BAB 5. Mencari Jawaban

Sebelum benar-benar pergi meninggalkan desa Sureti. Dosen pembimbing meninggalkan beberapa nasehat pada Langit dan yang lainnya. Nasehat umum saja, seperti menjaga sopan santun terhadap warga sekitar dan juga jangan melakukan hal yang iya-iya. Karena mereka sekarang tinggal tanpa ada yang mengawasi, jadi dosen berharap agar mereka dapat menjaga dan melindungi satu sama lain.

Setelah melepas teman-temannya kembali kekota. Langit dan yang lainnya berkumpul diruang depan. Ruangan luas yang sebelumnya digunakan sebagai tempat para mahasiswa tidur. Tapi sekarang akan kosong, karena Langit, Haris dan Rio bisa menempati kamar tidur yang lainnya.

"Kita mulai dari mana untuk memecahkan misteri ini?"

Rio tampak bersemangat sekali. Apalagi setelah dirinya mendapat jatah kekuatan. Jatah..?. Oh Tuhan.., itu seperti pembagian sembako yang konsepnya siapa cepat dia dapat. Hahaha Rio tertawa sendiri atas pemikirannya.

"Siapa cepat dia dapat" gumam Rio

"Apa?" Haris seprti mendengar jika Rio mengatakan sesuatu.

"Siapa yang ingat urutan saat kita terjebak dilumpur?" sepertinya Rio memiliki pemikiran akan satu hal.

"Maksudnya?" Sarah dan yang lainnya tidak mengerti apa yang Rio ingin coba sampaikan.

"Setelah Reta siapa yang selanjutnya terjebak didalam lumpur?" Rio ingin sekali membuktikan apakah dugaannya benar.

"Aku" Sarah menunjuk dirinya sendiri.

"Setelahnya?" tuntut Rio

"Haris berusaha menarik tanganku, setelah itu...bukannya kamu menarik tangan Reta dan kita berempat terjebak" Sarah menjawab seraya mengingat kejadian tempo hari.

"50%"

"Apa yang 50%?" kali ini Reta yang membuka suara. Dia sedikit kesal sebenarnya Rio ini ingin mengatakan apa. Kenapa berputar-putar dan terkesan main tebak-tebakan.

"Kebenaran atas dugaanku"

"Apa sih. Kamu menduga apa?. Yang jelas jangan mengawang-ngawang" Reta benar terlihat kesal dibuatnya.

"Kamu tambah manis kalau lagi ngomel" Rio nyengir memperlihatkan tampang manisnya yang begitu saxy.

Masih sempat saja dirinya menebar gombalan disaat serius seperti ini. Percayalah wajah Reta seketika memerah. Entah karena marah atau tersipu dengan gombalan receh yang Rio lontarkan.

Semua yang ada di sana tampak tersenyum melihat tingkah sepasang anak manusia yang kebetulan memiliki inisial yang sama.

"Langit mendapatkan jatah kekuatan pertama kali, setelah itu Clara lalu aku" Rio langsung memasang tampang seriusnya.

"Kita urutkan yang masuk pertama Reta, kemudian Sarah, Haris lalu aku dan selanjutnya Clara dan Langit" Rio menunjuk pada temannya satu persatu.

"Jika menggunakan konsep jatah bagi sembako, maka siapa yang pertama dapat kekuatan itu, harusnya kamu" jari telunjuk Rio mengarah pada Reta.

Tapi anehnya. Semua orang yang awalnya serius kini berubah pias. Konsep jatah bagi sembako yang digunakan Rio menyita perhatian. Kenapa masuk dalam pembahasan mereka. Apa hubungannya dengan semua ini. Percayalah diantara makhluk yang ada, Reta yang paling ingin melempar kepala Rio.

"Oh My God. Apa-apaan dengan bagi sembako?. Kamu ini sebenarnya kenapa?. Apa karena bisa melihat dalam gelap jadi kamu berniat untuk bagi-bagi sembako dalam kegelapan dan siapa cepat dia dapat, begitu?" Reta tidak dapat menahan kekesalan nya lagi.

"Gak mesti gelap manis, terangpun tetap siapa cepat dia dapat"

Oh Tuhan. Rio malah serius menanggapi omelan Reta.

Clara dan yang lainnya saling pandang bahkan tertawa kecil, Langit geleng-geleng kepala melihatnya.

"Jelaskan, apa dugaan mu?" Langit bersuara

Rio segera kembali ke mode serius cek. Dan menjelaskan dugaan yang ada di dalam pikirannya.

"Menurut ku, kita mendapat jatah kekuatan berbanding terbalik dengan urutan kita saat terjebak dilumpur. Kamu pahamkan maksudku, Lang?"

Langit terdiam. Seprtinya dia sedang memikirkan apakah dugaan Rio benar.

"Selanjutnya Haris?"

"Hmm..." Rio menganggukan kepalanya

"Kenapa denganku" Haris yang merasa namanya disebut buka suara.

"Mendapat jatah kekuatan selanjutnya"

Reta yang mendengar Rio mengatakan kalau Haris orang yang berikutnya akan mendapat kekuatan mengangkat sebelah alisnya. Kenapa Haris? Kenapa tidak dirinya atau Sarah.

"Kenapa Haris?" kerena tidak tahan menyimpan akhirnya dia bertanya.

"Karena kamu terakhir, manis" sungguh nampaknya Rio sekarang suka sekali menggoda Reta, dengan memasang wajah tengilnya membuat Reta mendengus kesal.

"Setelah itu apa baru aku?" Sarah sepertinya mulai memahami arah pembicaraan,dan Rio pun menganggukan kepala.

"Bagaimana kalau Haris belum menyadari kekuatannya, berarti Sarah dan Reta tidak akan memiliki kekuatan?"Clara memiliki pemikiran jika Haris tidak cepat menyadari maka sampai saat itu Sarah dan Reta tidak akan memiliki kekuatan.

"Bukan menyadari tapi mendapatkan jatah. Sesuai konsep jatah bagi sembako. Jadi Haris akan mendapatkan jatahnya. Setelah itu baru Sarah dan Reta"

"Dengan sendirinya kita akan menyadari kekuatan kita masing-masing" tambah Langit pada penjelasan Rio

"Kita akan mulai mencari jawaban dari TKP" lanjut Langit.

TKP. Tempat kejadian perkara. Kenapa sekarang berubah ganre jadi detektif setelah tadi bagi sembako. Reta tidak habis pikir dibuatnya.

"Kita akan datang kembali ke lokasi. Kita coba cari sesuatu disana mungkin akan mendapatkan petunjuk" Langit berencana mengajak yang lainnya untuk kembali ke lokasi lumpur tempat kejadian pertama kali mereka mengalami hal aneh.

"Sekarang?" tanya Clara.

"Kamu sudah makan?" bukannya menjawab Langit malah menanyakan hal lain.

Diantara wajah lain yang biasa saja, dapat terlihat raut Reta yang memutar bola matanya ketika mendengar pertanyaan Langit. Entah kenapa dia kesal saat Langit bicara. Dia juga kesal saat Rio bicara semakin bertambahlah rasa kesalnya setelah mendengar dirinya orang terakhir yang akan mendapat jatah kekuatan. Jatah?kenapa kepalanya tiba-tiba memikirkan konsep jatah. Sial. Reta merutuk dalam pikirannya.

"Semua sudah sarapan pagi, kecuali kamu"

Mereka memang sudah sarapan bersama sebelum dosen dan mahasiswa kembali kekota, tapi tidak dengan Langit Pagi pagi sekali dosen pembimbing mengajaknya pergi keluar. Entah kemana Clara hanya bisa menduga jika itu adalah hal penting karena Langit dan pak dosen sampai melewatkan sarapan pagi mereka.

"Aku sudah makan sayang, bersama pak Amar diwarung ujung jalan"

Clara hanya menganggukan kepalanya, ingin sekali dirinya protes atas panggilan Langit apalagi melihat semua temannya menatap mereka dengan tatapan yang membuat dia malu saja. Tapi lidahnya kelu untuk protes pada Langit seperti yang biasa ia lakukan.

"Sekarang saja kita keTKPnya!"

Reta langsung berdiri dari duduknya, bersiap untuk pergi ke TKP. Oh shit. Reta langsung mengacak rambut pendeknya. Sekarang malah konsep TKP Langit yang ada di kepalanya.

Semua ikut berdiri menyusul Reta untuk bersiap pergi kelokasi kawasan air terjun. Sepertinya lebih cepat lebih baik karena mereka hanya memiliki waktu satu minggu. Selanjutnya mereka semua akan disibukkan dengan tugas kuliah yang menggunung.

Mereka menuju lokasi air terjun menggunakan sepeda motor yang sebelumnya memang sudah disewa saat melakukan riset. Langit hanya perlu memperpanjang sewa rumah beserta tiga sepeda motor untuk keperluan transportasi selama mereka berada di desa Sureti.

Terpopuler

Comments

Anita Jenius

Anita Jenius

Aku mampir kak.
lanjut ceritanya ya.

2024-04-03

1

Suryavajra

Suryavajra

wah.. kayaknya ini clue...

2024-03-31

1

Rona Risa

Rona Risa

keren ceritanya kak... gak ketebak 👏👏👏

2024-03-28

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1. Mereka akan kembali
2 BAB 2. Sulit Diterima Akal Sehat.
3 BAB 3. Pengendali Air.
4 BAB 4. Memilih Tinggal Lebih Lama
5 BAB 5. Mencari Jawaban
6 BAB 6. Pemanis Buatan
7 BAB 7. Lamaran Pak Kades
8 BAB 8. Menyukaimu Tidak Menyukainya
9 BAB 9. Haris Sarah
10 BAB 10. Aroma
11 BAB 11. Ingin Membawa Pergi
12 BAB 12. Nyatakan Sudutkan Lalu Tekan.
13 BAB 13. Misi Mendekati Salma
14 BAB 14. Modus Wawancara
15 BAB 15. Yang Tak Berhati
16 BAB 16. Doubel Bucin.
17 BAB 17. Mau Permen Tidak?
18 BAB 18. Pulang
19 BAB 19. Kembali.
20 BAB 20. Kepastian Itu Penting.
21 BAB 21. Misi Di Kantor Desa.
22 BAB 22. First Kiss.
23 BAB 23. Hasil Misi.
24 BAB 24. Bantuan Sosial.
25 BAB 25. Bantuan Sosial II.
26 BAB 26. Akhir Dari Bantuan Sosial.
27 BAB 27. Pertengkaran.
28 BAB 28. Menemukan Kembali.
29 BAB 29. Musuh utama.
30 BAB 30. Masa lalu.
31 BAB 31. Masa Lalu II.
32 BAB 32. Menghapus Rasa lalu Menghadirkan Cinta.
33 BAB 33. Kembali Ke Fokus Utama.
34 Visual Pemain
35 BAB 34. Kemabli Bersama.
36 BAB 35. Pencarian
37 BAB 36. Menyelamatkan Mereka
38 BAB 37. Taktik Berperang.
39 BAB 38. Taktik Berperang II.
40 BAB 39. Taktik Berperang III.
41 BAB 40. Masih Dalam Pengaruh.
42 BAB 41. Sebut Namaku.
43 BAB 42. Cepat Menyadari.
44 BAB 43. Pemilik Cahaya.
45 BAB 44. Ingin Memiliki itu Obsesi
46 BAB 45. Luka Yang Nyata.
47 BAB 46. Membuka Mata.
48 BAB 47. Luka yang Nyata.
49 BAB 48. Tersimpan Dalam, Dihati.
50 BAB 49 Menuju Aku Yang Berbeda.
51 BAB 50. Pulang Kerumah.
52 BAB 51. Cinta Dan Persahabatan.
53 BAB 52. Rasa Yang Belum Berubah.
54 BAB 53. Teka Teki Rasa
55 BAB 54. Menulis Ulang Takdir.
56 BAB 55. Sedikit Tentang Mereka.
57 BAB 56. Desa Sureti.
58 BAB 57. Rindu, Merindukan yang Tidak Merindu.
59 BAB 58. Pemikat.
60 BAB 59. Pemikat II.
61 BAB 60. Supranatural dan Supernatural
62 BAB 61. Memilih Jujur.
63 BAB 62. Dibalik Cerita.
64 BAB 63. Sudah Tiada.
65 BAB 64. Kalahnya Pemanis.
66 BAB 65. Akhir Kebersamaan. [Ending]
Episodes

Updated 66 Episodes

1
BAB 1. Mereka akan kembali
2
BAB 2. Sulit Diterima Akal Sehat.
3
BAB 3. Pengendali Air.
4
BAB 4. Memilih Tinggal Lebih Lama
5
BAB 5. Mencari Jawaban
6
BAB 6. Pemanis Buatan
7
BAB 7. Lamaran Pak Kades
8
BAB 8. Menyukaimu Tidak Menyukainya
9
BAB 9. Haris Sarah
10
BAB 10. Aroma
11
BAB 11. Ingin Membawa Pergi
12
BAB 12. Nyatakan Sudutkan Lalu Tekan.
13
BAB 13. Misi Mendekati Salma
14
BAB 14. Modus Wawancara
15
BAB 15. Yang Tak Berhati
16
BAB 16. Doubel Bucin.
17
BAB 17. Mau Permen Tidak?
18
BAB 18. Pulang
19
BAB 19. Kembali.
20
BAB 20. Kepastian Itu Penting.
21
BAB 21. Misi Di Kantor Desa.
22
BAB 22. First Kiss.
23
BAB 23. Hasil Misi.
24
BAB 24. Bantuan Sosial.
25
BAB 25. Bantuan Sosial II.
26
BAB 26. Akhir Dari Bantuan Sosial.
27
BAB 27. Pertengkaran.
28
BAB 28. Menemukan Kembali.
29
BAB 29. Musuh utama.
30
BAB 30. Masa lalu.
31
BAB 31. Masa Lalu II.
32
BAB 32. Menghapus Rasa lalu Menghadirkan Cinta.
33
BAB 33. Kembali Ke Fokus Utama.
34
Visual Pemain
35
BAB 34. Kemabli Bersama.
36
BAB 35. Pencarian
37
BAB 36. Menyelamatkan Mereka
38
BAB 37. Taktik Berperang.
39
BAB 38. Taktik Berperang II.
40
BAB 39. Taktik Berperang III.
41
BAB 40. Masih Dalam Pengaruh.
42
BAB 41. Sebut Namaku.
43
BAB 42. Cepat Menyadari.
44
BAB 43. Pemilik Cahaya.
45
BAB 44. Ingin Memiliki itu Obsesi
46
BAB 45. Luka Yang Nyata.
47
BAB 46. Membuka Mata.
48
BAB 47. Luka yang Nyata.
49
BAB 48. Tersimpan Dalam, Dihati.
50
BAB 49 Menuju Aku Yang Berbeda.
51
BAB 50. Pulang Kerumah.
52
BAB 51. Cinta Dan Persahabatan.
53
BAB 52. Rasa Yang Belum Berubah.
54
BAB 53. Teka Teki Rasa
55
BAB 54. Menulis Ulang Takdir.
56
BAB 55. Sedikit Tentang Mereka.
57
BAB 56. Desa Sureti.
58
BAB 57. Rindu, Merindukan yang Tidak Merindu.
59
BAB 58. Pemikat.
60
BAB 59. Pemikat II.
61
BAB 60. Supranatural dan Supernatural
62
BAB 61. Memilih Jujur.
63
BAB 62. Dibalik Cerita.
64
BAB 63. Sudah Tiada.
65
BAB 64. Kalahnya Pemanis.
66
BAB 65. Akhir Kebersamaan. [Ending]

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!