Bab 8.Saling Punya Rasa

keesokan pagi Mentari terbangun dari pembaringan nya,dia melihat jam sudah hampir pukul 5 pagi."Ya Allah sudah pagi," gumamnya,Mentari segera bangkit dan bergegas ke kamar mandi,setelah membasuh muka dan ber wudhu Mentari lekas melakukan kewajiban nya sebagai seorang muslim.

Awan yang sudah membuka matanya tidak beralih menatap gadis yang memakai mukena itu."Benar kata Mama,dia gadis yang baik dan kuat Agama,"gumam Awan di atas tempat pembaringan nya.

Selesai sholat,Mentari menengadahkan kedua tangan nya,Mentari memohon ampunan kepada kedua orang tuanya dan juga untuk dirinya,tidak lupa dia juga menyelipkan nama suaminya di dalam do'a nya,"Ya Allah hamba memohon kepada Mu,berilah kesembuhan untuk suami hamba,kuat 'kan lah dia dalam menghadapi cobaan yang Engkau berikan,"Mentari terus memohon kebaikan untuk suaminya.

Awan yang mendengar begitu terharu,matanya mulai berkaca-kaca,Mentari yang baru kemarin dia nikahi sudah mendo'akan dirinya,sudah mendo'akan untuk kesembuhan nya."aku tidak perlu ragu lagi gadis pilihan Mama yang terbaik,walaupun dia terpaksa dengan pernikahan ini namun dia sangat tulus menerima ku sebagai suaminya,"gumam Awan lagi dalam hatinya.

Setelah selesai merapikan mukena dan melipat sajadah nya,Mentari segera mendekati ranjang Awan,saat melihat Awan sudah membuka matanya,dan masih ada sisa air mata di sana,Mentari mengernyit kening bingung mengapa ada air mata."Tuan,apakah anda menangis?"tanya Mentari polos.

Awan memejamkan matanya sekilas."Iya Mentari,"jawab Awan dengan suara serak nya khas orang bangun tidur.

"Kenapa Tuan menangis,apa ada yang sakit?"tanya Mentari lagi,dia merasa khawatir dan takut,siapa tau Awan sakit lagi di tubuh atau dimana gitu.

"Iya,sangat sakit di hati ku,"jawab Awan menatap wajah Mentari yang terlihat cemas.

"Sebentar saya panggilkan doktor dulu,"ujar Mentari ingin melangkah pergi.

"Tidak perlu,Doktor tidak akan bisa mengobati sakit ku ini!"ujar Awan membuat Mentari semakin bingung.

"Mentari,mendekat lah padaku genggam tangan ku!"ujar Awan.Mentari tidak mengerti dan semakin dibuat bingung,namun walaupun bingung Mentari tetap Mendekat dan menggenggam tangan Awan seperti yang di pinta oleh nya.

Setelah mentari mendekat dan menggenggam tangan nya.

"Mentari terimakasih kamu sudah mendo'akan kesembuhan ku,sekarang aku ingin bertanya pada mu,tolong kamu jawab dengan jujur,tidak perlu merasa tidak enak atau sungkan,kamu jawab aja sesuai apa yang ada di hati kamu,!ujar Awan,dia ingin tau apa yang ada di dalam hati Mentari.

Mendengar Awan berkata seperti itu Mentari terdiam,dia tidak tau harus menjawab bagai mana."memang nya Tuan ingin bertanya apa pada saya?"tanya Mentari dengan sopan.

"Apa kamu tertekan dengan pernikahan ini,apa kamu sangat terpaksa menikah dengan ku?aku tau kamu terpaksa karena Mama mengancam mu.Tapi jika kamu merasa pernikahan ini adalah beban,aku bisa melepas mu kamu bisa bebas,aku tidak mau mengikat mu dengan pernikahan ini,kamu gadis baik,kamu pantas mendapat kebahagian mu.,"ujar Awan,dia tidak sanggup melihat gadis sebaik Mentari tersiksa dengan beban pernikahan yang tidak dia inginkan.

Sejujurnya Awan sudah memiliki rasa pada Mentari, bukan hanya karena paras cantik yang di miliki Mentari,tapi juga karena ketulusan dan kesabaran yang membuat Awan mulai menaruh hati pada gadis yang sudah sah menjadi istrinya sekarang ini.Awan bukan lelaki yang mudah menaruh hati pada siapapun,tapi ini beda,kehadiran Mentari membuat Awan begitu mudah melupakan Adelia apa lagi Adelia telah menggores luka yang begitu dalam di hati nya.

Mentari masih diam,dia benar -benar tidak tau harus menjawab apa,di satu sisi Mentari memang terpaksa menikah dengan Awan,karena dia harus bertanggung jawab pada kecelakaan Awan.walau pun terpaksa tapi sekarangkan mentari sudah menjadi istri sah nya Awan,dan pernikahan ini bukanlah nikah siri tetapi tercatat di Negara,itu artinya pernikahan ini sah secara Negara dan Agama.

Di lain sisi Mentari sudah ikhlas menerima pernikahan nya,dia juga sudah punya rasa pada Awan,wanita mana yang tidak terpesona dengan ketampanan pemuda yang sedang berbaring di ranjang pasien ini.

Mentari juga sudah merasa nyaman dengan statusnya sekarang,apa lagi mengingat Mama Laras mengatakan kalau Fajar akan di masukkan ke sekolah Asrama,itu akan menjamin masa depan Fajar dan Mentari tidak perlu bingung-bingung memikirkan biayanya.

"kenapa kamu diam,"tanya Awan.membuat Mentari sadar dari lamunan nya.

"Eh...Iya Tuan,kalau boleh jujur,awalnya saya memang terpaksa harus menikah dengan anda Tuan,tapi setelah Tuan mengucap ijab kabul,itu artinya Tuan sudah mengucap janji pada Allah untuk menjaga saya,dan aku sudah bisa menerima pernikahan ini dengan setulus hati saya,mungkin ini garis takdir hidup saya harus berjodoh dengan Tuan,saya akan mencoba menjadi istri yang baik untuk Tuan jika Tuan masih menginginkan saya,dan saya tidak merasa terbebani,saya tidak pernah berniat ingin pergi karena bagi saya pernikahan hanya sekali dalam hidup saya,saya juga akan merawat Tuan sampai Tuan sembuh seperti sebelum nya."

Jawaban Mentari sukses membuat Awan lega dan senang,kini Awan tidak perlu ragu lagi karena Awan sudah mendengar semuanya dari mulut Mentari sendiri.

"Terima kasih Ya Allah Engkau telah mengirimkan ku seorang bidadari yang begitu baik dan sabar,"gumam Awan dalam hatinya.Awan sangat bahagia,dia tidak pernah menyangka Mentari akan menjadi istrinya.Kadang Awan juga berpikir kenapa tidak dari dulu dia bertemu Mentari, kenapa baru sekarang dalam keadaan begini pula.

"Terimakasih ya sudah mau menjadi istri ku dan sudah merawat ku dengan tulus," ucap Awan."Iya Tuan sama-sama,terimakasih juga karena sudah mau menerima ku menjadi istri Tuan,"jawab mentari lagi.

Hati Awan yang mendung kini sudah berlalu

Mentari sudah bersinar terang menyapa pepohonan,di luar sudah terdengar suara riuh orang yang datang dan juga orang yang pergi,kedua anak manusia yang sudah sah menjadi suami istri masih saling memandang dengan tangan yang masih menggenggam.

"Apa Tuan haus,mau saya ambilkan minum,"tanya Mentari,tapi Awan Tidak menjawab dia menatap Mentari dengan raut wajah kesal.Mentari yang melihat wajah Awan yang tadi nya ceria kini berubah menjadi kesal.

"Kenapa Tuan apa saya salah bicara,"tanya Mentari lagi.Dia bingung kenapa raut wajah suaminya berubah kesal."Iya,sangat salah,"jawab Awan ketus.Mentari terdiam lagi,dia bingung dimana salah nya.

"Sekarang jangan panggil aku Tuan lagi,aku ini suami mu bukan majikan mu,"ujar Awan melihat ke wajah Mentari.

Bersambung.

Terpopuler

Comments

Amelia

Amelia

hehehe bener tuh🤣🤣

2024-05-05

1

Amelia

Amelia

❤️❤️❤️❤️❤️❤️😊😊

2024-04-28

1

༄༅⃟𝐐 🇩𝗲𝘄𝗶ᵇᵘⁿᵍᵃ㊍㊍ꪶꫝ🌀🖌

༄༅⃟𝐐 🇩𝗲𝘄𝗶ᵇᵘⁿᵍᵃ㊍㊍ꪶꫝ🌀🖌

wkwkwk merajuk, pengen nya nuhun di panggil ayank ya

2024-03-15

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1.Kecelakaan.
2 Bab 2.Kondisi Awan.
3 Bab 3.Syarat
4 Bab 4.Rencana Licik Mama Laras
5 Bab 5.Awan Sadar
6 Bab. 6.Dapat Bini Juga Dapat Perawat
7 Bab 7.Pernikahan
8 Bab 8.Saling Punya Rasa
9 Bab 9.Panggil Aku Hubby
10 Bab 10.Cemburu
11 Bab 11.Drama Di Kamar Awan
12 Bab 12.Kepergian Fajar
13 Bab 13.Setitik Informasi
14 Bab 14.Pijat Refleksi
15 Bab 15.Sama Mencintai
16 Bab 16.Kecelakaan Yang Di Sengaja
17 Bab 17.Pahlawan Bertopeng
18 Bab 18.Posesif
19 Bab 19.Amelia Kerumah Surti
20 Bab 20.Bahigianya Om Anton
21 Bab 21.Hancurnya Pak Gunawan
22 Bab 22.Ke Khawatiran Mentari
23 Bab 23.Terungkap
24 Bab 24.Pengakuan Pak Gunawan
25 Bab 25.Cinta Belum Usai.
26 Bab 26.Masih Mencintai Mu
27 Bab 27.Artikel Mentari
28 Bab 28.Ke Gagalan Om Anton
29 Bab 29.Awan Berjalan
30 Bab 30.Nasip Arini
31 Bab 31.Tawaran Pekerjaan
32 Bab 32.Nyonya Amelia Ke Asrama
33 Bab 33.Awan Sembuh
34 Bab 34.Awan Yang Bucin
35 Bab 35.Menjenguk Fajar
36 Bab 36.Pertemuan Ibu dan Anak
37 Bab 37.Mama Laras VS Mama Amelia
38 Bab 38.Amelia Ke Rumah Subagio
39 Bab 39.Pewaris Perusahaan
40 Bab 40.Malam Pertama Yang Tertunda
41 Bab 41.Nasib Mama Aline
42 Bab 42.Berakhir Derita Arini
43 Bab 43.Awan Keperusahaan
44 Bab 44.Ide Licik Alex
45 Bab 45.Mentari Di Culik
46 Bab 46.Kecemasan Awan
47 Bab 47.Niat Licik Alex.
48 Bab 48.Keberadaan Mentari Terlacak
49 Bab 49.Kemarahan Awan
50 Bab 50.Pertarungan
51 Bab 51.Mimpi Buruk
52 Bab 52.Akting Mentari
53 Bab 53.Alex Curiga
54 Bab 54.Penyelamatan Mentari
55 Bab 55.Pertarunhan Sengit
56 Bab 56.Om Anton Tertembak
57 Bab 57.Penyesalan Alex
58 Bab 58.Pemakaman Om Anton
59 Bab 59.Permintaan Maaf Alex
60 Bab 60.Awan Setuju
61 Bab 61.Hati Alex Hancur
62 Bab 62.Patah Hati Alex
63 Bab 63.Suster Lily Kerumah Mike
64 Bab 64.Pertwmuan Rico Dan Mentari
65 Bab 65.Adelia Pingsan
66 Bab 66.Terkejut Nya Ningsih
67 Bab 67.Ningsih Galau
Episodes

Updated 67 Episodes

1
Bab 1.Kecelakaan.
2
Bab 2.Kondisi Awan.
3
Bab 3.Syarat
4
Bab 4.Rencana Licik Mama Laras
5
Bab 5.Awan Sadar
6
Bab. 6.Dapat Bini Juga Dapat Perawat
7
Bab 7.Pernikahan
8
Bab 8.Saling Punya Rasa
9
Bab 9.Panggil Aku Hubby
10
Bab 10.Cemburu
11
Bab 11.Drama Di Kamar Awan
12
Bab 12.Kepergian Fajar
13
Bab 13.Setitik Informasi
14
Bab 14.Pijat Refleksi
15
Bab 15.Sama Mencintai
16
Bab 16.Kecelakaan Yang Di Sengaja
17
Bab 17.Pahlawan Bertopeng
18
Bab 18.Posesif
19
Bab 19.Amelia Kerumah Surti
20
Bab 20.Bahigianya Om Anton
21
Bab 21.Hancurnya Pak Gunawan
22
Bab 22.Ke Khawatiran Mentari
23
Bab 23.Terungkap
24
Bab 24.Pengakuan Pak Gunawan
25
Bab 25.Cinta Belum Usai.
26
Bab 26.Masih Mencintai Mu
27
Bab 27.Artikel Mentari
28
Bab 28.Ke Gagalan Om Anton
29
Bab 29.Awan Berjalan
30
Bab 30.Nasip Arini
31
Bab 31.Tawaran Pekerjaan
32
Bab 32.Nyonya Amelia Ke Asrama
33
Bab 33.Awan Sembuh
34
Bab 34.Awan Yang Bucin
35
Bab 35.Menjenguk Fajar
36
Bab 36.Pertemuan Ibu dan Anak
37
Bab 37.Mama Laras VS Mama Amelia
38
Bab 38.Amelia Ke Rumah Subagio
39
Bab 39.Pewaris Perusahaan
40
Bab 40.Malam Pertama Yang Tertunda
41
Bab 41.Nasib Mama Aline
42
Bab 42.Berakhir Derita Arini
43
Bab 43.Awan Keperusahaan
44
Bab 44.Ide Licik Alex
45
Bab 45.Mentari Di Culik
46
Bab 46.Kecemasan Awan
47
Bab 47.Niat Licik Alex.
48
Bab 48.Keberadaan Mentari Terlacak
49
Bab 49.Kemarahan Awan
50
Bab 50.Pertarungan
51
Bab 51.Mimpi Buruk
52
Bab 52.Akting Mentari
53
Bab 53.Alex Curiga
54
Bab 54.Penyelamatan Mentari
55
Bab 55.Pertarunhan Sengit
56
Bab 56.Om Anton Tertembak
57
Bab 57.Penyesalan Alex
58
Bab 58.Pemakaman Om Anton
59
Bab 59.Permintaan Maaf Alex
60
Bab 60.Awan Setuju
61
Bab 61.Hati Alex Hancur
62
Bab 62.Patah Hati Alex
63
Bab 63.Suster Lily Kerumah Mike
64
Bab 64.Pertwmuan Rico Dan Mentari
65
Bab 65.Adelia Pingsan
66
Bab 66.Terkejut Nya Ningsih
67
Bab 67.Ningsih Galau

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!