Bab 7.Pernikahan

Pak Gunawan yang mendapat kan laporan dari Anak buah nya,mukanya memerah menahan marah.Dalam benak nya ada sedikit rasa takut yang terus menghantuinya.

"Anak kurang ajar,Susah di atur,berapa kali sudah aku bilang,jangan ber urusan sama polisi,ini kamu malah datang sendiri ke sana,"cerocos Pak Gunawan memarahi Putri Semata wayang nya.

"Pa,kenapa pagi-pagi sudah marah-marah,"tegur seorang wanita paruh baya.

"Ini ni kalau di marahin ada saja yang membela,"ujar Pak Gunawan lagi.

"Memang Arini melakukan apa?"tanya Alin pada suaminya.

"Tanya sama anak manja mu ini,berapa kali sudah ku ingatkan jangan pernah berurusan sama polisi,ini malah dia datang ke kantor polisi,"cerocos Pak Gunawan lagi.

Pak Gunawan sangat takut jika berurusan sama polisi,dia takut kalau rahasia nya terbongkar,kejahatan yang dilakukan nya sangat besar,karena telah melenyapkan dua nyawa orang.

Padahal polisi sudah menutup kasus itu sejak lima tahun yang lalu,dan kejahatan yang di lakukan oleh Pak Gunawan juga sudah sangat lama,sudah sepuluh tahun lebih.Tapi pak Gunawan tetap takut kalau kejahatan nya terbongkar dan dia akan masuk penjara.

"Ma,aku hanya memberi keterangan kemaren tentang kecelakaan yang di sebab kan oleh Mentari si udik itu,"titah Arini.

"Sama aja,itu namanya juga kantor polisi,"hardik Pak Gunawan lagi.

"Sudah lah Pa,Putri kita 'kan tidak tau apa-apa,

maafkan saja,"titah Mama Alin.

"Bela,Bela aja terus Anak manja kamu itu,"Geram Pak Gunawan pada istrinya.

Sementara di kediaman Pak Bagio,semua sudah bersiap untuk kerumah sakit,di sana juga nampak ada Pak penghulu,sedangkan baju pengantin sudah di masukkan ke mobil oleh Nadia tadi.

"Nadia panggil Fajar,apakah dia sudah siap?"tanya Pak Bagio,"ia Pa,akan segera aku panggilkan,"sahut Nadia segera berlalu.

Setelah semua nya siap,mereka keluar dari rumah mewah itu segera menuju mobil masing-masing.

Tidak butuh waktu lama mobil yang di tumpangi mereka sudah memasuki perkarangan rumah sakit,setelah turun dari mobil semua nya berjalan menyusuri koridor rumah sakit hingga sampai lah di ruang VVIP,dimana ruangan tempat Awan dirawat.

Saat sudah sampai di dalam ruangan,Fajar langsung berhambur ke pelukan Mentari."Kakak,"ucap Fajar lirih ketika sudah berada di pelukan Mentari."Maafkan Kakak,semalam Kakak tidak bisa menemani mu tidur,"ujar Mentari sembari mendekap adik nya erat.

Mentari takut Fajar tidak bisa tidur,karena Fajar tidak terbiasa tidur sendiri,namun sekarang Mentari lega saat melihat mata adik nya tidak kurang tidur.

"Kak ini teman baru Fajar Namanya Kak Nadia.Kak Nadia tadi malam yang menemani Fajar tidur,Kak Nadia juga belikan baju baru untuk Fajar,Kaka harus datang kerumah Kak Nadia,rumah Kak Nadia sangat besar,dan tempat tidurnya sangat empuk tidak seperti dirumah kita,"celoteh Fajar membuat semua orang di dalam ruangan itu tertawa,begitu juga Awan yang ada di atas ranjang nya ikut menyungging kan senyum.

Fajar dia masih Anak kecil dan polos,dia tidak tau apa yang sedang terjadi,pada Kakak nya,dia fikir Nadia teman barunya.

"Mentari mengalih tatapan nya ke Nadia lalu dia berkata,Nadia terimakasih sudah menemani adik ku semalam."Mentari sangat menghargai perbuatan baik orang lain walau itu sekecil semut.

"Iya Kak Mentari tidak masalah,lagi pula aku senang bisa berteman dengan Fajar.Iya 'kan Fajar?"Nadia melemparkan pertanyaan pada Fajar.

Bocah itu yang masih betah berada dalam dekapan Mentari pun mengangguk kepala nya. "Ya udah sekarang main sama Kak Nadia dulu,Kak mentari mau ganti baju dulu,biar kelihatan cantik,"bujuk Mama Laras pada Fajar yang masih erat mendekap Mentari. Mama Laras sangat tau cara membujuk Anak kecil karena waktu kecil Awan sangat aktif dan suka minta ini-itu jadi Mama Laras selalu membujuk Awan agar mau mendengarkan nya.

Setengah jam kemudian semua orang sudah berkumpul di ruangan rawat Awan,doktor Indra juga hadir disana,ada Ki Ayi juga yang akan menjadi wali hakim untuk Mentari,karena Mentari sudah tidak punya orang tua lagi.

sebenarnya Mentari masih paman,tapi Paman jauh,yatu Anak dari Kakak sepupu Ibunya.

Paman Gunawan tidak bisa menjadi wali nikah Mentari karena dia dengan Mentari tidak ada ikatan darah,Mentari juga tidak memberi tau Paman Gunawan,karena dia dengan Paman Gunawan sudah lama tidak akur,semenjak Ayah dan ibunya Mentari meninggal,Paman Gunawan mengambil semua harta milik orang tua Mentari,restoran,Toko dan juga rumah,sehingga Mentari dan adik nya harus tinggal di kontrakan kumuh.

Mentari di suruh duduk di kursi dekat ranjang Awan berbaring,dan juga semua duduk disana termasuk Pak penghulu dan juga wali hakim.

Tidak lama kemudian terdengar kata sah yang menggema di ruangan itu.Mentari menitikkan air matanya,sekarang dia sudah bukan gadis lagi,tapi sudah menjadi istri seorang Awan,Seorang lelaki lumpuh,yang hanya bisa berbaring tanpa bisa bergerak.

"Ayah,Ibu,Mentari kini Sudah menjadi seorang istri,Mentari sudah bersuami,Ayah,Ibu,semoga kalian bahagia disana,Mentari janji akan tetap menjaga Fajar,dan mencari Ibu kandung kami,"Mentari mencium tangan Awan yang kini sudah sah menjadi suaminya.

Kemudian Mentari beralih memeluk Fajar adik yang sangat dia sayangi,masih mengiang-ngiang di pikiran pesan Ayah dan Ibunya.

"kalian tidak boleh terpisah,kamu sama Fajar harus tetap bersama-sama hingga kalian dewasa,jaga adik kamu,bimbing dia agar kelak besar nanti dia menjadi pemuda yang baik,kalian cari Ibu kandung kalian,jangan benci dia,Ibu kamu orang yang sangat baik,Ibu sudah sangat lama berteman dengan Ibu kandung mu,dari kami Sekolah menengah hingga sampai Ibu kamu di bawa oleh Oma mu,ibu kamu pasti juga sangat menderita karena berpisah dengan kalian,ini kalung yang di belikan Ibu mu sebelum melahirkan Fajar,kalung ini di beli sepasang yang satu sudah di pakai Ibu mu dan yang satunya lagi Ibu mu simpan dirumah,belum sempat dia berikan pada mu.Ibu mau menikah dengan Ayah mu karena Ibu mau mengurus kalian,Anak sahabat baik ku."cerita Ibu Sekar kepada Mentari sesaat sebelum menghembuskan nafas terakhirnya.

Air mata Mentari semakin sulit di bendung,Mentari sangat ingat,terakhir dia bersama Ibu kandung nya di rumah sakit,sebelum Ibunya di masukkan kedalam ruang Operasi karena mengalami pendarahan setelah melahirkan Fajar.

Setelah itu Mentari dan adik nya yang masih bayi di bawa pulang kerumah oleh Ibu Sekar,

karena Ibu Mentari mengalami koma setelah di Operasi,Dua hari kemudian Ayah nya pulang kerumah dengan wajah cemas dan putus asa,Ayahnya pulang bersama kabar buruk yang mengatakan kalau Ibu Mentari telah di culik oleh Ibunya dan di bawa keluar Negeri untuk berobat di sana.

Mentari yang waktu itu sudah berusia 8 Tahun sangat mengerti dengan cerita Ayah nya,Mentari sempat terguncang jiwanya,tapi berkat Ibu Sekar Mentari jadi lebih baik hingga sampai saat ini.

Bersambung.

Terpopuler

Comments

Amelia

Amelia

berbuat takut untuk bertanggung jawab gimana sih 😵‍💫😵‍💫

2024-04-26

1

༄༅⃟𝐐 🇩𝗲𝘄𝗶ᵇᵘⁿᵍᵃ㊍㊍ꪶꫝ🌀🖌

༄༅⃟𝐐 🇩𝗲𝘄𝗶ᵇᵘⁿᵍᵃ㊍㊍ꪶꫝ🌀🖌

orang tua mentari yang melenyapkan pasti pak Gunawan

2024-03-15

1

ReogKhentir

ReogKhentir

Sudah jelas sekarang siapa Mentari itu, jangan bilang nantinya ayah mentari bersahabat baik dengan pak Bagio ayah dari Awan.........

2024-03-01

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1.Kecelakaan.
2 Bab 2.Kondisi Awan.
3 Bab 3.Syarat
4 Bab 4.Rencana Licik Mama Laras
5 Bab 5.Awan Sadar
6 Bab. 6.Dapat Bini Juga Dapat Perawat
7 Bab 7.Pernikahan
8 Bab 8.Saling Punya Rasa
9 Bab 9.Panggil Aku Hubby
10 Bab 10.Cemburu
11 Bab 11.Drama Di Kamar Awan
12 Bab 12.Kepergian Fajar
13 Bab 13.Setitik Informasi
14 Bab 14.Pijat Refleksi
15 Bab 15.Sama Mencintai
16 Bab 16.Kecelakaan Yang Di Sengaja
17 Bab 17.Pahlawan Bertopeng
18 Bab 18.Posesif
19 Bab 19.Amelia Kerumah Surti
20 Bab 20.Bahigianya Om Anton
21 Bab 21.Hancurnya Pak Gunawan
22 Bab 22.Ke Khawatiran Mentari
23 Bab 23.Terungkap
24 Bab 24.Pengakuan Pak Gunawan
25 Bab 25.Cinta Belum Usai.
26 Bab 26.Masih Mencintai Mu
27 Bab 27.Artikel Mentari
28 Bab 28.Ke Gagalan Om Anton
29 Bab 29.Awan Berjalan
30 Bab 30.Nasip Arini
31 Bab 31.Tawaran Pekerjaan
32 Bab 32.Nyonya Amelia Ke Asrama
33 Bab 33.Awan Sembuh
34 Bab 34.Awan Yang Bucin
35 Bab 35.Menjenguk Fajar
36 Bab 36.Pertemuan Ibu dan Anak
37 Bab 37.Mama Laras VS Mama Amelia
38 Bab 38.Amelia Ke Rumah Subagio
39 Bab 39.Pewaris Perusahaan
40 Bab 40.Malam Pertama Yang Tertunda
41 Bab 41.Nasib Mama Aline
42 Bab 42.Berakhir Derita Arini
43 Bab 43.Awan Keperusahaan
44 Bab 44.Ide Licik Alex
45 Bab 45.Mentari Di Culik
46 Bab 46.Kecemasan Awan
47 Bab 47.Niat Licik Alex.
48 Bab 48.Keberadaan Mentari Terlacak
49 Bab 49.Kemarahan Awan
50 Bab 50.Pertarungan
51 Bab 51.Mimpi Buruk
52 Bab 52.Akting Mentari
53 Bab 53.Alex Curiga
54 Bab 54.Penyelamatan Mentari
55 Bab 55.Pertarunhan Sengit
56 Bab 56.Om Anton Tertembak
57 Bab 57.Penyesalan Alex
58 Bab 58.Pemakaman Om Anton
59 Bab 59.Permintaan Maaf Alex
60 Bab 60.Awan Setuju
61 Bab 61.Hati Alex Hancur
62 Bab 62.Patah Hati Alex
63 Bab 63.Suster Lily Kerumah Mike
64 Bab 64.Pertwmuan Rico Dan Mentari
65 Bab 65.Adelia Pingsan
66 Bab 66.Terkejut Nya Ningsih
67 Bab 67.Ningsih Galau
Episodes

Updated 67 Episodes

1
Bab 1.Kecelakaan.
2
Bab 2.Kondisi Awan.
3
Bab 3.Syarat
4
Bab 4.Rencana Licik Mama Laras
5
Bab 5.Awan Sadar
6
Bab. 6.Dapat Bini Juga Dapat Perawat
7
Bab 7.Pernikahan
8
Bab 8.Saling Punya Rasa
9
Bab 9.Panggil Aku Hubby
10
Bab 10.Cemburu
11
Bab 11.Drama Di Kamar Awan
12
Bab 12.Kepergian Fajar
13
Bab 13.Setitik Informasi
14
Bab 14.Pijat Refleksi
15
Bab 15.Sama Mencintai
16
Bab 16.Kecelakaan Yang Di Sengaja
17
Bab 17.Pahlawan Bertopeng
18
Bab 18.Posesif
19
Bab 19.Amelia Kerumah Surti
20
Bab 20.Bahigianya Om Anton
21
Bab 21.Hancurnya Pak Gunawan
22
Bab 22.Ke Khawatiran Mentari
23
Bab 23.Terungkap
24
Bab 24.Pengakuan Pak Gunawan
25
Bab 25.Cinta Belum Usai.
26
Bab 26.Masih Mencintai Mu
27
Bab 27.Artikel Mentari
28
Bab 28.Ke Gagalan Om Anton
29
Bab 29.Awan Berjalan
30
Bab 30.Nasip Arini
31
Bab 31.Tawaran Pekerjaan
32
Bab 32.Nyonya Amelia Ke Asrama
33
Bab 33.Awan Sembuh
34
Bab 34.Awan Yang Bucin
35
Bab 35.Menjenguk Fajar
36
Bab 36.Pertemuan Ibu dan Anak
37
Bab 37.Mama Laras VS Mama Amelia
38
Bab 38.Amelia Ke Rumah Subagio
39
Bab 39.Pewaris Perusahaan
40
Bab 40.Malam Pertama Yang Tertunda
41
Bab 41.Nasib Mama Aline
42
Bab 42.Berakhir Derita Arini
43
Bab 43.Awan Keperusahaan
44
Bab 44.Ide Licik Alex
45
Bab 45.Mentari Di Culik
46
Bab 46.Kecemasan Awan
47
Bab 47.Niat Licik Alex.
48
Bab 48.Keberadaan Mentari Terlacak
49
Bab 49.Kemarahan Awan
50
Bab 50.Pertarungan
51
Bab 51.Mimpi Buruk
52
Bab 52.Akting Mentari
53
Bab 53.Alex Curiga
54
Bab 54.Penyelamatan Mentari
55
Bab 55.Pertarunhan Sengit
56
Bab 56.Om Anton Tertembak
57
Bab 57.Penyesalan Alex
58
Bab 58.Pemakaman Om Anton
59
Bab 59.Permintaan Maaf Alex
60
Bab 60.Awan Setuju
61
Bab 61.Hati Alex Hancur
62
Bab 62.Patah Hati Alex
63
Bab 63.Suster Lily Kerumah Mike
64
Bab 64.Pertwmuan Rico Dan Mentari
65
Bab 65.Adelia Pingsan
66
Bab 66.Terkejut Nya Ningsih
67
Bab 67.Ningsih Galau

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!