13

...Klan Rahasia Langit....

Semakin meningkat statistik kekuatanku, semakin tajam semua panca inderaku. Aku dapat merasakan ada pergerakan di balik bayangan yang sedang diam-diam mengintaiku dalam kegelapan.

"Keluarlah! Aku tahu kalian di sana!" ucapku meminta mereka menunjukan diri.

Setidaknya, ada 5 orang yang sedang bersembunyi dan aku tidak tahu pasti niat mereka.

[Keahlian membaca pikiran telah digunakan]

[-25 Juta SP telah dikurangi]

Dari yang ku dengar melalui batin mereka, mereka mengatakan bahwa aku adalah tuan muda dari klan 'rahasia langit' dan mereka diperintah untuk segera menghabisiku malam ini.

"Seharusnya tugas ini sangat mudah," gumam salah satu dari mereka meremehkan ku.

Akhirnya mereka muncul dan tampak mereka semua memakai pakaian serba hitam serta sudah mengepungku di belakang rumah Sintia.

Mereka langsung menyerang, tetapi aku segera menghindarinya. Aku memiliki keahlian seni bela diri yang ku dapat dari sistem dan tak terkalahkan. Serangan seperti itu mustahil mengenaiku, apalagi melukaiku yang sudah meningkatkan kecepatanku.

Aku bisa saja mengalahkan mereka dalam hitungan detik jika langsung menyerang balik. Namun, seseorang yang misterius tiba-tiba muncul dan segera membantuku.

Dari gerakannya, aku yakin ia adalah seorang wanita dan cukup mahir menggunakan ilmu bela diri. Dia bergabung dalam pertarungan dan membantuku mengalahkan para ninja yang menyerangku.

Setelah pertarungan selesai, aku mengucapkan terima kasih kepadanya.

"Sialan! Kita tidak bisa kalah dari seorang gadis!" ucap salah satu dari mereka sambil lari menjauh.

Aku berbalik melihat wanita misterius itu, ingin mengucapkan terima kasih lebih lanjut, namun dia sudah menghilang begitu saja.

Aku belum tahu siapa wanita misterius tadi, tetapi aku yakin dia memiliki hubungan dengan kelima orang itu. Mungkin dia ingin bersekutu denganku, atau mungkin dia memiliki tujuan lain.

"Sepertinya aku harus segera menemuinya nanti," kataku saat membuka kertas bertuliskan alamat yang sempat diberikannya tadi.

Omong-omong, aku adalah anak angkat keluarga Pratama alias tidak tahu siapa orang tua asliku. Namun, mendiang ayah angkatku pernah berkata bahwa aku dititipkan oleh seseorang yang berkata bahwa aku memiliki takdir besar di masa depan.

Aku pun memutuskan untuk menyelidiki lebih lanjut tentang orang tua asliku dan wanita misterius tadi. Aku yakin ada hubungan antara keduanya meskipun aku sebenarnya tidak ingin terlibat dalam konflik yang tidak perlu.

"Sayang, barusan aku seperti mendengar suara," kata Sintia keluar dari rumah.

"Ah, mungkin berasal dari rumah sebelah," jawabku tak ingin membuatnya khawatir.

Esok harinya, aku segera berangkat ke alamat yang diberikan oleh wanita tersebut.

"Apa ini benar alamatnya?" kataku bingung saat tiba di tempat sebuah restoran kecil.

Daripada penasaran, aku memutuskan untuk segera memastikannya dengan masuk ke restoran tersebut. Benar saja, seorang wanita cantik, pemilik restoran tersebut, langsung menyambutku seolah-olah sudah tahu bahwa aku akan segera datang ke tempat tersebut dan ia sengaja menungguku.

"Selamat datang, Tuan Muda Rian. Saya Mia, orang yang telah ditunjuk oleh ayah Anda untuk melindungi Anda sebagai pewaris klan rahasia langit berikutnya," kata Mia dengan penuh hormat.

Mia pun segera menceritakan mengenai latar belakang keluargaku yang sebenarnya adalah pemimpin klan atau sekte bela diri kuno.

"Sekarang sudah waktunya untuk pergantian pemimpin baru," kata Mia dengan serius.

Setelah mendengar cerita Mia, aku pun tahu alasan orang tuaku menitipkan aku ke keluarga Pratama. Semua itu demi melindungi diriku dari segala ancaman yang mungkin akan mengancamku.

"Aku paham, Mia. Aku akan menerima tanggung jawab sebagai pewaris klan ini," ucapku mantap.

Dengan bantuan Mia, aku bisa mulai belajar lebih dalam mengenai sejarah dan ilmu bela diri dari klan Rahasia Langit tersebut. Aku juga akan bertemu dengan anggota-anggota klan yang lain yang nantinya siap untuk mendukungku sebagai pemimpin baru mereka.

Mia tiba-tiba memperingati ku. "Kamu adalah calon pemimpin yang hebat, Tuan Muda. Aku yakin kamu akan bisa membawa klan ini ke puncak kejayaan. Tapi, kau harus waspada terhadap pamanmu yang ingin merebut posisi tersebut."

Pamanku berhasil menemukanku tepat sebelum aku akan diangkat menjadi pemimpin baru. Tapi, aku sekarang ini lebih penasaran mengenai kabar ayah kandungku. Aku senang ayahku masih hidup, tapi kata Mia, beliau sekarang sedang sakit parah.

Belum beberapa jam aku pergi dari tempatnya Moa, aku mendapat pesan bahwa ia sudah diculik oleh orang-orang Klan Serigala suruhan pamanku.

"Sungguh trik ketinggalan zaman, menggunakan seseorang untuk mengancamku."

Pamanku bernama Samuel Fariz dan ia bekerja sama dengan klan lain demi bisa menjadi pemimpin klan Rahasia Langit. Aku pun segera melakukan penyelidikan lebih lanjut dan berhasil menemukan tempat di mana Mia ditawan.

Lokasinya berada di bangun bekas pabrik tua yang sudah lama tak beroperasi dan aku memutuskan untuk menyusup ke dalam tempat tersebut sendirian demi menyelamatkan Mia.

Dengan keahlian bela diri dan bantuan sistem yang aku miliki, aku berhasil membebaskan Mia dan kami bekerja sama untuk melawan para penjaga yang berusaha menghentikan kami.

[Keahlian Bela diri telah digunakan]

[+10 Juta SP]

[Keahlian Bela diri telah digunakan]

[+10 Juta SP]

[Keahlian Bela diri telah digunakan]

[+10 Juta SP]

[Ding][+10%Tingkat kesukaan Mia][Total : 20%♥️]

"Tuan Muda, saya kagum dengan kemampuan bela diri Anda," puji Mia dengan tulus.

"Terima kasih, Mia. Tapi, sekarang kita harus fokus untuk segera meninggalkan tempat ini," kataku tetap waspada dengan situasinya.

Namun, akhirnya kami tetap terkepung oleh orang-orang Klan Serigala dan terpojok.

"Kau memang layak sebagai putra dari kakakku, Herman Fariz," ujar Pamanku yang akhirnya muncul menemuiku. "Tapi kau tidak akan bisa keluar dari sini hidup-hidup jika tak segera menyerahkan posisimu sebagai penerus pemimpin klan."

Aku menatap pamanku dengan tajam, "Aku tidak akan pernah menyerahkan posisiku kepada orang sepertimu! Aku akan keluar dari sini setelah merontokkan Klan Serigala."

Pamanku hanya tertawa sinis, "Kau pikir kau bisa melawan kami semua sendirian? Menyerah saja selagi saya memberimu kesempatan."

Mia memegang tanganku dengan tegas, "Kita akan melawan bersama, Tuan Muda. Kita tidak akan pernah menyerah."

[Host terdeteksi sedang berada dalam bahaya yang mengancam nyawa. Host dapat menggunakan bantuan sistem dengan membayar 100 juta SP]

"Tapi sekarang aku hanya ada 50 juta SP!" jawabku bingung.

[Host dapat berhutang dan membayarnya nanti]

Tidak ada pilihan lain, aku harus menerima tawaran sistem untuk keluar dari situasi ini.

"Aku akan menerima bantuan dari sistem dan bayar hutangnya nanti," ujarku mantap.

Setelah dikonfirmasi oleh sistem, energiku langsung meluap-luap dan tubuhku mulai dipenuhi dengan kekuatan yang luar biasa. Aku menatap Pamanku dengan tajam, siap untuk melawan.

"Dengar, Paman. Kau tidak akan bisa mengalahkan aku dan Mia. Kami akan melawan dengan segenap kekuatan yang ada pada kami," ucapku dengan penuh keyakinan.

Dalam sekejap, pertarungan sengit pun dimulai. Kami berdua melawan para anggota Klan Serigala dengan penuh semangat dan strategi yang baik. Setiap gerakan kami terkoordinasi dengan sempurna, menunjukkan kekuatan dan kemampuan bela diri yang kami miliki.

Tak lama kemudian, pertarungan pun berakhir. Para anggota Klan Serigala satu per satu berhasil dikalahkan, sampai akhirnya hanya tinggal Pamanku sendiri yang tersisa. Dengan penuh kekuatan, kami berdua bahu-membahu untuk melawannya.

Akhirnya, Pamanku terjatuh dan segera menyerah. Aku menatapnya dengan tatapan penuh kemenangan, "Kau sudah kalah, Paman."

Dengan begitu, pertarungan pun berakhir dan kami berhasil keluar dari situasi yang membahayakan nyawa kami. Aku langsung memeluk Mia dengan erat dan merasa bersyukur atas bantuan yang diberikan oleh sistem, meski sebenarnya aku tetap membayar menggunakan saldo pribadi (SP).

[Total SP : -50 juta saldo pribadi]

Tujuan utama kami sekarang adalah pergi ke markas rahasia atau padepokan klan kami untuk melaporkan tindakan penghianatan pamanku, Samuel.

Markas klan berada di puncak gunung dan kami berdua segera pergi ke sana setelah berhasil lolos dari pamanku dan anggota klan serigala. Namun, Mia tiba-tiba ambruk saat dalam perjalanan.

"Sepertinya aku ceroboh dan terkena serangan racun dari mereka," kata Mia tampak lemas.

Aku tidak bisa berhenti mengendarai mobil kami sekarang karena kemungkinan besar mereka masih akan mencoba untuk mengejar kami.

"Mia, mungkin aku punya cara untuk menolongmu, tapi aku tidak tahu apakah kamu mau melakukannya," kataku ragu.

"Katakan," kata Mia penasaran.

Setelah aku mengatakannya, Mia sedikit terkejut. Tapi kondisi tubuhnya kian mengkhawatirkan dan harus segera ditangani. Masalahnya, kami sekarang sedang melewati daerah hutan pegunungan yang jauh dari rumah sakit atau klinik medis.

"Baiklah, Tuan Muda. Aku akan melakukannya karena tugasku untuk melindungimu belum selesai," kata Mia telah memutuskan.

Ia pun berusaha pindah dari kursi tempat duduknya dan beralih duduk ke pangkuanku.

"Tuan, kau fokus saja mengemudi," kata Mia setelah berhasil duduk sambil merangkulku dengan erat.

[Ding]Memanen Madu][+100.000 SP]

[Ding]Memanen Madu][+100.000 SP]

[Ding]Memanen Madu][+100.000 SP]

[Ding]Memanen Madu][+100.000 SP]

[Ding]Memanen Madu][+100.000 SP]

[Ding]Memanen Madu][+100.000 SP]

[Ding]Memanen Madu][+100.000 SP]

[Ding]Memanen Madu][+100.000 SP]

Sebenarnya, aku juga belum tahu pasti kenapa diriku bisa meningkatkan atau menyembuhkan para wanita yang melakukan kontak fisik denganku seperti ini.

Bersambung.

Terpopuler

Comments

Cowok Rese

Cowok Rese

typo di sini.. harus edit ulang /Doge/

2024-03-08

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!