14

Setiba di tempat utama klan Rahasia Langit, aku segera menjenguk ayahku, pemimpin klan, yang sedang sakit parah. Aku pun menemukan bahwa beliau telah diracuni oleh seseorang.

"Mia, tolong siapkan jarum perak. Aku akan melakukan teknik akupuntur untuk mengeluarkan racun dari tubuh ayahku," ucapku segera mengambil tindakan untuk menolongnya.

Tanpa berpikir panjang, Mia segera pergi ke ruang perlengkapan dan mencari jarum perak yang diminta olehku. Setelah jarum perak berhasil ditemukan, Mia segera membawanya kepadaku.

Aku segera melakukan teknik akupuntur dengan hati-hati dan penuh konsentrasi. Beberapa saat kemudian, aku melihat cairan berwarna hitam akhirnya keluar dari tubuh ayahku.

"Sampai sini sudah cukup. Racun sudah berhasil dikeluarkan dari tubuhnya. Sekarang yang paling penting adalah memberikan obat penyembuh agar ayahku bisa pulih sepenuhnya," gumamku merasa lega.

"Kumpulkan semua orang!" kataku kembali memerintah Mia.

Aku yakin ada pengkhianat diantara anggota klan yang berusaha meracuni ayahku. Aku ingin mengungkap siapa pelakunya dan memberikan hukuman yang setimpal. Mia pun segera mengumpulkan semua orang di ruang utama klan.

Setelah semua orang berkumpul, aku mulai menyelidiki satu per satu anggota klan. Setelah beberapa saat, aku menemukan bukti yang mengarah kepada salah satu anggota klan yang bernama William.

Sebenarnya, aku menemukan bukti tersebut berkat bisa membaca pikirannya. Aku segera meminta Mia untuk mengambil botol bekas racun yang William sembunyikan di kamarnya.

"Liam, kau telah mengkhianati klan ini dengan meracuni pemimpin kita sendiri. Kau akan mendapat hukuman yang setimpal atas perbuatanmu," ucapku tegas.

William tak berkata apa-apa dan langsung bunuh diri di tempat sebelum kami bisa menginterogasinya.

"Sayangnya, aku sudah tahu siapa pelakunya meskipun kau tak mengatakan apapun," ujarku sambil menatapnya prihatin.

Tapi, pamanku masih tidak menyerah dan dengan terang-terangan menantangku melakukan duel pewaris untuk memperebutkan posisi ketua.

Jelas-jelas duel pewaris ini hanya bisa dilakukan oleh para calon pewaris dan ia tidak punya hak sedikitpun untuk menantangku. Duel ini bisa dilakukan jika aku punya saudara yang sama-sama ingin menduduki posisi ketua klan.

"Jika kau menolak, maka nyawa gadis ini akan menjadi penggantinya," ancam Paman Samuel yang melakukan trik yang sama seperti sebelumnya.

Kali ini, ia menculik Putri untuk bisa memaksaku melakukan duel.

[Ding][Terima duel dan selamatkan Putri]

[Hadiah : 100 Juta Saldo Sistem]

Meskipun aku sudah tidak terlalu menyukai Putri, tapi aku harus tetap menolongnya demi tugas yang diberikan oleh sistem.

"Aku akan menerima duel ini, namun kau harus menepati janjimu untuk melepaskan Putri," ucapku tegas kepada Paman Samuel.

Duel pun dimulai, dan aku berhasil mengalahkan Paman Samuel dengan mudah. Ia masih belum belajar dari kekalahan sebelumnya dan bahkan aku masih tidak mengerahkan seluruh kekuatan asliku untuk mengalahkannya dengan cepat.

'Meskipun dia adalah seorang praktisi bela diri, tapi ia masih kalah jauh dari kekuatan sistem milikku.'

Akhirnya, aku tetap memutuskan untuk tidak membunuhnya, namun mengusirnya dari klan dan memberikan hukuman yang sesuai.

"Kau mungkin menang, tapi gadis itu masih berada di tangan orang-orangku," ujar Paman Samuel masih tidak mau menyerah.

Putri tiba-tiba muncul dan menendang punggung pamanku dari arah belakang.

"K-kenapa kau ada di sini? Apakah kau diam-diam diselamatkan oleh anggota klan?" tanya Paman Samuel terkejut.

"Aku berhasil melumpuhkan orang-orangmu menggunakan racunku sesaat setelah kau pergi," jelas Putri tampak puas dengan tindakannya.

Gadis ini semakin tumbuh menjadi sosok yang sangat berbahaya. Jangan bilang bahwa ia akan menjadi bos terakhir yang disiapkan sistem untuk menghabisiku jika gagal menjalankan misi.

Namun, fokus ku adalah harus mengakhiri masalah ini sekarang. "Aku akan memberikanmu kesempatan untuk pergi dan memulai kehidupan baru. Jika kau masih memaksakan diri, aku tidak akan segan-segan lagi untuk menghabisimu," ancamku kepada Paman Samuel.

Paman Samuel akhirnya menyerah dan pergi dari klan, meninggalkan kami dalam keadaan damai. Aku pun merasa lega bahwa semua konflik yang terjadi telah terselesaikan dengan baik.

"Diam-diam, aku sudah meracuni Laura dan ia perlu meminum obat penawarnya seminggu sekali," kata Putri padaku dengan tiba-tiba.

[Ding][Misi selesai][+100 Juta SP]

Akhirnya aku bisa membayarkan hutangku kepada sistem dan masih tersisa 60 juta SP. Tapi, sekarang aku punya masalah lain yang perlu ditangani.

"Akhirnya aku bisa menaklukanmu," kata Putri sangat senang ketika kami berdua sudah berada di kamar.

"Kau tidak perlu meracuni Laura jika sekadar ingin tidur denganku," kataku mencoba membujuknya.

"Berhenti bicara dan cepat layani aku!" jawab Putri sudah tak sabar.

Dengan cepat, kami berdua sudah melepas pakaian dan Putri segera membuka kakinya.

"Sekarang gunakan lidahmu untuk memuaskanku jika ingin mendapatkan obat penawarnya," desak Putri seraya menjepit kepalaku di sela-sela kakinya.

Aku pun dengan terpaksa mengikuti perintah Putri, berusaha memuaskannya dengan lidahku. Entahlah apa yang sebenarnya terjadi dengan Laura dan obat penawarnya, namun aku harus segera mencari tahu. Tapi untuk saat ini, aku harus menyelesaikan tugas yang sudah berada di depan mataku.

Setelah selesai, Putri tampak puas dan melepaskan jepitannya. Aku segera meminta tentan obat penawarnya, tapi Putri masih melakukan lebih.

"Minum ini," ucap Putri seraya memberikan pil untuk ditelan. Aku tidak ada pilihan lain selain menurut dan akhirnya merasakan hal aneh pada tubuhku.

[Ding][Hasrat duniawi : 99%]

"Ayo, tunjukan kemampuanmu!" ucap Putri tersenyum lebar melihatku mulai bergairah.

Aku pun tidak bisa menahan diri lagi dan segera menindih tubuhnya dengan penuh gairah. Rasanya seperti ada kekuatan luar biasa yang mengendalikan diriku, membuatku semakin tergila-gila pada Putri meskipun sebenarnya aku tahu ini bukanlah keinginanku yang sejati.

Namun, saat itu rasanya begitu sulit untuk menolak godaan yang begitu besar. Aku terus mengikuti arahan Putri, melakukan apa pun yang dia inginkan. Dan di saat itulah, aku merasa seperti hilang kendali dan tidak mampu menghentikan diri.

"Lihat! Kau benar-benar binatang buas!" kata Putri begitu menikmati permainan ini.

Aku sadar dari tadi ada seseorang yang mengintip dan mungkin itu adalah Mia. Tapi, aku hanya fokus kepada Putri, yang malah makin menikmatinya ketika aku melakukannya dengan kasar dan marah.

"Semakin kamu marah, semakin dalam kamu mendorong masuk," ucap pikiran Putri.

[Ding]Memanen Madu][+100.000 SP]

[Ding]Memanen Madu][+100.000 SP]

[Ding]Memanen Madu][+100.000 SP]

[Ding]Memanen Madu][+100.000 SP]

[Ding]Memanen Madu][+100.000 SP]

[Ding]Memanen Madu][+100.000 SP]

[Ding]Memanen Madu][+100.000 SP]

[Ding]Memanen Madu][+100.000 SP]

Setelah semuanya selesai, aku merasa hampa dan penuh kekalahan. Aku tahu bahwa apa yang terjadi sebenarnya tidak benar dan tidak sesuai dengan keinginanku. Tapi, semua sudah terjadi dan aku harus bertanggung jawab atas semua tindakan ini.

Aku pun akan mencari tahu lebih lanjut tentang obat penawar yang harus diminum Laura setiap minggu. Aku tidak bisa membiarkan sesuatu yang tidak beres terjadi pada orang yang tidak bersalah.

Dan yang pasti, aku harus memperbaiki segala kesalahan yang sudah terjadi, termasuk bagaimana cara keluar dari permainan ini tanpa harus melakukan tindakan yang merugikan lebih banyak orang.

Setelah terlepas dari Putri, aku masih merasakan efek dari pil yang aku minum.

"T-tuan muda, apakah Anda marah setelah saya ketahuan mengintip tadi?" tanya Mia panik saat aku datang ke kamarnya.

"Tidak," jawabku seraya langsung merangkulnya.

[Ding]Memanen Madu][+100.000 SP]

[Ding]Memanen Madu][+100.000 SP]

[Ding]Memanen Madu][+100.000 SP]

[Ding]Memanen Madu][+100.000 SP]

[Ding]Memanen Madu][+100.000 SP]

[Ding]Memanen Madu][+100.000 SP]

[Ding]Memanen Madu][+100.000 SP]

[Ding]Memanen Madu][+100.000 SP]

"T-tuan muda, apakah Anda sudah mendapat obat penawarnya?" tanya Mia yang sempat-sempatnya masih bertanya saat kewalahan.

"Tenang saja," jawabku sambil istirahat sejenak.

Mia adalah pengawalku. Setelah aku resmi menjadi ketua klan baru, aku bebas melakukan apapun padanya, bahkan mengakhiri hidupnya. Tapi, aku tidak mungkin tega mengambil nyawanya. Aku lebih suka menjadikannya sebagai ladang penghasil saldo pribadi untukku. Hehe.

Bersambung.

Terpopuler

Comments

Sak. Lim

Sak. Lim

itulah naif mlps kan musuh penghianat dasar idioooooot mc nya lebay

2024-03-09

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!