19

Setelah saling menyatakan perasaan kami, sikap Mbak Kiara lebih lembut dan manja padaku. Kami tidak lagi membahas soal agensi, melainkan mulai berbincang mengenai masa lalu pertemuan kami.

Mbak Kiara waktu itu masih menerimaku, meskipun aku tidak punya uang untuk membayar uang sewa. Ia selalu menyemangati ku agar aku bisa bangkit dan mendapat pekerjaan yang layak.

Aku merasa sangat bersyukur memiliki Mbak Kiara di sisiku, dia begitu peduli padaku dan selalu memberikan dukungan. Kami pun mulai membuka diri satu sama lain, berbagi cerita tentang masa lalu dan impian di masa depan.

Kami pun semakin dekat satu sama lain, dan hubungan kami semakin erat. Aku merasa bahwa Mbak Kiara adalah sosok yang tepat bagiku, dan aku tidak ingin kehilangannya. Aku bersyukur dapat menjalani hari-hari bersama Mbak Kiara, dan aku berjanji akan selalu ada untuknya, seperti dia selalu ada untukku.

"Mulai sekarang, panggil aku namaku saja," kata Mbak Kiara, tidak suka aku terus memanggilnya dengan kata 'Mbak'.

"Bagaimana kalau aku memanggilmu 'Sayang' saja," jawabku sambil mendekatkan wajahku hingga kami hampir berciuman.

"Terserah kamu saja," jawab Kiara, sambil langsung menempelkan bibirnya ke bibirku.

Di sofa kami duduk itu, kami pun kembali berciuman dengan penuh kasih sayang dan kehangatan. Momen itu menjadi awal dari hubungan yang semakin dalam antara kami berdua.

"Aku tidak ingin ragu lagi dan memperdalam hubungan kita," kataku dengan sedikit ragu mencoba melepas kancing bajunya.

"Baiklah, Rian. Aku mengerti dan kau boleh melakukannya," jawab Kiara memberi persetujuannya.

Dengan cepat, aku pun segera melepaskan pakaian kami dan kami pun membiarkan diri kami saling mencintai dengan penuh kehangatan. Semua rasa kekhawatiran dan ragu pun sirna, digantikan oleh rasa cinta yang begitu dalam di antara kami berdua.

...[Ding]Memanen Madu][+100.000 SP]...

...[Ding]Memanen Madu][+100.000 SP]...

...[Ding]Memanen Madu][+100.000 SP]...

...[Ding]Memanen Madu][+100.000 SP]...

...[Ding]Memanen Madu][+100.000 SP]...

...[Ding]Memanen Madu][+100.000 SP]...

...[Ding]Memanen Madu][+100.000 SP]...

...[Ding]Memanen Madu][+100.000 SP]...

Kami benar-benar menikmati kebersamaan ini dengan penuh kasih sayang dan keintiman. Setiap sentuhan, setiap ciuman, setiap kata sayang yang terucap membuat kami semakin yakin bahwa kami berdua memang ditakdirkan untuk bersama.

Kiara memang seorang wanita yang tiga tahun lebih tua dariku, tapi ia adalah wanita yang sangat cantik. Wajahnya yang lembut dan senyumnya yang manis membuat hatiku meleleh setiap kali aku melihatnya. Dia juga memiliki kepribadian yang hangat dan penuh perhatian, selalu siap mendengarkan dan memberikan dukungan dalam setiap situasi.

Kami pun memutuskan untuk sering menghabiskan waktu bersama, baik hanya untuk menonton film di rumah atau pergi jalan-jalan menikmati pemandangan indah alam. Setiap momen bersamanya pasti selalu terasa istimewa dan membuatku merasa hidupku lebih berarti.

Mungkin Kiara adalah cinta sejati dalam hidupku, dan aku tidak pernah merasa lebih bahagia daripada saat ini. Aku mencintainya dengan segenap hatiku dan tidak pernah ingin kehilangannya dari sisiku.

Tidak ada pemberitahuan 'hasrat duniawi' yang biasanya mendorongku bertindak sangat jauh pada setiap wanita yang berada di dekatku. Ini murni perasaanku dan keinginanku yang telah lama kenal serta memiliki perasaan tulus untuknya.

Hari sudah sore, aku pun menawarkan untuk mengantarnya pulang. Tapi, Kiara menolak karena masih harus bertemu dengan beberapa orang yang nanti akan bergabung ke dalam agensinya.

Dia ingin merekrut para calon talent manager sebagai bagian dari ekspansi agensinya. Aku mengerti bahwa ini adalah kesempatan berharga baginya untuk mengembangkan bisnisnya, jadi aku memberikan dukungan penuh kepadanya.

Keesokan paginya, aku menerima panggilan dari Kiara yang menyampaikan bahwa beberapa calon talent manager telah bergabung dengan agensinya. Kami pun merencanakan pertemuan untuk membicarakan langkah selanjutnya dalam mengembangkan agensi entertainment ini.

Saat itu, aku benar-benar merasa bangga bisa menjadi bagian dari perjalanan kesuksesan Kiara. Aku yakin bahwa dengan kerja keras dan dedikasinya, agensi entertainment yang mereka dirikan bersama akan terus berkembang dan sukses di masa depan. Aku pun berjanji akan selalu mendukung dan membantunya dalam mencapai semua impian dan tujuannya.

"Kak Rian, siapa yang barusan menghubungimu?" tanya Melly terbangun dari tidurnya.

"R-rekan bisnis," jawabku sedikit gugup.

"Huh, badanku benar-benar sakit karena kita ketiduran di dalam mobil," keluh Melly.

"Siapa suruh kita melakukannya di pinggir jalanan sepi begini," keluh yang menyalahkannya atas tindakannya kemarin.

Kemarin saat hari mulai gelap, saat aku dalam perjalanan pulang setelah meninggalkan tempatnya Kiara, Melly menjegal motorku menggunakan mobilnya di perjalanan.

Aku mengira bahwa supir mobil yang mencegatku lewat adalah orang dari Klan Serigala. Namun, itu ternyata adalah Melly yang marah karena aku tak kunjung datang untuk menemuinya.

Dengan paksa, Melly memintaku masuk ke dalam mobil dan terjadilah kekacauan di luar kendaliku.

"Kak Rian, aku ingin mengajakmu ke Gaming House dan memperkenalkan para anggota timku," kata Melly seraya menyalakan mesin mobil.

"Setidaknya, kenakanlah pakaianmu dulu," jawabku sedikit heran dengan tingkahnya.

"Tidak apa-apa, orang di luar tidak akan bisa melihat kita," seru Melly tidak peduli.

Orang yang di luar memang tak bisa melihat, tapi aku yang di dalam bisa melihat. Akhirnya, itu meningkatkan hasrat duniawiku lagi.

Aku pun menarik Melly dari kursi pengemudi dan memaksanya duduk di pangkuanku.

"Ini salahmu karena tidak menurut," kataku yang tak bisa menahan diri lagi.

...[Ding]Memanen Madu][+100.000 SP]...

...[Ding]Memanen Madu][+100.000 SP]...

...[Ding]Memanen Madu][+100.000 SP]...

...[Ding]Memanen Madu][+100.000 SP]...

...[Ding]Memanen Madu][+100.000 SP]...

...[Ding]Memanen Madu][+100.000 SP]...

...[Ding]Memanen Madu][+100.000 SP]...

...[Ding]Memanen Madu][+100.000 SP]...

Setiba di depan Gaming House, Melly akhirnya sudah berpakaian, mengenakan seragam tim E-sport-nya, tapi ia tidak sanggup bangun. Aku pun menggendongnya seperti layaknya tuan putri.

"Melly, kamu kenapa?" tanya salah satu teman setimnya, Vika.

"Aku kelelahan setelah begadang semalam," jawab Melly sambil tersenyum.

Teman-teman setimnya pun tertawa melihat tingkah Melly. Mereka menyadari ada makna tersirat dibalik ucapan Melly yang berkaitan denganku.

"Apakah dia adalah orang bernama Rian yang selalu mengirim donasi besar-besaran dalam setiap siaranmu?" tanya Mei, temannya yang lain.

"Benar, aku adalah orangnya," jawabku merasa sedikit senang ia menanyakannya.

"Tampaknya Melly cukup kesulitan menghadapimu. Bagaimana kalau kamu sering-sering main ke sini nanti dan bermain dengan kami juga," kata Nadia, sengaja menggodaku di depan Melly.

Mereka benar-benar seperti seekor kucing yang mencium bau ikan. Mereka tidak melepaskan kesempatan untuk menarik perhatianku. Meski begitu, aku merasa sedikit gugup. Para gadis muda ini tidak kalah cantik dari Melly.

Aku pernah melihat tim E-sport wanita lainnya sih, dan mereka juga berisikan anggota tim yang cantik-cantik. Namun, ada sesuatu yang berbeda dengan tim Melly. Mereka terlihat lebih kompak, lebih solid, dan lebih profesional dalam bermain. Dan Melly, sebagai pemimpin tim, juga terlihat sangat berpengalaman dan penuh dedikasi.

"Aku akan berusaha datang ke sini sesering mungkin, terutama untuk Melly," kataku sambil tersenyum pada Melly yang terlihat tersanjung.

"Terima kasih, Rian. Kami juga ingin belajar banyak darimu," balas Melly sambil tersenyum manis.

Rasanya, hal-hal kecil seperti ini lah yang membuatku semakin tertarik untuk datang dan bermain bersama mereka. Tidak hanya untuk bersenang-senang, tapi juga sebagai waktu yang berharga untuk belajar dan memperluas pengalaman dalam dunia E-sport.

...[Ding][Tingkat kesukaan Vika 65%♥️]...

...[Ding][Tingkat kesukaan Nadia 80%♥️]...

...[Ding][Tingkat kesukaan Meilani 95%♥️]...

Tunggu! Maksud mereka mengajak bermain apakah itu artinya sesuatu yang lain?

Kenapa tingkat kesukaan mereka padaku cukup tinggi, terutama dari Mei?

Saat aku pamit ke kamar mandi untuk numpang mandi karena seluruh badanku lengket dan bau keringat, Meilani tiba-tiba muncul. Tanpa berkata apa-apa, kami pun mandi bersama.

Sebenarnya, aku sudah membaca pikirannya dan akhirnya tahu alasan kenapa ia melakukannya.

"Mari kita bicarakan ini nanti," kataku seraya melilitkan handuk di pinggangku.

Bersambung.

Terpopuler

Comments

Cowok Rese

Cowok Rese

tipo tapi malas benerim 🌚

2024-03-10

0

Cowok Rese

Cowok Rese

komen buat nambah exp level akun. 🗿

2024-03-10

0

Cowok Rese

Cowok Rese

/Sneer//Sneer//Sneer/

2024-03-10

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!