Bab 4.Rencana Licik Mama Laras

"Berlebihan bagaimana?sudah jelas dia juga bersalah dalam kecelakaan yang Awan alami,Awan menabrak trotoar,itu karena mengelak dia yang berdiri di tengah jalan,"Mama Laras sangat kesal sama suami nya.

Pak Bagio melihat istrinya yang kesal karenanya,dia diam dan pasrah,Pak Bagio tidak berbicara lagi,lebih baik diam dari pada nanti kena omel.

"Mentari,biar bagai manapun kamu tetap bersalah dalam hal ini,jadi aku harap kamu bisa menentukan pilihan mu!"Mama Laras berkata dengan nada tegas.

Mentari yang takut dan segan dengan sikap elegan Mama Laras,diapun mengangguk."Saya mengerti nyonya,"jawab Mentari.dia juga membenarkan perkataan Mama Laras tadi yang mengatakan,kalau Awan tidak mengelaknya maka kecelakaan itu tidak akan terjadi.

"Bagus kalau kamu mengerti,sekarang tentukan pilihan mu!"titah Mama Laras dengan gaya elegannya.

"Saya bersedia merawat Tuan Awan sampai sembuh Nyonya,asalkan saya tidak di penjara,saya masih punya seorang adik yang masih kecil dan masih sekolah yang harus saya jaga,saya tidak mau adik saya terlantar dan putus sekolah,"jawab Mentari dengan wajah sendu menandakan,kalau dia sangat sedih.

Pak Bagio yang diam dari tadi menyimak interaksi istrinya dengan Mentari,kini dia ingin bertanya karena mendengar tadi Mentari berkata tidak mau adik nya terlantar dan putus sekolah.

"Kenapa tadi kamu bilang tidak mau adik mu terlantar,lalu kemana orang tua mu?"tanya Pak Bagio karena dia tidak mengerti dengan perkataan Mentari tadi.

"Orang tua saya sudah meninggal Tuan,saya dan adik saya hanya tinggal berdua di rumah,"jawab Mentari seperti menahan tangis.

"Terus sekarang adik kamu dengan siapa di rumah,apa kamu tidak ada sanak saudara?"sekarang Mama Laras yang bertanya.Dia merasa iba kepada Mentari apa lagi gadis didepannya ini yatim piatu dan harus menjaga juga menafkahi adik nya.

Mentari menggeleng kepalanya.

"Sendirian Nyonya,kami hanya berdua tidak punya saudara,"jawab Mentari benar adanya.

air mata yang dari tadi dia tahan luruh juga dengan sendirinya,Mentari terisak,dia akan selalu sedih kalau mengingat ayah dan ibunya yang meninggal secara tragis.

Mama Laras melihat ke suaminya memberi isyarat lewat matanya.

Pak Bagio yang mengerti dengan kedipan mata istrinya mengangguk setuju.

"di mana rumah kamu,kasih tau alamat nya pada ku,biar aku yang menjemput nya."ucap Pak Bagio.

setelah Melati memberi tau alamat rumah nya ,Pak Bagio langsung pergi.Tidak lama setelah Pak Bagio pergi Roni datang dengan banyak tentengan di tangan nya,ada pakaian dan juga makanan.

"Tante ini pesanan yang Tante pesan tadi,"ucap Roni.

"taruh aja di situ!"jawab Mama Laras menunjukkan meja di sofa Mentari duduk.

Roni melirik ke Mentari yang duduk di sofa dengan rambut dan baju yang berantakan.

"cantik,"gumam Roni dalam hati sembari meletakkan paper bag di atas meja.

"Mentari,ambil paper bag itu bawa ke kamar mandi,bersihkan dirimu dan ganti pakaian mu yang sangat tidak enak di pandang!"

Mentari mengiyakan,lalu pergi ke kamar mandi seperti perintah Mama Laras tadi.

"Tante siapa gadis itu," tanya Roni.

karena dia belum tau siapa Mentari.

"dia calon istrinya Awan,"jawab Mama Laras asal.

"Cantik bangat,untuk aku aja Tan,Awan 'kan sudah ada Adel,"jawab Roni yang belum tau kejadian yang sebenar nya.

"Roni,apa kamu mau Tante jitak kepalamu,"hardik Mama Laras.

seketika Roni diam,dia tidak berani berbicara lagi.

sesaat kemudian Mentari keluar dari kamar mandi dengan tubuh yang segar tidak ada lagi bau keringat.Kecantikan Mentari sudah terpampang jelas sekarang,wajah yang putih bersih begitu cantik walau tidak ada polesan Mike up,rambut yang panjang sepunggung tergerai indah,baju yang sangat jauh sekali harga nya dengan baju yang di pakai sebelum nya,hidung mancung dan bibir mungil yang berwarna pink membuat terpana siapa saja yang memandang.

Roni yang melihat penampilan Mentari yang sekarang,dia melongo mulut nya terbuka,"Ada bidadari,"gumam Roni,namun masih bisa di dengar oleh Mama Laras.

Mama Laras juga sangat kagum dengan kecantikan Mentari,tapi dia tidak mau memperlihatkannya

"air liur dah meleleh tu,"ucap Mama Laras menggoda Roni.

Cepat-cepat Roni menghapus nya,namun tidak ada apa pun disana,membuat Roni kesal pada Mama Laras.

Setelah mengerjai Roni,Mama Laras mengajak Mentari makan.Roni tidak henti-hentinya melirik Mentari.

"Roni,sebaik nya kamu pulang aja istirahat,sekarang perusahaan kamu yang meng handle jadi kamu harus bertanggung jawab dengan tugas mu!"

"Baik lah,Aku pulang,"ucap Roni berlalu pergi.

setelah selesai makan,Mentari membereskan semua bekas makanan lalu membuang nya ke tempat sampah.Mama Laras yang berdiri di dekat ranjang Awan berbaring,matanya terus melihat gerak -gerik Mentari,tidak ada yang terlewatkan dari pantauan Mama Laras.

"Sudah cantik,sopan,lembut,rajin,dan bertanggung jawab,"gumam Mama Laras dalam hati.Dia semakin yakin untuk melanjutkan rencana nya,Biar lah sekali ini dia dikatakan egois,walau baru beberapa jam dia mengenal Mentari,dia sudah sangat yakin kalau Mentari gadis yang baik,Mentari pasti Bisa menjadi istri yang baik untuk Awan.

Mama Laras sudah tekat dengan rencana nya,dia akan memaksa Mentari agar mau menikah dengan Awan,kalau Mentari tidak mau dia akan menggunakan ancaman nya,biarlah dikatakan licik dan jahat,asalkan Adelia tidak bisa mengusik hidup Awan lagi.

Sebenarnya Mama Laras tidak setuju kalau Awan menikahi Adelia,karena Mama Laras tau Adelia itu bukan gadis baik-baik,Mama Laras sudah pernah melihat Adel jalan bergandengan mesra dengan laki-laki lain selain Awan,tapi dia tidak bisa berbuat apa -apa karena Awan mengancam akan pergi dari Rumah kalau dia tidak merestui mereka.

"Sekarang ini adalah kesempatan terbaik untuk ku menikahkan Awan dengan Mentari.Dengan alasan Mentari harus bertanggung jawab penuh atas kelumpuhan awan,"gumam Mama Laras menyungging kan senyum di sudut bibirnya.

"Nyonya,kenapa Tuan belum sampai juga,apa Tuan tidak tau alamat rumah saya?"tanya Mentari dengan sopan.

"Kamu tidak perlu khawatir,adik kamu aman,sekarang dia sudah ada di rumah ku,kamu tidak perlu takut,dirumah juga ada Nadia adiknya Awan yang akan jadi teman nya."

"Tapi nyonya,"belum selesai Mentari bicara Mama Laras sudah memotongnya,"Sudah lah tidak usah di bahas lagi,biarkan adik mu tidur dengan nyenyak dirumah ku,lagi pula dirumah sakit tidak baik untuk anak-anak,lebih baik kamu juga istirahat karena besok kamu harus bersiap-siap,besok kamu harus menikah dengan Awan!"

Duaaaaaaaaaaaaaaaar,bagaikan petir disiang hari...

Bersambung.jangan lupa like dan komen,agar author lebih semangat menulis Bab-Bab berikut nya.

"TERIMA KASIH "

Terpopuler

Comments

Amelia

Amelia

semangat terus ❤️❤️❤️

2024-04-20

1

F.T Zira

F.T Zira

asal srobot aja bang😏

2024-03-24

1

༄༅⃟𝐐 🇩𝗲𝘄𝗶ᵇᵘⁿᵍᵃ㊍㊍ꪶꫝ🌀🖌

༄༅⃟𝐐 🇩𝗲𝘄𝗶ᵇᵘⁿᵍᵃ㊍㊍ꪶꫝ🌀🖌

aihhh punya rencana sendiri ini mama laras

2024-03-15

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1.Kecelakaan.
2 Bab 2.Kondisi Awan.
3 Bab 3.Syarat
4 Bab 4.Rencana Licik Mama Laras
5 Bab 5.Awan Sadar
6 Bab. 6.Dapat Bini Juga Dapat Perawat
7 Bab 7.Pernikahan
8 Bab 8.Saling Punya Rasa
9 Bab 9.Panggil Aku Hubby
10 Bab 10.Cemburu
11 Bab 11.Drama Di Kamar Awan
12 Bab 12.Kepergian Fajar
13 Bab 13.Setitik Informasi
14 Bab 14.Pijat Refleksi
15 Bab 15.Sama Mencintai
16 Bab 16.Kecelakaan Yang Di Sengaja
17 Bab 17.Pahlawan Bertopeng
18 Bab 18.Posesif
19 Bab 19.Amelia Kerumah Surti
20 Bab 20.Bahigianya Om Anton
21 Bab 21.Hancurnya Pak Gunawan
22 Bab 22.Ke Khawatiran Mentari
23 Bab 23.Terungkap
24 Bab 24.Pengakuan Pak Gunawan
25 Bab 25.Cinta Belum Usai.
26 Bab 26.Masih Mencintai Mu
27 Bab 27.Artikel Mentari
28 Bab 28.Ke Gagalan Om Anton
29 Bab 29.Awan Berjalan
30 Bab 30.Nasip Arini
31 Bab 31.Tawaran Pekerjaan
32 Bab 32.Nyonya Amelia Ke Asrama
33 Bab 33.Awan Sembuh
34 Bab 34.Awan Yang Bucin
35 Bab 35.Menjenguk Fajar
36 Bab 36.Pertemuan Ibu dan Anak
37 Bab 37.Mama Laras VS Mama Amelia
38 Bab 38.Amelia Ke Rumah Subagio
39 Bab 39.Pewaris Perusahaan
40 Bab 40.Malam Pertama Yang Tertunda
41 Bab 41.Nasib Mama Aline
42 Bab 42.Berakhir Derita Arini
43 Bab 43.Awan Keperusahaan
44 Bab 44.Ide Licik Alex
45 Bab 45.Mentari Di Culik
46 Bab 46.Kecemasan Awan
47 Bab 47.Niat Licik Alex.
48 Bab 48.Keberadaan Mentari Terlacak
49 Bab 49.Kemarahan Awan
50 Bab 50.Pertarungan
51 Bab 51.Mimpi Buruk
52 Bab 52.Akting Mentari
53 Bab 53.Alex Curiga
54 Bab 54.Penyelamatan Mentari
55 Bab 55.Pertarunhan Sengit
56 Bab 56.Om Anton Tertembak
57 Bab 57.Penyesalan Alex
58 Bab 58.Pemakaman Om Anton
59 Bab 59.Permintaan Maaf Alex
60 Bab 60.Awan Setuju
61 Bab 61.Hati Alex Hancur
62 Bab 62.Patah Hati Alex
63 Bab 63.Suster Lily Kerumah Mike
64 Bab 64.Pertwmuan Rico Dan Mentari
65 Bab 65.Adelia Pingsan
66 Bab 66.Terkejut Nya Ningsih
67 Bab 67.Ningsih Galau
Episodes

Updated 67 Episodes

1
Bab 1.Kecelakaan.
2
Bab 2.Kondisi Awan.
3
Bab 3.Syarat
4
Bab 4.Rencana Licik Mama Laras
5
Bab 5.Awan Sadar
6
Bab. 6.Dapat Bini Juga Dapat Perawat
7
Bab 7.Pernikahan
8
Bab 8.Saling Punya Rasa
9
Bab 9.Panggil Aku Hubby
10
Bab 10.Cemburu
11
Bab 11.Drama Di Kamar Awan
12
Bab 12.Kepergian Fajar
13
Bab 13.Setitik Informasi
14
Bab 14.Pijat Refleksi
15
Bab 15.Sama Mencintai
16
Bab 16.Kecelakaan Yang Di Sengaja
17
Bab 17.Pahlawan Bertopeng
18
Bab 18.Posesif
19
Bab 19.Amelia Kerumah Surti
20
Bab 20.Bahigianya Om Anton
21
Bab 21.Hancurnya Pak Gunawan
22
Bab 22.Ke Khawatiran Mentari
23
Bab 23.Terungkap
24
Bab 24.Pengakuan Pak Gunawan
25
Bab 25.Cinta Belum Usai.
26
Bab 26.Masih Mencintai Mu
27
Bab 27.Artikel Mentari
28
Bab 28.Ke Gagalan Om Anton
29
Bab 29.Awan Berjalan
30
Bab 30.Nasip Arini
31
Bab 31.Tawaran Pekerjaan
32
Bab 32.Nyonya Amelia Ke Asrama
33
Bab 33.Awan Sembuh
34
Bab 34.Awan Yang Bucin
35
Bab 35.Menjenguk Fajar
36
Bab 36.Pertemuan Ibu dan Anak
37
Bab 37.Mama Laras VS Mama Amelia
38
Bab 38.Amelia Ke Rumah Subagio
39
Bab 39.Pewaris Perusahaan
40
Bab 40.Malam Pertama Yang Tertunda
41
Bab 41.Nasib Mama Aline
42
Bab 42.Berakhir Derita Arini
43
Bab 43.Awan Keperusahaan
44
Bab 44.Ide Licik Alex
45
Bab 45.Mentari Di Culik
46
Bab 46.Kecemasan Awan
47
Bab 47.Niat Licik Alex.
48
Bab 48.Keberadaan Mentari Terlacak
49
Bab 49.Kemarahan Awan
50
Bab 50.Pertarungan
51
Bab 51.Mimpi Buruk
52
Bab 52.Akting Mentari
53
Bab 53.Alex Curiga
54
Bab 54.Penyelamatan Mentari
55
Bab 55.Pertarunhan Sengit
56
Bab 56.Om Anton Tertembak
57
Bab 57.Penyesalan Alex
58
Bab 58.Pemakaman Om Anton
59
Bab 59.Permintaan Maaf Alex
60
Bab 60.Awan Setuju
61
Bab 61.Hati Alex Hancur
62
Bab 62.Patah Hati Alex
63
Bab 63.Suster Lily Kerumah Mike
64
Bab 64.Pertwmuan Rico Dan Mentari
65
Bab 65.Adelia Pingsan
66
Bab 66.Terkejut Nya Ningsih
67
Bab 67.Ningsih Galau

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!