Bab 6

Deviana berulang kali menulis dan menghapus pesan yang akan dikirimkannya pada Rico. Laki-laki tampan tapi menakutkan itu sempat memberikan kartu namanya sebagai akses agar gadis itu mudah menghubunginya jika ada hal penting mengenai perbaikan mobilnya.

"Selamat malam om. Ish kok om, nanti dia marah ehm pak." Dee kembali memperbarui pesannya namun kemudian gadis itu kembali menghapus nya.

"Kalau pak nanti dia semakin marah secara dia kan belum tua tua amat. Terus panggil apa dong, kakak.. ihhh dia kan umurnya lebih banyak dari ku." Dee kembali menggigit ujung jarinya, sebuah kebiasaan jika dirinya sedang dibingungkan oleh sesuatu.

"Ah tapi pangilan kak lebih cocok dari pada pak apalagi om, secara dia masih sangat muda dan genteng. Tapi sayang galaknya nggak ketulungan, hii serem." Deviana bergidik membayangkan tatapan mata Rico yang tajam dan menusuk.

"Selamat malam kak, ini saya Anggia. Cewek yang bertanggungjawab atas perbaikan mobil kakak tempo hari. Ehm jika ada waktu boleh saya minta ijin untuk bertemu, ada hal yang ingin saya utarakan pada kakak. Maaf sebelumnya menganggu kak🙏."

Deviana pada akhirnya mengirimkan pesan tersebut. Namun setelah menunggu sampai beberapa menit pesan itu masih centang satu pertanda jika nomer Rico sedang tidak aktif membuat Dee kembali menghela nafas.

Banyak hal yang berputar dalam otaknya, tentang kematian kedua orang tuanya yang secara tiba-tiba, tentang usaha keluarga nya yang dia tahu belakangan ini sudah dijual oleh sang paman hanya menyisakan rumah besar yang selama ini mereka tempati semasa kedua orang tuanya masih hidup.

"Huu, sudahlah tak usah dipikirkan yang sudah lewat. Aku yakin, ayah dan mama sudah bahagia di surga. Yang terpenting sekarang aku harus memikirkan masalah mobil tuan hantu ganteng dan juga masa depan Adit. Dia harus sukses bagaimanapun caranya."

**********

Rico yang baru saja menyelesaikan ritual mandinya mulai merebahkan diri diatas kasur empuk miliknya. Dipandanginya foto keluarga yang terpajang di dinding kamar itu. Ada senyum yang tersungging di bibirnya saat melihat seluruh anggota keluarganya berkumpul dalam formasi lengkap. Foto tersebut diambil saat resepsi pernikahan Rena dan Adit. Dimana, papa Aditama juga hadir disana.

Hubungan kedua orang tuanya masih nampak akur meski pada kenyataannya mereka berdua telah resmi bercerai saat sang papa terbukti berselingkuh. Namun atas kebesaran hati sang mama, keluarga mereka terlihat harmonis.

"Pa, bantu aku untuk mencari jalan keluar dari masalah ini. Papa tahu kan bagaimana kerasnya mama jika menginginkan sesuatu? tapi papa juga tahu kan jika hal itu sangat sulit bagiku. Aku takut pa, mungkin aku memang pengecut tapi sungguh aku tak ingin lagi merasakan apa yang dulu pernah kurasakan. Aku takut harapanku kembali hancur dan membuatku tak lagi mampu bertahan. Aku juga takut tak bisa memberikan cinta pada wanita karena rasa ketidakpercayaan ku. Jujur saja aku sudah tak percaya lagi dengan cinta, pa. Bagiku cinta itu hanya lah bentuk lain dari rasa sakit dan aku tak ingin lagi merasakannya." Rico mengusap wajahnya kasar. Menatap lekat pada foto mendiang papanya yang tersenyum disamping mama Yenni.

Rico mencoba memejamkan kedua matanya, namun tetap saja pemuda tampan yang terkenal jahil dikalangan sahabat serta keluarganya itu tak bisa tidur. Hatinya benar-benar kacau manakala mengingat permintaan sang mama.

Huuuft.

Rico beranjak dari ranjangnya dan memilih duduk di sebuah kursi yang terletak di balkon kamarnya. Memandang keindahan malam yang masih berselimut mendung dengan hiasan lampu lampu di kejauhan berharap hatinya sedikit tenang.

Rico menepuk jidatnya pelan, sudah dua hari lamanya dirinya mematikan ponselnya. Setelah memberikan pesan pada Roy waktu itu, Rico benar-benar menepi dan memilih untuk menutup diri di Cottage.

"Ckck, pantas saja nggak ada yang ganggu ternyata masih mati." gumamnya sambil menyalakan kembali ponselnya.

Dentingan demi dentingan notifikasi terdengar di telinganya membuat Rico segera meraih kembali ponsel yang ditaruhnya diatas meja beberapa menit lalu.

Beberapa pesan dari Roy langsung menyita perhatiannya. Rico membalas pesan pesan tersebut karena memang Roy lah yang memegang kendali saat dirinya tak menampakkan diri di kantor.

Meski dirinya tak pergi kemanapun dan masih berada di lingkungan cottage akan tetapi keberadaan nya hanya Roy lah yang tahu. Rico benar-benar meminta waktu untuk sendiri saat pikirannya kacau. Beruntung Roy termasuk orang yang pengertian, meski tahu keberadaan Rico, dia tak serta merta menganggunya.

Kedua mata Rico berakhir pada pesan yang masuk dalam ponselnya dari nomer yang tak dikenal. Pada awalnya dia enggan, sudah menjadi kebiasaannya jika tak mengindahkan telfon ataupun pesan dari nomer yang memang tak tersimpan dalam ponselnya. Tapi rasa penasaran tiba-tiba saja merasuki jiwanya kali ini.

"Tak apa lah cuma baca, andai tak penting tak perlu juga dibalas." pikirnya seraya membuka pesan yang terkirim 3 jam lalu itu.

"Anggia, nama gadis tompel itu Anggia ternyata." Monolognya setelah membaca pesan yang Deviana kirim.

Setelah membalas Rico segera menyimpan nomer tersebut dalam kontak ponselnya. Kedua matanya kembali menatap tanpa kedip foto profil yang Dee pasang.

"Kok beda?" Rico berujar pada dirinya sendiri seraya memperbesar foto tersebut kemudian meng scrensot nya.

Sementara itu disebrang sana Deviana telah mengarungi alam mimpinya. Tubuh lelahnya benar-benar membuatnya terlelap sesaat setelah mengirimkan pesan pada Rico. Gadis itu tak menyadari jika dirinya telah melakukan sebuah kesalahan dengan menghubungi Rico menggunakan nomer pribadinya bukan nomer yang biasa dia gunakan sebagai Anggia montir cantik andalan bengkel Bang Beni.

Sebelum menghubungi Rico, Dee memang bertukar pesan dengan Beni. Gadis itu meminta ijin untuk esok hari meski dirinya belum mengetahui Rico menyetujui permintaannya untuk bertemu atau tidak. Namun untuk berjaga-jaga maka Dee meminta ijin terlebih dahulu. Andai Rico tak ingin bertemu dengannya itu menjadi urusan besok pikirnya.

Dee memang memisahkan nomer pribadi dengan nomer yang biasa dia gunakan. Orang-orang yang kebanyakan pelanggan bengkel lebih banyak menghubungi nya di nomer yang dia daftarkan dalam akun bisnis dengan profil bengkel Beni. Sedangkan nomer pribadinya digunakan khusus bagi orang-orang yang menurutnya tak berbahaya dan bisa menjadi pelindungnya. Beni dan mama Yenni berada di dalamnya dan sekarang Rico menjadi penghuni baru yang dia tambahkan tanpa sengaja.

"Aku seperti pernah melihatnya tapi dimana?" Rico kembali membuka ponselnya dan menatap foto Deviana dengan seksama. Foto yang berlatar belakang sebuah taman dengan berbagai bunga nampak disana. Dee bahkan mengacungkan kedua tangannya dan tersenyum manis ke arah kamera.

Kedua mata Rico membola manakala dirinya menyadari jika taman yang menjadi latar belakang foto garis tersebut adalah salah satu taman yang berada di ujung timur Cottage miliknya. Tepatnya di sebelah restoran yang berada tak jauh dari tebing.

"Dia pernah datang kesini?"

Terpopuler

Comments

☠⏤͟͟͞R🎯™𝐀𝖙𝖎𝖓 𝐖❦︎ᵍᵇ𝐙⃝🦜

☠⏤͟͟͞R🎯™𝐀𝖙𝖎𝖓 𝐖❦︎ᵍᵇ𝐙⃝🦜

Mungkin bener pernah ke cotage mas Rico saat papah mamanya masih ada

2024-04-29

1

⏤͟͟͞R ve

⏤͟͟͞R ve

Apa Rico mengenal Dee sebelumnya 🤔

#Apa Dee itu Citra

2024-03-08

1

⏤͟͟͞R ve

⏤͟͟͞R ve

Hmmm turuti ajalah..gak ada salahnya 😂

2024-03-08

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog.
2 Bab 1 . Gadis aneh
3 Bab 2
4 Bab 3
5 Bab 4
6 Bab 5
7 Bab 6
8 Bab 7
9 Bab 8.
10 Bab 9
11 Bab 10
12 Bab 11
13 Bab 12
14 Bab 13
15 Bab 14
16 Bab 15
17 Bab 16
18 Bab 17
19 Bab 18
20 Bab 19
21 Bab 20
22 Bab 21
23 Bab 22
24 Bab 23
25 Bab 24
26 Bab 25
27 Bab 26
28 Bab 27
29 Bab 28
30 Bab 29
31 Bab 30
32 Bab 31
33 Bab 32
34 Bab 33
35 Bab 34
36 Bab 35
37 Bab 36
38 Bab 37
39 Bab 38
40 Bab 39
41 Bab 40
42 Bab 41
43 Bab 42
44 Bab 43
45 Bab 44
46 Bab 45
47 Bab 46
48 Bab 47
49 Bab 48
50 Bab 49
51 Bab 50
52 Bab 51
53 Bab 52
54 Bab 53
55 Bab 54
56 Bab 55
57 Bab 56
58 Bab 57
59 Bab 58
60 Bab 59
61 Bab 60
62 Bab 61
63 Bab 62
64 Bab 63
65 Bab 64
66 Bab 65
67 Bab 66
68 Bab 67
69 Bab 68
70 Bab 69
71 Bab 70
72 Bab 71
73 Bab 72
74 Bab 73
75 Bab 74
76 Bab 75
77 Bab 76
78 Bab 77.
79 Bab 78
80 Bab 79.
81 Bab 80
82 Bab 81
83 Bab 82
84 Bab 83
85 Bab 84
86 Bab 85
87 Bonchap 1
88 Bab 88. Bonchap bag 2.
89 Bab 89. Bonchap bag 3
90 Promosi Novel Baru.
91 Bab 91.Bonchap bag 4
92 Bab 92.Bonchap bag 5.
93 Bab 93.Bonchap bag 6
94 Bab 94.Bonchap bag 7
95 Bab 95.Bonchap bag 8
96 Bab 96.Bonchap bag 9
97 Bab 97.Bonchap bag 10.
98 Bab 98. Bonchap bag 11
Episodes

Updated 98 Episodes

1
Prolog.
2
Bab 1 . Gadis aneh
3
Bab 2
4
Bab 3
5
Bab 4
6
Bab 5
7
Bab 6
8
Bab 7
9
Bab 8.
10
Bab 9
11
Bab 10
12
Bab 11
13
Bab 12
14
Bab 13
15
Bab 14
16
Bab 15
17
Bab 16
18
Bab 17
19
Bab 18
20
Bab 19
21
Bab 20
22
Bab 21
23
Bab 22
24
Bab 23
25
Bab 24
26
Bab 25
27
Bab 26
28
Bab 27
29
Bab 28
30
Bab 29
31
Bab 30
32
Bab 31
33
Bab 32
34
Bab 33
35
Bab 34
36
Bab 35
37
Bab 36
38
Bab 37
39
Bab 38
40
Bab 39
41
Bab 40
42
Bab 41
43
Bab 42
44
Bab 43
45
Bab 44
46
Bab 45
47
Bab 46
48
Bab 47
49
Bab 48
50
Bab 49
51
Bab 50
52
Bab 51
53
Bab 52
54
Bab 53
55
Bab 54
56
Bab 55
57
Bab 56
58
Bab 57
59
Bab 58
60
Bab 59
61
Bab 60
62
Bab 61
63
Bab 62
64
Bab 63
65
Bab 64
66
Bab 65
67
Bab 66
68
Bab 67
69
Bab 68
70
Bab 69
71
Bab 70
72
Bab 71
73
Bab 72
74
Bab 73
75
Bab 74
76
Bab 75
77
Bab 76
78
Bab 77.
79
Bab 78
80
Bab 79.
81
Bab 80
82
Bab 81
83
Bab 82
84
Bab 83
85
Bab 84
86
Bab 85
87
Bonchap 1
88
Bab 88. Bonchap bag 2.
89
Bab 89. Bonchap bag 3
90
Promosi Novel Baru.
91
Bab 91.Bonchap bag 4
92
Bab 92.Bonchap bag 5.
93
Bab 93.Bonchap bag 6
94
Bab 94.Bonchap bag 7
95
Bab 95.Bonchap bag 8
96
Bab 96.Bonchap bag 9
97
Bab 97.Bonchap bag 10.
98
Bab 98. Bonchap bag 11

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!