[ 9 ]

Di lain tempat dan waktu sama seorang perempuan yang sedang bertanya akan di mana suami nya berada merasa heran karena yang dia kira kalau suami nya berada di rumah sakit, ternyata saat dia kunjungi sang suami belum datang sejak tadi.

Mencoba untuk menelpon nomor sang suami, tetapi tidak ada jawaban sama sekali dari seberang nya.

"Aku menunggu Dokter Aland di sofa itu saja." ujar Ino sambil menunjuk ke sofa panjang yang biasa nya untuk pasien menunggu waktu antrian nya kepada sang suster di depan nya.

"Anda tidak ke ruangan Dokter Aland saja Nyonya?" tanya sang suster untuk mem persilahkan Ino ke ruangan suami nya saja.

"Tidak, aku disini saja." jawab Ino yang di angguk ki pasrah oleh suster itu yang langsung saja Ino pergi duduk sambil menatap sekeliling sambil menunggu sang suami datang.

Ino berpikir di mana lagi Aland datang ke kota ini, saat pria itu bercerita kalau dia belum pernah di tugas kan ke kota ini tetapi dia sudah pergi sejak tadi malah tidak ada di tempat tugas nya.

Itu yang membuat Ino bingung, apa dia yang tidak faham dengan ucapan Aland atau pria itu yang memang belum pernah ke kota ini.

Menunggu cukup lama membuat Ino menunduk, saat ad yang mengelus puncak kepala nya yang tadi menunduk langsung mendongak kan kepala untuk melihat siapa yang berani nya mengelus kepala nya karena dia masih belum kenal sama semua orang di kota ini dan rumah sakit ini.

"Mas suami..." panggil Ino saat mengetahui kalau yang mengelus kepala nya adalah Aland langsung saja dia berdiri menatap nya.

Akan mengeluarkan kata lagi tetapi tidak jadi karena Aland langsung meng genggam tangan Ino pelan dan menarik nya untuk mengikuti langkah nya dengan lembut. Ino hanya diam menatap tubuh tegap milik Aland dari arah belakang dengan perasaan penasaran dari mana pria itu, tetapi Ino memilih untuk mencegah pertanyaan keluar itu dari mulut nya karena raut wajah pria itu sangat menyeram kan sekali tidak seperti raut wajah datar biasa nya.

Cek lek!

Membuka pintu bewarna putih dan bertulis kan nama lengkap Aland beserta gelar nya lalu menutup pintu itu membuat Ino menatap ke belakang ke arah pintu tertutup.

Duduk ke sofa panjang dan mereka saling berdampingan yang hanya terdiam saja tidak ada yang ingin mengeluarkan suara nya, Ino merasa kalau dia salah pergi ke rumah sakit ini dia ingin sekali pulang ke apartemen untuk menghindari Aland yang sedang tidak enak di lihat.

"Kenapa kesini?" tanya Aland sambil menghadap kan tubuh nya ke arah Ino sehingga mereka saling berhadapan satu sama lain dan menatap.

"Tidak ada, ini aku mau pulang ke apartemen sekarang." ujar Ino memilih untuk pergi dari hadapan Aland saja dari pada berada di samping pria itu.

Suasana di ruangan sangat sesak dan dingin padahal AC di ruangan tersebut memang sengaja di mati kan karena penghuni nya tidak ada dan Aland belum menyalah kan.

"Aku pulang dulu ke apartemen, kamu semangat kerja nya, Mas suami." ucap Ino lalu berdiri sambil menampil kan senyuman nya ke arah Aland yang hanya diam menatap saja.

Saat akan menuju ke pintu ruangan, sebuah tangan men cengkal tangan Ino sehingga perempuan itu mau tidak mau menoleh kan tubuh nya ke belakang yang terlihat Aland sudah menatap lekat ke arah nya.

"Disini, temani saya." nada perintah dan suara rendah dari mulut pria itu membuat Ino mendadak hawa panas menerpa diri nya.

"Tapi-" belum sempat melanjut kan ucapan nya, Aland langsung membawa tubuh mungil milik istri ke dalam dekapan cukup erat tetapi tidak membuat Ino merasa kan sesak.

Mengelus lembut punggung milik Ino dengan tangan kekar.

"Saya capek sayang, saya butuh obat pelukan kamu. Biar kan seperti ini dulu." gumam Aland yang bisa di dengar Ino yang langsung mengelus punggung tegap milik pria itu dengan mengangguk - mengangguk mengerti yang langsung pelukan itu makin erat dari Aland.

Aland tersenyum seringai tanpa di ketahui Ino.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***