BAB 2. Sulit Diterima Akal Sehat.

Sarah berusaha kuat menarik tangan Reta. Bukannya keluar, kaki Reta malah makin dalam terperangkap kelumpur, seperti dihisap. Alhasil Sarah juga ikut terjebak didalamnya.

Haris langsung bergegas menghampiri kedua wanita itu. Dia menggenggam erat tangan Sarah. Rio yang melihatnya pun segera menjangkau tangan Reta yang sudah hampir separuh kakinya masuk kedalam lumpur.

Mereka berusaha keras membebaskan diri, tapi ternyata sulit. Lumpur tersebut seperti menyedot mereka, menghisap dan memerangkap. Semakin bergerak semakin terperangkap raga mereka.

Clara yang melihat teman-temannya seperti itu panik. Tanpa pikir panjang Clara maju dan berusaha menarik Haris dan Rio sekaligus, karena tangan Sarah dan Reta masing-masing berpegang pada Haris dan Rio.

Clara kesulitan menarik kedua pria itu. Kaki Clara bahkan sudah mulai tertarik kelumpur bersamaan dengan kekuatan lumpur yang menarik teman-temannya.

Langit yang sejak tadi diam terpaku seprti memikirkan sesuatu mulai tersadar saat mendengar teriakan Clara. Dia berlari menuju Clara. Bukannya menggapai tangan Clara yang melambai minta ditarik. Langit malah sengaja memasukkan dirinya kedalam lumpur dan langsung memeluk Clara.

"Sayang aku akan mengangkat mu"

Antara kesal dan terharu Clara yang kaget dipeluk Langit terpaku beberapa saat, hingga berakhir dengan menghembuskan nafasnya pelan.

"Woy...!! Masih sempat-sempatnya dalam keadaan kayak gini" kesal Reta.

Bagaimana tidak kesal,dia dan Sarah hampir sampai pinggang terjebak didalam lumpur.

"Jangan bergerak,ini lumpur hisap. Semakin kalian bergerak semakin dalam tubuh kalian terperangkap" mereka semua lantas terdiam setelah mendengar penjelasan Langit.

Hampir lima menit mereka semua dalam keheningan, sampai Rio akhirnya buka suara.

"Jadi apa yang harus kita lakukan?"

"Aku akan mengeluarkan Clara dulu" Langit menjawab dengan yakin. Seperti sudah pasti saja dia mampu mengeluarkan Clara.

"Bagaimana dengan mereka?" Clara mempertanyakan nasib teman-temannya. Sepertinya sama saja. Clara terlalu yakin jika Langit bisa mengeluarkannya.

"Aku akan menyelamatkan mereka setelah menyelamatkan mu" kata Langit lembut.

Langit berusaha keras membebaskan diri dari lumpur tersebut dengan posisi masih memeluk Clara. Apa yang dilakukan Langit sebenarnya memancing rasa tawa teman-temannya, tapi mereka menahannya, kecuali.

"Hahaha...Langit..Langit. Sepertinya kekuatan cintamu kalah dengan hisapan lumpur ini" Reta mengejek Langit dengan tertawa girang.

"Ku rasa lumpur ini bisa merebut Clara darimu" kali ini Sarah yang menambahi bumbu pada ejekan Reta. Haris dan Rio hanya bisa menahan keinginan mereka untuk juga ikut tertawa.

"Diamlah. Atau tubuh kalian akan semakin lenyap karena getaran tawa itu" Langit mengatakannya dengan dingin.

Ancaman itu berhasil. Dua gadis itu berhenti mengejek Langit. Hingga beberapa saat kemudian mereka dikagetkan dengan Langit yang tiba-tiba melompat keluar dari lumpur dengan masih memeluk Clara.

"Astaga!!. Langit kau memiliki kekuatan lompatan katak" Reta kaget jadi spontan mengatakan hal itu.

Selain teman-temannya Clara dan Langit sendiri juga kaget. Apa yang terjadi pada mereka. Tapi Langit dengan cepat langsung menetralkan ekspresinya.

"Sayang kamu baik-baik saja?"

Clara yang masih syok hanya diam.

"Sayang" Langit kembali memanggilnya.

"Ya. Aku baik-baik saja" sungguh raut wajah Clara saat mengatakannya berbanding terbalik dengan yang diucapkan.

Setelah mendapat jawaban dari Clara dan memastikan wanitanya baik-baik saja. Langit kembali masuk kedalam lumpur dan menggenggam lengan Haris.

"Pegang erat tangan Sarah, aku akan mengeluarkan kalian berdua"

"Aku bagaimana?" Reta mempertanyakan nasibnya.

"Kau kutinggal" Langit langsung melesat. Terbang keluar dari lumpur tersebut dengan menarik Haris dan Sarah.

Reta yang mendengar kata-kata Langit langsung berwajah masam. Tapi kemudian dia merasakan genggaman erat pada tangannya. Siapa pelakunya. Sudah dapat dipastikan Rio. Karena hanya mereka yang tersisa didalam lumpur. Dan Langit kembali untuk menyelamatkan sahabat wanitanya.

"Kau memiliki kekuatan Lang?" Clara bertanya setelah mereka semua terbebas dari lumpur hisap.

"Kita bersihkan dirimu dulu" Langit tidak menjawab pertanyaan Clara, dia memilih mengajak wanitanya dan teman-temannya untuk membersihkan diri di air terjun.

Rasa penasaran yang ada pada mereka semua termasuk Langit mereka kesampingkan. Karena sekarang memang benar yang utama adalah membersihkan diri, terlebih Sarah dan Reta yang hampir separuh badan mereka terkena lumpur.

Sesampainya di air terjun. Mereka segera membersihkan diri seperlunya, tidak berniat berlebihan apalagi sampai mandi menikmati jernihnya air yang ada dihadapan mereka. Karena tidak dipungkiri mereka semua sebenarnya syok, kaget, panik dan apalagi tadi. Apa itu. Apa yang sebenarnya terjadi pada Langit.

Sungguh mereka tidak pernah menduga akan ada banyak hal ajaib pada diri mereka akibat hisapan lumpur tadi.

"Tidak ingin menjelaskan apapun padaku Lang?" Clara tidak berhenti menuntut jawaban pada Langit, mereka berdua sedikit berjarak saat membersihkan diri dari yang lainnya.

"Tidak ada yang bisa ku jelaskan, sayang" Sungguh Langit sendiripun bingung apa yang terjadi pada dirinya.

"Kamu memiliki kekuatan Langit. Kamu terbang membawaku dan yang lainnya dari lumpur hisap itu. Kamu menolong kami seperti Super Hero, dengan sigap dan cepat mengangkat tubuh kami dari kekuatan lumpur hisap itu" dengan menggebu Clara mencecar Langit.

Langit hanya menghela nafasnya, bingung mau menjawab apa pada Clara.

"Langit!" Clara mulai kesal, karena tidak mendapatkan jawaban.

"Langit kamu mendengarku!!" Clara meninggikan suaranya dengan telapak tanggan yang memukul permukaan air. Dia bertambah kesal karena Langit mengabaikannya.

Dan benar saja suara Clara mengambil alih perhatian Langit dan juga temannya yang lain, bahkan mereka terpaku dan menganga, mengarahkan pandangan pada Clara.

"Kamu tid..." ucapan Clara terhenti, karena Langit langsung menarik tubuh Clara ketepi, mendekat pada dirinya.

Clara sontak saja kaget dengan apa yang dilakukan Langit, dia berniat protes dan ingin melepaskan genggaman tangannya tapi Langit sudah menariknya mundur.

Yang lain langsung berlari menghampiri Clara dan Langit. Mereka semua berdiri terpaku pada apa yang sekarang ada dihadapan mereka.

Didepan sana. Air sungai yang mengalir itu. Ya air yang Clara pukul dengan telapak tangannya tadi. Berdiri menjulang tinggi, terangkat dari dasar sungai. Mereka semua terpaku diam mematung, begitu juga airnya hanya diam tak bergerak hingga Clara melangkah maju.

"Sayang" Langit berusaha menahan Clara, tapi wanita yang penuh rasa penasaran itu terus maju.

"Air" lirih Clara. Dirinya sedikit membeku tampak takjub dengan fenomena ini.

Air itu tetap diam meskipun Clara mendekat bahkan sudah kembali masuk kedalam sungai. Hingga pada akhirnya air itu jatuh terhempas kembali kedasar karena Clara menyentuhnya.

"Ya Tuhan!" Reta dan Sarah sontak memekik tertahan karena kaget.

"Sayang kamu baik-baik saja?" Langit sudah berdiri disamping Clara.

"Aku baik-baik saja Lang" Sungguh entah kenapa jika wanita mengatakan baik-baik saja itu artinya sebaliknya.

"Apa aku memiliki kekuatan?" Clara mengangkat kedua tangannya, memandanginya dengan intens.

"Air itu takut padaku. Dia memecahkan diri saat aku menyentuhnya. Wah... Apa benar aku memiliki kekuatan" Clara merasa senang jika itu benar.

"Sebaiknya kita segera pulang"

Langit mulai merasa ada yang salah,banyak hal aneh yang mereka alami, hal yang sulit diterima akal sehat tapi nyata didepan mata. Mulai dari lumpur hisap, kemampuannya dan sekarang Clara.

"Kenapa pulang, ini baru pukul sepuluh pagi. Aku masih ingin menguji kekuatanku" tolak Clara.

"Tadi itu kekuatan element" Reta seperti bertanya padahal suaranya sedang mengeluarkan pernyataan yang tidak terbantah.

"Kurasa kau pengendali air Ra" Sarah makin menguatkan apa yang dikatakan Reta.

"Sepertinya iya. Air tadi takut padaku" jika seperti ini mereka benar-benar sahabat yang tak terbantahkan.

Haris dan Rio yang mendengarnya hanya saling pandang, mereka ingin berkomentar tapi nyatanya juga bingung dengan apa yang sebenarnya terjadi.

Terpopuler

Comments

Bilqies

Bilqies

😆😆😆😆

2024-07-28

0

Bilqies

Bilqies

jadi ikutan tegang aku Thor bacanya

2024-07-28

0

Bilqies

Bilqies

yaa malah ikutan kejebak juga nih

2024-07-28

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1. Mereka akan kembali
2 BAB 2. Sulit Diterima Akal Sehat.
3 BAB 3. Pengendali Air.
4 BAB 4. Memilih Tinggal Lebih Lama
5 BAB 5. Mencari Jawaban
6 BAB 6. Pemanis Buatan
7 BAB 7. Lamaran Pak Kades
8 BAB 8. Menyukaimu Tidak Menyukainya
9 BAB 9. Haris Sarah
10 BAB 10. Aroma
11 BAB 11. Ingin Membawa Pergi
12 BAB 12. Nyatakan Sudutkan Lalu Tekan.
13 BAB 13. Misi Mendekati Salma
14 BAB 14. Modus Wawancara
15 BAB 15. Yang Tak Berhati
16 BAB 16. Doubel Bucin.
17 BAB 17. Mau Permen Tidak?
18 BAB 18. Pulang
19 BAB 19. Kembali.
20 BAB 20. Kepastian Itu Penting.
21 BAB 21. Misi Di Kantor Desa.
22 BAB 22. First Kiss.
23 BAB 23. Hasil Misi.
24 BAB 24. Bantuan Sosial.
25 BAB 25. Bantuan Sosial II.
26 BAB 26. Akhir Dari Bantuan Sosial.
27 BAB 27. Pertengkaran.
28 BAB 28. Menemukan Kembali.
29 BAB 29. Musuh utama.
30 BAB 30. Masa lalu.
31 BAB 31. Masa Lalu II.
32 BAB 32. Menghapus Rasa lalu Menghadirkan Cinta.
33 BAB 33. Kembali Ke Fokus Utama.
34 Visual Pemain
35 BAB 34. Kemabli Bersama.
36 BAB 35. Pencarian
37 BAB 36. Menyelamatkan Mereka
38 BAB 37. Taktik Berperang.
39 BAB 38. Taktik Berperang II.
40 BAB 39. Taktik Berperang III.
41 BAB 40. Masih Dalam Pengaruh.
42 BAB 41. Sebut Namaku.
43 BAB 42. Cepat Menyadari.
44 BAB 43. Pemilik Cahaya.
45 BAB 44. Ingin Memiliki itu Obsesi
46 BAB 45. Luka Yang Nyata.
47 BAB 46. Membuka Mata.
48 BAB 47. Luka yang Nyata.
49 BAB 48. Tersimpan Dalam, Dihati.
50 BAB 49 Menuju Aku Yang Berbeda.
51 BAB 50. Pulang Kerumah.
52 BAB 51. Cinta Dan Persahabatan.
53 BAB 52. Rasa Yang Belum Berubah.
54 BAB 53. Teka Teki Rasa
55 BAB 54. Menulis Ulang Takdir.
56 BAB 55. Sedikit Tentang Mereka.
57 BAB 56. Desa Sureti.
58 BAB 57. Rindu, Merindukan yang Tidak Merindu.
59 BAB 58. Pemikat.
60 BAB 59. Pemikat II.
61 BAB 60. Supranatural dan Supernatural
62 BAB 61. Memilih Jujur.
63 BAB 62. Dibalik Cerita.
64 BAB 63. Sudah Tiada.
65 BAB 64. Kalahnya Pemanis.
66 BAB 65. Akhir Kebersamaan. [Ending]
Episodes

Updated 66 Episodes

1
BAB 1. Mereka akan kembali
2
BAB 2. Sulit Diterima Akal Sehat.
3
BAB 3. Pengendali Air.
4
BAB 4. Memilih Tinggal Lebih Lama
5
BAB 5. Mencari Jawaban
6
BAB 6. Pemanis Buatan
7
BAB 7. Lamaran Pak Kades
8
BAB 8. Menyukaimu Tidak Menyukainya
9
BAB 9. Haris Sarah
10
BAB 10. Aroma
11
BAB 11. Ingin Membawa Pergi
12
BAB 12. Nyatakan Sudutkan Lalu Tekan.
13
BAB 13. Misi Mendekati Salma
14
BAB 14. Modus Wawancara
15
BAB 15. Yang Tak Berhati
16
BAB 16. Doubel Bucin.
17
BAB 17. Mau Permen Tidak?
18
BAB 18. Pulang
19
BAB 19. Kembali.
20
BAB 20. Kepastian Itu Penting.
21
BAB 21. Misi Di Kantor Desa.
22
BAB 22. First Kiss.
23
BAB 23. Hasil Misi.
24
BAB 24. Bantuan Sosial.
25
BAB 25. Bantuan Sosial II.
26
BAB 26. Akhir Dari Bantuan Sosial.
27
BAB 27. Pertengkaran.
28
BAB 28. Menemukan Kembali.
29
BAB 29. Musuh utama.
30
BAB 30. Masa lalu.
31
BAB 31. Masa Lalu II.
32
BAB 32. Menghapus Rasa lalu Menghadirkan Cinta.
33
BAB 33. Kembali Ke Fokus Utama.
34
Visual Pemain
35
BAB 34. Kemabli Bersama.
36
BAB 35. Pencarian
37
BAB 36. Menyelamatkan Mereka
38
BAB 37. Taktik Berperang.
39
BAB 38. Taktik Berperang II.
40
BAB 39. Taktik Berperang III.
41
BAB 40. Masih Dalam Pengaruh.
42
BAB 41. Sebut Namaku.
43
BAB 42. Cepat Menyadari.
44
BAB 43. Pemilik Cahaya.
45
BAB 44. Ingin Memiliki itu Obsesi
46
BAB 45. Luka Yang Nyata.
47
BAB 46. Membuka Mata.
48
BAB 47. Luka yang Nyata.
49
BAB 48. Tersimpan Dalam, Dihati.
50
BAB 49 Menuju Aku Yang Berbeda.
51
BAB 50. Pulang Kerumah.
52
BAB 51. Cinta Dan Persahabatan.
53
BAB 52. Rasa Yang Belum Berubah.
54
BAB 53. Teka Teki Rasa
55
BAB 54. Menulis Ulang Takdir.
56
BAB 55. Sedikit Tentang Mereka.
57
BAB 56. Desa Sureti.
58
BAB 57. Rindu, Merindukan yang Tidak Merindu.
59
BAB 58. Pemikat.
60
BAB 59. Pemikat II.
61
BAB 60. Supranatural dan Supernatural
62
BAB 61. Memilih Jujur.
63
BAB 62. Dibalik Cerita.
64
BAB 63. Sudah Tiada.
65
BAB 64. Kalahnya Pemanis.
66
BAB 65. Akhir Kebersamaan. [Ending]

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!