[ 18 ]

Cek lek!

Suara pintu terbuka membuat kedua perempuan yang semula nya duduk sambil menunduk langsung mendongak kan kepala dan berdiri berjalan cepat menghampiri para dokter sehingga mereka berhenti menatap dua perempuan yang penampilan sangat acak - acak.

"Anda harus segera di obati juga, mari." ujar pria berjas Dokter menatap ke arah Dewi yang sebenar nya tidak mau tetapi di paksa Ino untuk segera di obati dan Ino yang akan menjaga pria yang menjadi pasien tersebut.

Ucapan menenangkan yang pelan ternyata di dengar Aland yang terdiam menatap sang istri dengan dalam, saat mereka pergi dan hanya ada Aland dan Ino saja.

Ino yang merasa di tatap oleh sang suami langsung menatap nya sebelum itu menunduk meremas kedua tangan, Ino langsung menghampiri Aland lalu memeluk nya erat yang langsung di balas pelukan itu oleh sang suami tetapi pria itu sebenar nya bingung.

"Mas, Mario gimana? Lancar kan operasi nya? Dia sahabat aku, kita selalu bertiga bersama - sama. Mario gimana, Mas?" gumam Ino di dalam pelukan Aland sambil terisak bergetar tubuh nya yang langsung di elus oleh Aland punggung nya dengan lembut.

Akhir nya pertanyaan yang sejak tadi dia pikir kan terjawab sudah oleh ucapan Ino tentang siapa laki - laki pasien itu. Mencoba menenangkan sang istri dan membantu melangkah berjalan ke kursi tunggu yang masih memeluk nya.

Di lain tempat seorang perempuan yang berjalan sambil membawa tiang infus langsung berhenti saat melihat seorang pria yang sangat dia kenali sedang duduk sambil memeluk seseorang yang tidak dia kenal, meremas kedua tangan saat melihat pria itu malah seperti menikmati pelukan itu membuat nya sangat kesal lalu pergi meninggal kan tempat tersebut yang membuat hati nya merasa panas.

Seharus nya yang di peluk adalah diri nya bukan perempuan lain yang berada di dekapan nya.

Berbeda dengan si pria yaitu Aland yang masih memeluk lalu saat mengetahui kalau sang istri ingin melepas kan pelukan itu Aland langsung mengerat kan pelukan nya.

"Tidur lah, saya angkat ke ruangan." ucap Aland yang di balas dengan gelengan kepala dan melepas kan pelukan mereka meskipun Aland seperti tidak terima kalau pelukan yang sangat nyaman terlepas.

Ino menatap ke arah Aland menatap raut wajah capek dari sang suami membuat Ino tersadar kalau pria di dekat nya ini sangat capek dan butuh istirahat sehingga dia memilih untuk tidak bertanya keadaan Mario kepada nya.

"Ayo ke ruangan kamu Mas, kamu kelihatan sudah sangat capek." ajak Ino berdiri sambil menggandeng sebelah tangan Aland yang ikut berjalan mengikuti langkah sang istri dengan berada di samping nya.

Saat berada di perjalan menuju ruangan Aland, pria itu berucap yang membuat Ino yang sejak tadi perasaan campur aduk langsung ber angsur - angsur menghilang sehingga ucap syukur dan bahagia terlihat dari wajah nya.

"Operasi nya lancar, beberapa jam dia akan bangun setelah obat bius nya habis. Nanti kamu bisa menjenguk nya." ucap Aland sambil mengelus punggung tangan Ino yang saling tergenggam kepada nya dengan ibu jari mengelus nya.

Membuka pintu bewarna putih bertulis kan nama sang suami terbuka lalu mereka masuk ke ruangan tersebut dengan diam seribu kata, tetapi saat Ino berjalan melangkah lemari dan Aland berada duduk di sofa pria itu menatap tubuh mungil sang istri. Saat Ino sudah membawa minuman dingin ke arah Aland lalu duduk di samping suami nya dan memberi kan minuman dingin itu lalu di minum oleh pria itu tanpa banyak kata.

Selesai minum dingin itu, Ino langsung mengarah kan tubuh Aland untuk mendekat lalu membawa kepala suami nya untuk tiduran di atas paha nya sambil mengelus rambut kepala nya dengan lembut seperti biasa. Aland memejam kan kedua mata nya menikmati elusan lembut dari sang istri yang sangat nyaman untuk nya sambil menghilang kan perasaan capek karena waktu di dalam ruangan operasi tadi tertekan saat melihat raut wajah khawatir dari Ino sehingga tenaga nya di keluar kan penuh, para Dokter yang lain nya melihat Aland yang begitu kekeh dan terburu - buru membuat mereka heran melihat nya karena biasa nya sang Dokter Aland terkenal tenang saat ada operasi di lakukan.

"Tidur saja Mas." ucap Ino sambil mengusap keringat di kening Aland.

Aland hanya menjawab dengan deheman saja dan masuk ke alam mimpi dengan nyaman.

Ino tersenyum tipis menatap wajah damai Aland yang sangat bertambah tampan.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!