Direktur El-Malik Hospital

Berita pengalihan kepemimpinan rumah sakit sudah sampai di telinga semua karyawan dan para dokter. Rumah sakit swasta terbesar dengan fasilitas lengkap berlogo El-Malik Group di kota itu selalu menjadi sasaran empuk para pemburu berita.

Bukan hanya karena fasilitasnya yang sangat lengkap dan nyaman tetapi juga karena berbagai kemudahan akses untuk berobat di sana dan tentunya pelayanan yang ramah. Dan kali ini berita yang tengah diburu para mereka adalah perihal peralihan kepemimpinan rumah sakit.

Berdasarkan kabar terbaru posisi direktur utama di rumah sakit itu akan diganti oleh sang putra mahkota, putra satu-satunya pemilik El-Malik Group yang telah menyelesaikan pendidikannya di negeri orang dan kini siap mengabdi di rumah sakit milik keluarganya tersebut.

Elisha yang merupakan salah satu dokter di sana tak kalah heboh mendengar berita tersebut. Dari rekan-rekan sejawatnya dia mendengar jika sang direktur baru berstatus masih lajang, tentu hal itu menjadi daya tarik tersendiri di kalangan karyawan, para dokter dan perawat yang masih single.

Seharusnya hari ini Elisha libur, untuk persiapan pernikahannya dia sengaja mengambil cuti di akhir pekan, dokter yang berstatus masih gadis itu selama ini bekerja sangat keras. Menjadi dokter adalah cita-citanya, tidak heran jika saat telah tercapai dia memaksimalkan diri dalam menjalankan tugasnya, di akhir pekan pun waktunya lebih sering di habiskan di rumah sakit.

Namun khusus untuk akhir pekan ini dia bermaksud untuk bertemu dengan WO yang akan menangani pernikahannya dengan kekasih hatinya yang berprofesi sebagai seorang pengusaha, tentunya hasil perjodohan sang kakak karena selama ini dia sendiri tidak punya waktu sekedar untuk menjalin hubungan dengan lawan jenis.

"Maaf, Mas, hari ini aku harus ke rumah sakit. Barusan ada pemberitahuan jika semua dokter dan karyawan harus hadir dalam penyambutan direktur rumah sakit yang baru. Maaf ya ..." Elisha berbicara segan di telepon, dia merasa tidak enak dengan laki-laki yang akan menjadi pasangannya itu,

Setelah menyampaikan alasan dan me-reschedulle rencana mereka ke pekan berikutnya Elisha bernafas lega. Dia pun bersiap untuk menuju ke rumah sakit, hari ini semua dipastikan harus sudah hadir sebelum sang direktur baru datang.

Sebuah aula yang biasa di gunakan untuk pertemuan seluruh dokter atau karyawan yang berada di lantai paling atas rumah sakit itu kini telah di sulap menjadi tempat yang megah. Tidak main-main, semua dipersiapkan begitu sempurna.

Karangan bunga berderet memenuhi lorong satu lantai itu, di lobi rumah sakit bahkan tak kalah penuh. Sepertinya kedatangan sang direktur baru ini sudah sangat di nantikan.

Elisha berjalan terburu-buru bahkan setengah berlari ketika melihat jam di pergelangan tangannya menunjukan jika acara sepuluh menit lagi akan dimulai. Tadi dia sempat terjebak macet karena terlambat keluar dari rumahnya padahal hanya lima menit.

Karena buru-buru Elisha tidak sempat melihat nama yang tertera di setiap karangan bunga sebagai ucapan selamat bahkan untuk sekedar say hello dengan para rekan yang berpapasan pun dia tidak sempat. Fokusnya adalah pintu lift yang akan mengantarkannya ke lantai dua puluh, lantai tertinggi di rumah sakit itu.

"Sha, baru datang?" seseorang dengan pakaian yang sama sepertinya menyapa, dia pun terlihat masih mengatur nafas karena setelah sama-sama berada di dalam lift khusus karyawan.

"Hah ...kamu juga?" Elisha mengangguk dan balik bertanya dan juga dijawab anggukan oleh rekan sejawatnya tersebut.

Acara hari ini benar-benar diinformasikan mendadak, sehingga mereka yang hari ini berencana untuk libur menjadi kalang kabut dan harus berakhir dengan hampir kesiangan.

"Alhamdulillah ..." Elisha menghembuskan nafasnya lega setelah keluar dari lift dan menyusuri lorong yang di kiri dan kanannya sudah berjejer karangan bunga dari para relasi baik perorangan, perusahaan maupun instansi pemerintahan.

"Capek ya?" tanya rekan yang tadi bersamanya,

"Banget, gila ...aku sampe lari-lari dari parkiran ke lobby" keluh Elisha yang ditanggapi dengan gelak tanpa suara oleh rekannya sesama dokter itu,

Acara yang menghebohkan seantero rumah sakit pun dimulai. Master of Ceremony dari kalangan selebritis membuka acara dengan meriah.

Rangkaian acara yang diawali dengan sambutan pemilik El-Malik Group sekaligus ucapan terima kasih kepada direktur sebelumnya atas kerja keras dan profesionalnya selama ini untuk El-Malik Hospital juga seluruh karyawan yang juga sangat berharga bagi mereka.

Tidak ada kata atau ucapan yang menunjukkan betapa kaya dan berkuasanya dirinya, sang pemilik El-Malik bahkan menundukkan badannya sebagai ucapan terima kasih pada seluruh karyawan yang sudah bekerja keras.

Di sesi terakhir sambutannya dia pun memperkenalkan sang putra yang akan melanjutkan estafet kepemimpinan, menjadi penanggung jawab untuk kelangsungan rumah sakit ini ke depannya.

Semua orang bertepuk tangan tatkala sang presdir El-Malik mengakhiri sambutannya dan turun dari podium untuk menyalami mantan direktur utama rumah sakit ini yang merupakan sahabatnya.

Riuh tepuk tangan kembali menggema saat MC memanggil direktur utama yang baru.

"Baiklah, hadirin yang berbahagia kita panggil direktur utama El-Malik Hospital baru kita, dokter Arik Rafandra Malik ..." dengan intonasi suara yang meninggi sang MC memanggil direktur baru itu disambut tepuk tangan yang membahana.

Disaat orang lain bertepuk tangan dengan wajah tersenyum menyambut direktur baru yang berjalan dengan gagahnya menuju podium, Elisha justru membeku.

Tangan yang akan bertepuk urung, bibir yang akan tersenyum berubah menganga, ingatannya kembali mengulang nama yang disebutkan oleh MC tadi.

"dokter ...dokter ...!" seru rekan sesama dokter yang berdiri di sampingnya, dia yang sedang bertepuk tangan melirik heran dengan perubahan sikap Elisha.

"dokter Elisha ..." sentak dokter yang ber name tag Haikal mengguncang bahu Elisha, setengah memaksa mendudukkan Elisha yang masih berdiri dengan tatapan tajam ke arah podium.

"Hah ...dokter Haikal, apa-apaan sih" Elisha tidak terima dia menepis tangan rekannya itu tanpa sadar,

"duduk lagi dok, lihatlah banyak orang yang melihat ke arah dokter" bisik dokter Haikal yang kemudian menyadarkan Elisha dengan keberadaannya saat ini.

"Selamat siang ..." suara yang tak jauh beda dengan beberapa tahun yang lalu, hanya sekarang terlihat lebih gagah dan berkharisma. Elisha tahu betul jika direktur yang berdiri di hadapannya, menyampaikan pidato yang menghipnotis semua orang di ruangan adalah Ariq Rafandra Malik, kekasih dari sahabatnya Kamilia.

Acara utama sudah selesai, saatnya semua orang beramah tamah, Ariq mendatangi beberapa meja untuk menyapa langsung bawahannya dibersamai oleh Pak direktur lama dan beberapa staf lainnya, tidak lupa wajah yang juga tak asing di mata Elisha yaitu teman satu angkatannya juga yang sejak awal selalu berada di samping Ariq, Emirza Ilham. satu persatu di sapa Ariq dengan ramah dan sopan.

Elisha tidak melepaskan tatapannya daei rombongan itu, setiap beralih meja seiring itu pula tatapannya mengekori. Di antara orang-orang yang ada di rombongan itu hampir semuanya Elisha kenal, walau pun dia belum lama bekerja di rumah sakit ini tapi karena sebelumnya sering mengikuti acara-acara internal para petinggi rumah sakit bersama sang ayah, Elisha sedikitnya sudah sering melihat wajah mereka.Hanya satu wajah yang sama sekali tidak Elisha kenal, seorang dokter perempuan yang setelah Ariq turun dari podium terus berada di sisi Ariq.

Rombongan tiba di meja yang tidak jauh dari tempat Elisha duduk, Ariq menyalami semua dokter yang berada di meja itu, tersenyum ramah, meminta bantuan dan arahan serta berharap bisa bekerja sama dengan baik. Sampai seorang dokter perempuan yang cukup senior di rumah sakit ini melontarkan pertanyaan yang membuat semua orang pun ingin tahu jawabannya.

"Maaf sebelumnya Pak, ngomong-ngomong, Pak Dirut ini sudah menikah atau masih single?" tanya dokter spesialis anak itu dengan diiringi senyum. Ariq pun tak kalah membalasnya dengan tersenyum,

"Alhamdulillah masih single, dok" jawab Ariq yang membuat semua orang ber oh ria,

"Wah, calon mantu idaman nih" sahut dokter senior lainnya,

"Insya Allah segera, ya kan Riq?!" direktur lama yang membersamai Ariq menepuk pundak penerusnya yang sudah seperti putranya sendiri,

"Insya Allah, Omm" bukan Ariq yang menjawab, tetapi wanita yang ada di sampingnya,

"Ini? ..." tanya dokter lain,

"Putriku" jawab direktur lama,

"Oh calon tunangannya dokter Ariq" dokter lain yang berada di samping wanita itu berucap,

"mohon do'anya" ucap dokter wanita dengan mata berbinar, terlihat sekali jika dirinya bahagia dengan spekulasi orang-orang di sekitarnya. Sementara Ariq hanya tersenyum tipis, tak berkesempatan berkata apapun karena pembicaraan didominasi oleh para dokter senior.

"Lho kamu? Elisha kan?" di saat fokus mencuri dengar dari pembicaraan para dokter senior Elisha dikagetkan dengan kehadiran Mirza yang tiba-tiba sudah berdiri di hadapannya.

Ingin sekali Elisha bertanya perihal kebenaran berita yang baru didengarnya perihal calon tunangan Ariq, pikirannya langsung melayang pada sahabatnya Kamilia, Elisha terlihat resah ketika melihat gelagat dokter wanita yang berada di samping Ariq.

"Iya, apa kabar, Mirza? Sudah lama yan kita tidak ketemu dan di grup angkatan juga sangat jarang kita saling bertegur sapa" Elisha berusaha menguasai hatinya, dia mencoba mengakrabkan diri dengan Mirza agar bisa bertanya tentang Ariq.

"Aku baik, kamu juga ternyata jadi dokter, kebetulan kita bertemu di tempat yang sama, semoga kita bisa bekerja sama dengan baik" ucap Mirza formal,

"dokter Ariq, ini Elisha teman angkatan kita, masih ingatkah?" Mirza yang melihat Ariq sudah selesai dengan para dokter senior mengintruksi atasannya itu agar mendekat ke arahnya, dia pun mengingatkan Ariq tentang Elisha.

Ariq tersenyum dengan ramah dan sempat menanyakan kabar Elisha serta menyampaikan harapan yang sama seperti yang diungkapkan Mirza.

Sementara Elisha hanya menganggukan kepala, canggung dan tidak fokus. Dalam hati bertanya-tanya apakah Ariq akan bertanya perihal Kamilia? Atau mungkin mereka sudah bertemu.

"Ar ...eh, dok ...eh Pak Dirut, selamat datang di El-Malik Hospital" ucap Elisha tak kalau formal walau kentara dirinya gugup, niat hati ingin sekali menanyakan perihal Kamilia, namun dokter wanita yang sejak tadi di samping Ariq mengulurkan tangannya ke arah Elisha.

"Temannya dokter Ariq ya? Perkenalkan aku Yumna Nahla, dokter baru di El-Malik Hospital, tunangannya dokter Ariq" ucapnya penuh percaya diri saat Ariq sudah beralih ke meja yang lain.

Bukan tanpa alasan dia memperkenalkan dirinya seperti itu pada Elisha, karena sejak tadi dia melihat Elisha yang terus memandangi Ariq.

"Oh ...hah?!" lagi-lagi Elisha kehilangan fokusnya.

Terpopuler

Comments

Nami chan

Nami chan

lhah, mantan cakra

2024-04-23

1

Adiba Shakila Atmarini

Adiba Shakila Atmarini

pertemukn kamila dan ariq.sblum kamila nerima lamaran dri yg lain..

2024-04-06

1

Yhanie Shalue

Yhanie Shalue

kak Laila pertemukan kamilia sm Ariq dl,, biar jelas hubungan mereka😌

2024-03-03

2

lihat semua
Episodes
1 Lima Tahun Lagi
2 Menjadi Guru Privat
3 Bertemu Lagi
4 Kehilangan
5 Dia Kembali
6 Ada Yang Klik
7 Tiba-Tiba Dilamar
8 Pupus Sudah
9 Direktur El-Malik Hospital
10 Resmi Dilamar
11 Dijemput
12 Berdamai Dengan Takdir
13 Kehangatan Keluarga
14 Enam Bulan Lagi
15 Terlambat
16 You Are Mine
17 Pertemuan
18 Kisah Kita Selesai
19 Posesif
20 Salah Faham
21 Harapan Sahabat
22 Foto
23 Saling Mengenal
24 Tamu Tak Diduga
25 Ikhlaskan
26 Menuju Sah
27 Kebahagiaan VS Kesedihan
28 Sedikit Lega
29 Merasa Sangat Beruntung
30 Dia Belum Selesai
31 Kedatangan Tamu
32 Bertemu Mantan
33 Menandai Kepemilikkan
34 Bersama Feli
35 Tujuan Hidup Baru
36 Bertemu
37 Bertatap Muka
38 Yang Disesali ...
39 Kekhawatiran Cakra
40 Bersamamu Aku Tenang
41 Cemburu
42 Kesalahfahaman yang Selalu Dibenarkan
43 Ketegasan Cakra
44 Penyesalan
45 Pingsan
46 Kehadiran Orang Baru
47 Rasa yang Salah
48 Syukuran Empat Bulanan
49 Tujuh Bulanan
50 Tujuh Bulanan (2)
51 Hari yang Indah
52 Rahasia Kamilia
53 Teror
54 Peringatan
55 Sumber Bahagia yang Sederhana
56 Selangkah Lebih Maju
57 Ada yang Belum Move On Juga
58 Menghadiri Undangan
59 Seikhlas Awan Mencintai Hujan
60 Aku Merindukan Panggilan Itu
61 Pertunangan
62 Melebur Rasa
63 Kecemasan Kamilia
64 Diagnosa Dokter
65 Cakra Sadar
66 Positif
67 Vonis
68 PoV Cakra
69 Nasihat Sahabat
70 Menenangkan Diri
71 Penyesalan Kamilia
72 Melewati Masa Kritis
73 Telah Kembali
74 Teman Curhat
75 Kita Bikin Romantis
76 Welcome Baby Boy
77 Rahasia
78 Menjenguk Baby Boy
79 Aqiqah Baby Rayyan
80 Hati Oh Hati
81 Kambuh
82 Vonis Akhir
83 Buku Harian
84 Curahan Hati
85 Datang dan Pergi
86 Tak Lagi Sakit (1)
87 Tak Lagi Sakit (2)
88 Tak Lagi Sakit (3)
89 Pulang
90 Kabar Jerman
91 Hidup Baru
92 Keraguan
93 Penyambutan Calon CEO
94 Dilema
95 Tamu
96 Menghindar
97 Kebersamaan dengan Sahabat (1)
98 Kebersamaan dengan Sahabat (2)
99 Kekhawatiran Para Sahabat
100 Keputusan (1)
101 Support Keluarga
102 Kuliah 1 SKS
103 Misi Pertama
104 Bagian Dari Proses
105 Penjajakan
106 Step By Step
107 Support Calon Adik Ipar
108 Omm Baik Datang Lagi
109 Pernyataan Calon Mertua
110 Beri Aku Kesempatan
111 Tiba-Tiba Dilamar
112 Siapa Dia?
113 Dia Datang
114 Tidak Menerima Penolakan
115 Rinduku Untukmu
116 Bersama Tapi Tak Bersua
117 Surat Biru Muda
118 Aku Datang
119 Mengejar Cinta
120 Jawaban
121 Menuju Halal
122 Mengunjungi Makam Cakra
123 H-1
124 Akad
125 Kita Bikin Romantis
126 Resepsi
127 Gasskeun ...!
128 Hidup Baru, Lembaran Baru.
129 Proyek Baru
130 Video Call
131 Begadang sampai Pagi
132 Keharuan di Resepsi
133 Long Distance Marriage
134 Telat Dua Minggu
135 Diary oh Diary ...
136 Harus Pergi
137 Kedatangan Tamu
138 Berita Online
139 Musibah
140 Tindakan
141 Aa Pulang
142 Dalang Kejahatan
143 Resign
144 Pasca Resign
145 Menuju Keluarga Besar
146 Terima Kasih dan Sampai Jumpa
147 Kisah Mommy Tiara dan Daddy Arzan
148 Novel Baru
Episodes

Updated 148 Episodes

1
Lima Tahun Lagi
2
Menjadi Guru Privat
3
Bertemu Lagi
4
Kehilangan
5
Dia Kembali
6
Ada Yang Klik
7
Tiba-Tiba Dilamar
8
Pupus Sudah
9
Direktur El-Malik Hospital
10
Resmi Dilamar
11
Dijemput
12
Berdamai Dengan Takdir
13
Kehangatan Keluarga
14
Enam Bulan Lagi
15
Terlambat
16
You Are Mine
17
Pertemuan
18
Kisah Kita Selesai
19
Posesif
20
Salah Faham
21
Harapan Sahabat
22
Foto
23
Saling Mengenal
24
Tamu Tak Diduga
25
Ikhlaskan
26
Menuju Sah
27
Kebahagiaan VS Kesedihan
28
Sedikit Lega
29
Merasa Sangat Beruntung
30
Dia Belum Selesai
31
Kedatangan Tamu
32
Bertemu Mantan
33
Menandai Kepemilikkan
34
Bersama Feli
35
Tujuan Hidup Baru
36
Bertemu
37
Bertatap Muka
38
Yang Disesali ...
39
Kekhawatiran Cakra
40
Bersamamu Aku Tenang
41
Cemburu
42
Kesalahfahaman yang Selalu Dibenarkan
43
Ketegasan Cakra
44
Penyesalan
45
Pingsan
46
Kehadiran Orang Baru
47
Rasa yang Salah
48
Syukuran Empat Bulanan
49
Tujuh Bulanan
50
Tujuh Bulanan (2)
51
Hari yang Indah
52
Rahasia Kamilia
53
Teror
54
Peringatan
55
Sumber Bahagia yang Sederhana
56
Selangkah Lebih Maju
57
Ada yang Belum Move On Juga
58
Menghadiri Undangan
59
Seikhlas Awan Mencintai Hujan
60
Aku Merindukan Panggilan Itu
61
Pertunangan
62
Melebur Rasa
63
Kecemasan Kamilia
64
Diagnosa Dokter
65
Cakra Sadar
66
Positif
67
Vonis
68
PoV Cakra
69
Nasihat Sahabat
70
Menenangkan Diri
71
Penyesalan Kamilia
72
Melewati Masa Kritis
73
Telah Kembali
74
Teman Curhat
75
Kita Bikin Romantis
76
Welcome Baby Boy
77
Rahasia
78
Menjenguk Baby Boy
79
Aqiqah Baby Rayyan
80
Hati Oh Hati
81
Kambuh
82
Vonis Akhir
83
Buku Harian
84
Curahan Hati
85
Datang dan Pergi
86
Tak Lagi Sakit (1)
87
Tak Lagi Sakit (2)
88
Tak Lagi Sakit (3)
89
Pulang
90
Kabar Jerman
91
Hidup Baru
92
Keraguan
93
Penyambutan Calon CEO
94
Dilema
95
Tamu
96
Menghindar
97
Kebersamaan dengan Sahabat (1)
98
Kebersamaan dengan Sahabat (2)
99
Kekhawatiran Para Sahabat
100
Keputusan (1)
101
Support Keluarga
102
Kuliah 1 SKS
103
Misi Pertama
104
Bagian Dari Proses
105
Penjajakan
106
Step By Step
107
Support Calon Adik Ipar
108
Omm Baik Datang Lagi
109
Pernyataan Calon Mertua
110
Beri Aku Kesempatan
111
Tiba-Tiba Dilamar
112
Siapa Dia?
113
Dia Datang
114
Tidak Menerima Penolakan
115
Rinduku Untukmu
116
Bersama Tapi Tak Bersua
117
Surat Biru Muda
118
Aku Datang
119
Mengejar Cinta
120
Jawaban
121
Menuju Halal
122
Mengunjungi Makam Cakra
123
H-1
124
Akad
125
Kita Bikin Romantis
126
Resepsi
127
Gasskeun ...!
128
Hidup Baru, Lembaran Baru.
129
Proyek Baru
130
Video Call
131
Begadang sampai Pagi
132
Keharuan di Resepsi
133
Long Distance Marriage
134
Telat Dua Minggu
135
Diary oh Diary ...
136
Harus Pergi
137
Kedatangan Tamu
138
Berita Online
139
Musibah
140
Tindakan
141
Aa Pulang
142
Dalang Kejahatan
143
Resign
144
Pasca Resign
145
Menuju Keluarga Besar
146
Terima Kasih dan Sampai Jumpa
147
Kisah Mommy Tiara dan Daddy Arzan
148
Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!