BAB 11. Ingin Membawa Pergi

"Kenapa kita meninggalkan Sarah?"

Reta heran,kenapa Clara dan lainnya malah meninggalkan Sarah, sahabatnya itu sedang tidak baik-baik saja,harus ditemani.

"Biarkan Haris melakukan tugasnya"kata Rio.

"Tugas apa,Sarah itu ketakutan.Seharusnya kita tidak meninggalkannya"terang Reta.

Rio menggelengkan kepalanya melihat Reta yang suka sekali bersungut sungut jika sudah bicara,entah kenapa itu malah terlihat menggemaskan dimatanya.

"Rio,apa kau melihat sesuatu?"potong Langit,dia tidak peduli jika Reta dan Rio sedang berdebat tiada akhir,dimatanya duo R ini sama sekali tidak bisa didekatkan,lihat saja jika sudah berhadapan,hanya akan saling bertentangan.

Awalnya Rio sedikit tidak paham dengan pertanyaan Langit,tapi setelah berpikir beberapa saat dia dapat mengerti apa yang Langit maksud."Tidak,lagian ini siang,terang".

Menurutnya kekuatan penglihatannya hanya bekerja dalam gelap,entah jika terang,tapi bukankah jika terang semua bisa terlihat.Sejauh ini seperti itu,penglihatannya memang melihat semua hal yang wajar jika saat terang,tidak ada yang aneh.

"Aku khawatir pada Sarah"kata Clara.

"Dia akan baik-baik saja sayang,Haris akan menjaganya".

Dari cara Haris berlari tadi,bisa dilihat jika pria itu benar-benar sudah jatuh cinta,sama seperti dia,bisa gila karena rasa khawatir pada wanitanya.

Dikamar,Sarah masih berada dalam dekapan Haris,gadis itu terlihat sudah lebih tenang,tangannya terangkat untuk merapikan rambut pirang kecoklatan yang menutupi mata Sarah.

Haris terus mengusap pundak Sarah dengan perlahan."Kau mau berbaring?"

Dapat pria itu rasakan,wanita yang berada dalam pelukannya menggeleng,mereka masih berpelukan dan Haris tidak ingin mengusik Sarah,gadis itu terlihat nyaman dengan posisinya,sungguh nyaman disini akan berbahaya.

"Aku mau pulang"itu kata yang keluar dari bibir Sarah,dia ucapkan dengan suara yang lemah.

Haris mendaratkan ciuman diatas kepala Sarah,bukan maksud mencuri kesempatan,tapi entah kenapa bibirnya lancang,tanpa izin melakukannya,sungguh percayalah pada Haris.

Dan hal itu sontak membuat Sarah membeku,dia tahu Haris menciumnya,dapat ia rasakan.Sarah merenggangkan pelukannya,dirinya baru sadar mendekap Haris terlalu kuat,Ya Tuhan...jadia dari tadi dirinya memeluk Haris.

"Kenapa?"tanya Haris.

Sontak saja hal itu menarik Sarah dari rasa tidak nyamannya karena memeluk Haris.Tidak nyaman,serius,sepertinya tubuh dan pikirannya tidak sejalan.

"Aku..hanya ingin pulang saja"kata Sarah canggung.

Haris menyentuh kedua bahu Sarah,agar dia bisa melihat wanita itu."Katakan padaku,apa yang kau alami tadi?"

Sarah tak dapat menjawab,dirinya terpaku menatap Haris sedekat ini.Pria yang ada dihadapannya sekarang kenapa terlihat tampan,kulit putih tidak diragukan lagi karena Haris keturunan chaines,mata yang tidak terlalu sipit,dan yang penting kenapa dada itu terlihat lebar dan kokoh,pantas saja dia betah berlama-lama dalam dekapan pria ini.

"Sarah?"Haris menyentuh wajahnya karena melihat Sarah yang diam saja.Benar benar tidak bisa dipercaya si Haris ini.

Sarah segera mengalihkan pandangannya hingga membuat tangan Haris tidak menyentuh wajahnya lagi,dia jadi terlihat gugup,kenapa dia jadi sedekat ini dengan Haris.

"Katakan padaku,apa yang terjadi tadi?"kembali Haris bertanya.

"Aku takut,dia menarik ku,dia ingin membawa ku pergi"jelas Sarah sambil menunduk dengan tangan menggenggam satu sama lain.

"Tidak ada yang akan membawamu pergi,ada aku,itu hanya mimpi"Haris melerai tangan Sarah berganti dengannya yang kini mengusap lembut tangan gadis itu."Semuanya baik-baik saja".

Sarah diam dirinya mulai tidak fokus karena Haris sangat dekat dengannya.

"Kau mau membersihkan dirimu?"dapat Haris lihat Sarah bekeringat karena mimpinya tadi,dan mungkin memang lebih baik gadis ini membersihkan diri agar lebih segar dan kembali seperti biasa.

"Aku takut"

"Aku akan minta Reta atau Clara menemanimu membersihkan diri"kata Haris

Jelas dia akan meminta dua diantara sahabat Sarah itu untuk menemani,kalian jangan berharap Haris akan mencuri kesempatan lagi,dia masih dalam keadaan penuh untuk bisa menahan diri.

"Iya,aku ingin mandi,aku merasa tidak nyaman"kata Sarah.

Tanpa meninggalkan Sarah sendirian dikamar, Haris mengambil ponsel yang ada disaku celananya,dia menghubungi Langit,meminta Clara atau Reta untuk datang kekamar.

Dan ternyata kedua sahabatnya langsung datang bergegas untuk membantu Sarah.

"Mandilah,sekarang sudah ada mereka yang menemanimu"

Kata kata Haris begitu lembut,ini sungguh tidak baik,membuat kerja jantung Sarah menjadi kacau.

Setelah berkata Haris membawa dirinya melangkah meninggalkan kamar Sarah dan sahabatnya.

"Kamu ingin kami membantu mu?"tanya Clara

"Aku bisa sendiri,kalian cukup disini saja,tunggu aku"Sarah merasa tidak perlu ditemani sampai kedalam kamar mandi,cukup Reta dan Clara dikamar saja menunggunya.

Kamar yang mereka tempati adalah kamar utama dirumah tersebut,terdapat kamar mandi kecil didalamnya,hanya kamar mandi saja,sedangkan toilet berada didapur dan ada satu kamar mandi lagi didapur berada tepat disamping toilet.

Tidak butuh waktu lama,Sarah sudah membersihkan dirinya,saat keluar dari kamar mandi dia hanya mendapati Clara sendri didalam kamar,kemana Reta.

Baru saja Sarah ingin menanyakan dimana Reta,sahabatnya itu sudah terlihat masuk kedalam kamar dengan membawa secangkir teh hangat.

"Minumlah"

Sarah tersenyum dan menyambut teh pemberian Reta,dia menyeruputnya,dan itu membuat tubuhnya lebih baik.

"Sebaiknya kita keluar,Langit dan yang lainnya ada diruang depan"kata Reta

"Tunggu sebentar"Sarah terlihat mengambil ikat rambut dan ponselnya,rambutnya masih basah jadi belum bisa diikat.

Mereka melangkah keluar kamar menyusul para pria yang berkumpul diruang depan.

"Kau sudah lebih baik?"tanya Rio,dia melihat Sarah lebih segar.

"Hmm..maaf jika membuat kalian panik tadi"Sarah jadi merasa tidak nyaman karena mebuat teman-temannya khawatir.

"Kau bahkan membuat Haris tidak berpijak pada bumi"kata Rio,dia mengatakan itu seraya terkekeh kecil,mengingat bagaimana cepatnya Haris berlari tadi.

Haris spontan melempar kulit kacang yang ada ditangannya kearah Rio,Sarah tidak mengerti dengan apa yang dikatakan Rio tadi,Haris tidak berpijak pada bumi,apa Haris bisa terbang seperti Langit.

Semua temannya tertawa melihat itu,seketika mereka sedikit lupa dengan kejadian yang hari ini menimpa mereka.Seperti roller coaster,membuat nafas dan jantung benar-benar tidak beraturan,mulai dari lamaran Pak Kades hingga Sarah yang terlihat ketakutan,sungguh mereka harus benar-benar menyiapkan mental untuk melangkah kedepan.

Banyak kejadian yang tidak masuk akal yang mereka alami tapi tekat hati sepertinya lebih kuat,untuk mencari jawaban dan alasan dari semua misteri yang mereka alami bersama.

Terpopuler

Comments

Rona Risa

Rona Risa

yaa main nyosor aja dong 🙈

2024-04-06

1

Rona Risa

Rona Risa

terus tugas rio godain reta gitu ya 🤭

2024-04-06

1

Pie Yana

Pie Yana

aku lanjut menyimak thor

2024-03-26

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1. Mereka akan kembali
2 BAB 2. Sulit Diterima Akal Sehat.
3 BAB 3. Pengendali Air.
4 BAB 4. Memilih Tinggal Lebih Lama
5 BAB 5. Mencari Jawaban
6 BAB 6. Pemanis Buatan
7 BAB 7. Lamaran Pak Kades
8 BAB 8. Menyukaimu Tidak Menyukainya
9 BAB 9. Haris Sarah
10 BAB 10. Aroma
11 BAB 11. Ingin Membawa Pergi
12 BAB 12. Nyatakan Sudutkan Lalu Tekan.
13 BAB 13. Misi Mendekati Salma
14 BAB 14. Modus Wawancara
15 BAB 15. Yang Tak Berhati
16 BAB 16. Doubel Bucin.
17 BAB 17. Mau Permen Tidak?
18 BAB 18. Pulang
19 BAB 19. Kembali.
20 BAB 20. Kepastian Itu Penting.
21 BAB 21. Misi Di Kantor Desa.
22 BAB 22. First Kiss.
23 BAB 23. Hasil Misi.
24 BAB 24. Bantuan Sosial.
25 BAB 25. Bantuan Sosial II.
26 BAB 26. Akhir Dari Bantuan Sosial.
27 BAB 27. Pertengkaran.
28 BAB 28. Menemukan Kembali.
29 BAB 29. Musuh utama.
30 BAB 30. Masa lalu.
31 BAB 31. Masa Lalu II.
32 BAB 32. Menghapus Rasa lalu Menghadirkan Cinta.
33 BAB 33. Kembali Ke Fokus Utama.
34 Visual Pemain
35 BAB 34. Kemabli Bersama.
36 BAB 35. Pencarian
37 BAB 36. Menyelamatkan Mereka
38 BAB 37. Taktik Berperang.
39 BAB 38. Taktik Berperang II.
40 BAB 39. Taktik Berperang III.
41 BAB 40. Masih Dalam Pengaruh.
42 BAB 41. Sebut Namaku.
43 BAB 42. Cepat Menyadari.
44 BAB 43. Pemilik Cahaya.
45 BAB 44. Ingin Memiliki itu Obsesi
46 BAB 45. Luka Yang Nyata.
47 BAB 46. Membuka Mata.
48 BAB 47. Luka yang Nyata.
49 BAB 48. Tersimpan Dalam, Dihati.
50 BAB 49 Menuju Aku Yang Berbeda.
51 BAB 50. Pulang Kerumah.
52 BAB 51. Cinta Dan Persahabatan.
53 BAB 52. Rasa Yang Belum Berubah.
54 BAB 53. Teka Teki Rasa
55 BAB 54. Menulis Ulang Takdir.
56 BAB 55. Sedikit Tentang Mereka.
57 BAB 56. Desa Sureti.
58 BAB 57. Rindu, Merindukan yang Tidak Merindu.
59 BAB 58. Pemikat.
60 BAB 59. Pemikat II.
61 BAB 60. Supranatural dan Supernatural
62 BAB 61. Memilih Jujur.
63 BAB 62. Dibalik Cerita.
64 BAB 63. Sudah Tiada.
65 BAB 64. Kalahnya Pemanis.
66 BAB 65. Akhir Kebersamaan. [Ending]
Episodes

Updated 66 Episodes

1
BAB 1. Mereka akan kembali
2
BAB 2. Sulit Diterima Akal Sehat.
3
BAB 3. Pengendali Air.
4
BAB 4. Memilih Tinggal Lebih Lama
5
BAB 5. Mencari Jawaban
6
BAB 6. Pemanis Buatan
7
BAB 7. Lamaran Pak Kades
8
BAB 8. Menyukaimu Tidak Menyukainya
9
BAB 9. Haris Sarah
10
BAB 10. Aroma
11
BAB 11. Ingin Membawa Pergi
12
BAB 12. Nyatakan Sudutkan Lalu Tekan.
13
BAB 13. Misi Mendekati Salma
14
BAB 14. Modus Wawancara
15
BAB 15. Yang Tak Berhati
16
BAB 16. Doubel Bucin.
17
BAB 17. Mau Permen Tidak?
18
BAB 18. Pulang
19
BAB 19. Kembali.
20
BAB 20. Kepastian Itu Penting.
21
BAB 21. Misi Di Kantor Desa.
22
BAB 22. First Kiss.
23
BAB 23. Hasil Misi.
24
BAB 24. Bantuan Sosial.
25
BAB 25. Bantuan Sosial II.
26
BAB 26. Akhir Dari Bantuan Sosial.
27
BAB 27. Pertengkaran.
28
BAB 28. Menemukan Kembali.
29
BAB 29. Musuh utama.
30
BAB 30. Masa lalu.
31
BAB 31. Masa Lalu II.
32
BAB 32. Menghapus Rasa lalu Menghadirkan Cinta.
33
BAB 33. Kembali Ke Fokus Utama.
34
Visual Pemain
35
BAB 34. Kemabli Bersama.
36
BAB 35. Pencarian
37
BAB 36. Menyelamatkan Mereka
38
BAB 37. Taktik Berperang.
39
BAB 38. Taktik Berperang II.
40
BAB 39. Taktik Berperang III.
41
BAB 40. Masih Dalam Pengaruh.
42
BAB 41. Sebut Namaku.
43
BAB 42. Cepat Menyadari.
44
BAB 43. Pemilik Cahaya.
45
BAB 44. Ingin Memiliki itu Obsesi
46
BAB 45. Luka Yang Nyata.
47
BAB 46. Membuka Mata.
48
BAB 47. Luka yang Nyata.
49
BAB 48. Tersimpan Dalam, Dihati.
50
BAB 49 Menuju Aku Yang Berbeda.
51
BAB 50. Pulang Kerumah.
52
BAB 51. Cinta Dan Persahabatan.
53
BAB 52. Rasa Yang Belum Berubah.
54
BAB 53. Teka Teki Rasa
55
BAB 54. Menulis Ulang Takdir.
56
BAB 55. Sedikit Tentang Mereka.
57
BAB 56. Desa Sureti.
58
BAB 57. Rindu, Merindukan yang Tidak Merindu.
59
BAB 58. Pemikat.
60
BAB 59. Pemikat II.
61
BAB 60. Supranatural dan Supernatural
62
BAB 61. Memilih Jujur.
63
BAB 62. Dibalik Cerita.
64
BAB 63. Sudah Tiada.
65
BAB 64. Kalahnya Pemanis.
66
BAB 65. Akhir Kebersamaan. [Ending]

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!