[ 15 ]

“Pulang!”

Bukan pertanyaan melain kan pernyataan keluar dari mulut Aland membuat Ino yang bersandar di lengan kekar pria itu langsung menegak kan badan nya sambil mengangguk lalu bangkit dari duduk nya berjalan ke atas selempang di atas meja panjang kayu.

“Ayo.” ajak Ino sambil menarik tangan Aland sehingga pria itu berdiri dan mereka berjalan keluar tak lupa Ino yang menutup pintu sambil mengunci nya.

Saat mereka akan menuju ke mobil hitam, genggaman tangan mereka terlepas karena Ino yang berjalan belok membuat Aland seketika menoleh apa yang di perbuat sang istri. Saat melihat sang istri sudah berada di atas sepeda motor nya membuat tatapan pria itu menajam.

"Masuk mobil." suara perintah dengan nada rendah membuat Ino yang akan menyalah kan sepeda motor nya berhenti menatap ke arah sang suami.

"Aku bawa sepeda motor mas." jawab Ino sambil menampil kan senyuman nya membuat Aland mengepal kan kedua tangan tidak bisa menjawab sang istri karena melihat senyuman manis itu mengarah ke diri nya.

Menghela nafas langsung berbalik menuju ke mobil hitam nya dan menyuruh sang suami agar berada di depan nya dan dia akan mengikuti perempuan itu sambil menjaga takut - takut akan terjadi apa - apa.

Ino yang melihat kaca spion terlihat Aland menatap dirinya membuat ia langsung menatap lurus ke depan fokus ke jalanan raya. Berbeda dengan Aland yang melihat sang istri merasa srnang dan jangan lupakan dengan senyuman tipis merasa gemas akan tingkah Ino.

Ingin sekali dia mengurung Ino agar hanya diri nya saja yang menikmati dan di tatap Ino, tetapi dia berfikir lagi kalau dia bertindak seperti itu akan di pasti kan sang istri tidak menyukai dengan tindakan tersebut.

Mem berhenti kan jalan nya mesin itu yang berada halaman apartemen mereka lalu turun dan Aland segera menghampiri Ino yang masih melepas kan helm, tanpa berucap apapun Aland langsung membantu membuka kan pengkait helm yang membuat Ino menatap pria itu sangat fokus melepas kan pengkait tersebut.

Perasaan menghangat dan nyaman menyeruak ke dalam hati nya dia seketika merasa kan banyak bunga di perut nya sedang bermekaran.

Melingkar kan sebelah tangan di ramping Ino membuat perempuan itu memilih diam sambil mendongak kan wajah nya menatap sang suami yang membantu nya untuk berjalan seperti itu. Bagi Ino sangat aneh, tetapi dia hanya diam tidak menyeruak kan.

"Saya ingin memeluk kamu lagi." suara bernada bisik dan pelan tepat di telinga Ino membuat yang mendengar hanya mereka saja dan langsung saja Ino mencubit perut Aland yang sangat keras membuat nya linglung berfikir kalau ada kotak - kotak di dalam baju Aland tersebut.

Aland yang mengerti tatapan Ino memancar kan sesuatu membuat ia terkekeh kecil dan menunduk untuk me sembunyi kan raut wajah senang.

"Ayo ke kamar, lalu kamu sepuas nya memegang otot perut ku." ajak Aland membuat Ino melotot kan terkejut saat pria itu dengan gamblang berucap seperti yang bisa di dengar semua orang yang berada ruang tunggu apartemen langsung menatap mereka.

Setelah sampai di dalam kamar mereka langsung saja sang suami memeluk nya cukup erat tetapi tidak menyakiti sang istri lalu jangan lupa kan dengan elusan lembut di kepala nya seperti biasa.

Berbeda dengan seorang perempuan yang menatap kesal ke arah seorang pria yang berjaz putih tersebut. Betapa tidak kesal kalau pria berjas putih itu memeriksa nya seperti kepada anak kecil itu merasa terhina karena tindakan dan ucapan dari pria di depannya.

"Coba saja yang menangani nya itu Dokter Aland, pasti aku akan betah disini selama apapun di periksa sekali pun, tetapi kalau di periksa sama pria aneh ini cukup berguna." ucap perempuan itu yang menatap jengkel kepada pria berbadan anime.

Pria berjas putih yang di hina perempuan itu hanya menatap saja tanpa menyahut apapun pertanyaan dari perempuan itu.

Perempuan itu makin kesal.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***