Menjadi Guru Privat

“Mama sudah memastikan semuanya, guru yang akan menjadi guru ngaji Feli sangat baik, Pa” seorang wanita yang tak lagi muda namun terlihat masih sangat cantik dan berpenampilan modis itu berkata sembari menyerahkan piring yang sudah diisi sarapan kepada suaminya.

“Baguslah Ma, semoga kali ini Feli bertahan lebih lama dengan guru ngajinya” ucap sang suami yang kemudian menyuapkan sarapannya.

“Selamat pagi Ma, Pa” di sela-sela obrolan suami istri itu seorang pemuda nan gagah dengan stelan jas rapi dan terlihat jelas pasti harganya mahal datang menghampiri mereka,

“Sarapan dulu sayang, mama sudah membuatkan nasi goreng spesial kesukaan kamu” ujar sang mama, dia mengambil piring yang masih kosong dan mengisinya dengan nasi goreng sesuai porsi sarapan sang putra.

“Terima kasih Ma” ucap pemuda itu dengan senyum manisnya.

“Sama-sama, sayang” balas sang mama,

“Ngomong-ngomong Feli kemana? Tumben rumah udah sepi” tanya sang pemuda yang mengedarkan pandangannya mencari seseorang yang tidak lain adalah keponakannya.

“Feli sudah berangkat ke sekolah”

“Hah? Tumben.” potong sang putra yang bernama Cakra, dia tak bisa menyembunyikan wajah herannya karena sang keponakan tumben-tumbennya sudah berangkat ke sekolah di waktu yang terbilang masih pagi.

Biasanya dia menjadi orang yang paling direpotkan karena harus ngebut di jalan mengantar sang keponakan yang selalu injury time berangkat ke sekolahnya karena bangunnya yang selalu siang.

“Alhamdulillah dong, sejak ada guru baru di sekolahnya dia jadi berubah, lebih bersemangat ke sekolahnya" terang sang mama,

“Pasti gurunya cowok mirip oppa-oppa Korea” terka Cakra,

“Hushh …kamu tuh ya, suudzan aja kerjaannya sama keponakan sendiri juga” sanggah sang mama menegurnya, sementara sang papa anteng menikmati sarapannya.

“Terus apalagi yang bikin dia bersemangat selain semua hal yang berbau negeri ginseng” Cakra membeberkan fakta tentang keponakannya yang bilang malas ke sekolah tapi selalu bersemangat jika berhubungan dengan yang berbau Korea itu.

“Guru barunya perempuan, kebetulan juga mengganti wali kelas Feli yang harus mutasi tugas ke tempat lain, jadi mereka lebih akrab dengan guru baru itu karena menjadi wali kelas mereka” jelas sang mama yang ditanggapi Cakra hanya dengan mengangguk-anggukkan kepalanya.

Cakra Mahardika Wira, laki-laki berusia dua puluh tujuh tahun, putra kebanggaan keluarga besar Wira Atmaja, menjadi penerus tunggal sang ayah sebagai presiden direktur Wira Medika Corp, perusahaan besar yang bergerak dalam bidang obat-obatan dan alat-alat kesehatan.

Perusahaan yang dirintis oleh mendiang kakeknya, secara turun temurun diwariskan kepada sang ayah yang merupakan anak tunggal, dan kini perusahaan itu pasti akan diwariskan pada dirinya karena sang kakak yang seorang perempuan lebih memilih dunia fashion sebagai bisnisnya.

Berawal dari hobi menggambar, mencoba mendesain model-model baju yang akan dipakainya sendiri dalam setiap menghadiri acara keluarga atau acara perusahaan sang papa, kini hobi sang kakak bahkan sudah menghasilkan rupiah yang tak terhitung nol nya.

Demi membesarkan bisnisnya saat ini sang kakak memilih tinggal di Paris bersama suaminya untuk mengurus perusahaan mereka yang di sana. Keduanya terpaksa meninggalkan putri tunggal mereka yang berusia remaja dan kini sudah menduduki bangku kelas sebelas sekolah menengah atas, dia tidak mau ikut kedua orang tuanya dengan alasan Indonesia sudah sangat mendarah daging dalam dirinya.

Felicia Rania Safira yang sejak memasuki sekolah menengah atas sudah berdrama dengan segala keinginannya yang harus selalu dituruti, menjadi cucu kesayangan yang dilimpahi cinta kasih dari seluruh anggota keluarga lantas membuat dia tumbuh menjadi gadis yang manja dan sering memaksakan kehendaknya agar terpenuhi. Dan dalam hal ini, Cakra sang paman selalu menjadi korban dari keinginan-keinginan gadis remaja itu.

"Assalamu'alaikum Bu Guru," sapa Feli yang hari ini kembali datang lebih pagi, dia menenteng tas berisi kotak bekal untuk sarapannya pagi ini.

Sejak mengetahui sang guru kesayangannya selalu sarapan di sekolah, dia pun memutuskan untuk membersamai gurunya itu.

"Wa'alaikumsalam, Feli ..." seru gurunya yang tak lain adalah Kamilia.

"Ibu, boleh Feli sarapan bareng Ibu?" tanyanya malu-malu,

"Tentu, silakan duduk. Ayo kita sarapan." Kamilia menyodorkan kotak makan yang berisi capcay dan telur dadar bumbu yang dimasaknya setelah shalat subuh tadi, tidak lupa nasi putih yang masih tampak mengepul juga tersaji di kotak makan yang lainnya.

"Terima kasih, Bu Guru. Tapi Feli juga bawa bekal sendiri, ini nasi goreng spesial buatan oma Feli yang baik hati dan penyayang" Feli membuka tas yang berisi kotak bekalnya, tidak lupa buah potong dan segelas susu pun lengkap menyertai.

Kamilia tersenyum melihat muridnya itu, sejak bertugas di sana dia langsung merasa nyaman, tugas tambahan menjadi wali kelas membuatnya mudah akrab dengan murid-muridnya dan salah satunya Feli.

Keduanya pun makan dalam diam, tidak lupa Kamilia mengingatkan Feli untuk berdo'a terlebih dahulu sebelum memulai makannya.

"Oya Bu Guru, Feli akan sangat senang sekali kalau Bu Guru bersedia menerima permohonan Feli untuk jadi guru privat ngaji Feli" gadis itu merapikan kembali kotak bekas makannya dan memasukannya ke dalam tas.

"Feli, Ibu Guru sangat senang jika bisa membantu Feli belajar mengaji, tapi karena Bu Guru juga punya tugas lain jadi mungkin tidak punya waktu luang yang leluasa untuk belajar bersama Feli, lagi pula mungkin seharusnya Bu Guru juga bertemu dulu dengan orang tua Feli"

"Bu Guru tenang saja, nanti Oma akan datang ke rumah Bu Guru" sahut Feli dengan antusias. Keduanya pun bersiap memulai hari baru di sekolah setelah menghabiskan sarapannya.

Sesuai janji Feli yang mengatakan jika oma nya akan datang menemui Kamilia di rumah kontrakannya yang tidak jauh dari sekolah tempatnya mengajar.

Rumah sederhana yang hanya memiliki satu kamar, satu ruang tamu, dapur yang digabungkan dengan tempat makan dan juga kamar mandi menjadi tempat Naura tinggal selama satu bulan ini.

Kedatangan Feli dan omanya tentu mengejutkan Kamilia, dengan ramah dia pun menerima kedatangan keduanya.

"Mohon maaf kalau harus duduk di bawah" ucap Kamilia sungkan saat mempersilahkan Feli dan omanya harus duduk di atas karpet yang digelar olehnya di ruang tamu.

Cukup nyaman untuk ukuran Kamilia tapi entahlah untuk kedua tamunya, karena Kamilia tahu Feli dan keluarganya pasti orang berada, hal itu terlihat dari penampilan dan gaya Feli selama ini, apalagi saat ini Kamilia melihat dengan mata kepalanya sendiri oma Feli yang terlihat berpenampilan sangat modis dan berkelas. Belum lagi mobil yang digunakan keduanya saat ini adalah salah satu mobil yang termasuk katagori mobil mewah yang Kamilia ketahui.

"Tidak apa-apa, Bu Guru. Jangan sungkan." ucap Oma Feli ramah.

Mereka pun terlibat obrolan, ketiganya semakin akrab. Bahkan Feli sesekali bergelayut manja di lengan Kamilia, menunjukkan jika dirinya begitu nyaman dengan Kamilia. Hal itu tidak luput dari pengawasan omanya, setelah bertemu secara langsung dan berbincang cukup lama dengan Kamilia, oma Feli yakin cucunya itu akan sangat cocok dengan guru barunya itu.

Kesepakatan pun terjadi, setiap akhir pekan Kamilia akan dijemput oleh sopir keluarga Feli untuk datang ke kediaman omanya Feli. Dia akan mengajari Feli mengaji dan belajar pengetahuan agama lainnya. Meskipun Kamila adalah guru bidang studi Biologi di sekolah itu tapi bekal pengetahuan agamanya saat bersekolah di sekolah Islam boarding school membuatnya tampak relijius sehingga dipercaya untuk menjadi guru ngaji Feli.

Terpopuler

Comments

Sungoesdown

Sungoesdown

Aku memaklumi ketypoannya si, pasti ngerjain dua atau lebih novel berbarengan makanya suka ketuker tuker otomatis, btw baru baca dua chapter udah suka sekaliiiii/Heart/

2024-09-29

0

Mbing

Mbing

semangat thor

2024-06-25

1

Yhanie Shalue

Yhanie Shalue

typo kak kamilia jd Naura, kamilia jd Kamila 😁
oh ya kak Laila crt liani sm ahsan kok ga dilanjut,, pokoknya sll setia menunggu bkarya2 kak Laila🥰

2024-02-29

1

lihat semua
Episodes
1 Lima Tahun Lagi
2 Menjadi Guru Privat
3 Bertemu Lagi
4 Kehilangan
5 Dia Kembali
6 Ada Yang Klik
7 Tiba-Tiba Dilamar
8 Pupus Sudah
9 Direktur El-Malik Hospital
10 Resmi Dilamar
11 Dijemput
12 Berdamai Dengan Takdir
13 Kehangatan Keluarga
14 Enam Bulan Lagi
15 Terlambat
16 You Are Mine
17 Pertemuan
18 Kisah Kita Selesai
19 Posesif
20 Salah Faham
21 Harapan Sahabat
22 Foto
23 Saling Mengenal
24 Tamu Tak Diduga
25 Ikhlaskan
26 Menuju Sah
27 Kebahagiaan VS Kesedihan
28 Sedikit Lega
29 Merasa Sangat Beruntung
30 Dia Belum Selesai
31 Kedatangan Tamu
32 Bertemu Mantan
33 Menandai Kepemilikkan
34 Bersama Feli
35 Tujuan Hidup Baru
36 Bertemu
37 Bertatap Muka
38 Yang Disesali ...
39 Kekhawatiran Cakra
40 Bersamamu Aku Tenang
41 Cemburu
42 Kesalahfahaman yang Selalu Dibenarkan
43 Ketegasan Cakra
44 Penyesalan
45 Pingsan
46 Kehadiran Orang Baru
47 Rasa yang Salah
48 Syukuran Empat Bulanan
49 Tujuh Bulanan
50 Tujuh Bulanan (2)
51 Hari yang Indah
52 Rahasia Kamilia
53 Teror
54 Peringatan
55 Sumber Bahagia yang Sederhana
56 Selangkah Lebih Maju
57 Ada yang Belum Move On Juga
58 Menghadiri Undangan
59 Seikhlas Awan Mencintai Hujan
60 Aku Merindukan Panggilan Itu
61 Pertunangan
62 Melebur Rasa
63 Kecemasan Kamilia
64 Diagnosa Dokter
65 Cakra Sadar
66 Positif
67 Vonis
68 PoV Cakra
69 Nasihat Sahabat
70 Menenangkan Diri
71 Penyesalan Kamilia
72 Melewati Masa Kritis
73 Telah Kembali
74 Teman Curhat
75 Kita Bikin Romantis
76 Welcome Baby Boy
77 Rahasia
78 Menjenguk Baby Boy
79 Aqiqah Baby Rayyan
80 Hati Oh Hati
81 Kambuh
82 Vonis Akhir
83 Buku Harian
84 Curahan Hati
85 Datang dan Pergi
86 Tak Lagi Sakit (1)
87 Tak Lagi Sakit (2)
88 Tak Lagi Sakit (3)
89 Pulang
90 Kabar Jerman
91 Hidup Baru
92 Keraguan
93 Penyambutan Calon CEO
94 Dilema
95 Tamu
96 Menghindar
97 Kebersamaan dengan Sahabat (1)
98 Kebersamaan dengan Sahabat (2)
99 Kekhawatiran Para Sahabat
100 Keputusan (1)
101 Support Keluarga
102 Kuliah 1 SKS
103 Misi Pertama
104 Bagian Dari Proses
105 Penjajakan
106 Step By Step
107 Support Calon Adik Ipar
108 Omm Baik Datang Lagi
109 Pernyataan Calon Mertua
110 Beri Aku Kesempatan
111 Tiba-Tiba Dilamar
112 Siapa Dia?
113 Dia Datang
114 Tidak Menerima Penolakan
115 Rinduku Untukmu
116 Bersama Tapi Tak Bersua
117 Surat Biru Muda
118 Aku Datang
119 Mengejar Cinta
120 Jawaban
121 Menuju Halal
122 Mengunjungi Makam Cakra
123 H-1
124 Akad
125 Kita Bikin Romantis
126 Resepsi
127 Gasskeun ...!
128 Hidup Baru, Lembaran Baru.
129 Proyek Baru
130 Video Call
131 Begadang sampai Pagi
132 Keharuan di Resepsi
133 Long Distance Marriage
134 Telat Dua Minggu
135 Diary oh Diary ...
136 Harus Pergi
137 Kedatangan Tamu
138 Berita Online
139 Musibah
140 Tindakan
141 Aa Pulang
142 Dalang Kejahatan
143 Resign
144 Pasca Resign
145 Menuju Keluarga Besar
146 Terima Kasih dan Sampai Jumpa
147 Kisah Mommy Tiara dan Daddy Arzan
148 Novel Baru
Episodes

Updated 148 Episodes

1
Lima Tahun Lagi
2
Menjadi Guru Privat
3
Bertemu Lagi
4
Kehilangan
5
Dia Kembali
6
Ada Yang Klik
7
Tiba-Tiba Dilamar
8
Pupus Sudah
9
Direktur El-Malik Hospital
10
Resmi Dilamar
11
Dijemput
12
Berdamai Dengan Takdir
13
Kehangatan Keluarga
14
Enam Bulan Lagi
15
Terlambat
16
You Are Mine
17
Pertemuan
18
Kisah Kita Selesai
19
Posesif
20
Salah Faham
21
Harapan Sahabat
22
Foto
23
Saling Mengenal
24
Tamu Tak Diduga
25
Ikhlaskan
26
Menuju Sah
27
Kebahagiaan VS Kesedihan
28
Sedikit Lega
29
Merasa Sangat Beruntung
30
Dia Belum Selesai
31
Kedatangan Tamu
32
Bertemu Mantan
33
Menandai Kepemilikkan
34
Bersama Feli
35
Tujuan Hidup Baru
36
Bertemu
37
Bertatap Muka
38
Yang Disesali ...
39
Kekhawatiran Cakra
40
Bersamamu Aku Tenang
41
Cemburu
42
Kesalahfahaman yang Selalu Dibenarkan
43
Ketegasan Cakra
44
Penyesalan
45
Pingsan
46
Kehadiran Orang Baru
47
Rasa yang Salah
48
Syukuran Empat Bulanan
49
Tujuh Bulanan
50
Tujuh Bulanan (2)
51
Hari yang Indah
52
Rahasia Kamilia
53
Teror
54
Peringatan
55
Sumber Bahagia yang Sederhana
56
Selangkah Lebih Maju
57
Ada yang Belum Move On Juga
58
Menghadiri Undangan
59
Seikhlas Awan Mencintai Hujan
60
Aku Merindukan Panggilan Itu
61
Pertunangan
62
Melebur Rasa
63
Kecemasan Kamilia
64
Diagnosa Dokter
65
Cakra Sadar
66
Positif
67
Vonis
68
PoV Cakra
69
Nasihat Sahabat
70
Menenangkan Diri
71
Penyesalan Kamilia
72
Melewati Masa Kritis
73
Telah Kembali
74
Teman Curhat
75
Kita Bikin Romantis
76
Welcome Baby Boy
77
Rahasia
78
Menjenguk Baby Boy
79
Aqiqah Baby Rayyan
80
Hati Oh Hati
81
Kambuh
82
Vonis Akhir
83
Buku Harian
84
Curahan Hati
85
Datang dan Pergi
86
Tak Lagi Sakit (1)
87
Tak Lagi Sakit (2)
88
Tak Lagi Sakit (3)
89
Pulang
90
Kabar Jerman
91
Hidup Baru
92
Keraguan
93
Penyambutan Calon CEO
94
Dilema
95
Tamu
96
Menghindar
97
Kebersamaan dengan Sahabat (1)
98
Kebersamaan dengan Sahabat (2)
99
Kekhawatiran Para Sahabat
100
Keputusan (1)
101
Support Keluarga
102
Kuliah 1 SKS
103
Misi Pertama
104
Bagian Dari Proses
105
Penjajakan
106
Step By Step
107
Support Calon Adik Ipar
108
Omm Baik Datang Lagi
109
Pernyataan Calon Mertua
110
Beri Aku Kesempatan
111
Tiba-Tiba Dilamar
112
Siapa Dia?
113
Dia Datang
114
Tidak Menerima Penolakan
115
Rinduku Untukmu
116
Bersama Tapi Tak Bersua
117
Surat Biru Muda
118
Aku Datang
119
Mengejar Cinta
120
Jawaban
121
Menuju Halal
122
Mengunjungi Makam Cakra
123
H-1
124
Akad
125
Kita Bikin Romantis
126
Resepsi
127
Gasskeun ...!
128
Hidup Baru, Lembaran Baru.
129
Proyek Baru
130
Video Call
131
Begadang sampai Pagi
132
Keharuan di Resepsi
133
Long Distance Marriage
134
Telat Dua Minggu
135
Diary oh Diary ...
136
Harus Pergi
137
Kedatangan Tamu
138
Berita Online
139
Musibah
140
Tindakan
141
Aa Pulang
142
Dalang Kejahatan
143
Resign
144
Pasca Resign
145
Menuju Keluarga Besar
146
Terima Kasih dan Sampai Jumpa
147
Kisah Mommy Tiara dan Daddy Arzan
148
Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!