Bab 15.Sama Mencintai

"Sayang..."

"Hem..."Mentari menoleh.

"sayang...panggil Awan lagi.

"Iya Hubby,apa Hubby ingin sesuatu,"tanya mentari pada suaminya.

Awan menggeleng kepalanya,seketika Mentari tercengang tidak percaya suaminya sudah bisa menggerakkan kepalanya.

"Hubby, Hubby sudah bisa bergerak, Alhamdulillah lah ya Allah,"Mentari terus bersujud syukur,hatinya begitu senang.

 Awan sangat terharu melihat Mentari begitu senang,padahal Awan baru bisa menggerak kan kepala dan jari tangan saja.Tapi Mentari sudah begitu senang,bagai mana nanti kalau Awan sembuh total,apakah Mentari akan pingsan?

"Sayang...mendekat lah duduk di samping ku,ada yang ingin aku bicarakan,"Awan meminta Mentari duduk di sampingnya.Awan ingin membicarakan hal penting dengan istrinya.

Mentari dengan hati senang dan senyuman yang tidak pernah pudar dibibir manisnya mendekat lalu duduk di samping suaminya berbaring.

"Sayang,bisakah kamu membuat posisiku setengah duduk agar aku nyaman saat berbicara?"

"Iya Hubby,"jawab mentari segera memposisikan Awan setengah duduk,memang tubuh Awan berat sehingga Mentari harus mengeluarkan tenaga ekstra.

Setelah siap merubah posisi Awan Mentari menarik nafas, lalu duduk di samping suaminya.tangan mentari terus memijat lengan Awan sembari bertanya apa yang ingin Awan bicarakan padanya.

"Hubby mau bicara apa?"tanya Mentari karena Awan belum memulai pembicaraan sedari tadi.

"Sayang tolong rahasiakan tentang perkembangan tubuhku,tidak ada yang boleh tau,dan jika kamu keluar meninggalkan kamar tolong kunci pintunya,jangan biarkan orang lain masuk kesini."

"Tapi kenapa harus dirahasiakan Hubby?"tanya Mentari karena tidak mengerti dengan rencana Awan.

"Nanti kamu akan tau,untuk sekarang ikuti aja apa yang aku perintah kan,sekarang tolong buka laci yang ada di sudut itu,"perintah Awan pada Mentari.

Mentari yang patuh pada perintah suami Lang bangkit dari duduknya,kemudian dia berjalan ke laci yang di maksud oleh Awan.Setelah sampai di depan laci yang ada di sudut kamar Mentari segera membuka laci itu,lalu menoleh ke suaminya.

"Apa isinya?"tanya Awan.

"HP dan Map biru,"jawab Mentari.

"Buka lagi yang paling bawah,ambil semua bawa kesini!"perintah Awan meminta Mentari membawakan ponsel dan kedua Map itu kepadanya.

Mentari pun mengambil semua itu dan membawanya kepada Awan.

"Sekarang kamu ambil sealing tape di laci meja rias,lalu tempel kan Map itu di bawah tempat tidur kita,"ujar Awan menyuruh melati menempelkan kedua map itu di bawah tempat tidur agar aman.

Mentari tanpa bertanya apapun dia langsung melakukan apa yang di perintah kan oleh suaminya,selesai menempelkan Kedua Map itu,Mentari menatap suaminya,"Sudah siap,sekarang apa lagi?"tanya Mentari melihat ke suaminya tersenyum.

"Ambilkan HP yang tadi,tolong tekan kontak nama Edward,setelah tersambung tekan pengeras suara!"

Mentari langsung melakukan apa yang di minta oleh Awan.Setelah telepon terhubung terdengar lah suara laki-laki di ujung telepon.

"Edward,antarkan salinan surat-surat dan dokumen kerumah segera,dan cari tau siapa dalang di balik kecelakaan ku!"perintah Awan pada orang di seberang telepon yang tidak Mentari tau itu siapa.

"Baik Tuan," sahut lelaki di ujung telepon itu.Setelah itu telepon pun terputus,Awan menatap istrinya yang terlihat kebingungan.

"duduklah,"Awan menyuruh Mentari duduk di samping nya lagi.

"Itu surat dan dokumen penting perusahaan,sebentar lagi datang salinan palsu kamu letakkan di laci tempat kamu ambil yang asli tadi,aku cuma mengamankan siapa tau ada yang menginginkan,mereka akan memanfaatkan ketidak ber dayaan ku,"Awan menceritakan semua yang terjadi agar Mentari bisa was-was kedepan nya.

Mentari hanya mengangguk mengerti dengan posisi suami sebagai CEO di perusahaan besar,Mentari hanya bisa mendukung dan memberi semangat,karena Mentari tau itulah yang sekarang sangat di butuhkan oleh suaminya.

"Hanya kamu sekarang yang bisa aku percaya,"ujar Awan bukan berarti Awan tidak percaya sama Mama dan juga Papanya,Awan hanya takut kalau Mama nya akan memberitahu pada semua keluarganya.

Mentari mendongak matanya menatap ke suaminya."Lalu kenapa Hubby mempercayai ku,bukan kah kita baru kenal beberapa hari?"tanya Mentari.

"Karena kamu istriku,dan aku sudah mencintai mu,"jawab Awan membuat jantung Mentari berdebar kencang,jiwa nya seperti melayang,hatinya di penuhi dengan bunga.

Mentari menunduk malu,pipinya memerah namun Mentari harus terbiasa karena Awan sekarang suami dan dia akan bersama suaminya sepanjang pernikahannya.

"Kenapa Hubby secepat itu jatuh cinta pada ku,"tanya mentari menatap mata suaminya karena ingin melihat ketulusan cinta suaminya.

"Karena kamu yang pantas aku cintai,ketulusan dan kesabaran yang kamu miliki dalam mengurusku,itulah yang membuat aku begitu cepat mencintai mu,walaupun aku tau kamu belum memiliki cinta di hati mu untukku,namun aku akan berjuang untuk membuatmu jatuh cinta pada ku."ungkap Awan sesuai dengan apa yang telah dia rasakan pada gadis yang sekarang telah menjadi istrinya.

Mentari menggeleng kepalanya,matanya masih menatap mata Awan,Mentari bisa melihat ketulusan hati Awan kepadanya.

"Tidak Hubby,kamu salah jika mengira aku belum mencintai mu.Asal Hubby tau akulah yang lebih dulu mencintai mu,namun aku malu dan takut mengutarakannya,"ungkap Mentari yang sebenarnya dirasakan oleh nya selama ini.

Awan tersenyum,hatinya begitu bahagia setelah mendengar pengakuan Mentari pada dirinya

"Sayang peluk aku,peluklah suami mu."minta Awan pada istrinya,Awan sungguh sangat ingin merasakan pelukan istrinya.

Mentari dengan malu-malu mendekat dan memeluk suaminya."Hubby terimakasih sudah mencintai ku,terimakasih sudah menerimaku dengan segala kekurangan ku."Mentari sangat sedih jika mengingat perjuangan hidup dengan adik nya yang penuh penderitaan dan juga hinaan.

Tuhan sudah menjawab do'a-do'a nya,memberinya seorang suami yang mencintai nya walaupun suami nya dalam keadaan seperti ini.

kebahagian Awan dan Mentari tidak bertahan lama karena sudah terdengar suara orang yang memanggil Mentari sembari berteriak-teriak.Terpaksa Mentari harus bangun dan melepaskan pelukannya.

"Mentari...Mentari...Keluar kamu,cepat keluar kamu,"terdengar suara Mama Laras meneriaki nama Mentari begitu kerasnya

Awan sangat kesal karena dekapan dari Mentari harus terlepas di sebabkan teriakan Mamanya memanggil Mentari.

Sesaat keduanya saling memandang bertanya dengan isyarat mata,karena keduanya tidak tau kenapa Mama Laras berteriak begitu keras memanggil nama Mentari.

"Hubby,kenapa Mama berteriak seperti itu memanggil nama ku."tanya Mentari pada suaminya karena tidak biasanya Mama Laras begitu.

"Tidak tau sayang,kamu lihat aja dulu,"jawab Awan karena dia juga tidak tau.

"Mentari,keluar kamu,jangan bersembunyi,cepat keluar."Mama Laras mengetuk pintu kamar Awan dan Mentari.

Mentari membuka pintu kamarnya,sangat terlihat Mama Laras menatapnya begitu tajam."Ikut aku kebawah sekarang juga."ujar Mama Laras kesal pada Mentari.

Mentari menutup pintu kamar itu lalu turun mengikuti Mama Laras.

Bersambung.

Terpopuler

Comments

🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🥑⃟🇩ᵉʷᶦbunga🌀🖌

🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🥑⃟🇩ᵉʷᶦbunga🌀🖌

gaje mama laras ini. banyak mau nya

2024-03-15

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1.Kecelakaan.
2 Bab 2.Kondisi Awan.
3 Bab 3.Syarat
4 Bab 4.Rencana Licik Mama Laras
5 Bab 5.Awan Sadar
6 Bab. 6.Dapat Bini Juga Dapat Perawat
7 Bab 7.Pernikahan
8 Bab 8.Saling Punya Rasa
9 Bab 9.Panggil Aku Hubby
10 Bab 10.Cemburu
11 Bab 11.Drama Di Kamar Awan
12 Bab 12.Kepergian Fajar
13 Bab 13.Setitik Informasi
14 Bab 14.Pijat Refleksi
15 Bab 15.Sama Mencintai
16 Bab 16.Kecelakaan Yang Di Sengaja
17 Bab 17.Pahlawan Bertopeng
18 Bab 18.Posesif
19 Bab 19.Amelia Kerumah Surti
20 Bab 20.Bahigianya Om Anton
21 Bab 21.Hancurnya Pak Gunawan
22 Bab 22.Ke Khawatiran Mentari
23 Bab 23.Terungkap
24 Bab 24.Pengakuan Pak Gunawan
25 Bab 25.Cinta Belum Usai.
26 Bab 26.Masih Mencintai Mu
27 Bab 27.Artikel Mentari
28 Bab 28.Ke Gagalan Om Anton
29 Bab 29.Awan Berjalan
30 Bab 30.Nasip Arini
31 Bab 31.Tawaran Pekerjaan
32 Bab 32.Nyonya Amelia Ke Asrama
33 Bab 33.Awan Sembuh
34 Bab 34.Awan Yang Bucin
35 Bab 35.Menjenguk Fajar
36 Bab 36.Pertemuan Ibu dan Anak
37 Bab 37.Mama Laras VS Mama Amelia
38 Bab 38.Amelia Ke Rumah Subagio
39 Bab 39.Pewaris Perusahaan
40 Bab 40.Malam Pertama Yang Tertunda
41 Bab 41.Nasib Mama Aline
42 Bab 42.Berakhir Derita Arini
43 Bab 43.Awan Keperusahaan
44 Bab 44.Ide Licik Alex
45 Bab 45.Mentari Di Culik
46 Bab 46.Kecemasan Awan
47 Bab 47.Niat Licik Alex.
48 Bab 48.Keberadaan Mentari Terlacak
49 Bab 49.Kemarahan Awan
50 Bab 50.Pertarungan
51 Bab 51.Mimpi Buruk
52 Bab 52.Akting Mentari
53 Bab 53.Alex Curiga
54 Bab 54.Penyelamatan Mentari
55 Bab 55.Pertarunhan Sengit
56 Bab 56.Om Anton Tertembak
57 Bab 57.Penyesalan Alex
58 Bab 58.Pemakaman Om Anton
59 Bab 59.Permintaan Maaf Alex
60 Bab 60.Awan Setuju
61 Bab 61.Hati Alex Hancur
62 Bab 62.Patah Hati Alex
63 Bab 63.Suster Lily Kerumah Mike
64 Bab 64.Pertwmuan Rico Dan Mentari
65 Bab 65.Adelia Pingsan
66 Bab 66.Terkejut Nya Ningsih
67 Bab 67.Ningsih Galau
68 Bab 68.Kepulangan Nadia
69 Bab 69.Pasrah Ningsih
70 Bab 70.Resepsi
71 Bab 71.Semangat Untuk Alex
72 Bab 72.Bukan Malam Pertama
73 Bab 73.Getaran Hati Alex
74 Bab 74.Sonia Di Pecat
75 Bab 75.Jatuh Cinta
76 Bab 76.Menghibur Mentari
77 Bab 77.Kebingungan Awan
78 Bab 78.Tangis Haru Mentari
79 Bab 79.Kegugupan Alex
80 Bab 80.Pernyataan Cinta Alex
81 Bab 81.Selamat Untuk Mentari(end)
82 Pengemuman
Episodes

Updated 82 Episodes

1
Bab 1.Kecelakaan.
2
Bab 2.Kondisi Awan.
3
Bab 3.Syarat
4
Bab 4.Rencana Licik Mama Laras
5
Bab 5.Awan Sadar
6
Bab. 6.Dapat Bini Juga Dapat Perawat
7
Bab 7.Pernikahan
8
Bab 8.Saling Punya Rasa
9
Bab 9.Panggil Aku Hubby
10
Bab 10.Cemburu
11
Bab 11.Drama Di Kamar Awan
12
Bab 12.Kepergian Fajar
13
Bab 13.Setitik Informasi
14
Bab 14.Pijat Refleksi
15
Bab 15.Sama Mencintai
16
Bab 16.Kecelakaan Yang Di Sengaja
17
Bab 17.Pahlawan Bertopeng
18
Bab 18.Posesif
19
Bab 19.Amelia Kerumah Surti
20
Bab 20.Bahigianya Om Anton
21
Bab 21.Hancurnya Pak Gunawan
22
Bab 22.Ke Khawatiran Mentari
23
Bab 23.Terungkap
24
Bab 24.Pengakuan Pak Gunawan
25
Bab 25.Cinta Belum Usai.
26
Bab 26.Masih Mencintai Mu
27
Bab 27.Artikel Mentari
28
Bab 28.Ke Gagalan Om Anton
29
Bab 29.Awan Berjalan
30
Bab 30.Nasip Arini
31
Bab 31.Tawaran Pekerjaan
32
Bab 32.Nyonya Amelia Ke Asrama
33
Bab 33.Awan Sembuh
34
Bab 34.Awan Yang Bucin
35
Bab 35.Menjenguk Fajar
36
Bab 36.Pertemuan Ibu dan Anak
37
Bab 37.Mama Laras VS Mama Amelia
38
Bab 38.Amelia Ke Rumah Subagio
39
Bab 39.Pewaris Perusahaan
40
Bab 40.Malam Pertama Yang Tertunda
41
Bab 41.Nasib Mama Aline
42
Bab 42.Berakhir Derita Arini
43
Bab 43.Awan Keperusahaan
44
Bab 44.Ide Licik Alex
45
Bab 45.Mentari Di Culik
46
Bab 46.Kecemasan Awan
47
Bab 47.Niat Licik Alex.
48
Bab 48.Keberadaan Mentari Terlacak
49
Bab 49.Kemarahan Awan
50
Bab 50.Pertarungan
51
Bab 51.Mimpi Buruk
52
Bab 52.Akting Mentari
53
Bab 53.Alex Curiga
54
Bab 54.Penyelamatan Mentari
55
Bab 55.Pertarunhan Sengit
56
Bab 56.Om Anton Tertembak
57
Bab 57.Penyesalan Alex
58
Bab 58.Pemakaman Om Anton
59
Bab 59.Permintaan Maaf Alex
60
Bab 60.Awan Setuju
61
Bab 61.Hati Alex Hancur
62
Bab 62.Patah Hati Alex
63
Bab 63.Suster Lily Kerumah Mike
64
Bab 64.Pertwmuan Rico Dan Mentari
65
Bab 65.Adelia Pingsan
66
Bab 66.Terkejut Nya Ningsih
67
Bab 67.Ningsih Galau
68
Bab 68.Kepulangan Nadia
69
Bab 69.Pasrah Ningsih
70
Bab 70.Resepsi
71
Bab 71.Semangat Untuk Alex
72
Bab 72.Bukan Malam Pertama
73
Bab 73.Getaran Hati Alex
74
Bab 74.Sonia Di Pecat
75
Bab 75.Jatuh Cinta
76
Bab 76.Menghibur Mentari
77
Bab 77.Kebingungan Awan
78
Bab 78.Tangis Haru Mentari
79
Bab 79.Kegugupan Alex
80
Bab 80.Pernyataan Cinta Alex
81
Bab 81.Selamat Untuk Mentari(end)
82
Pengemuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!