Bab 10

"Ah, dasar hantu ganteng menyebalkan." Pekiknya tertahan manakala pesannya tak juga dibalas oleh Rico.

Mulut Dee bahkan komat kamit entah apa yang gadis itu ucapkan, namun wajahnya benar-benar terlihat kesal.

"Siapa hantu ganteng?"

Tubuh Deviana terlonjak kaget, bahkan ponsel ditangannya nyaris terbang saat suara yang familiar terdengar jelas dari belakang tubuhnya. Dengan sedikit bergetar tubuh gadis itu berbalik untuk memastikan apa yang didengarnya adalah benar.

"Dasar hantu, bahkan kedatangannya pun suka sekali membuat jantungan. Untung ganteng, kalau nggak sudah habis kau ku tendang." Sungut nya dalam hati.

Sosok Rico sudah berdiri tegak di hadapannya saat ini. Dengan kedua tangan yang tersimpan di saku celana tanpa senyum di bibirnya. Jangan lupakan tatapan tajam nya dibalik kacamata hitam yang bertengger indah di hidung bangirnya. Pahatan wajah yang sungguh membuat hati siapa saja menjadi terpesona tak terkecuali Deviana. Namun gadis itu berusaha untuk menyembunyikan rasa kagumnya.

"Ckck bisa tidak kalau nggak ngagetin orang? suka sekali bikin orang jantungan. Kalau aku kena serangan jantung gimana? apa situ mau tanggungjawab?" Sungut gadis itu berkacak pinggang.

"Ogah." Singkat padat dan jelas. Jawaban yang Rico berikan membuat mulut Dee menganga lebar.

Ha

"Ha he ho, kamu pikir aku mau bertanggungjawab dengan apa yang ku perbuat? lagipula siapa yang menyuruhmu melamun hingga terkejut?" Jawab enteng Rico sambil berbalik menuju mobil dimana Roy sedang menunggunya disana.

"Dasar nyebelin."

"Aku bisa mendengarnya ya."

"Bodo amat, pergi sana. nyebelin!!

"Lima menit, jika kau nggak ikut masuk ke mobil maka tak ada lagi penawaran untukmu." Suara Rico kembali membuat Dee membelalakkan matanya.

Dengan langkah yang sedikit terhentak, pada akhirnya Dee menyusul lelaki di hadapannya itu. Sementara Roy yang menyaksikan interaksi keduanya dibalik kemudi hanya menggeleng. Terus terang baru kali ini dirinya melihat seorang

Rico menunjukkan sikap jahilnya pada orang lain diluar lingkup keluarga dan para sahabatnya.

Setelah menikmati makan siang di rumah yang ditempati oleh Adit dan kakaknya, yang tak lain adalah Deviana sendiri. Roy dan Rico berniat untuk melihat rumah keluarga Anggara yang tak lain adalah rumah kedua orang kakak beradik tersebut. Namun ditengah jalan keduanya melihat keberadaan Dee yang memperkenalkan dirinya sebagai Anggia pada mereka tak jauh dari lokasi bengkel tempatnya bekerja.

"Apa jam kerjamu fleksibel hingga kau bisa keluar masuk kerja sesuka hati?"

"Tidak. Hanya saja Bang Ben akan memberi kami kelonggaran waktu jika memang ada hal yang mendesak. Lagipula kita bisa membayar waktu yang kita pakai nantinya."

"Lalu bagaimana dengan rencanamu untuk bekerja paruh waktu? apa sudah ada atau kau masih mencarinya?"

"Ehm, jujur saja aku masih mencarinya. Aku sudah mencoba melamar di beberapa tempat tapi hingga hari ini belum juga ada panggilan." Dee tertunduk lesu.

Gadis yang duduk di bangku belakang seorang diri itu nampak murung dan semua itu dapat Rico lihat dari balik sepion. Diam diam, Roy melirik kearah sahabatnya tersebut sambil mengulum senyum tipis.

Setelah memakan waktu 30 menit, mobil melaju sedikit pelan. Kedua netra Deviana terbelalak sempurna. Dia hafal betul jalan ini dan juga komplek perumahan yang sedang mereka masuki.

"Ki.. kita mau kemana sebenarnya?" Suaranya bergetar dan semua itu dapat dirasakan oleh dua orang pemuda yang menempati bangku depan.

"Ada sebuah rumah disini yang akan dijual. Kami kesini untuk melihat lihat sebentar." Bukan Rico yang menjawab melainkan Roy yang melihat gadis itu semakin gelisah sementara Rico masih memperhatikan perubahan gadis itu dengan seksama.

Dee menatap nanar ke luar jendela, kedua matanya nampak berkaca kaca. Bayangan bayangan masa bahagia keluarganya melintas saling berberebut dalam ingatannya.

"Mama, papa." Gumamnya lirih nyaris tak terdengar.

Tubuh Dee semakin bergetar manakala mobil yang mereka tumpangi masuk kedalam sebuah rumah mewah dengan gerbang yang menjulang tinggi. Rumah yang terbilang paling mewah diantara yang lainnya.

Air mata yang berusaha ditahannya tak lagi mampu untuk ditepis. Kenangan bersama mendiang kedua orang tuanya membuat gadis itu rapuh. Dee tergugu dengan isak tangis tertahan.

"Kau tak perlu ikut turun, berdiamlah di mobil biar kami yang turun. Hanya sebentar setelah itu kita akan pergi ke suatu tempat." Rico berbicara namun nadanya sudah berubah, tak lagi ada kejahilan disana.

Tanpa merespon apapun, Dee hanya menunduk dan berusaha menguasai dirinya kembali. Dia yang mati matian menutup rapat jati dirinya hari ini nampak begitu lemah. Entah apa yang akan terjadi nanti yang jelas saat ini Dee merasa hancur.

Ditatapnya balkon kamar yang berada dilantai 2, dalam matanya kembali terbayang saat dirinya bercengkrama dengan sang mama. Wanita cantik nan lembut itu menyunggingkan senyum manisnya saat kedua anaknya mulai menjahilinya.

Balkon kamar kedua orang tuanya memang lebih luas dibanding dengan balkon kamar lainnya. Karena itulah mereka lebih betah berada disana menunggu sang papa pulang bekerja.

Dee mengusap air matanya, dari dalam mobil yang terparkir dihalaman tentu saja membuat gadis itu bisa secara langsung melihat apa saja yang dilakukan oleh orang-orang diluar sana. Beruntung, kaca mobil yang mereka pakai gelap hingga tak memungkinkan bagi orang luar untuk melihat ke dalamnya.

Seperti yang dikatakan oleh Rico, jika mereka hanya sebentar. Keduanya nampak sudah kembali dengan didampingi oleh lelaki gagah dengan tubuh yang sedikit tambun diantara mereka. Tangan Dee mengepal kuat, rasa benci semakin bercokol dalam dadanya melihat laki-laki yang tak lain adalah pamannya itu tertawa.

Sungguh berbanding terbalik dengan keadaannya juga Adit.

"Aku akan membalas semuanya, paman. Kesakitan yang adikku alami semuanya akan aku hitung, dan kau akan membayarnya nanti." Sorot mata penuh luka gadis itu nampak mengerikan. Akan tetapi Dee berusaha sekuat tenaga untuk tetap tenang di dalam mobil.

Tak ingin membuat curiga pada akhirnya Dee memilih untuk menunduk dan menyembunyikan dirinya di balik bangku depan. Belum saatnya dirinya ditemukan karena bila itu terjadi maka keselamatannya juga Adit akan kembali terancam.

Terpopuler

Comments

@☠⏤͟͟͞R Atin 🦋𝐙⃝🦜

@☠⏤͟͟͞R Atin 🦋𝐙⃝🦜

Tunggu aja paman azab dari yang diatas akan segera kau terima karena paman udh menyakiti anak yatim piatu apalagi itu ponakan paman sendiri, ponakan kan udh sama kaya anak sendiri harusnya kalo paman gak gulai🫢🫢🫢

2024-05-09

0

@☠⏤͟͟͞R Atin 🦋𝐙⃝🦜

@☠⏤͟͟͞R Atin 🦋𝐙⃝🦜

Ada yg tega sama ponakan sendiri

2024-05-09

0

⏤͟͟͞R ve

⏤͟͟͞R ve

jantungan ni yee 🤣🤣

2024-03-13

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog.
2 Bab 1 . Gadis aneh
3 Bab 2
4 Bab 3
5 Bab 4
6 Bab 5
7 Bab 6
8 Bab 7
9 Bab 8.
10 Bab 9
11 Bab 10
12 Bab 11
13 Bab 12
14 Bab 13
15 Bab 14
16 Bab 15
17 Bab 16
18 Bab 17
19 Bab 18
20 Bab 19
21 Bab 20
22 Bab 21
23 Bab 22
24 Bab 23
25 Bab 24
26 Bab 25
27 Bab 26
28 Bab 27
29 Bab 28
30 Bab 29
31 Bab 30
32 Bab 31
33 Bab 32
34 Bab 33
35 Bab 34
36 Bab 35
37 Bab 36
38 Bab 37
39 Bab 38
40 Bab 39
41 Bab 40
42 Bab 41
43 Bab 42
44 Bab 43
45 Bab 44
46 Bab 45
47 Bab 46
48 Bab 47
49 Bab 48
50 Bab 49
51 Bab 50
52 Bab 51
53 Bab 52
54 Bab 53
55 Bab 54
56 Bab 55
57 Bab 56
58 Bab 57
59 Bab 58
60 Bab 59
61 Bab 60
62 Bab 61
63 Bab 62
64 Bab 63
65 Bab 64
66 Bab 65
67 Bab 66
68 Bab 67
69 Bab 68
70 Bab 69
71 Bab 70
72 Bab 71
73 Bab 72
74 Bab 73
75 Bab 74
76 Bab 75
77 Bab 76
78 Bab 77.
79 Bab 78
80 Bab 79.
81 Bab 80
82 Bab 81
83 Bab 82
84 Bab 83
85 Bab 84
86 Bab 85
87 Bonchap 1
88 Bab 88. Bonchap bag 2.
89 Bab 89. Bonchap bag 3
90 Promosi Novel Baru.
91 Bab 91.Bonchap bag 4
92 Bab 92.Bonchap bag 5.
93 Bab 93.Bonchap bag 6
94 Bab 94.Bonchap bag 7
95 Bab 95.Bonchap bag 8
96 Bab 96.Bonchap bag 9
97 Bab 97.Bonchap bag 10.
98 Bab 98. Bonchap bag 11
Episodes

Updated 98 Episodes

1
Prolog.
2
Bab 1 . Gadis aneh
3
Bab 2
4
Bab 3
5
Bab 4
6
Bab 5
7
Bab 6
8
Bab 7
9
Bab 8.
10
Bab 9
11
Bab 10
12
Bab 11
13
Bab 12
14
Bab 13
15
Bab 14
16
Bab 15
17
Bab 16
18
Bab 17
19
Bab 18
20
Bab 19
21
Bab 20
22
Bab 21
23
Bab 22
24
Bab 23
25
Bab 24
26
Bab 25
27
Bab 26
28
Bab 27
29
Bab 28
30
Bab 29
31
Bab 30
32
Bab 31
33
Bab 32
34
Bab 33
35
Bab 34
36
Bab 35
37
Bab 36
38
Bab 37
39
Bab 38
40
Bab 39
41
Bab 40
42
Bab 41
43
Bab 42
44
Bab 43
45
Bab 44
46
Bab 45
47
Bab 46
48
Bab 47
49
Bab 48
50
Bab 49
51
Bab 50
52
Bab 51
53
Bab 52
54
Bab 53
55
Bab 54
56
Bab 55
57
Bab 56
58
Bab 57
59
Bab 58
60
Bab 59
61
Bab 60
62
Bab 61
63
Bab 62
64
Bab 63
65
Bab 64
66
Bab 65
67
Bab 66
68
Bab 67
69
Bab 68
70
Bab 69
71
Bab 70
72
Bab 71
73
Bab 72
74
Bab 73
75
Bab 74
76
Bab 75
77
Bab 76
78
Bab 77.
79
Bab 78
80
Bab 79.
81
Bab 80
82
Bab 81
83
Bab 82
84
Bab 83
85
Bab 84
86
Bab 85
87
Bonchap 1
88
Bab 88. Bonchap bag 2.
89
Bab 89. Bonchap bag 3
90
Promosi Novel Baru.
91
Bab 91.Bonchap bag 4
92
Bab 92.Bonchap bag 5.
93
Bab 93.Bonchap bag 6
94
Bab 94.Bonchap bag 7
95
Bab 95.Bonchap bag 8
96
Bab 96.Bonchap bag 9
97
Bab 97.Bonchap bag 10.
98
Bab 98. Bonchap bag 11

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!