.
.
.
Safana berjalan saja keluar. diluar apartemen ada taman kecil dan disitulah Safana saat ini. Ia masih begitu sedih saat mengingat perdebatan antara adik dan mamanya. semuanya benar-benar membuatnya ingin terus menangis. beberapa hantu yang berkeliaran seolah tak digubris Safana. Safana menatap keatas langit yang dipenuhi bintang-bintang. malam itu cuaca sangat cerah sekali, bahkan cahaya rembulan juga sangat terang benderang.
"Tuhan.. perbolehkan aku memegang mamaku agar Aku bisa menenangkan dia saat ia terus menangisi kepergianku.. aku mohon.. Aku tidak mau mama dan Difa terus berdebat seperti itu.."Ucap Safana sembari menatap lekat dan penuh harap keatas langit. perlahan air matanya meleleh sempurna seiring dengan kesedihan didalam hatinya.
"Aku akan mengaminkan doamu.. semoga keinginanmu bisa terwujud."Sebuah suara terdengar. Safana langsung menoleh, ternyata Fatir mengikutinya.
"Kenapa kemari ?? kau pasti lelah bekerja seharian, istirahatlah.."Ucap Safana. Fatir mengulas senyum lalu duduk disisi Safana. ia menatap lekat Safana, hingga yang ditatap menjadi salah tingkah.
"Kau jangan menatapku seperti itu. kalau ada lihat, kau akan dikira orang aneh."Imbuh Safana seraya menundukkan wajahnya.
"Penghuni apartemen sini semua tau kalau aku bisa melihat dab bicara dengan roh."balas Fatir dengan cepat
"Benarkah ?? mereka tidak takut ???! jadi kau sering ngobrol begini dengan hantu ?? Em.. maksudku roh gentayangan seperti aku ??!!"Safana begitu antusias.
"sering sih Tidak.. tapi ada beberapa yang ingin menyampaikan sesuatu lewat aku untuk keluarga mereka."Balas Fatir.
"berarti sudah banyaj yang kau bantu ya ??" Safana semakin memuji.
"Tidak juga.."
"Sejak kapan kau bisa terbiasa melihat hantu ?? Kau tidak takut ??"Safana malah terus ingin tau
"Sejak kecil, dulu aku takut sekali. tapi, lama-lama sudah terbiasa dan malah senang, ternyata hantu itu memperlihatkan diri karna ingin mengatakan sesuatu. bukan untuk menakut-nakuti."Tutur Fatir. "Dan itu juga yang menjadi alasanku bisa menjadi seorang pengacara."Imbuh Fatir.
"Kau hebat sekali.. berarti banyak hantu yang sudah kau tolong.."puji Safana.
"Aneh. itulah yang dikatakan teman-temanku."Timpal Fatir.
"Itu namanya istimewa. pergilah istirahat. terima kasih sekali kau bersedia membantuku.. "Ucap Safana sembari membalas tatapan Fatir.
"Kau juga.. Apa kau akan terus disini..??"Fatir
"Aku ingin disini dulu.. siapa tau Tuhan mau mengabulkan doaku kalau aku ada disini terus."balas Safana sekenanya.
"Aku akan temani.."Fatir membenahi jaket yang ia kenakan lalu membehani duduknya agar kalau saat ia tertidur tidak sampai jatuh.
"Loh.. Tapi nanti kau kedinginan.."Safana kawatir sekali.
"Tidak.. Khusukkan doamu.. aku juga akan membantumu.."Fatir berkata dengan yakin. Safana hanya mengulas senyum tipis saja. hal itu sangatlah mustahil terjadi. Namun Fatir terus berusaha memberinya semangat yang begitu besar. Safana bersyukur sekali bisa bertemu orang sebaik Fatir.
.
.
Dan benar saja.karna ngotot menemani Safana, Fatir benar tidur dikursi Taman bersama Safana. entah bagaimana ceritanya tangan mereka bisa bertaut menjadi satu saling menggenggam. sinar mentari yang memang sudah nampak perlahan mengenai wajah Fatir dan juga Safana hingga keduanya terbangun bersamaan.
"Aaa.. badanku sakit semua.."Ucap Fatir setelah membuka matanya.
Namun ia terkejut saat menyadari tangannya bisa memegang Safana.
"Apa ini ??"Gumam Fatir begitu tak percaya.
Safana mengusap matanya dengan salah satu tangannya. dan saat ia akan meregangkan kedua tangannya ia juga terkejut kala melihat jemarinya saling bertaut dengan Jemari Fatir.
"Jariku ?? Ini ??"Safana mengangkat tautan jemari mereka.
"Doamu terkabul Safana.. Kau bisa memegang manusia.."Ucap Fatir dengan senyum bahagia.
Safana tak kalah bahagia. ia memperhatikan tangan mereka yang menyatu. "Iya.." Safana memegangi lengan Fatir dan ternyata benar, Ia bisa memegang manusia. Safana girang sekali sampai ia berdiri dan mengajak Fatir berjingkrak ria. "Yeee !! aku bisa !!! yeee !!"Girang Safana. Fatir pun ikut senang sekali. sebab ini kali pertama juga fatir berpegangan dengan roh gentayangan.
senyum haru nampak jelas sekali diwajah Safana.
"Terima kasih Tuhan.. terima kasih...."Batin Safana.
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 124 Episodes
Comments
Astri Olga Desitri Sanam Sanam
lanjut kk, seruh ni
2024-09-26
1
Syahrudin Denilo
masih setia membaca
lanjutkan Thor makin seru nih
2024-09-15
1
Herlina Lina
bgs ceritanya thor
2024-07-04
2