[ 4 ]

Ting!

...DewDew...

Kata kesini, gue tunggu tunggu kenapa ga muncul, hah?

Melihat pesan WhatsApp yang menampil kan Dewi sang sahabat yang sangat cerewet membuat Ino menepuk kening karena lupa untuk mengabari, dengan menebak pasti sang sahabat sudah menunggu dan marah marah nanti kalau mereka ketemu.

Aland yang melihat tindakan sang istri merasa geram karena Ino tersenyum menatap ponsel nya seperti dulu saat sedang mengirim pesan kepada kekasih nya, berdehem kecil agar sang istri memaling kan pandangan nya ke arahnya, tetapi itu tidak berfungsi sama sekali malah Ino makin tertawa kecil dan tidak merasa kalau Aland sudah menatap makin datar yang akan emosi nya keluar.

Tiba – tiba Ino merasa kan hawa di ruangan tersebut menjadi sangat dingin padahal yang di nyala kan hanya kipas angin yang tertempel dan awal nya juga tidak terlalu dingin, menoleh ke sana kemari saat tatapan mereka bertemu membuat Ino mengetahui kalau aura dingin itu dari sang suami yang tidak di mengerti oleh nya.

“Kamu kenapa Mas?” tanya Ino dengan nada heran lalu melangkah ke arah sang suami yang semula nya ke sofa sekarang beralih ke depan Aland setelah menarik kursi untuk berada ke depan sang suami.

Mengambil sebelah tangan Aland untuk di genggam dan mengelus lembut sambil menatap ke wajah Aland hanya menampil kan raut datar seperti biasa, tanpa sepengetahuan Ino kalau telinga Aland sudah memerah seperti tomat.

“Kalau ada yang membuat kamu marah dan kesal, bilang saja Mas. Jangan malah diam dan kamu pendam sendiri. Ada apa, hem?” ujar Ino memberi pengertian kepada sang suami yang sangat pendiam.

Ino sangat ingin sekali kalau Aland akan terbuka kepada nya tentang apa pun yang dia rasakan.

“Siapa yang menghubungi mu?” suara tanya dari Aland yang membuat Ino tersenyum lebar yang membuat pria di depan nya makin mengepal kan kedua tangan karena mengira kalau sedang tersenyum dengan kekasih gelap nya tersebut.

Ino langsung mengambil tangan yang sebelah sedang mengepal erat untuk dia genggam bersama. “Jangan berpikir aneh kamu, ini tadi yang menghubungi ku itu Dewi. Kamu pasti tau siapa itu Dewi kan.” ucap Ino sambil menunjuk kan layar ponsel nya yang terpampang isi chat WhatsApp mereka.

“Maaf!” sesal Aland merasa bersalah menatap ke arah sang istri yang malah tersenyum lebar melihat telinga suami yang makin memerah.

“Kamu lucu, ternyata kamu bisa salting juga.” tawa Ino terdengar yang membuat Aland tertegun dan merasa senang karena diri nya yang menjadi penyebab tawa tersebut.

Ino merasa di tatap begitu intens sama Aland membuat tawa tersebut berhenti lalu berdiri dan mendekat untuk merapih kan rambut sang suami yang berantakan karena kalau pria itu membuat rambut nya berantakan, wajah Aland akan semakin bertambah ke tampanan nya membuat Ino tidak menerima kalau wanita lain melihat nya.

"Kamu jangan ber fikir aneh – aneh tentang aku, aku sudah tidak mempunyai hubungan dengan pria itu. Saat aku minta maaf ke kamu, aku sudah memutus kan nya dan juga sudah memblokir nomer telepon nya. Kamu jangan khawatir." ucap Ino sambil mengusap lembut sebelah pipi suami nya yang hanya diam menatap kedua mata sang istri tidak memaling kan wajah sama sekali.

Ino tersenyum, Aland langsung menarik tubuh sang istri untuk masuk ke dalam pelukan nya yang langsung di balas baik oleh Ino untuk menenang kan pikiran – pikiran buruk yang tersarang di kepala Aland.

Ino mengerti bagaimana sifat dari tubuh jiwa asli perempuan yang sedang di tempati kepada Aland.

"Nyaman..." gumam Aland sambil menggelam kan kepala nya di ceruk leher Ino dari samping membuat perempuan tersebut mengelus rambut milik Aland.

Merasa senang dan kemenangan atas diri Ino untuk diri nya.

Tok... Tok...

Suara ketuk kan pintu membuat pelukan mereka terlepas yang sebenar nya Aland tidak terima karena pelukan nyaman nya terlepas karena seseorang yang mengganggu waktu nya.

"Masuk." nada perintah dari mulut Aland membuat Ino tertawa kecil lalu berdiri melangkah ke arah sofa lagi yang malah membuat Aland makin kesal dengan siapa yang mengetuk pintu ruangan nya.

"Maaf Dok mengganggu waktu anda, saya ingin menyampai kan kalau ada pasien darurat yang barusan datang." ujar pria yang membuat Aland menatap ke arah istri nya untuk menyampai kan kalau diri nya harus memeriksa sehingga perempuan itu sendiri di ruangan nya.

"Iya, pergi lah. Aku tidak apa – apa disini sendiri." ucap Ino dengan mengangguk kan kepala untuk meyakinkan suami nya.

Aland berjalan ke arah Ino lalu dengan gerak kan cepat tiba – tiba suara kecupan terdengar cukup jelas di telinga mereka karena Aland sangat di sengaja karena pria yang ada di dalam ruangan nya tadi melapor terus saja menatap Ino sang istri nya. Setelah melakukan ciuman di kening, Aland langsung berjalan pergi di ikuti pria tadi di belakang nya.

"Dia...... Akhhh..... Aku baper...." teriak Ino terpendam karena menutup wajah nya dari bantal sofa yang di dudukki.

Tanpa sepengetahuan Ino kalau Aland masih mendengar teriakan dari sang istri yang bagi nya sangat menggemas kan.

"Saya mencintai mu!"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!