Deviana menghembuskan nafasnya berat. Tatapannya bahkan memicing menatap wajah tampan yang sudah berdiri dengan bersidekap dada di hadapannya.
"Kau sudah datang, bukankah aku sudah bilang akan mencicilnya, kenapa datang lagi?" Dengusnya pelan.
"Tentu saja aku akan terus datang sampai semua hutangmu lunas. Kau tahu kan jika sampai saat ini mobilku bahkan masih berada di bengkel dan belum mendapatkan penanganan karena kau bahkan tak membayarnya sedikitpun hingga saat ini."
"Aku sedang dalam musibah, jadi mungkin bulan depan baru bisa mulai mencicilnya." Cicitnya semakin pelan.
"Ha, sudah aku duga jika kau memang akan menggunakan banyak alasan agar terbebas dari kewajibanmu itu."
Deviana mendelik menatap wajah tegas itu penuh kesal. Namun dirinya tak punya alibi untuk menyangkalnya mengingat keadaan memang tak memungkinkannya untuk itu.
"Kenapa diam, apa yang ku katakan benar bukan?"
Huuuft
"Orang kaya seperti mu memang tak pernah tahu dengan kesulitan yang dialami orang-orang seperti ku ini. Jadi terserah lah, mau kau anggap aku bagaimana juga. Yang jelas aku pasti akan bertanggungjawab atas apa yang telah ku lakukan meski aku membutuhkan waktu untuk itu."
"Satu mobil masuk bengkel bukan hal besar untukmu, buktinya kau masih mempunyai mobil lain untuk kau gunakan." Lirihnya pelan.
Ckck lelaki itu berdecak.
Apa yang dikatakan Deviana memang benar adanya.
"Salahmu juga, aku kan sudah menawarkan untuk memperbaikinya tapi kau tolak ya sekarang kau terima konsekuensinya. Aku bisanya begitu jadi kau mau menuntut pun aku tak takut."
"Apa kamu bilang?"
"Iya. Kalau kau tak sabaran ya itu urusanmu yang jelas niatku sudah baik untuk memperbaikinya. Kau saja yang tak percaya." Sungut Dee menatap mata lelaki itu dengan berani.
Sebuah luka yang masih terlihat baru nampak menyembul di kening gadis itu membuat dahi lelaki tampan yang tak lain adalah Rico itu menyipitkan kedua matanya.
"Aku akan memindahkan nya ke sini dan dalam satu minggu aku ingin mobilku kembali utuh seperti semula." Pungkasnya sambil melangkah menuju mobilnya terparkir meninggalkan Dee yang mengepalkan tinjunya ke udara dengan mulut yang komat kamit entah membaca mantra apa.
Sebulan yang lalu, Dee yang kesal melemparkan sebuah batu ukuran sedang. Gadis itu tak pernah menduga jika aksinya akan berakhir petaka manakala batu yang dilemparkan nya malah mengenai sebuah mobil mewah yang sedang terparkir tak jauh dari tempatnya berada. Ingin sembunyi namun Dee bukanlah seorang pengecut hingga pada akhirnya dia memilih untuk menemui sang pemilik dan mencoba untuk bertanggungjawab sebisanya.
Sang pemilik mobil yang kebetulan berada di dalam terkejut dan sialnya, mobil tersebut mengalami kerusakan pada lampu dan juga bodi depannya hingga membuatnya meradang.
Sial sekali nasib gadis itu, kekesalannya karena mengetahui jika rumah peninggalan kedua orang tuanya bahkan telah dijual oleh sang paman malah berujung masalah baru. Ingin menyerah pada takdir namun Dee kembali sadar jika masih ada Adit yang membutuhkannya.
"Lo itukan orang yang mencarimu beberapa hari lalu." Beni datang mengagetkan Dee yang masih bergeming di tempatnya menatap punggung Rico yang semakin menjauh kemudian masuk ke dalam mobilnya.
"Jadi dia orangnya yang datang kemari, bang?"
"Iya, dia. Kamu ada masalah dengannya?" Deviana hanya nyengir tanpa menjawab pertanyaan Beni. Gadis itu segera beranjak untuk Kembali meneruskan pekerjaannya yang tertunda karena kedatangan Rico tadi. Hatinya sedikit merasa lega karena ternyata orang yang mencarinya bukan utusan sang paman.
************
Deviana sedang berkutat dengan pekerjaannya, kali ini gadis cantik yang berkamuflase menjadi gadis dengan rambut ikal bergelombang yang dia kuncir dan ditutup oleh topi yang dipasang terbalik serta tompel yang menjadi ciri khasnya itu sedang berada di kolong salah satu mobil.
Dee cukup cekatan dalam pekerjaannya, meski semua orang nampak meragukan kemampuan yang dimilikinya selama ini. Tak jarang, ada beberapa pelanggan yang belum mengetahui bagaimana seorang Dee bekerja meminta pada Beni untuk mengganti karyawan lain karena takut Dee semakin membuat kendaraan mereka rusak pada akhirnya. Akan tetapi beberapa lagi yang memang merasakan langsung hasil kerja seorang Deviana sering kali mencari gadis itu untuk kembali merawat kendaraan mereka.
Suara ramai dan decak orang-orang yang berada di bengkel tersebut tak membuat Dee menghentikan gerak dua tangannya. Kedua matanya fokus dan mulai menyambungkan kabel kabel yang berada di bodi mobil yang sedang dia perbaiki. Hingga panggilan Beni membuatnya keluar dengan terpaksa.
"Ada apa sih bang, padahal aku sedikit lagi beres tuh." Celetuknya seraya mengambil kain lap dan mulai membersihkan tangannya.
Ada beberapa bekas oli bahkan menempel di wajah nya namun Dee tak pernah memperdulikan itu. Berkotor kotor dengan oli sudah menjadi makanannya selama setahun ini. Untuk itu Dee sudah terbiasa.
"Ada pengiriman mobil mewah, katanya itu khusus dikirim untuk kau benahi. Apa itu benar?"
Dee menatap ke arah yang ditunjuk oleh Beni. Sebuah mobil sport nampak sudah bertengger di depan bengkel membuat beberapa orang menatapnya kagum, Ujang pun nampak berdiri dan mengitari mobil berwarna merah itu dengan mata berbinar.
"Oh sudah datang." Respon Dee yang biasa saja membuat Beni menoleh.
"Jadi benar kau yang bertanggungjawab untuk memperbaikinya??"
"Hemmm, iya bang. Aku nggak sengaja merusaknya bulan lalu. Dan pemiliknya orang yang datang tadi."
Dee berdecak pelan, tak menyangka jika lelaki yang dia juluki hantu ganteng itu benar-benar menepati ucapannya. Dee kira dia hanya menggertak demi bisa membuat Dee tersudut.
Ha
"Kam.. kamu yang merusaknya??"
"Aku nggak sengaja melemparkan batu, siapa sangka di sana mobil itu sedang terparkir. Ya jadinya begitulah." Ocehnya enteng membuat Beni mengernyap pelan dengan respon yang biasa saja ditunjukkan oleh gadis itu.
"Jadi kau harus menghentikan semua bagian yang rusak itu, Dee?"
"Hanya sepion saja yang parah sebenarnya, bang. Terus bodinya ada ringsek sedikit. Tapi ya begitulah namanya juga orang kaya, hal kecil saja membuat mereka kalang kabut seolah aku akan lari saja. Padahal sudah ku bilang padanya jika aku akan mencicilnya nanti."
"Hanya sepion??" Beni melongo tak habis pikir dengan kelakuan Deviana, tak tahukah dia berapa harga sepion mobil mewah tersebut??
"Iya, kan hanya sepion nya saja yang rusak bang. Kenapa respon abang begitu??"
"Kau tahu berapa harga sepion itu, Dee??
Deviana menggeleng, dalam benaknya paling juga harga ratusan ribu paling mahal. Namun dalam tafsirannya harganya bahkan ada yang puluhan ribu saja.
"Harga sepion nya saja sudah ratusan juta, belum lagi bodinya yang ringsek itu. Meski hanya sedikit namun mobil itu tak bisa sembarangan dikerjakan."
Ha
Dee membelalakan matanya, menatap Beni dan berulang kali mengedipkan matanya mencoba mencerna apa yang Beni katakan beberapa menit lalu itu.
"Gila. Ternyata aslinya memang keren ya. Dengan hanya melihatnya saja sudah membuat gemetar, aku yakin pemiliknya adalah orang kaya. Secara mobil jenis ini keluaran terbaru dan konon katanya hanya ada 5 seri yang dikeluarkan di seluruh dunia. Ini salah satunya, ckck keren banget." Selorok Ujang membuat Dee kembali mengernyapkan kedua matanya cepat.
Apa katanya, cuma 5 buah dan salah satunya ini?? itu artinya??
Astaga.
Deviana mengusap wajahnya kasar. Pantas saja hantu ganteng itu tak mempercayainya dan terus mendesaknya agar bertanggungjawab.
Lalu hendak bagaimana dirinya sekarang? jangankan untuk ratusan juta, bahkan ratusan ribu saja dirinya harus bekerja keras demi bisa mengumpulkan nya.
"Mati aku." Keluhnya frustasi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments
@☠⏤͟͟͞R Atin 🦋𝐙⃝🦜
Bismillah aja Dee semoga Allah kasih jalan keluar yang mudah🤲🙏
2024-04-27
1
⠀⠀⠀ ⠀ ⠀⠀⠀⠀ ⠀ ⠀⠀⠀⠀ ⠀ ⠀⠀⠀⠀𝐙⃝🦜
mobil mewah emang gila ya harga nya.. spion aja ratusan juta
2024-03-20
2
⏤͟͟͞R ve
Emangnya berapa harganya bangg 😳
2024-03-05
1