Perbincangan mereka terhenti karena kedatangan Langit dan Rio,Salma yang melihatnya sungguh kagum.Pria yang kini berada didepannya benar-benar sempurna.Tubuh tinggi tegap,kulit yang putih bersih dan wajah yang rupawan.Meskipun kesan pria ini dingin,karena dia sama sekali tidak menatap ke arah Salma.
"Hai.."Rio tersenyum kepada Salma.
"Ternyata kabar itu benar,kamu bahkan terlihat lebih sempurna jika dari dekat"Salma menatap Langit tanpa membalas sapaan Rio.
Langit melirik salma dengan ujung matanya, dirinya baru menyadari ada orang lain selain Haris dan Sarah.
"Salma"sambil mengulurkan tangannya.
Maksud hati ingin mengajak Langit berkenalan,tapi sampai beberapa detik uluran tangannya belum juga disambut,sampai akhirnya...
"Rio dan dia Langit"
Rio menyambut uluran tangan Salma.Setelah beberapa hari dirinya selalu terlibat dengan Langit,Rio mulai memahami bagaimana sifat makhluk tuhan yang dingin seperti kutub ini.Dia hanya akan mencair jika disekitarnya ada Clara.
"Cepat,Clara dan Reta hanya berdua dirumah"kata Langit.
"Kami pergi dulu Salma, sampai jumpa"Haris jadi merasa tidak enak atas sikap Langit barusan.
Salma hanya tersenyum melihat Langit yang segera pergi meninggalkannya bersama yang lain.Langit dan Haris tidak langsung pulang,mereka membawa kendaraan Haris kebengkel untuk diisi angin, sedangkan Rio segera membawa Sarah pulang kerumah.
Jam makan siang semua sudah berkumpul dirumah,Langit dan teman temannya makan bersama di ruangan depan dengan cara lesehan.Saat sedang makan mereka kedatangan dua orang pria yang berpenampilan rapi dengan menggunakan setelan batik.Salah satu pria muda terlihat membawa beberapa barang.
Langit dan Haris segera berdiri,menyambut kedatangan mereka tanpa menyelesaikan makan siangnya.
"Kalian sedang makan?"salah satu pria yang sepertinya masih dibawah limapuluh tahun bertanya pada Langit.
"Iya pak kades".
Ya...pria yang datang adalah kepala desa Sureti ditemani salah satu pegawai dari kantor desa.Langit sudah mengenal pak kades, karena selama riset dia sudah bertemu beliau sebanyak tiga kali saat menemani dosen pembimbing untuk mengurus surat izin.
"Apa mengganggu?" tanya pak kades.
"Tidak"
Haris yang berada disamping Langit menatapnya heran,Langit tahu yang didepan mereka ini adalah pak kades, lantas kenapa terlihat tidak sopan seperti ini.
"Putriku mengatakan kalau kalian sudah bertemu"
"Putrimu..."Langit tidak merasa jika dirinya sudah bertemu dengan putri pak kades.
"Jalan disekitar perkebunan jagung"terang pak kades.
Langit berusaha mengingat kapan dia bertemu dengan putri pak kades di jalan perkebunan jagung,hingga Haris membisikkan dirinya sesuatu.
"Jadi dia putrimu?"kata Langit.
Pak kades tersenyum menganggukan kepalanya."Cantikan,kau menyukainya?"
"Tidak"
Ya Tuhan kenapa Langit menjawab seperti itu,membuat Haris yang berada disebelahnya menjadi tegang.
Pak kades terdiam, senyumnya seketika hilang."Kau mengatakan putriku tidak cantik"geram pak kades.
"Ya dan aku tidak menyukainya"
Haris yang mendengarnya langsung memejamkan mata,mencoba untuk menarik nafas dan menghembuskannya secara perlahan.Sungguh ada apa dengan Langit,tidakkah dia bisa berbasa-basi sedikit.
"Kau terlalu sombong,hanya putriku yang pantas untuk mendampingi mu,tidak ada gadis secantik putriku didesa ini".
Lihatlah secara bersamaan pak kades mengatakan orang lain sombong sekaligus menyombongkan putrinya.
"Salma cantik pak kades"jujur Haris tidak bisa membiarkan pertumpahan darah terjadi didepan matanya."Kami tadi bertemu dan berkenalan,dia juga baik, bahkan menawarkan bantuan karena melihat kendaraan kami rusak"Haris jadi bicara banyak,semoga ini bisa membantu mendinginkan emosi pak kades.
"Lihat,teman mu saja menyukai putriku"
Haris tercekat,matanya mengerjap beberapa kali.Dia melirik pada Langit, maksudnya bukan begitu.Haris hanya mengatakan Salma baik dan cantik tapi bukan berarti dia memiliki ketertarikan dengan gadis itu.
"Semua menyukai putri pak kades,tapi tidak dengan diriku"kata Langit
"Kamu benar,bahkan hampir semua pria lajang didesa ini pernah melamarnya tapi dia selalu menolak,dan tadi dia mengatakan menginginkanmu menjadi suaminya".
Langit hanya diam saat mendengar putri pak kades menginginkan dirinya.Berbeda dengan Haris,dia keget.Salma menginginkan Langit,bukan disitu masalahnya,hampir semua wanita dikampus juga menginginkan Langit,tapi ini...bararti kedatangan pak kades ini,adalah lamaran?.Pak kades melamar Langit untuk putrinya.
"Aku sudah memiliki kekasih,dan sebentar lagi kami akan menikah"terang Langit
Haris mengangkat sebelah alisnya,Langit akan menikah?dengan siapa,Clara?.Hubungan saja tidak jelas, meskipun semua menganggap mereka sepasang kekasih,tapi mereka juga melihat bagaimana sikap Clara.
"Calon istrimu pasti tidak cantik,jauh jika dibandingkan dengan Salma"pak kades kekeh jika anaknya adalah yang paling cantik.
"Meskipun dia tidak cantik,aku tetap akan menikahinya"
Haris langsung mengarahkan pandangannya pada Clara yang terlihat sedang membereskan alat makan mereka.Tidak cantik dari mananya? dilihat dari sudut manapun,Clara itu cantik.Rambut hitam yang panjang,alis tebal, hidung mancung,kulit putih bersih ditambah postur tubuh bak model.Apa maksud Langit mengatakan gadis itu tidak cantik.
"Alihkan pandanganmu"suara rendah Langit membuat Haris tersadar,dia ketahuan sedang memperhatikan Clara.
"Dirimu benar-benar sombong"pak kades berdiri dari duduknya ingin segera pergi.
Langit dan Haris hanya diam melihat pak kades dan anggotanya melangkah pergi,tapi sebelum mencapai pintu pak kades menghentikan langkahnya
"Bawa kembali semua bingkisan itu Anton"
Anton yang mendengar perintah pak kades bergegas kembali kemeja tempat mereka meletakkan beberapa barang tadi, dengan cepat Anton membawanya pergi.Langit dan Haris hanya diam melihat kepergian pak kades, setelahnya Langit melangkah pergi meninggalkan Haris yang diam membeku.
Didapur Clara yang dibantu Sarah baru saja selesai membersihkan alat makan mereka,saat mencuci tangannya Clara dikagetkan dengan sepasang tangan yang memeluknya dari belakang,siapa lagi kalau bukan Langit pelakunya.Sarah yang melihat itu segera pergi,dia tidak ingin menjadi obat nyamuk.
Clara berusaha melepaskan diri dari pelukan Langit."Lang jangan seperti ini"Clara pasti malu jika yang lain melihat mereka seperti ini, cukup Sarah saja.
"Hmm.."Langit bergumam dan makin mengeratkan pelukannya pada Clara
"Kamu mau makan lagi"Clara tetap berusaha agar Langit melepaskannya."Biar aku siapkan".
"Aku tahu kamu juga mencintaiku"
Clara terdiam.Kenapa Langit mengatakan hal itu,membuat kerja jantungnya tidak baik-baik saja.
"Bisakah kita lebih serius untuk hubungan ini?".
Serius dalam hubungan ini,apa Langit ingin mereka resmi jadian,pikir Clara.
"Aku mencintaimu"
"Sangat mencintaimu,hanya kamu wanita yang aku inginkan"Langit mengungkapkan seluruh isi hatinya, menenggelamkan kepalanya pada leher Clara.Menghirup dalam aroma wanita yang sangat dicintainya.
Clara merasa ada yang aneh pada Langit, tapi dia tidak bertanya, dirinya membiarkan Langit terus memeluknya.Hingga beberapa saat kemudian mereka tersadar karena suara seseorang.
"Wah..Wah...Enak ya,hangat"kata Reta dengan melipat kedua tangannya didepan dada,dia baru saja menangkap sepasang sejoli yang kedapatan bermesraan didapur.
Langit melepaskan pelukannya, dirinya terlihat biasa saja berbeda dengan Clara yang wajahnya sudah sangat memerah.
"Kamu dilamar pak Kades Lang?"tanya Reta
Sungguh pertanyaan itu membuat hati seseorang tidak baik baik saja,Langit dilamar pak kades.Dilamar untuk bekerja dikantor desa?rasanya tidak mungkin.Lantas dilamar untuk apa,apa untuk...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments
Ai
mampir lagi, Thor
2024-04-22
1
Suryavajra
ga sopan.. 🤣🤣🤣🤣
2024-04-02
1
Amelia
rasa nya ada yang berdebar debar nih, mendengar ada yang di lamar❤️❤️❤️😊😊
2024-03-29
1