Bab 16

Kedua mata Dee terbelalak dengan mulut mengaga. Gadis itu menatap setiap sudut ruangan Rico yang ternyata lebih mewah dari ruangan kerja Roy yang dikunjunginya kemarin. Dahi gadis itu mengkerut dalam saat melihat sebuah foto besar yang terpajang di salah satu dinding ruangan tersebut.

"Di foto kok ganteng nya semakin kebangetan ya, senyumnya juga. Tapi aslinya kenapa benar-benar mengerikan, apalagi kalau marah seperti tadi. Nggak teriak sih tapi tetap saja meski begitu membuat bulu kuduk berdiri. Kagak salah kalau aku juluki dia hantu ganteng. Hihihihi." Gadis itu membatin sambil tersenyum kecil.

Kembali diedarkannya pandangan menatap beberapa bingkai foto yang lebih kecil dari foto sebelumnya. Diantara banyaknya foto fokus Dee pada satu foto dimana ada mama Yenni didalamnya.

"Apa dia mengenal mama Yenni? ah mungkin mereka adalah rekan kerja dan sedang menjalin kerjasama, bukankah mama Yenni pernah bercerita kalau dia memiliki usaha." Monolognya sambil terus mengamati foto dimana seluruh anggota keluarga Aditama dalam formasi lengkap sebelum meninggalnya tuan Aditama.

Ruangan dengan nuansa abu dan coklat mendominasi, benar-benar menampilkan kesan maskulin. Sama seperti diruangan Roy, terdapat rak buku disudut ruangan dengan beberapa buku yang berjajar rapih. Dee dapat menyimpulkan jika kedua pria itu mempunyai hobi yang sama yakni membaca. Beberapa buku bisnis juga mendominasi rak buku milik Rico dan sepertinya lebih tebal dari yang berada di ruangan Roy.

"Kau sudah selesai?" Suara Rico membuatnya terlonjak kaget. Gadis itu menampilkan cengirannya saat melihat Rico menatapnya.

"Duh, bagaimana bisa aku melupakan keberadaannya." Dee merutuki dirinya sendiri saat menyadari dirinya sedang berada dimana saat ini.

Hehehe

"Maaf aku terlalu asyik melihat lihat."

Rico tak menanggapi, lelaki itu membuka kacamata hitamnya dan memijit pelipisnya pelan. Hari masih pagi namun kepalanya terasa sangat pening. Setelah selesai sarapan tadi lebih tepatnya sesaat sebelum dirinya masuk ke dalam mobil dan berangkat bekerja, sang mama kembali mengingatkannya untuk mencari pendamping. Ditambah lagi kehadiran Bella yang membuat emosinya naik.

Andai bisa, Rico ingin menghilang beberapa waktu untuk menghindari semua itu. Namun dirinya masih mengingat pesan kakak ipar serta adiknya. Kedua wanita yang menjadi kesayangan seluruh keluarga Aditama setelah mama Yenni itu selalu berpesan agar dirinya mampu keluar dari trauma masa lalu dan berusaha untuk membuka diri. Tak harus lari dari kenyataan karena sembunyi tak akan mampu menyelesaikan masalah.

"Kau kenapa? apa kau sakit? aku panggilkan kak Roy ya." Celetuk Dee yang entah sejak kapan sudah berada tak jauh dari sofa tempatnya mendudukkan diri.

"Ehm, nggak perlu. Dia akan kemari nanti, kalau boleh kau buatkan aku coklat, disana sudah ada kau hanya tinggal menyeduhnya." Rico menunjukkan salah satu sudut ruangannya dimana terdapat pantry mini.

Dee menolehkan kepalanya kearah yang ditunjuk oleh Rico. Terdapat alat pemanas air, deretan beberapa gelas dan cangkir yang tertata rapih disamping sebuah kulkas kecil.

"Tunggu sebentar, aku akan membuatnya."

Gadis itu berjalan cepat dan segera meraih cangkir, mencari keberadaan coklat sachet yang dimaksud Rico dengan membuka sebuah laci yang diyakininya sebagai tempat penyimpanan bahan yang dia cari. Dan benar saja, terdapat beberapa sachet coklat, kopi dan juga susu disana. Ada teh, gula dan juga sari jeruk di dalamnya. Dengan cekatan gadis itu membuat apa yang Rico inginkan.

Melihat sekilas Rico merebahkan tubuhnya di sofa panjang membuat Dee semakin khawatir. Dia berpikir jika apa yang terjadi pagi tadi di lobi membuat mood laki-laki itu rusak dan membuatnya pusing.

Roy yang baru saja masuk ke dalam ruangan Rico menelisik sesaat. Pandangannya tertuju pada tubuh tuan muda Aditama yang berada di atas sofa dengan salah satu lengan yang digunakan sebagai penutup ke dua matanya. Sedangkan di salah satu sudut ruangan dilihatnya Dee sedang mengaduk sesuatu dalam cangkir yang dapat dia tebak apa isinya setelah baunya menyeruak memenuhi ruangan.

Roy mengulum senyum, aneh bukan?. Mendapati Rico hanya berdiam tanpa suara maupun gerakan padahal ada seorang wanita berada dalam ruangannya saat ini. Tak seperti sebelumnya yang langsung naik pitam meski wanita itu hanya masuk dan sebentar berada dalam ruangannya.

Rico bahkan membatasi pertemuan dengan klien yang sekiranya melihat wanita didalamnya. Dia lebih memilih melimpahkan semua urusannya pada Roy atau bahkan tak segan untuk memutuskan kerjasama manakala dirasa semua tak lagi kondusif. Tapi kini, lihatlah. Rico bahkan membiarkan Dee bergerak bebas dalam pantry mininya.

"Eh kak Roy, sudah datang." Dee mengukir senyum menatap kedatangan Roy yang memang masih berada tak jauh diambang pintu.

"Kau sedang buat apa?" Basa basi, tentu saja itu yang Roy lakukan padahal tanpa bertanya pun dirinya bisa menebak apa yang sedang berada dalam cangkir yang di pegang oleh gadis itu.

"Coklat panas, tadi kak Rico pesan ini. Tapi kayaknya dia terlelap, sepertinya dia pusing karena aku sempat melihatnya memijit pelipisnya sebelum tiduran." Jelas Dee sambil meletakkan cangkir berisi coklat panas itu pelan takut menimbulkan suara yang bisa menganggu tidur Rico yang nampak tenang.

"Biarkan saja disitu, dia akan meminumnya nanti saat sudah terbangun. Oh ya, kita membicarakan pekerjaan mu terlebih dahulu gimana? selagi diamasih tertidur."

"Baiklah, tapi tunggu sebentar aku akan mengambil tutup agar tak ada hewan yang masuk dalam cangkir." Dee bergegas ke pantry dan membawa tutup cangkir saat dirinya kembali.

"Sudah kak, ayo kita bicara." Ucapnya dengan bersemangat, membuat Roy mengulum senyum sambil menganggukkan kepala.

"Disana saja, kalau kita keluar aku takut dia akan marah nanti saat tak mendapati kita ketika terbangun."

"Terserah kakak saja."

Dee mengekor dibelakang Roy yang membawanya di sebuah meja yang memang terdapat tak jauh dari pantry mini. Meja itu memang diperuntukkan bagi dirinya dan Rico saat tak ingin keluar makan siang atau ketika keduanya sedang disibukkan dalam pekerjaan dan tak lagi sempat untuk keluar sekedar untuk minum kopi.

"Bagaimana menurutmu tempat ini? maksudku bagaimana perasaan mu saat berada disini? apa kau betah?"

"Ehm, jujur saja aku senang kak. Kak Roy tahu sendiri kan kalau aku ini tak memiliki pengalaman apapun dalam bidang pekerjaan. Jadi saat aku berada disini tentu saja rasanya bangga dan juga senang." Ungkap polos Dee yang diangguki oleh Roy.

"Seperti yang telah aku katakan kemarin, jika kau akan menempati posisi sebagai sekertaris. Apa kau siap?"

"Tapi benarkan aku akan diberi waktu untuk mempelajari dan beradaptasi terlebih dahulu?"

"Tentu saja. Tugasmu sebenarnya tak begitu sulit, hanya membuat list agenda pertemuan dan juga mengatur semua jadwal yang akan Rico kerjakan sepanjang hari nya setiap hari. Terkadang menemaninya untuk bertemu klien seandainya aku juga ada pekerjaan yang tak bisa ku tinggal. Lebih tepatnya begini, kau dan aku akan bekerja sama nantinya dalam membantu Rico bekerja setiap hari sepanjang waktu."

"Kak Rico apa pemilik tempat ini?" Celetuk Dee dengan rasa penasarannya. Sungguh dirinya tak mengetahui siapa pemilik tempat wisata yang besar dan nampak ramai terlihat dari banyaknya orang hilir mudik sejak dirinya duduk menunggu dilobi tadi.

"Ya, dia pemiliknya." Roy menatap lekat gadis dihadapannya itu.

Wajah polos dengan rambut ikat cenderung keriting yang dikuncir rapih serta tompel yang berada disalah satu pipinya benar-benar tak menunjukkan jati diri gadis itu.

Dee benar-benar mendalami perannya hingga tak seorangpun yang menyadari siapa dirinya. Bukan tak mungkin jika kemampuannya pun berada diatas rata-rata. Seperti yang Rico katakan, jika gadis yang kini masih duduk di hadapannya dan membaca surat kontrak kerja secara teliti itu memiliki jenjang pendidikan yang tinggi. Keluguan dan kepolosan yang ditampilkan selama ini hanya sebuah kamuflase belaka.

"Aku rasa ada sesuatu dalam diri gadis itu hingga membuat seorang Rico tertarik padanya, bahkan merekomendasikannya untuk bekerja di posisi yang selama ini tak pernah ada." Gumam Roy sambil kembali melirik ke arah sofa dimana Rico nampak masih tenang dalam tidurnya.

Terpopuler

Comments

☠⏤͟͟͞R🎯™𝐀𝖙𝖎𝖓 𝐖❦︎ᵍᵇ𝐙⃝🦜

☠⏤͟͟͞R🎯™𝐀𝖙𝖎𝖓 𝐖❦︎ᵍᵇ𝐙⃝🦜

Dee kan emang pandai

2024-05-11

0

⏤͟͟͞R ve

⏤͟͟͞R ve

Hmmm..Dee gadis cerdas rupanya, cocoklah pendamping hantu ganteng 😂🤣

2024-03-20

1

⏤͟͟͞R ve

⏤͟͟͞R ve

Dee...mama Yeni, mamanya hantu ganteng mu ☺

2024-03-20

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog.
2 Bab 1 . Gadis aneh
3 Bab 2
4 Bab 3
5 Bab 4
6 Bab 5
7 Bab 6
8 Bab 7
9 Bab 8.
10 Bab 9
11 Bab 10
12 Bab 11
13 Bab 12
14 Bab 13
15 Bab 14
16 Bab 15
17 Bab 16
18 Bab 17
19 Bab 18
20 Bab 19
21 Bab 20
22 Bab 21
23 Bab 22
24 Bab 23
25 Bab 24
26 Bab 25
27 Bab 26
28 Bab 27
29 Bab 28
30 Bab 29
31 Bab 30
32 Bab 31
33 Bab 32
34 Bab 33
35 Bab 34
36 Bab 35
37 Bab 36
38 Bab 37
39 Bab 38
40 Bab 39
41 Bab 40
42 Bab 41
43 Bab 42
44 Bab 43
45 Bab 44
46 Bab 45
47 Bab 46
48 Bab 47
49 Bab 48
50 Bab 49
51 Bab 50
52 Bab 51
53 Bab 52
54 Bab 53
55 Bab 54
56 Bab 55
57 Bab 56
58 Bab 57
59 Bab 58
60 Bab 59
61 Bab 60
62 Bab 61
63 Bab 62
64 Bab 63
65 Bab 64
66 Bab 65
67 Bab 66
68 Bab 67
69 Bab 68
70 Bab 69
71 Bab 70
72 Bab 71
73 Bab 72
74 Bab 73
75 Bab 74
76 Bab 75
77 Bab 76
78 Bab 77.
79 Bab 78
80 Bab 79.
81 Bab 80
82 Bab 81
83 Bab 82
84 Bab 83
85 Bab 84
86 Bab 85
87 Bonchap 1
88 Bab 88. Bonchap bag 2.
89 Bab 89. Bonchap bag 3
90 Promosi Novel Baru.
91 Bab 91.Bonchap bag 4
92 Bab 92.Bonchap bag 5.
93 Bab 93.Bonchap bag 6
94 Bab 94.Bonchap bag 7
95 Bab 95.Bonchap bag 8
96 Bab 96.Bonchap bag 9
97 Bab 97.Bonchap bag 10.
98 Bab 98. Bonchap bag 11
Episodes

Updated 98 Episodes

1
Prolog.
2
Bab 1 . Gadis aneh
3
Bab 2
4
Bab 3
5
Bab 4
6
Bab 5
7
Bab 6
8
Bab 7
9
Bab 8.
10
Bab 9
11
Bab 10
12
Bab 11
13
Bab 12
14
Bab 13
15
Bab 14
16
Bab 15
17
Bab 16
18
Bab 17
19
Bab 18
20
Bab 19
21
Bab 20
22
Bab 21
23
Bab 22
24
Bab 23
25
Bab 24
26
Bab 25
27
Bab 26
28
Bab 27
29
Bab 28
30
Bab 29
31
Bab 30
32
Bab 31
33
Bab 32
34
Bab 33
35
Bab 34
36
Bab 35
37
Bab 36
38
Bab 37
39
Bab 38
40
Bab 39
41
Bab 40
42
Bab 41
43
Bab 42
44
Bab 43
45
Bab 44
46
Bab 45
47
Bab 46
48
Bab 47
49
Bab 48
50
Bab 49
51
Bab 50
52
Bab 51
53
Bab 52
54
Bab 53
55
Bab 54
56
Bab 55
57
Bab 56
58
Bab 57
59
Bab 58
60
Bab 59
61
Bab 60
62
Bab 61
63
Bab 62
64
Bab 63
65
Bab 64
66
Bab 65
67
Bab 66
68
Bab 67
69
Bab 68
70
Bab 69
71
Bab 70
72
Bab 71
73
Bab 72
74
Bab 73
75
Bab 74
76
Bab 75
77
Bab 76
78
Bab 77.
79
Bab 78
80
Bab 79.
81
Bab 80
82
Bab 81
83
Bab 82
84
Bab 83
85
Bab 84
86
Bab 85
87
Bonchap 1
88
Bab 88. Bonchap bag 2.
89
Bab 89. Bonchap bag 3
90
Promosi Novel Baru.
91
Bab 91.Bonchap bag 4
92
Bab 92.Bonchap bag 5.
93
Bab 93.Bonchap bag 6
94
Bab 94.Bonchap bag 7
95
Bab 95.Bonchap bag 8
96
Bab 96.Bonchap bag 9
97
Bab 97.Bonchap bag 10.
98
Bab 98. Bonchap bag 11

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!