17

Ada banyak orang yang mengatakan bahwa dirinya memulai dari nol, tapi faktanya ia masih bisa pergi keluar negeri, memiliki rumah, mobil mewah, serta mampu mendirikan sebuah perusahaan baru.

Belakangan, aku sadar bahwa nol di sini bukanlah soal modal atau uang yang ia miliki. Nol di sini merujuk pada keadaan awal yang memang tidak memiliki apa-apa, tetapi bukan berarti benar-benar tidak punya apapun.

Haruskah aku bilang bahwa orang-orang yang mengatakan dirinya memulai dari nol mungkin memiliki kemauan dan semangat yang besar untuk bekerja keras dan meraih kesuksesan.

Bagiku, orang-orang yang mengatakan hal tersebut adalah orang yang enggan mengakui atas campur tangannya orang lain yang telah membantunya. Salah satunya, seperti bantuan yang telah diberikan orang tuanya atau koneksi yang dimilikinya.

Faktanya, banyak yang orang tuanya adalah petani dan anaknya pun menjadi petani. Orang yang bilang dirinya mulai dari nol memang tidak salah. Dari awal, ia memang tidak punya apapun alias dimodali oleh orang lain, misal mengandalkan uang dan koneksi milik orang tuanya. Ini adalah pendapat pribadiku.

Terkadang aku merasa kesal ketika melihat video orang sukses, yang pada dasarnya memiliki latar belakang keluarga kaya raya, sesumbar mengatakan bahwa kesuksesannya hasil kerja kerasnya sendiri.

Mereka sampai berani menyatakan, "Andai bertukar kehidupan dengan orang miskin, ia tetap akan dengan mudah menjadi orang sukses."

Mereka berani bilang seperti itu karena sudah tahu seluk-beluknya dalam dunia bisnis. Tentu saja, itu berkat lingkungan dan pendidikan mereka yang sejak kecil sudah didukung oleh kemampuan finansial yang memadai.

Aku tidak bermaksud untuk meremehkan usaha dan kerja keras mereka, namun aku hanya ingin mengingatkan bahwa tidak semua orang memiliki kesempatan dan keberuntungan yang sama.

Seandainya benar-benar bisa bertukar hidup, paling ia akan bawa cangkul dan membajak sawah jika menjadi anak petani, bukan bahas soal bisnis atau investasi saham, dan sebagainya.

Sederhananya, orang yang lahir di Jerman akan menjadi warga negara Jerman. Ia akan belajar tentang bahasa dan budaya Jerman sejak kecil, dan akan memiliki hak dan kewajiban sebagai warga negara Jerman.

Biasanya, seseorang yang lahir di Jerman dan memiliki orang tua yang juga warga negara Jerman akan secara otomatis menjadi warga negara Jerman.

Namun, ada juga proses naturalisasi untuk mereka yang ingin menjadi warga negara Jerman dan tidak lahir di negara tersebut. Prosedur tersebut melibatkan ujian bahasa, pengetahuan tentang budayanya, serta dokumen-dokumen yang memenuhi syarat.

Begitu pun saat kau terlahir di keluarga miskin atau pun kaya. Nasib serta kehidupannya akan berbeda, kenapa malah suka meremehkan orang lain?

"Hey, Tuan Rian. Saya tidak tahu siapa Anda. Kenapa kau berkata seperti itu?" tanya Steven Lee, seorang pria yang selalu melakukan siaran langsung untuk memamerkan kesuksesannya.

"Tidak ada maksud untuk meremehkan siapa pun, Steven. Hanya saja, aku merasa perlu untuk mempertimbangkan perspektif dan realitas kehidupan yang berbeda-beda. Setiap orang memiliki cerita dan perjuangan masing-masing, dan penting untuk tidak mengabaikan faktor-faktor yang mungkin telah memberikan kontribusi pada kesuksesan seseorang," jawabku dengan bijak.

Steven Lee terdiam sejenak, kemudian ia tersenyum. "Maaf jika terdengar agak arogan dalam perkataanku, Tuan Rian. Aku akan berusaha lebih bijaksana dalam menyampaikan pendapatku ke depannya."

"Tidak masalah, Steven. Setiap orang memiliki sudut pandang yang berbeda, yang penting adalah kita bisa saling belajar dan memahami satu sama lain. Kita semua punya perjuangan dan cerita unik dalam hidup ini," jawabku memakluminya.

Steven Lee mengangguk setuju. "Terima kasih atas wawasan dan pemikiranmu, Tuan Rian. Aku akan lebih berhati-hati dalam menyampaikan pendapatku ke depannya."

Aku hanya sedang iseng saja mengisi waktu luang sambil bermain ponsel. Tapi, aku kebetulan mampir ke channel live streaming-nya dia.

Saat menontonnya, aku tidak suka dengan cara ia bicara yang terkesan merendahkan orang lain, terutama pada anak-anak desa dan para petani.

'Bertukar hidup... bertukar hidup... bla ... bla...'

Setelah melihat beberapa konten video pendeknya, ia banyak sekali mengumbar soal kesuksesannya dan memamerkan kekayaannya.

'Kalau ia memang sehebat itu, kenapa tidak bantu mengurangi angka kemiskinan di negeri ini saja.'

Aku hanya berharap agar orang-orang seperti Steven Lee dapat lebih bijaksana dalam menyampaikan pendapat dan cerita sukses mereka. Jangan malah meremehkan orang lain hanya karena latar belakang mereka berbeda.

Kita semua berbeda dan memiliki jalan hidup yang unik. Mari saling menghargai dan belajar dari satu sama lain, tanpa perlu merendahkan orang lain untuk memamerkan kesuksesan kita. Semoga kita semua bisa menjadi lebih baik dan lebih penuh empati dalam berinteraksi dengan sesama.

Untung saja Melly akhirnya melakukan siaran dari Gaming House (GH). Ia sedang latihan bersama rekan satu tim E-sport-nya yang nanti akan segera mengikuti turnamen.

'Rian-47 baru saja memberikan 1.000.000 Rupiah'

...[+100 Saldo Pribadi]...

'Rian-47 baru saja memberikan 1.000.000 Rupiah'

...[+100 Saldo Pribadi]...

'Rian-47 baru saja memberikan 1.000.000 Rupiah'

...[+100 Saldo Pribadi]...

'Rian-47 baru saja memberikan 1.000.000 Rupiah'

...[+100 Saldo Pribadi]...

Ini bagus juga untuk aku menghamburkan saldo sistem selagi istirahat di waktu luang. Sekalian, aku akan memesankan mereka makanan dan langsung mengirimkannya ke GH mereka.

...[Ding][Tingkat kesukaan Melly 70%♥️]...

"Kak Rian, besok datanglah ke sini!" pinta Melly sambil menatap ke arah kamera.

"Aku akan mencoba jika tidak sibuk, Melly. Semoga pertandinganmu di turnamen nanti bisa sukses ya!" balasku melalui chat sambil tersenyum.

Aku pun tersenyum melihat Melly yang semangat dalam latihan bersama timnya.

"Rian, apakah kau sudah siap lanjut syuting ke tempat selanjutnya?" tanya Sintia yang datang menemuiku di ruang ganti.

"Aku hampir siap, Sintia. Tinggal mengepak alat dan kostumku saja," jawabku sambil berkemas-kemas.

"Bagus, kita harus segera berangkat agar tidak terlambat. Lokasi syuting kita cukup jauh dari sini," ucap Sintia sambil membantuku mengepak barang.

Kami segera bergerak menuju lokasi syuting berikutnya. Aku sangat bersemangat untuk melanjutkan syuting film kami dan berharap semuanya berjalan lancar.

Adegan selanjutnya adalah adegan perkelahian dengan anggota gangster di tengah jalan. Aku sudah mempersiapkan diri untuk adegan ini karena adegan ini cukup memerlukan ketepatan dalam gerakan.

Sampai di lokasi, para kru telah mempersiapkan scene perkelahian tersebut. Aku dan lawan mainku, seorang stuntman yang aku bawa dari klan, sudah melakukan latihan sebelumnya untuk memastikan adegan ini sukses dilakukan tanpa cedera.

Hanya butuh satu kali pengambilan saja dan adegan perkelahian tersebut langsung berhasil. Semuanya berjalan lancar dan sesuai dengan apa yang telah aku rencana sejak awal.

...[Ding][70 Juta SP telah digunakan]...

Adegan ini memang menggunakan ilmu bela diri dan kemampuan akting dari sistem. Karena itu, SP akan terambil dan aku pun berusaha agar tidak perlu lagi mengulangi adegan atau gagal demi menghemat saldo pribadi yang aku miliki.

Setelah selesai syuting, kami pun kembali ke rumah produksi untuk istirahat sejenak sebelum melanjutkan syuting hari berikutnya. Aku sangat bersyukur bisa berada di lingkungan syuting yang profesional dan supportif seperti ini.

Aku berharap film ini akan menjadi sebuah karya yang berkualitas dan mendapat sambutan yang baik dari penonton. Aku pun semakin termotivasi untuk terus berkarya dan memberikan yang terbaik dalam setiap peran yang aku jalani.

Bersambung.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***