.
.
Saat Safana membuka kedua matanya, Ia tidak menemukan teman wanitanya semalam. ia cukup terkejut saat Matahari sudah meninggi ia baru membuka mata. Taman juga mulai kedatangan anak-anak dan beberapa pengunjung. Safana seperti orang bingung.
perhatian Safana terhenti saat melihat seorang wanita yang usianya juga tidak terlalu jauh darinya tengah melamun menatap kosong. terlihat dari sapaan pengunjung lain, wanita itu adalah manusia.
Perlahan safana menghampiri wanita itu. hingga tak lama Safana melihat Sebuah mobil berhenti ditepi jalan. dari mobil itu keluar seorang pria berjas sembari menggendong anak perempuan.
"Mama..."Teriak anak itu. mengarah pada wanita yang duduk.
Wanita yang dipanggil itu seketika menoleh. "Riska.."
Keduanya saling berpelukan erat dengan penuh kesedihan. Safana yang menyaksikan pun ikut menangis.
"Tuan Fatir.. Terima kasih sudah membantu mendapatkan hak asuh anak saya. "7Ucao wanita itu dengan wajah masih berselimut bahagia bercampur haru.
"Sama-sama Nyonya.. saya sudah mengungkap semuanya. ternyata kematian suami anda memang atas rencana besar keluarganya.."Terang Fatir dengan jelas. sesekali Fatir melirik kearah Safana, yang ikut menangis sesenggukan.
"Itu sudah saya duga.. "Wanita itu mengeluarkan sesuatu dari dalam tasnya. dan segera menyodorkannya pada Fatir.
"Tuan.. saya tidak punya banyak uang. saya hanya punya ini.. tolong diterima.."Fatir menatap kotak perhiasan dihadapannya. lalu ia tersenyum tipis dan menerimanya.
"Terima kasih.. ini saya terima.. tapi,"Fatir memberikan kotak itu pada anak kecil dihadapannya. "Saya berikan Riska lagi.."
"Tapi tuan..-"
"Tidak masalah Nyonya.. semua saya lakukan secara iklas.. notaris masih memproses harta milik suami anda yang sudah disabotase keluarganya.. anda jangan kawatir, hak anda tetap akan menjadi milik anda."terang Fatir.
"Terima kasih banyak tuan Fatir.. anda benar-benar pengacara yang sangat baik.. "Balas wanita itu.
"Kalau begitu saya permisi dulu.."Pamit Fatir yang berjongkok berpamitan dengan Riska.
"Hey gadis manis.. paman pergi dulu ya ?? jaga mamanya"
"Terima kasih paman.."balas Riska.
anggukan Fatir mengakhiri obrolan mereka.
Safana yang memang ada disana sejak tadi mulai tertarik meminta bantuan dengan pria yang berprofesi sebagai pengacara itu, Namun Safana bingung bagaimana bicaranya, sedang sudah pasti manusia tidak akan bisa melihat dia.
Melihat Fatir masuk kedalam mobil, Safana terlihat berlari dan entah keberanian dari mana, safana langsung ikut masuk kedalam mobil dan duduk disisi Fatir.
Fatir pun segera menjalankan mobilnya membelah keramaian jalanan.
Safana mencoba menghadap Fatir, ia melambaikan tangan didepan wajah Fatir.
"Hey tuan.. kau tidak mendengarku ??!!"Safana mulai menyapa. namun Fatir terlihat memang tidak mendengar.
"Hais.. bagaimana aku bicara dengannya ??!!"Safana tidak putus asa, Ia kembali mendekatkan wajahnya ditelinga Fatir.
"Tuan.."Panggil Safana. dan respon Fatir masih sama.
Safana tidak menyerah, ia meniup telinga Fatir hingga beberapa kali. Fatir nampak merespon dan mengusap telinganya.
"Dia kena Tiupanku atau memang telinganya gatal ??"Terka Safana. hingga mobil kembali berhenti didepan sebuah kantor. dari luar Safana bisa melihat jika itu adalah kantornya para pengacara.
Melihat Fatir turun, Safana buru-buru ikut turun. ia terus mengikuti fatir seolah tidak menyerah begitu saja.
Tiba dikantornya, Fatir membuka berkas yang sudah ada dimejanya dan mulai mempelajarinya. ia harus kembali menyelesaikan beberapa kasus tuntutan.
Safana masih terus berusaha bicara, bahkan sesekali Safana mengganggu Fatir dengan menjatuhkan pulpen yang dipegang Fatir, atau bahkan meniupi berkas yang tengah dipelajari oleh Fatir.
"Huh.. kenapa manusia ini tidak merasa aneh sih ?!! seharusnya dia kan takut dan mencari siapa yang mengganggunya ??!!"Omel Safana yang sudah mulai lelah.
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 124 Episodes
Comments
英
fatir mengabaikan mu safana
2025-03-07
0
Siti Naimah
lucu juga ya jadinya melihat usaha safana untuk menarik perhatian Fatir.
tapi fatirnya gak merespon.juga tidak merasa takut apa?...
2025-01-23
2
Suharnani
semangat safana
2024-10-18
1