[ 7 ]

Kring... Kring...

Suara telepon cukup kencang membuat sang istri bergelung pelan yang langsung saja pria di samping nya berdiri melangkah menjauh sambil menggeser tombol hijau agar suara berdering dari ponsel nya tidak mengganggu sang istri sedang tidur.

Mereka sudah berada di suatu kota yang mengharus kan nya untuk bekerja lebih keras.

"Tuan, maaf mengganggu waktu anda. Saya ingin menyampai kan kalau seseorang itu benar - benar penghianat kepada kita, dia bekerja sama dengan musuh yang sangat anda benci." ucap seseorang dari seberang panggilan.

"Di mana sekarang?" tanya pria yang sudah menatap lurus ke arah depan dengan raut wajah menyeram kan yang siap untuk berperang.

"Ada di markas kota yang anda berada Tuan." jawab seseorang dengan suara tegas untuk memperlihat kan kalau mereka menghormati.

Suara deheman yang di terima dan langsung saja pria itu memutus kan panggilan dengan sepihak lalu menatap ke arah belakang yang di mana terlihat seorang perempuan yang tertidur pulas dengan tingkah aneh yaitu kepala berada di bawah dan kaki di atas, sangat tidak anggun sekali tetapi bagi pria yang menatap nya merasa gemas dan lucu ingin sekali memakan istri nya tapi dia mengerti kalau sang istri belum siap.

Tatapan lembut dan senyuman terlihat dari pria tersebut.

Merasa senang karena perempuan yang dulu ia cintai dan hanya menatap dari jauh sekarang sudah berada di sisi nya dan di dekat nya.

Hanya Milik nya.

Berjalan ke arah sang istri saat sampai di samping tubuh perempuan itu, dia lekas mencondong kan wajah nya untuk mendekat ke wajah sang istri sehingga mereka sangat dekat yang hanya beberapa jengkal saja jarak nya. Pria itu sangat puas sekali melihat sang istri, dia makin mencintai perempuan yang ada di depan nya ini.

Mengelus sebelah pipi sang istri dengan jari jempol nya sambil tersenyum tipis memandang wajah damai dan nyaman dari raut wajah istri nya.

"Saya tidak tega meninggal kan mu sendiri di apartemen, tetapi saya harus keluar." gumam pelan dari mulut pria itu.

Melepas kan tangan nya lalu berjalan keluar ke arah pintu, sebelum membuka pintu itu dengan perasaan khawatir langsung menoleh kan ke arah belakang melihat sang istri masih bermodel seperti tadi tidak berubah.

"Kirim bodyguard ke apartemen untuk menjaga istri saya, hanya di luar kamar. Awas kalau salah bawahan mu melanggar, saya tidak segan - segan membunuh nya beserta keluarga nya." ucap pria yang langsung mematikan panggilan ke seseorang dengan sepihak dan pasti pria di seberang sangat kesal karena langsung mematikan sambungan telepon saat dia belum bicara sama sekali dan kesal sebab pria terkenal kejam mengancam diri nya dan anak buah nya.

"Beruntung gue takut sama pria kejam, jadi dia tidak kenapa - kenapa. Malang nya nabis istri dia, pasti tersiksa." gumam seseorang di seberan telepon nya.

Ketika pria itu melangkah keluar kamar lalu menutup pintu dengan pelan - pelan agar tidak membangun kan sang istri, menghela nafas panjang karena waktu nya hilang karena pria penghianat itu padahal besok sangat pagi harus berangkat ke rumah sakit karena hari pertama bekerja di kota tersebut.

Perasaan pria kejam itu masih merasa kan khawatir dengan sang istri, tidak tau kenapa.

Memilih untuk pergi ke tempat di tahan seseorang yang berani menghianati diri nya.

Dia benci dengan penghianat.

Berbeda dengan perempuan yang berada di kamar apartemen yang semula nya terbaring kini terganti duduk sambil menatap lurus je arah pintu ruangan tersebut.

"Dia cocok sekali menjadi Antagonis pria, benar - benar sangat mengeri kan padahal aku tidak benar - benar mencintai nya di kehidupan dulu karena tidak saling mengenal." guman perempuan yang mempunyai ide sangat indah dia rangkai di kepala nya sambil tersenyum

"Pasti akan sangat seru" gumam nya pelan.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***