Bab 1 . Gadis aneh

Rico mengerutkan keningnya manakala kedua kakinya membawanya masuk ke dalam sebuah ruang perawatan. Diatas brangkar nampak seorang gadis tengah terlelap dengan selang infus masih tertancap di lengannya.

Wajah gadis itu sepertinya sangat familiar. Rico seperti pernah melihatnya entah dimana. Kedua matanya membulat sempurna saat sekelebat bayangan seseorang hadir dalam ingatannya.

Rico kembali bergerak, sedikit mengikis jarak untuk membuktikannya. Menatap gadis yang terlelap dengan tenang itu semakin dalam.

"Aku rasa hanya mirip, bukankah gadis aneh itu memiliki tompel di pipinya juga rambutnya bergelombang sedang kan dia rambutnya lurus dan tak memiliki tompel." monolog Rico pada diri sendiri.

Mengingat gadis aneh yang ditemuinya sebulan yang lalu itu membuat Rico kembali kesal. Bagaimana tidak, gadis yang entah datang dari mana itu tiba-tiba memeluknya dan mengaku sebagai kekasihnya. Rico yang kala itu baru datang tentu saja terkejut.

Yang membuatnya lebih kesal lagi saat gadis aneh itu melenggang pergi begitu saja tanpa mengatakan apapun setelah membuat kekacauan.

"Ckck bisa bisanya aku mengingatnya. Bikin kesal saja."

Rico mendesah kemudian melangkah keluar ruangan kembali ke tempat dimana sang mama kini menunggu.

"Ma, bagaimana keadaannya?"

"Dokter mengatakan jika operasi nya akan dilakukan dalam waktu dekat. Kemungkinan besar anak itu akan mengalami cacat nantinya. Tapi itu lebih baik daripada membahayakan jiwanya."

"Kamu tidak keberatan kan jika mama mengurus mereka?" Mama Yenni berujar pelan sambil menatap ke arah anak keduanya itu.

Rico menganggukkan kepalanya, dia yang sangat mengenal bagaimana sang mama yang memang memiliki jiwa sosial yang tinggi tentu tak akan melarang. Mama nya akan bersedih sepanjang waktu jika apa yang menjadi kesenangannya tak bisa terwujud. Lagipula menolong orang lain tak akan merugikan mereka. Apalagi mengingat tak ada kerabat atau keluarga yang bisa dihubungi dari kedua korban tersebut.

Tak ada identitas atau petunjuk apapun membuat mereka sedikit kesulitan untuk mencari keluarga mereka. Hingga sampai hari ke 3 belum juga menemukan hasil.

Rico juga telah meminta bantuan pihak berwajib untuk membantunya. Bagaimanapun dia tak ingin ada hal yang tak diinginkan dikemudian hari.

"Tapi ma, mama harus memperhatikan kesehatan mama sendiri. Rico nggak mau sesuatu terjadi pada mama nantinya."

Mama Yenni mengangguk dengan antusias, entah mengapa melihat kedua anak itu membuatnya terenyuh. Keduanya mengingatkannya pada kejadian saat Rico dan Rena masih kecil. Kedua anaknya itu harus tumbuh dengan kekurangan kasih sayang mengingat kala itu sang papa tega mendua dan memilih untuk meninggalkan mereka.

***********

"Kau kenapa? ada masalah?" Roy menepuk pelan lengan Rico membuat pemuda itu menoleh.

"Sedikit."

"Masalah kantor?" Rico menggeleng membuat Roy mengernyit.

"Soal cewek lagi? kali ini perempuan mana lagi yang kau buat kecewa?" Ledeknya sambil mendudukkan diri di kursi yang berada di depan meja Rico yang hanya terhalang oleh meja kerja adik dari Raka itu.

"Ckck." Rico mendengus namun juga tak menampiknya.

Apa yang dikatakan Roy memang benar adanya dan semua orang tahu itu. Bagaimana sosok Rico yang terkenal hangat dan juga baik memiliki satu kekurangan yakni anti terhadap perempuan.

Lelaki tampan itu hanya baik pada wanita-wanita yang memang dekat dengannya. Selebihnya Rico seolah memiliki antipati pada makhluk yang disebut perempuan.

"Soal gadis itu lagi?"

"Hem, entah mengapa saat melihat gadis yang pada waktu itu mama tolong, aku seperti melihat gadis itu tapi dalam versi berbeda."

"Wajah mereka mirip hanya saja tahi lalat yang menjadi pembeda juga bentuk rambut mereka. Selebihnya nyaris sama."

"Kau hanya sedang merindukannya saja mungkin, hingga membuatmu berhalusinasi begitu." Roy tergelak dengan ucapannya sendiri.

"Si@lan." Umpat Rico membuat Roy semakin tergelak.

"Ada apa kau kemari, jangan bilang jika kau datang hanya untuk mengejekku."

Hahahha

"Aku datang untuk mengingatkanmu jika hari ini kita ada pertemuan dengan beberapa klien."

"Ehm balik lah. Kau temani aku nanti."

Keduanya kembali terlibat pembicaraan kali ini tentang pekerjaan dan beberapa kerjasama yang akan mereka jalani ke depannya.

Sementara itu di rumah sakit tepatnya di kamar rawat seorang gadis berusaha untuk bangun dari atas brangkarnya. Ditatapnya sang adik yang berada di brangkar tak jauh dari tempatnya. Air matanya menetes namun segera diusapnya dengan cepat.

"Kamu nggak papa nak?"

"Iya tante."

"Jangan khawatir, dokter bilang adikmu akan baik baik saja setelah ini. Hanya tinggal menunggu waktu untuknya bisa sadar kembali."

"Terimakasih tante, tapi saya nggak punya uang untuk membayar biaya rumah sakit ini."

"Kamu nggak usah memikirkan hal itu, sekarang fokus saja sama pemulihan mu dan juga adikmu. Dia membutuhkanmu untuk menguatkannya." Mama Yenni memeluk gadis yang bernama Deviana itu lembut.

Dee begitu gadis itu sering di panggil. Gadis malang itu mengaku hanya tinggal berdua dengan sang adik setelah kedua orang tua mereka meninggal setahun yang lalu.

Untuk memenuhi kebutuhan hidup bersama sang adik, Dee bekerja di sebuah bengkel kenalannya. Dia yang diusir dari rumahnya terpaksa mengontak sebuah kamar untuk tempatnya berteduh sementara.

Mama Yenni yang mendengar cerita gadis itu semakin merasa miris. Jiwa kemanusiaan dalam dirinya seolah memberontak hingga membuatnya bertekat untuk membantu kedua kakak beradik itu hingga tuntas. Paling tidak hingga keduanya bisa berdiri dan mampu menjalani kehidupan yang lebih baik lagi terlepas dari segala kesulitan yang ada.

Keduanya masih terlalu kecil untuk memikul beban hidup yang begitu keras. Bahkan anak seusia Adit seharusnya masih bersekolah namun menurut apa yang di katakan oleh Dee jika kehidupan mereka berubah semenjak kedua orang tua mereka meninggal.

Tak hanya Adit bahkan Dee pun harus rela memupus harapannya untuk bisa berkuliah hingga lulus dan menjadi seorang dokter nantinya.

Dee mengepalkan tangannya kuat, amarah dan rasa benci bercokol dalam hatinya. Melihat bagaimana kondisi sang adik yang bahkan terancam mengalami cacat di kedua kakinya membuatnya semakin membenci paman dari mendiang papanya.

Dee sangat yakin jika apa yang menimpanya dan sang adik adalah andil dari laki-laki itu. Tak puaskah mereka merampas semua milik keluarganya hingga mereka pun tak membiarkannya untuk hidup tenang.

"Aku akan membalas semua hal menyakitkan yang kalian berikan padaku dan Adit.Aku akan menuntut semuanya." Sorot mata gadis itu menyiratkan luka yang begitu dalam.

Belum sembuh luka karena kehilangan kedua orang tuanya kini luka itu ditambah lagi dengan menyaksikan sang adik yang juga harus menanggung sesuatu yang tak seharusnya mereka tanggung.

Terpopuler

Comments

@☠⏤͟͟͞R Atin 🦋𝐙⃝🦜

@☠⏤͟͟͞R Atin 🦋𝐙⃝🦜

Jadi papa mamanya meninggal dan ada omnya yg serakah yg merebut semua aset peninggalan orang tuanya, yasallam ada om teh gitu, itu mereka berdua anak yatim piatu om nanti suatu saat sinom pasti kena musibah krn menyia nyiakan bahkan membuat merek terlantar😭

2024-04-25

1

⠀⠀⠀ ⠀ ⠀⠀⠀⠀ ⠀ ⠀⠀⠀⠀ ⠀ ⠀⠀⠀⠀𝐙⃝🦜

⠀⠀⠀ ⠀ ⠀⠀⠀⠀ ⠀ ⠀⠀⠀⠀ ⠀ ⠀⠀⠀⠀𝐙⃝🦜

hmmm paman yg kejam

2024-03-08

1

⏤͟͟͞R ve

⏤͟͟͞R ve

Mampir Ry...lancar nulisnya ya 😊

2024-03-03

2

lihat semua
Episodes
1 Prolog.
2 Bab 1 . Gadis aneh
3 Bab 2
4 Bab 3
5 Bab 4
6 Bab 5
7 Bab 6
8 Bab 7
9 Bab 8.
10 Bab 9
11 Bab 10
12 Bab 11
13 Bab 12
14 Bab 13
15 Bab 14
16 Bab 15
17 Bab 16
18 Bab 17
19 Bab 18
20 Bab 19
21 Bab 20
22 Bab 21
23 Bab 22
24 Bab 23
25 Bab 24
26 Bab 25
27 Bab 26
28 Bab 27
29 Bab 28
30 Bab 29
31 Bab 30
32 Bab 31
33 Bab 32
34 Bab 33
35 Bab 34
36 Bab 35
37 Bab 36
38 Bab 37
39 Bab 38
40 Bab 39
41 Bab 40
42 Bab 41
43 Bab 42
44 Bab 43
45 Bab 44
46 Bab 45
47 Bab 46
48 Bab 47
49 Bab 48
50 Bab 49
51 Bab 50
52 Bab 51
53 Bab 52
54 Bab 53
55 Bab 54
56 Bab 55
57 Bab 56
58 Bab 57
59 Bab 58
60 Bab 59
61 Bab 60
62 Bab 61
63 Bab 62
64 Bab 63
65 Bab 64
66 Bab 65
67 Bab 66
68 Bab 67
69 Bab 68
70 Bab 69
71 Bab 70
72 Bab 71
73 Bab 72
74 Bab 73
75 Bab 74
76 Bab 75
77 Bab 76
78 Bab 77.
79 Bab 78
80 Bab 79.
81 Bab 80
82 Bab 81
83 Bab 82
84 Bab 83
85 Bab 84
86 Bab 85
87 Bonchap 1
88 Bab 88. Bonchap bag 2.
89 Bab 89. Bonchap bag 3
90 Promosi Novel Baru.
91 Bab 91.Bonchap bag 4
92 Bab 92.Bonchap bag 5.
93 Bab 93.Bonchap bag 6
94 Bab 94.Bonchap bag 7
95 Bab 95.Bonchap bag 8
96 Bab 96.Bonchap bag 9
97 Bab 97.Bonchap bag 10.
98 Bab 98. Bonchap bag 11
Episodes

Updated 98 Episodes

1
Prolog.
2
Bab 1 . Gadis aneh
3
Bab 2
4
Bab 3
5
Bab 4
6
Bab 5
7
Bab 6
8
Bab 7
9
Bab 8.
10
Bab 9
11
Bab 10
12
Bab 11
13
Bab 12
14
Bab 13
15
Bab 14
16
Bab 15
17
Bab 16
18
Bab 17
19
Bab 18
20
Bab 19
21
Bab 20
22
Bab 21
23
Bab 22
24
Bab 23
25
Bab 24
26
Bab 25
27
Bab 26
28
Bab 27
29
Bab 28
30
Bab 29
31
Bab 30
32
Bab 31
33
Bab 32
34
Bab 33
35
Bab 34
36
Bab 35
37
Bab 36
38
Bab 37
39
Bab 38
40
Bab 39
41
Bab 40
42
Bab 41
43
Bab 42
44
Bab 43
45
Bab 44
46
Bab 45
47
Bab 46
48
Bab 47
49
Bab 48
50
Bab 49
51
Bab 50
52
Bab 51
53
Bab 52
54
Bab 53
55
Bab 54
56
Bab 55
57
Bab 56
58
Bab 57
59
Bab 58
60
Bab 59
61
Bab 60
62
Bab 61
63
Bab 62
64
Bab 63
65
Bab 64
66
Bab 65
67
Bab 66
68
Bab 67
69
Bab 68
70
Bab 69
71
Bab 70
72
Bab 71
73
Bab 72
74
Bab 73
75
Bab 74
76
Bab 75
77
Bab 76
78
Bab 77.
79
Bab 78
80
Bab 79.
81
Bab 80
82
Bab 81
83
Bab 82
84
Bab 83
85
Bab 84
86
Bab 85
87
Bonchap 1
88
Bab 88. Bonchap bag 2.
89
Bab 89. Bonchap bag 3
90
Promosi Novel Baru.
91
Bab 91.Bonchap bag 4
92
Bab 92.Bonchap bag 5.
93
Bab 93.Bonchap bag 6
94
Bab 94.Bonchap bag 7
95
Bab 95.Bonchap bag 8
96
Bab 96.Bonchap bag 9
97
Bab 97.Bonchap bag 10.
98
Bab 98. Bonchap bag 11

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!