Keesokan pagi gadis cantik yang berstatus istri tapi masih perawan itu masih setia di bawah selimut tebalnya.Tidak seperti biasanya seorang Mentari jam segini masih meringkuk di bawah selimut.
Awan membuka mata,yang terlihat tepat berada di depan nya dalam jarak satu inci adalah wajah istri tercintanya.Awan tersenyum ke Mentari yang masih belum membuka mata.
Awan mengernyit heran,tidak biasa istrinya ini jam segini masih meringkuk di bawah selimut.Awan mengecup bibir manis istrinya.
"Panas,"gumam Awan terkesiap di saat bibir dan hidung nya bersentuhan dengan bibir dan hidung mentari.
"Sayang...sayang..."Awan menepuk-nepuk pelan pipi mulus istrinya yang terasa panas.Mentari membuka matanya saat merasakan tepukan lembut di pipinya.
"Hubby,dingin,"itulah kata yang keluar dari mulut manis Mentari sebelum memejamkan matanya lagi.Hati Awan terenyuh melihat istrinya tidak berdaya seperti itu.
"Bik...Bibik..."Awan berteriak memanggil Bik Minah untuk membantunya.Awan mengumpat dirinya sendiri.Di waktu istri nya membutuhkan bantuan seperti ini malah dirinya tidak bisa berbuat apa-apa.
"Aku benar-benar suami yang tidak berguna,aku tidak bisa membantu istriku di saat dia membutuhkan bantuan ku aku malah tidak bisa mengurusnya."Awan memaki dirinya sendiri habis-habisan.
Mentari yang mendengar suaminya mengumpat diri sendiri membuka matanya.Mentari dapat merasakan besarnya cinta Awan ke pada nya."Hubby jangan menyalahkan diri sendiri,aku tidak apa-apa,aku senang Hubby menghawatirkan aku,aku sangat beruntung memiliki suami yang mencintai ku sedalam ini."Mentari langsung memeluk tubuh suaminya dan menyandarkan kepalanya di dada bidang suaminya.
Awan langsung mendekap istrinya,mencium pucuk kepala istrinya sembari berkata,"Maafkan aku,maafkan suami mu yang tidak berguna ini,"Awan merasakan dirinya tidak berguna karena tidak dapat membantu istrinya.
Mentari semakin mengeratkan pelukannya,hatinya berbunga,walaupun sakit, tubuhnya lemas,namun hatinya begitu senang.Perkataan suaminya dapat membangkit gairah hidupnya.
"Hubby jangan berkata seperti itu,bagiku Hubby suami yang sangat sempurna,Hubby sangat berguna bagi ku,aku adalah wanita yang sangat beruntung di dunia ini karena memiliki suami seperti Hubby."Mentari terus mengeratkan pelukannya.Awan dapat merasakan panas suhu tubuh mentari di dadanya.
Tidak lama kemudian Bik Minah datang.Setelah mengetuk pintu Bik Minah langsung masuk menghampiri ke dua pasutri itu."Tuan muda memanggil Bibik,"tanya Bik Minah pada Awan.
"Iya Bik,tolong istri ku Bik.Telepon doktor keluarga sekarang juga!"titah Awan.Bik Minah langsung mengangguk,kemudian segera keluar dari kamar dua pasutri itu.
Setelah menghubungi Doktor keluarga S'Bagio,Bik Minah langsung menyiapkan air hangat untuk mengompres Nona Muda nya yang begitu baik dan berhati lembut.
Bik Minah sangat bersyukur kalau Tuan mudanya mendapatkan istri seperti Mentari yang tidak pernah memberi nya perintah,tidak pernah membentak dirinya,bahkan Mentari sering Membantu dirinya di dapur.
"Nona Mentari sangat baik dan berhati lembut,sangat berbeda dengan Nona adelia."ujar Bik Minah disahut oleh Mbok Sri.
"Iya lah Bik,Non Adel itu sombong,angkuh,dan suka bicara kasar,mulutnya itu lho.Kadang ingin aku sumpal mulutnya pakai sambal cabe,"saking geram ya Mbok Sri pada Adelia yaitu tunangan Awan dulu sewaktu belum terjadi kecelakaan.
"Mbok,aku ke kamar Non Mentari dulu ya,mau mengompres Non Mentari,"ucap Bik Minah pamit sama Mbok Sri.
"Lho emang Non Mentari sakit ya Bik?"tanya Mbok Sri karena dia tidak tau Mentari sakit.
"Iya Mbok,demam kata Tuan muda,"jawab Bik Minah sembari melangkah membawa baskom yang berisi air dan handuk kecil di tangannya.
"Ya Allah Non,semoga cepat sembuh,"ujar Mbok Sri pada Bik Minah yang telah melangkah menuju kamar Awan dan Mentari.
***
Sementara di sisi lain seorang wanita paruh baya yang masih terlihat cantik dan elegan,sedang memasuki sebuah mobil mewah yang di balik kemudi sudah ada Jordan sebagai sopir yang menggantikan Pak Seno,dan di kursi di sebelah kemudi ada Mike sebagai pengawal nya sekali gus orang kepercayaan nya.
"Amanda, handel semua pekerjaan,dan batalkan semua pertemuan dengan kolega ku!"titah Nyonya Amelia pada keponakan nya yang selama ini menjadi sekretaris nya.
"Siap Tante,Tante tenang aja,semoga Kak Mentari dan Fajar cepat ketemu."ujar Amanda yang juga penasaran dengan Anak tantenya.
Amanda Anak dari Kakak Amelia,kedua orang tuanya sudah meninggal dalam sebuah kecelakaan pesawat waktu pulang dari bisnis nya di luar Negeri.
Setelah ayahnya tiada Amanda tinggal bersama Oma nya yaitu Mami nya Amelia,sebelum Amelia sadar dari komanya.
Setelah Omanya meninggal,Amanda sekarang tinggal bersama Amelia,kadang juga dia tinggal di apartemen nya.
"Amin,"jawab Nyonya Amelia.
Setelah memberi perintah pada Amanda keponakan nya,Amelia menyuruh Jordan menjalankan mobilnya.
Sementara di rumah besar Subagio,Bik Minah mengompres Mentari,mulutnya tidak henti-hentinya berceloteh,"Aduh Non kenapa tiba-tiba sakit sih padahal semalam baik-baik saja,tapi Non seperti ketakutan,apa Tuan muda menyakiti Nona?"tanya Bik Minah tanpa sadar dengan celotehan nya sudah menyinggung Tuan muda nya.
"Enak aja Bibik ngomong aku menyakiti istriku,aku sangat mencintai istri ku,mana mungkin aku menyakitinya,yang Ada kalau aku sudah bisa jalan Bibik aku sakiti."ucap Awan bercanda menakuti Bik Minah.
Ketika Bik Minah ingin menimpali ucapan Awan, tiba-tiba pintu kamar di ketuk,Bik Minah langsung bangkit dan berjalan membuka pintu,"Bik,siapa yang sakit?"tanya Doktor Aldo pada Bik Minah sembari matanya celingukan melihat kedalam kamar.
"Itu Doktor,Nona muda,tubuh nya sangat panas,"jawab Bik Minah mempersilahkan Doktor Aldo masuk.
Saat melihat yang datang Doktor Aldo,seketika hati Awan menjadi panas.
"Bik,kenapa dia yang datang sih."tanya Awan menunjuk ke Doktor Aldo dengan mulutnya.
Doktor Aldo memelas dengan tingkah sahabat nya,namun dia tidak peduli,sahabat nya memang selalu begitu.Doktor Aldo mulai mulai mengeluarkan stetoskop untuk memeriksa panas Mentari,namun Awan segera mencegah.
"Tunggu...pakai sarung tangan mu,kalau mau memeriksa istriku,itu pun kalau kamu masih membutuhkan tangan untuk bekerja,"titah Awan menatap Aldo dengan tajam.
Bik Minah melongo tidak percaya mendengar Awan berkata seperti itu,tidak biasa Tuan mudanya posesif seperti itu,hahaha Bik Minah gelak sendiri dengan tingkah Tuan mudanya.Sedangkan Mentari terkekeh di dalam hatinya saja.
"Iya,aku pakai,posesif amat sih Lo,"cibir Doktor Aldo sembari memeriksa Mentari.
"Gimana keadaan Nona muda,Doktor,"tanya Bik Minah ingin tau Nona mudanya sakit apa.
"Nona Mentari tidak apa-apa,demam ini mungkin efek dari kelelahan atau ada yang di takutinya.Ini obat untuknya,"ujar Doktor Aldo sembari menyimpan kembali stetoskop kedalam tasnya.
"Dasar posesif,bucin,"ejek Doktor Aldo
"Bik antarkan dia keluar!"titah Awan pada Bik Minah.
Mentari menjadi bingung melihat interaksi suaminya dengan doktor Aldo.
"Tidak usah Bik,aku keluar sendiri aja,"jawab Doktor Aldo sembari melangkahkan kaki nya,namun sampai di pintu Doktor Aldo balik lagi,dia mendekat kan mulutnya ke telinga Awan dan berbisik."Cepat sembuh kalau gak mau istri cantik mu gua embat hehehe,"Doktor Aldo tertawa sembari berlari keluar dari kamar raja singa.
"kurang ajar,sahabat laknat lo,"cibir Awan namun Aldo sudah tidak terlihat lagi.
Bersambung.
Jangan lupa mampir juga ke karya ku yang satu lagi.
SUAMI MISKINKU TERNYATA CEO
Terimakasih sudah setia membaca cerita ku.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments
Reogkhentir
Mentari demam pasti gara gara manusia bertopeng menyatroni kamar mereka serta kepikiran keselamatan sang suami........
2024-03-07
1