Bab 3

Rumah minimalis berlantai satu nampak sedang dibersihkan oleh beberapa orang. Mama Yenni sendiri turun tangan untuk itu. Segala hal diperhatikan oleh wanita baya yang masih nampak sehat dan bugar itu. Kenyamanan Adit menjadi prioritas utamanya kini.

"Usahakan semua barang berada rapih di tempatnya, jangan sampai menganggu jalan nantinya. Atur jaraknya kira kira seukuran kursi roda."

Tak hanya rumah, mama Yenni juga mempersiapkan orang-orang untuk menjaga dua anak itu. Meski hingga kini dirinya tak mengetahui tentang seluk beluk Deviana dan Adit namun mama Yenni yakin dengan apa yang dilakukannya adalah benar.

Bukankah berbuat baik tak harus melihat siapa namun melihat situasi dimana bantuannya benar-benar dibutuhkan.

Mobil yang dikendarai Roy masuk ke dalam halaman rumah yang dibuat asri, terbukti dengan adanya beberapa tanaman baru yang ditanam disana.

Senyum wanita baya itu mengembang sempurna saat melihat putra keduanya turun dari dalam mobil. Wajah tampan dengan senyum yang melekat di bibirnya menjadi ciri khas seorang Rico Aditama dimata keluarga dan sahabatnya. Namun tidak bagi orang lain diluaran sana.

Rico adalah Rico, sosok yang bahkan sangat minim berinteraksi dengan kaum wanita. Seolah anti Rico bahkan tak segan untuk meminta rekan bisnis yang sedang menjalin kerjasama dengannya untuk mendatangkan laki-laki sebagai perwakilan jika memang pemimpin perusahaan sedang sibuk atau sedang berhalangan untuk hadir.

Akan tetapi meski begitu masih saja ada yang nekat bahkan menggunakan berbagai cara untuk bisa menaklukkan pemuda 28 tahun tersebut. Wajah tampan dan kaya raya adalah daya tarik tersendiri yang dimiliki oleh kembaran Rena itu.

"Kalian datang."

"Ada yang kurang, ma?"

"Tidak ada, mama rasa ini sudah cukup."

"Jadi menyewa asisten untuk menjaga mereka disini?? "

"Jadi, mama sudah dapat 2 orang. Yang satu masih saudara jauhnya bu Tyo hanya tinggal satpamnya saja yang belum nemu."

Mama Yenni mengajak ke duanya masuk, melihat lihat sekeliling rumah. Roy menatap kagum pada ibu dan anak di depannya itu. Mereka rela membuang banyak uang untuk membantu orang lain yang bahkan mereka tak mengetahui asal muasalnya. Bahkan ketika dirinya menawarkan diri untuk mencari tahu terlebih dahulu tentang gadis yang katanya bernama Deviana dan adiknya itu, mama Yenni malah mengatakan nanti saja.

**************

"Lo kok sudah datang, bukannya kau bilang besok mulai kerja??"

"Bosen bang di rumah mulu, badan malah tambah sakit terlalu lama diem." Dee nyengir menampilkan deretan giginya yang rapih.

"Emang luka mu dah sembuh??"

"Luka beginian kalau dirawat malah manja, suka lama sembuhnya bang. Jadi boleh ya aku kerja, ya bang ya ya."

"Terserah kau saja lah, yang punya badan juga kau jadi kalau sakit kau kambuh juga itu urusan mu sendiri."

"Sip deh, abang memang yang terbaik."

"Setdah, kalau ada maunya aja baru bilang aku yang terbaik. Kemarin kemana aja neng??"

Deviana kembali nyengir disambut oleh dua orang lainnya sesama karyawan bang Beni. Dengan penampilan sebagai montir Dee kembali mamakai wig dan juga tompel kecil di pipi nya. Hanya Beni yang mengetahui bagaimana wajah asli Dee selama ini.

"Kenapa harus nyamar segala?" tanyanya kala pertama kali melihat penampilan Dee pertama kali datang ke bengkel,yang bahkan membuatnya pangling.

"Biar nggak malu lah bang, kalau pas keluar. Takutnya ada yang ngenalin gitu kalau aku kerja di bengkel, kan aneh aja ada cewek kerja bengkel kayak gini." Seloroh Deviana kala itu yang kemudian diangguki olehnya. Sejak saat itulah Dee selalu berpenampilan beda disaat berada di bengkel.

"Bagaimana kabar adikmu?"

"Sudah lebih baik bang, tapi dia harus bergantung dengan kursi roda."

"Kalau kau kerja begini, bagaimana dengan adikmu?"

"Aku sudah siapkan semuanya sebelum berangkat, jadi dia nggak perlu bergerak jauh untuk bisa menggapainya." Jelas Dee dengan wajah sendu.

"Bersabarlah, nanti pasti akan ada jalannya. Nih ada sedikit uang buat adikmu. Tak banyak karena memang bengkel sedikit sepi akhir akhir ini." Beni menyodorkan sebuah amplop di hadapan Deviana.

"Nggak usah bang, kami masih ada simpanan sisa dari rumah sakit kemarin." Tolaknya halus.

"Lah, kau ini bagaimana? ini duit buat adik kau lah bukan untuk kau. Ambil dan belikan dia apa yang dia suka." Beni menyodorkan amplop nya kembali membuat Dee terpaksa menerimanya.

"Abang terlalu baik buat kami." Kedua mata Dee mengembun, selama pelarian nya, Beni lah yang sering membantunya. Meski tak banyak mengingat laki-laki tersebut juga memiliki keluarga yang harus dicukupi namun bagi Dee itu sudah cukup membantunya dan Adit.

"Halah drama pula, kalau kau nangis bisa ilang tuh tompel kau nanti." Beni berujar pelan namun mampu membuat Deviana tergelak pada akhirnya.

"Kemarin ada yang datang kesini nyariin kamu?"

"Oh ya, siapa bang?"

"Nggak tahu. Orangnya cakep, wajahnya bersih dia juga tinggi lebih tinggi dari abang malah. Mobilnya juga bagus dah, dia kagak bilang apa apa sih cuma nyari cewek yang kerja disini. Kan karyawan dimari ceweknya cuma kamu Dee. Dia juga sebutin tuh tompel makanya langsung pada ngeh kalau kamu yang dicarinya."

"Siapa ya bang?, perasaan aku nggak punya kenalan deh."

"Bukan orang-orang itu kan?"

"Nggak tahu bang. Apa mungkin mereka tahu kalau aku bekerja disini? tapi bagaimana bisa?"

Beni mengedik kan bahunya. Dia tak mengenal siapapun yang Dee pernah ceritakan.

"Apa orang itu suruhan Om Pram? tapi apa mungkin penyamaranku sudah diketahuinya? kalau iya lalu bagaimana ini, harus kemana lagi aku mencari pekerjaan sedangkan semua ijazahku bahkan tertinggal di rumah lama."

Dee terdiam, pikirannya penuh dengan segala kemungkinan kemungkinan yang membuatnya resah. Dia tahu bagaimana tamaknya sang paman. Dee bahkan sempat berpikir jika kematian kedua orang tuanya ada sangkut pautnya dengan pamannya itu. Juga mengenai kecelakaan yang hampir merenggut nyawa nya juga Adit beberapa waktu lalu.

Masih lekat dalam ingatannya bagaimana mobil yang menyerempet nya bersama sang adik terus melaju tanpa sedikitpun mengurangi kecepatannya. Dee hanya mengingat huruf paling belakang plat nomer nya sebelum ingatannya hilang dan tak sadarkan diri dengan memeluk erat tubuh Adit yang sudah tak bergerak.

"Jangan melamun, nanti kesambet kunti berabe." Colek Ujang pada bahunya membuat Dee mengulum senyum.

"Kuntinya takut ama akunya bang." Gadis itu menyahut sambil mulai bersiap bekerja. Sebuah kotak perkakas kecil yang memang berisi alat alat tempur miliknya kini telah berada ditangan. Dee bergerak menuju sebuah mobil untuk mulai dieksekusi.

Canda tawa mengiringi kegiatan mereka membuat Dee bisa melupakan sejenak tentang kepahitan hidup yang sedang dialaminya.

"Semangat Dee, kau pasti bisa!!" Serunya pada diri sendiri disertai senyum di sudut bibirnya.

Terpopuler

Comments

@☠⏤͟͟͞R Atin 🦋𝐙⃝🦜

@☠⏤͟͟͞R Atin 🦋𝐙⃝🦜

Yang nyariin Rico putra Aditama yg cocol abizzz

2024-04-27

1

⠀⠀⠀ ⠀ ⠀⠀⠀⠀ ⠀ ⠀⠀⠀⠀ ⠀ ⠀⠀⠀⠀𝐙⃝🦜

⠀⠀⠀ ⠀ ⠀⠀⠀⠀ ⠀ ⠀⠀⠀⠀ ⠀ ⠀⠀⠀⠀𝐙⃝🦜

pasti si rico si muka kanebo 3 setelah raka dan rayyan 😂

2024-03-08

3

⏤͟͟͞R ve

⏤͟͟͞R ve

Hmmm mobil sapa kira-kira tuhh...

2024-03-04

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog.
2 Bab 1 . Gadis aneh
3 Bab 2
4 Bab 3
5 Bab 4
6 Bab 5
7 Bab 6
8 Bab 7
9 Bab 8.
10 Bab 9
11 Bab 10
12 Bab 11
13 Bab 12
14 Bab 13
15 Bab 14
16 Bab 15
17 Bab 16
18 Bab 17
19 Bab 18
20 Bab 19
21 Bab 20
22 Bab 21
23 Bab 22
24 Bab 23
25 Bab 24
26 Bab 25
27 Bab 26
28 Bab 27
29 Bab 28
30 Bab 29
31 Bab 30
32 Bab 31
33 Bab 32
34 Bab 33
35 Bab 34
36 Bab 35
37 Bab 36
38 Bab 37
39 Bab 38
40 Bab 39
41 Bab 40
42 Bab 41
43 Bab 42
44 Bab 43
45 Bab 44
46 Bab 45
47 Bab 46
48 Bab 47
49 Bab 48
50 Bab 49
51 Bab 50
52 Bab 51
53 Bab 52
54 Bab 53
55 Bab 54
56 Bab 55
57 Bab 56
58 Bab 57
59 Bab 58
60 Bab 59
61 Bab 60
62 Bab 61
63 Bab 62
64 Bab 63
65 Bab 64
66 Bab 65
67 Bab 66
68 Bab 67
69 Bab 68
70 Bab 69
71 Bab 70
72 Bab 71
73 Bab 72
74 Bab 73
75 Bab 74
76 Bab 75
77 Bab 76
78 Bab 77.
79 Bab 78
80 Bab 79.
81 Bab 80
82 Bab 81
83 Bab 82
84 Bab 83
85 Bab 84
86 Bab 85
87 Bonchap 1
88 Bab 88. Bonchap bag 2.
89 Bab 89. Bonchap bag 3
90 Promosi Novel Baru.
91 Bab 91.Bonchap bag 4
92 Bab 92.Bonchap bag 5.
93 Bab 93.Bonchap bag 6
94 Bab 94.Bonchap bag 7
95 Bab 95.Bonchap bag 8
96 Bab 96.Bonchap bag 9
97 Bab 97.Bonchap bag 10.
98 Bab 98. Bonchap bag 11
Episodes

Updated 98 Episodes

1
Prolog.
2
Bab 1 . Gadis aneh
3
Bab 2
4
Bab 3
5
Bab 4
6
Bab 5
7
Bab 6
8
Bab 7
9
Bab 8.
10
Bab 9
11
Bab 10
12
Bab 11
13
Bab 12
14
Bab 13
15
Bab 14
16
Bab 15
17
Bab 16
18
Bab 17
19
Bab 18
20
Bab 19
21
Bab 20
22
Bab 21
23
Bab 22
24
Bab 23
25
Bab 24
26
Bab 25
27
Bab 26
28
Bab 27
29
Bab 28
30
Bab 29
31
Bab 30
32
Bab 31
33
Bab 32
34
Bab 33
35
Bab 34
36
Bab 35
37
Bab 36
38
Bab 37
39
Bab 38
40
Bab 39
41
Bab 40
42
Bab 41
43
Bab 42
44
Bab 43
45
Bab 44
46
Bab 45
47
Bab 46
48
Bab 47
49
Bab 48
50
Bab 49
51
Bab 50
52
Bab 51
53
Bab 52
54
Bab 53
55
Bab 54
56
Bab 55
57
Bab 56
58
Bab 57
59
Bab 58
60
Bab 59
61
Bab 60
62
Bab 61
63
Bab 62
64
Bab 63
65
Bab 64
66
Bab 65
67
Bab 66
68
Bab 67
69
Bab 68
70
Bab 69
71
Bab 70
72
Bab 71
73
Bab 72
74
Bab 73
75
Bab 74
76
Bab 75
77
Bab 76
78
Bab 77.
79
Bab 78
80
Bab 79.
81
Bab 80
82
Bab 81
83
Bab 82
84
Bab 83
85
Bab 84
86
Bab 85
87
Bonchap 1
88
Bab 88. Bonchap bag 2.
89
Bab 89. Bonchap bag 3
90
Promosi Novel Baru.
91
Bab 91.Bonchap bag 4
92
Bab 92.Bonchap bag 5.
93
Bab 93.Bonchap bag 6
94
Bab 94.Bonchap bag 7
95
Bab 95.Bonchap bag 8
96
Bab 96.Bonchap bag 9
97
Bab 97.Bonchap bag 10.
98
Bab 98. Bonchap bag 11

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!