Reinkarnasi Istri Antagonis
"Dasar perempuan penyakitan, menyusahkan saja."
Perempuan yang berada di kasur empuk nya hanya bisa melirik ke arah sang wanita paruh baya yang berdiri menatap jengkel ke arah nya, ucapan nya juga bernada ketus dan sangat menyayat hati perempuan yang hanya bisa diam saja menerima semua ucapan pedas dari sang Bunda.
Bukan tanpa alasan dia tidak bisa gerak, dia sedang menderita strock setengah yang mengharuskan ia untuk di rawat segala nya.
Sudah berbulan -bulan perempuan itu sakit tidak ada peningkatan untuk kesembuhan nya, melain kan makin parah hari demi hari karena sang Bunda tidak membelikan obat untuk di minumnya karena harga obat sangat mahal dari pada biaya makan mereka berdua.
Satu rumah hanya di huni berdua saja karena sang Ayah sudah memilih untuk menikah lagi.
"INARA AZZAHRA." bentak perempuan yang sudah berada di depan nya dengan jarak sangat dekat dan melotot garang membuat perempuan yang di panggil terkejut.
Ingin sekali perempuan yang di panggil Ina tersebut untuk menanggapi ucapan sang Bunda, tapi terasa sangat susah karena tidak bisa di gerak kan. Ina hanya menatap saja terdiam dan tiba-tiba air mata menetes di pelupuk mata kirinya yang tidak di ketahui sang Bunda.
"Saya sangat menantikan kamu Mati, biar tidak membuatku susah dan pusing karena anak penyakitan seperti mu." ucap Bunda yang sudah menjauhk kan wajahnya dan mengambil ponsel yang berdering karena ada yang menelpon.
"Halo, ada apa?" ucap sang Bunda yang sambil menempel kan ponselnya di telingga.
"Apa dia sudah mati?" balik tanya seseorang yang di seberang panggilannya.
"Belum." jawab Bunda dengan nada pelan.
"Bunuh saja kalau lama." ucap bernada ketus dan kesal terdengar dari seberang panggilan tersebut membuat sang Bunda terkejut.
Tittt...
Mita bisa mendengar meskipun samar-samar dan sang Bunda melirik ke arahnya kecil dengan perasaan takut akan tindakan apa yang dia lakukan.
Melihat sang Bunda membawa sebuah alat mesin motor yang langsung di hadapkan ke arah Ina yang makin gemetar takut.
Air mata terus bercucuran yang bisa di lihat sang Bunda yang seketika terdiam, beberapa menit berlalu sang Bunda tersadar dari keterdiamannya dan langsung mencengkik leher Ina dengan alat mesin motor yang dia pegang.
Saat Ina makin menangis tanpa suara yang makin kencang air mata menetes membuat sang Bunda menatap datar ke arah anak satu-satunya karena seseorang yang menyuruh dan juga karena emosi sebab putri satu-satu penyakitan-penyakitan terus sehingga menghabiskan uangnya.
Tanpa aba-aba dan tanpa membuang waktu, sang Bunda langsung mencekik leher Ina sambil menatap melotot dan makin mengencang kan cekikkannya membuat Ina terkejut akan tindakan sang Bunda yang membunuhnya.
Menatap sendu ke arah Bunda dan menampil kan senyuman kecil.
"Semoga Bunda bahagia di dunia, maaf kan aku Bunda sudah membebani. Selamat tinggal Bunda." batin Ina yang langsung menghembus kan nafas terakhirnya.
Mengecek hidung sang anak yang tidak ada helaan nafas sama sekali dan terbujur kaku di depannya membuat sang Bunda langsung menangis histeris dan menatap telapak kedua tangan yang bergetar akan ketidak percayaannya kalau dirinya benar-benar membunuh sang putri satu-satunya.
Makin histeris menatap Ina dengan perasaan bersalah karena dia di suruh oleh seseorang untuk membunuh Ina sang anaknya.
"Semoga di kehidupan selanjutnya kamu bahagia sayang, maaf kan Bunda." menangis meraung memeluk Ina.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments
Zzzz
katanya mati karena penyakit jantung kok malah gini😅 apa gw aja yah yg salah baca
2024-09-03
0
Mom Dee 🥰 IG : damayanti6902
alat mesin motor itu macam mana ya.. sadis kali si mamak 🙄
2024-05-11
0
Dede Mila
baca
2024-04-25
0