"Kenapa kita meninggalkan Sarah?"
Reta heran,kenapa Clara dan lainnya malah meninggalkan Sarah, sahabatnya itu sedang tidak baik-baik saja,harus ditemani.
"Biarkan Haris melakukan tugasnya"kata Rio.
"Tugas apa,Sarah itu ketakutan.Seharusnya kita tidak meninggalkannya"terang Reta.
Rio menggelengkan kepalanya melihat Reta yang suka sekali bersungut sungut jika sudah bicara,entah kenapa itu malah terlihat menggemaskan dimatanya.
"Rio,apa kau melihat sesuatu?"potong Langit,dia tidak peduli jika Reta dan Rio sedang berdebat tiada akhir,dimatanya duo R ini sama sekali tidak bisa didekatkan,lihat saja jika sudah berhadapan,hanya akan saling bertentangan.
Awalnya Rio sedikit tidak paham dengan pertanyaan Langit,tapi setelah berpikir beberapa saat dia dapat mengerti apa yang Langit maksud."Tidak,lagian ini siang,terang".
Menurutnya kekuatan penglihatannya hanya bekerja dalam gelap,entah jika terang,tapi bukankah jika terang semua bisa terlihat.Sejauh ini seperti itu,penglihatannya memang melihat semua hal yang wajar jika saat terang,tidak ada yang aneh.
"Aku khawatir pada Sarah"kata Clara.
"Dia akan baik-baik saja sayang,Haris akan menjaganya".
Dari cara Haris berlari tadi,bisa dilihat jika pria itu benar-benar sudah jatuh cinta,sama seperti dia,bisa gila karena rasa khawatir pada wanitanya.
Dikamar,Sarah masih berada dalam dekapan Haris,gadis itu terlihat sudah lebih tenang,tangannya terangkat untuk merapikan rambut pirang kecoklatan yang menutupi mata Sarah.
Haris terus mengusap pundak Sarah dengan perlahan."Kau mau berbaring?"
Dapat pria itu rasakan,wanita yang berada dalam pelukannya menggeleng,mereka masih berpelukan dan Haris tidak ingin mengusik Sarah,gadis itu terlihat nyaman dengan posisinya,sungguh nyaman disini akan berbahaya.
"Aku mau pulang"itu kata yang keluar dari bibir Sarah,dia ucapkan dengan suara yang lemah.
Haris mendaratkan ciuman diatas kepala Sarah,bukan maksud mencuri kesempatan,tapi entah kenapa bibirnya lancang,tanpa izin melakukannya,sungguh percayalah pada Haris.
Dan hal itu sontak membuat Sarah membeku,dia tahu Haris menciumnya,dapat ia rasakan.Sarah merenggangkan pelukannya,dirinya baru sadar mendekap Haris terlalu kuat,Ya Tuhan...jadia dari tadi dirinya memeluk Haris.
"Kenapa?"tanya Haris.
Sontak saja hal itu menarik Sarah dari rasa tidak nyamannya karena memeluk Haris.Tidak nyaman,serius,sepertinya tubuh dan pikirannya tidak sejalan.
"Aku..hanya ingin pulang saja"kata Sarah canggung.
Haris menyentuh kedua bahu Sarah,agar dia bisa melihat wanita itu."Katakan padaku,apa yang kau alami tadi?"
Sarah tak dapat menjawab,dirinya terpaku menatap Haris sedekat ini.Pria yang ada dihadapannya sekarang kenapa terlihat tampan,kulit putih tidak diragukan lagi karena Haris keturunan chaines,mata yang tidak terlalu sipit,dan yang penting kenapa dada itu terlihat lebar dan kokoh,pantas saja dia betah berlama-lama dalam dekapan pria ini.
"Sarah?"Haris menyentuh wajahnya karena melihat Sarah yang diam saja.Benar benar tidak bisa dipercaya si Haris ini.
Sarah segera mengalihkan pandangannya hingga membuat tangan Haris tidak menyentuh wajahnya lagi,dia jadi terlihat gugup,kenapa dia jadi sedekat ini dengan Haris.
"Katakan padaku,apa yang terjadi tadi?"kembali Haris bertanya.
"Aku takut,dia menarik ku,dia ingin membawa ku pergi"jelas Sarah sambil menunduk dengan tangan menggenggam satu sama lain.
"Tidak ada yang akan membawamu pergi,ada aku,itu hanya mimpi"Haris melerai tangan Sarah berganti dengannya yang kini mengusap lembut tangan gadis itu."Semuanya baik-baik saja".
Sarah diam dirinya mulai tidak fokus karena Haris sangat dekat dengannya.
"Kau mau membersihkan dirimu?"dapat Haris lihat Sarah bekeringat karena mimpinya tadi,dan mungkin memang lebih baik gadis ini membersihkan diri agar lebih segar dan kembali seperti biasa.
"Aku takut"
"Aku akan minta Reta atau Clara menemanimu membersihkan diri"kata Haris
Jelas dia akan meminta dua diantara sahabat Sarah itu untuk menemani,kalian jangan berharap Haris akan mencuri kesempatan lagi,dia masih dalam keadaan penuh untuk bisa menahan diri.
"Iya,aku ingin mandi,aku merasa tidak nyaman"kata Sarah.
Tanpa meninggalkan Sarah sendirian dikamar, Haris mengambil ponsel yang ada disaku celananya,dia menghubungi Langit,meminta Clara atau Reta untuk datang kekamar.
Dan ternyata kedua sahabatnya langsung datang bergegas untuk membantu Sarah.
"Mandilah,sekarang sudah ada mereka yang menemanimu"
Kata kata Haris begitu lembut,ini sungguh tidak baik,membuat kerja jantung Sarah menjadi kacau.
Setelah berkata Haris membawa dirinya melangkah meninggalkan kamar Sarah dan sahabatnya.
"Kamu ingin kami membantu mu?"tanya Clara
"Aku bisa sendiri,kalian cukup disini saja,tunggu aku"Sarah merasa tidak perlu ditemani sampai kedalam kamar mandi,cukup Reta dan Clara dikamar saja menunggunya.
Kamar yang mereka tempati adalah kamar utama dirumah tersebut,terdapat kamar mandi kecil didalamnya,hanya kamar mandi saja,sedangkan toilet berada didapur dan ada satu kamar mandi lagi didapur berada tepat disamping toilet.
Tidak butuh waktu lama,Sarah sudah membersihkan dirinya,saat keluar dari kamar mandi dia hanya mendapati Clara sendri didalam kamar,kemana Reta.
Baru saja Sarah ingin menanyakan dimana Reta,sahabatnya itu sudah terlihat masuk kedalam kamar dengan membawa secangkir teh hangat.
"Minumlah"
Sarah tersenyum dan menyambut teh pemberian Reta,dia menyeruputnya,dan itu membuat tubuhnya lebih baik.
"Sebaiknya kita keluar,Langit dan yang lainnya ada diruang depan"kata Reta
"Tunggu sebentar"Sarah terlihat mengambil ikat rambut dan ponselnya,rambutnya masih basah jadi belum bisa diikat.
Mereka melangkah keluar kamar menyusul para pria yang berkumpul diruang depan.
"Kau sudah lebih baik?"tanya Rio,dia melihat Sarah lebih segar.
"Hmm..maaf jika membuat kalian panik tadi"Sarah jadi merasa tidak nyaman karena mebuat teman-temannya khawatir.
"Kau bahkan membuat Haris tidak berpijak pada bumi"kata Rio,dia mengatakan itu seraya terkekeh kecil,mengingat bagaimana cepatnya Haris berlari tadi.
Haris spontan melempar kulit kacang yang ada ditangannya kearah Rio,Sarah tidak mengerti dengan apa yang dikatakan Rio tadi,Haris tidak berpijak pada bumi,apa Haris bisa terbang seperti Langit.
Semua temannya tertawa melihat itu,seketika mereka sedikit lupa dengan kejadian yang hari ini menimpa mereka.Seperti roller coaster,membuat nafas dan jantung benar-benar tidak beraturan,mulai dari lamaran Pak Kades hingga Sarah yang terlihat ketakutan,sungguh mereka harus benar-benar menyiapkan mental untuk melangkah kedepan.
Banyak kejadian yang tidak masuk akal yang mereka alami tapi tekat hati sepertinya lebih kuat,untuk mencari jawaban dan alasan dari semua misteri yang mereka alami bersama.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments
Rona Risa
yaa main nyosor aja dong 🙈
2024-04-06
1
Rona Risa
terus tugas rio godain reta gitu ya 🤭
2024-04-06
1
Pie Yana
aku lanjut menyimak thor
2024-03-26
1