan kotor" ucap Alaya dengan memanyunkan bibirnya.

" Itu ada wastafel " ucap Alasya menujuk ke wastafel di dapur.

" Hmp, tauk ah" Alaya bersedekap dada dengan menggembung kan pipinya menahan kesal.

Melihat itu Alasya langsung menaruh toples topping yang ia pegang. Mendekat ke Alaya lalu mengambil tisu yang ada di atas meja makan.

" Iya iya, maaf yah, jangan ngambek lagi dong" ucap Alasya lembut, sambil membersihkan pipi Alaya dengan tisu.

## maaf jika ada typo ## selamat menikmati (⁠◍⁠•⁠ᴗ⁠•⁠◍⁠) ##

Terpopuler

Comments

Gritce Mariska Sanaka

Gritce Mariska Sanaka

Alhamdulillah up selalu d tunggu setiap hari

2024-04-07

4

Rafika Adami

Rafika Adami

next

2024-04-07

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!